Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PERILAKU

KEKERASAN

Dosen Pembimbing :

Ns. Sri Supami, S. Kep, S.Pd, MKes

Disusun Oleh :

1. Agung Prawito (19001) 6. Hanifah Salma (19024)


2. Egi Novarita (19017) 7. Rizki Ahmad S (19041)
3. Ellinda Yohanita (19018) 8. Sendy Chaerunisya S (19044)

4. Ersa Salia (19020) 9. Shellawati Maylani (19045)


5. Fakhiratunisa P A (19021) 10. Vivi Rahmawati (19056)

AKADEMI KEPERAWATAN HARUM JAKARTA


Jalan Cumi No.37 Jakarta Utara
Tahun ajaran 2021
Kasus

Tn. B usia 39 tahun mempunyai satu orang anak laki-laki, infomasi dari keluarga pasien suka
membanting-banting barang rumah tangga apabila keinginannya tidak dituruti, data yang didapat
setelah dilakukan pengkajian, ekpresi tampak tegang, muka merah, kedua tangan mengepal,
pandangan mata tajam, pasien mengatakan kesal apabila kemauannya tidak dipenuhi oleh
keluarganya, pasien setiap hari marah-marah kadang tanpa alasan, pasien belum mampu
mengatasi masalahnya.

Tugas :

Membuat analisa data

Membuat pohon masalah

Membuat diagnosa keperawatan

Tindakan keperawatan SP1P

Membuat jadwal harian

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI

Analisa Data

Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan

DS :

- Keluarga pasien mengatakan pasien suka membanting-banting barang rumah tangga


apabila keinginannya tidak dituruti

DO :

- Ekspresi pasien tampak tegang


- Muka merah
- Kedua tangan mengepal
- Pandangan mata tajam

Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif

DS :

- Pasien mengatakan kesal apabila kemauannya tidak dituruti oleh keluarga

DO :

- Pasien belum mampu mengatasi masalahnya

Masalah keperawatan :Resiko tinggi kekerasan

DS : -

DO :

- Pasien setiap hari marah-marah kadang tanpa alasan


Pohon Masalah

Resiko perilaku kekerasan

Perilaku kekerasan

Koping individu tidak efektif

Diagnosa Keperawatan

1. Perilaku kekerasan
2. Koping individu tidak efektif
3. Resiko perilaku kekerasan

Tujuan Tindakan Keperawatan

a. Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol atau mencegah perilaku kekerasan secara fisik
b. Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda gejala perilaku kekerasan
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
6. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
7. Klien dapat mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan fisik : teknik nafas
dalam
8. Klien dapat memasukkan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian

TINDAKAN KEPERAWATAN: SP 1P

a. Bina hubungan saling percaya


b. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan marahnya
c. Bantu klien mengungkapkan penyebab perilaku kekerasan
d. Bantu klien mengungkapkan tanda gejala perilaku kekerasan yang dialaminya
e. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama ini
f. Diskusikan dengan klien akibat negative (kerugian) cara yang dilakukan pada diri sendiri,
orang lain/keluarga, dan lingkungan
g. Diskusikan bersama klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik : teknik napas
dalam
h. Anjurkan klien untuk memasukkan kegiatan didalam jadwal kegiatan harian

PROSES KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

A. Tahap Orientasi :
1. Salam Terapeutik
“Selamat sore pak, perkenalkan nama saya Agustina, sering dipanggil Tina. Nama bapak
siapa? Lebih suka dipanggil siapa? Bapak, saya adalah mahasiswa DIII keperawatan
Akper Harum Jakarta, saya praktek di sini selama 4 minggu dari tanggal 01-17 Oktober
2020 Saya praktek pada sore hari dari pukl 14.00 – 19.00 WIB. Hoby bapak apa?.”
2. Kontrak
a. Topik :”Bagaimana kalau kita bincang-bincang sebentar tentang hal-hal positif yang
biasa bapak lakukan sehari-hari? Tujuannya agar bapak dapat menilai kemampuan
positif yang masih bapak miliki”.
b. Waktu :”Berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit”
c. Tempat :”Bapak mau bincamg bincang di mana? Bagaimana kalau di taman.”
B. Tahap Kerja :
“Nah, sekarang coba Bapak ceritakan, Apa yang membuat Bapak  merasa marah? ”
Apakah sebelumnya Bapak pernah marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang
sekarang?”
“Lalu saat Bapak sedang marah apa yang Bapak rasakan? Apakah Bapak merasa sangat
kesal, dada berdebar-debar lebih kencang, mata melotot, rahang terkatup rapat dan ingin
mengamuk? ”
“Setelah itu apa yang Bapak lakukan? ”
“Apakah dengan cara itu marah/kesal Bapak dapat terselesaikan? ” Ya tentu tidak, apa
kerugian yang Bapak  alami?”
“Menurut Bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Bapak belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”
”Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Bapak. Salah satunya adalah dengan
cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik, rasa marah Bapak dapat tersalurkan.”
”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara dulu? Namanya teknik napas
dalam”Begini Pak,
kalau tanda-tanda marah tadi sudah  Bapak  rasakan, maka Bapak berdiri atau duduk dengan
rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan –lahan
melalui mulut”
“Ayo Pak coba lakukan apa yang saya praktikan tadi, bapak berdiri atau duduk dengan
rileks tarik nafas dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. “
“Bagus sekali, Bapak  sudah bisa melakukannya”
“ Nah.. Bapak  tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas dalam, sebaiknya latihan
ini Bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu
muncul Bapak sudah terbiasa melakukannya”
C. Tahap Terminasi :
a) Evaluasi (respons klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Data Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan latihan tehnik nafas dalam tadi?.”
2) Data Obyektif
“Coba bapak praktekkan lagi bagaimana cara melakukan tehnik nafas dalam.”
b) Tindak Lanjut :
Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa yang
bapak lakukan kalau marah, dan jangan lupa latihan nafas dalamnya ya pak. Sekarang
kita buat jadwal latihannyaya pak, barapa kali sehari bapak mau latihan nafas dalam?.Jam
berapa saja pak?
c) Kontrak Topik Yang Akan Datang :
1. Topik :”Baik pak kita sudah selesai berbincang-bincang, besok saya akan menemui
bapak kembali untuk melihat perkembangan kondisi bapak dan mengajarkan tehnik
relaksasi yang lain”.
2. Tempat :”Di mana sebaiknya kita bertemu besok pak? Bagaimana di sini saja?”
3. Waktu :”bpk mau jam berapa kita bertemu besok? Bagaimana kalau jam 16.00 sore?
Baiklah pak, saya permisi dulu,sampai jumpa besok.
JADWAL KEGIATAN HARIAN

Nama : Tn B
Ruang : Mawar

Tanggal Kegiatan
No Jam Kegiatan Ket
Latihan pertama teknik nafas 19/ B
14.00-
1 dalam 11/
14.15 21
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

KETERANGAN :
Isi kolom tanggal kegiatan dengan :
M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain
B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain
T : Jika tergantung penuh pada orang lain
Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta kendalanya
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa ________________________________________

Nama : Tn B___________ Ruangan :Mawar_____________ No. RM :____________


Tanggal : 1 Oktober 2020 Jam : 14.00-14.15

IMPLEMENTASI EVALUASI
DS : S:
- Keluarga pasien mengatakan pasien Klien mengatakan mau belajar cara latihan
nafas dalam dan akan mempraktikannya
suka membanting-banting barang
rumah tangga apabila keinginannya
O:
tidak dituruti
 Pasien mau memperagakan cara
mengontrol perilaku kekerasan
dengan nafas dalam
DO :  Kontak mata bersahabat
- Ekspresi pasien tampak tegang
- Muka merah
- Kedua tangan mengepal A:
Perilaku kekerasan positif
- Pandangan mata tajam

P:
Pasien berlatih mengontrol perilaku
kekerasan dengan teknik nafas dalam selama
tiga kali yaitu 09.00, 14.00, 20.00 atau pada
Diagnosis Keperawatan : saat-saat perilaku itu muncul
Perilaku kekerasan

Tindakan Keperawatan :
1) Bina hubungan saling percaya
2) Bantu klien untuk mengungkapkan
perasaan marahnya
3) Bantu klien mengungkapkan
penyebab perilaku kekerasan
4) Bantu klien mengungkapkan tanda
gejala perilaku kekerasan yang
dialaminya
5) Diskusikan dengan klien perilaku
kekerasan yang dilakukan selama ini
6) Diskusikan dengan klien akibat
negative (kerugian) cara yang
dilakukan pada diri sendiri, orang
lain/keluarga, dan lingkungan
7) Diskusikan bersama klien cara
mengontrol perilaku kekerasan secara
fisik : teknik napas dalam TT
8) Anjurkan klien untuk memasukkan
kegiatan didalam jadwal kegiatan (nama jelas)
harian

Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) :

Anda mungkin juga menyukai