Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

TENTANG BARIUM ENEMA

OLEH KELOMPOK 3.

1. Marchellibo parinussa
2. Arie susifi ampoa
3. Riyanti djohar
4. Andi sahadin
5. Ayusari manaban
6. Christi rehuwalo

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLTEKNIK KEMENKES KESEHATAN MALUKU

PRODI KEPERAWATAN MASOHI

T-A 2020/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana..

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR ............................................................................................. 
DAFTAR
ISI ............................................................................................................... 
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………..
B. Rumusan
masalah .............................................................................................
C.    Tujuan ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian barium enema.................................................................
B. Prosedur barium enema……………………………………………………..
C. Tujuan barium enema……………………………………………………….
D. Persiapan pemeriksaan……………………………………………………
E. Persiapan pasien……………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ...........................................................................................
B.    Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA 
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tes Barium enema juga disebut Pemeriksaan saluran pencernaan


bawah ini merupakan pemeriksaan dengan sinar-X pada usus
besar.Tes Barium enema dilakukan pada penderita yang mempunyai
riwayat adanya perubahan kebiassan buang air besar, nyeri pada
perut bawah, atau adanya darah, lender atau nanah pada feses.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari barium enema?
2. Apa tujuan dari pemeriksaan barium enema?
3. Apa saja persiapan pemeriksaan barium enema?
4. Apa saja persiapan pasien saat dilakukan barium enema?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari barium enema
2. Untuk mengetahui tujuan dari barium enema
3. Dapat mengetahui persiapan pemeriksaan barium enema
4. Dapat mengetahui persiapan pasien saat dilakukan barium enema
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Barium Enema


Enema barium adalah pemeriksaan x-ray terhadap usus besar. Barium
sulfat ( zat kontras tunggal ) atau barium sulfat dan udara ( kontras
ganda atau kontras udara ) diberikan secara perlahan melalui selang
rektal . proses pengisian dimonitor melalui fluoroskopi , dan kemudian
dilakukan foto ronsen . kolon harus bebas dari bahan-bahan tinja
sehingga barium memperlihatkan gambaran usus besar untuk
dideteksi adanya berbagai gangguan . teknik kontras ganda (barium
dan udara) sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi polip.(Joyce
lefever kee.1997.Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik dengan
Implikasi. Jakarta. EGC)
B. Prosedur Barium Enema
Prosedur : sinar x abdomen , USG , akan radionuklied , rangkaian
pemeriksaan gastrointestina bagian atas dan proktosigmoidioskopi
sebaiknya dilakukan sebelum barium enema. Yang terpenting bahwa
kolon bebas dari tinja .
C. Tujuan Pemeriksaan Barium Enema
Barium enema dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan polip,
tumor, atau lesi lain dari usus besar dan menunjukkan adanya
kelainan anatomi atau gangguan fungsi usus. (Brunner & Suddarth’s,
2010 hal 989)

D. Persiapan Pemeriksaan Barium Enema (Brunner & Suddarth’s, 2010


hal 989)
1. Pra – persiapan
 Informed consent, serta beri penjelasan tentang procedure
tindakan, indikasi, dan kemungkinan yang terjadi agar
menghilangkan rasa cemas.
 Diet rendah sisa 1 sampai 2 hari sebelum pemeriksaan.
 Anjuran klien untuk diet cair bening malam sebelum
pemeriksaan.
 Berikan pencahar (minyak kastor atau magnesium sitrat )yang
sebaiknya dilakukan sehari sebelum pemeriksaan pada sore
hari atau menejlang malam ( 16.00 – 18.00 )
 Enema atau laksatif supositoria mis . bisakodil (dulcolax) dapat
diberikan pada malam sebelum pemeriksaan
2. Pasca – pemeriksaan
 Menginformasikan tentang meningkatkan asupan fluida
 Mengevaluasi buang air besar untuk mengeluarkan barium
 Mencatat peningkatan buang air berar karena barium,
osmolaritas tinggi, dapat menarik cairan kedalam usus
sehingga meningkatan isi intraluminal dan menghasilkan outpus
yang lebih besar.
E. Persiapan pasien untuk pemeriksaan barium enema.
1. Pasien makan makanan lunak dua hari sebelum pemeriksaan.
2. Pasien dianjurkan untuk menghentikan minum obat, dikhawatirkan
dapat menimbulkan gambaran radioopak , kecuali obat-obat yang
esensial seperti digitalis atau steroid dan obat-obat kontrasepsi
3. Minum obat pencahar pada jam 7.00 malam, setelah itu puasa
sampai pemeriksaan radiografi dilakukan. Minum trakhir dibolehkan
jam 11.00 malam
4. Pasien tidak boleh merokok dan harus mengurangi bicara.
5. Premedikasi basanya diberikan glucagon atau buscopan , untuk
memperlemah gerak peristaltik.
6. Untuk pasien dirawat biasanya dilakukan klisma.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tes Barium Enema dilakukan untuk membantu mendiagnosa kanker
usus besar,polip, tumor, atau lesi lain dari usus besar dan
menunjukkan adanya kelainan anatomi atau gangguan fungsi usus.
(Brunner&suddarth’s, 2010 hal 989).

Pemeriksaan Endoskopi adalah prosedur dimana bagian dalam tubuh


seseorang diperiksa secara internal menggunakan endoskop. Tujuan
Digunakan untuk mengevaluasi esofagus dan motilitas lambung dan
mengumpulkan sekresi dan spesimen jaringan untuk analisa lebih
lanjut.
B. Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon
perawat harus terus meningkatkan kompetensi diri, salah satunya
melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita
tidak mengalami ketertinggalan dari keperawatan international.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Eko Batiansyah.2008.Panduan Lengkap : Membaca Hasil


Kesehatan.Jakarta.EGC

Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2000. Pedoman Perawat


Endoskopi. Jakarta. Depkes RI

Priyanto, Agus. 2009. Endoskopi Gastrointestinal..Jakarta. Salemba


Medika

Joyce lefever kee.1997.Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik


dengan

Anda mungkin juga menyukai