Anda di halaman 1dari 11

KMB 1

GASTRIC LAVAGE

Disusun oleh :
2A3 Reguler

JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyusun makalah ini dengan judul Gastric Lavage.

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.

Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah


agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 7 November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Kumbah Lambung (Gastric Lavage)...............................................................................6
2.2 Tujuan..........................................................................................................................................6
2.3 Indikasi........................................................................................................................................6
2.4 Kontraindikasi.............................................................................................................................7
2.5 Persiapan Klien............................................................................................................................7
2.6 Persiapan Alat..............................................................................................................................7
2.7 Prosedur Pelaksanaan..................................................................................................................8
2.8 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Selama Prosedur....................................................................10
2.9 Evaluasi dan Dokumentasi.........................................................................................................10
 Evaluasi.....................................................................................................................................10
 Dokumentasi..............................................................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh.
Pengertian lambung adalah saluran pencernaan makanan yang melebar seperti
kantung terletak dibagian atas rongga perut sebelah kiri, dan bagian lainnya tertutup oleh
hati, usus besar, dan limfa.Lambung merupakan 3 bagian otot berongga yang besar dan
berbentuk seperti keledai ,terdiri dari 3 bagian yaitu kardia,fundus dan antrum .makanan
masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin(sfingter),
yang bisa membuka dan menutup.Dalam keadaan normal ,sfingter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Kumbah lambung merupakan metode alternatife yang umum pengosongan
lambung,dimana cairan dimasukkan kedalam lambung melalui orogastrik atau
nasogastrik dengan diameter besar dan kemudian dibuang dalam upaya untuk membuang
bagian agen yang mengandung toksik.
Tujuan dari tindakan kumbah lambung yaitu membuang racun yang tidak
terabsorbsi setelah racun masuk ke saluran pencernaan ,mendiagnosa perdarahan
lambung ,membersihkan lambung sebelum prosedur endoskopi serta membuang
cairan/partikel dalam lambung.
Bilas lambung atau yang disebut juga pompa perut dan irigasi lambung
merupakan suatu prosedur yang dilakukan selam 200 tahun. Tindakan ini dapat dilakukan
dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh racun dari dalam tubuh sampai dengan
menguras isi lambung shingga bersih. Untuk mengetes benar tidaknya tube masuk ke
lambung, harus didengarkan dengan menginjeksikan udara dan kemudian
mendengarkannya menggunakan stetoskop. Hal ini untuk memastikan bahwa tube tidak
masuk ke dalam paru-paru.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan gastric lavage/kumbah lambung?
2. Apakah tujuan dari tindakan gastric lavage/kumbah lambung?
3. Apa indikasi dari tindakan gastric lavage/kumbah lambung?
4. Apa kontraindikasi dari tindakan gastric lavage/kumbah lambung?

4
5. Bagaimana persiapan pasien yang akan dilakukan gastric lavage/kumbah
lambung?
6. Apa saja yang harus disiapkan pada saat akan dilakukan gastric lavage/kumbah
lambung?
7. Bagaimana prosedur tindakan gastric lavage/kumbah lambung?
8. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan selama prosedur gastric lavage/kumbah
lambung di lakukan?
9. Bagaimana evaluasi dan dokumentasi tindakan gastric lavage/kumbah lambung?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kumbah lambung.
2. Mengetahui tujuan dilakukannya kumbah lambung.
3. Mengetahui indikasi tindakan kumbah lambung.
4. Mengetahui kontraindikasi tindakan kumbah lambung.
5. Mengetahui persiapan pasien yang akan dilakukan tindakan kumbah lambung.
6. Mengetahui alat dan bahan dari tindakan kumbah lambung.
7. Mengetahui proses dari tindakan kumbah lambung.
8. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan selama prosedur dilakukan.
9. Mengetahui evaluasi dan dokumentasi pada tindakan gastric lavage/kumbah
lambung.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kumbah Lambung (Gastric Lavage)


Kumbah lambung adalah membersihkan lambung dengan cara memasukan dan
mengeluarkan air ke/dari lambung dengan menggunakan NGT ( Naso Gastric Tube).

Lavase lambung adalah aspirasi isi lambung dan pencucian lambung dengan
menggunakan selang lambung.

5
2.2 Tujuan
a. membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun yang masuk saluran
pencernaan.
b. Mendiagnosa pendarahan lambung.
c. Membersihkan lambung sebelum prosedur endoscopy.
d. Membuang cairan atau partikel dari lambung.
e. Mengkosongkan isi lambung.

2.3 Indikasi
a. Pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu.
b. Persiapan oprasi lambung.
c. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung.
d. Tidak ada refleks muntah.
e. Gagal dengan terapi emesis.
f. Pasien dalam keadaan sadar.
g. Persiapan untuk pembedahan.
h. Perdarahan gastrointestinal.
i. Kelebihan dosis obat – obatan

2.4 Kontraindikasi
a. Kumbah lambung tidak dilakukan secara rutin dalam penatalaksaan pasien dengan
keracunan. Kumbah lambung dilakukan ketika pasien menelan subtansi toksik yang
dapat mengancam nyaa, dan prosedur dilakukan dalam 60 menit setelah tertelan.
b. Kumbah lambung dapat mendorong tablet ke dalam duodenum selain mengeluarkan
tablet tersebut.
c. Kumbah lambung dikontraindikasikan untuk bahan – bahan toksik yang tajam dan
terasa membakar.
d. Kumbah lambung dikontraindikasikan untuk pasien yang menelan benda tajam dan
besar.
e. Pasien tanpa gerak refleks atau pasien dengan pingsang (tidak sadar) membutuhkan
intubasi sebelum kumbah lambung untuk mencegah inspirasi.
f. Pasien kejang.
g. Tumor paru .
h. Menginsersi tube melalui nasal bila ada fraktur.
i. Menelan alkali kuat.

6
2.5 Persiapan Klien
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, mengadakan pendekatan kepada anak
atau keluarga dengan memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan berkomunikasi.
b. Pasien harus duduk senyaman mungkin di tempat tidur. Tanyakan pasien apakah
lubang hidungnya tersumbat atau bila ada kesulitan bernafas melalui hidung.
c. Pasien berbaring pada sisi kiri atau kanan dengan kepala dimiringkan kebawah 20
derajat, walapun saat lavase lambung dilakukan sebelum oprasi pasien dapat
didudukan dengan kemiringan 45 derajat. Pasien dan staff harus memakai jubah yang
tidak tembus air.

2.6 Persiapan Alat


a. Baki dan pengalas.
b. Selang NGT no.14/16 (untuk anak-anak lebih kecil ukurannya).
c. Gag mulut, selang nasotrakea atau endotrakea.
d. Spuit 50 cc.
e. Perlak dan handuk pengalas.
f. Tissue.
g. Klem.
h. Baskom.
i. Bak instrument.
j. Kom .
k. Corong .
l. Gelas ukur.
m. Gunting plester.
n. Bengkok.
o. Spatel lidah.
p. Pen light atau senter.
q. Stetoskop.
r. Jelly/pelumas.
s. Plester.
t. Air matang.
u. Handsrub.
v. Kain kassa.
w. Lidi kapas

2.7 Prosedur Pelaksanaan


Gastric Lavage Intermiten atau system terbuka.
1) Memberi salam dan memperkenalkan diri.
2) Melakukan identifikasi klien.
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien dan keluarga.
4) Meminta persetujuan klien.
5) Melakukan kontrak waktu dengan klien.

7
6) Mendekatkan alat ke samping klien.
7) Menjaga privasi dengan memasang sampiran atau penutup pintu.
8) Membantu klien pada posisi semi fowler.
9) Mencuci tangan.
10) Memeriksa kepatenan nasal. Meminta klien untuk bernapas melaui satu lubang
hidung saat lubang lain ditutup, ulangi pada lubang hidung yang lain, membersihkan
mucus dan sekresi dari hidung dengan kassa/lidi kapas. Periksa adakah infeksi.
11) Memasang perlak dan handuk pengalas diatas dada klien.
12) Membuka kemasan steril NGT dan menaruh dalam bak instrument steril.
13) Mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril.
14) Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara menempatkan ujung
selang dari hidung klien ke ujung telinga atas lalu dilanjutkan sampai processus
xipodeus.
15) Memberi tanda pada selang yang telah diukur dengan plester.
16) Memberi jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm dari ujung selang tersebut.
17) Meminta klien untuk rileks dan bernapas normal. Masukkan selang perlahan
sepanjang 5-10 cm. meminta klien untuk menundukkan kepala (fleksi) sambil
menelan.
18) Memasukan selang sampai batas yang ditandai
19) Jangan memasukkan selang secara paksa bila ada tahanan
20) Mengecek kepatenan,
21) memasukkan ujung selang sampai dengan terendam dalam kom berisi air, klem
dibuka jika ternyata sonde masuk dalam lambung maka ditandai dengan tidak adanya
gelembung udara yang keluar
22) memasukkan udara dengan spuit 2-3 cc ke dalam lambung sambil mendengarkan
dengan stetoskop. Bila terdengar bunyi kemudian udara dikeluarkan kembali dengan
menarik spuit
23) memfiksasi selang pada hidung dengan plester
24) setelah NGT masuk klien diatur dengan posisi miring (lateral kiri) tanpa bantal atau
kepala lebih rendah, selanjutnya klem dibuka
25) Memasang Spuit/corong diujung bawah NGT dan memasukkan 150 sampai 200 ml
air atau saline (pada anak 50 sampai 100 ml) ke dalam lambung
26) Mengeluarkan cairan yang masuk tadi dan menampungnya di dalam baskom atau
bengkok
27) Membilas lambung dilakukan berulang-ulang kali sampai air yang keluar dari
lambung sudah jernih
28) mengintubasi nasotrakeal atau endotrakeal diperlukan untuk melindungi jalan udara
29) mengevaluasi klien setelah melakukan bilas lambung

8
30) Merapikan klien, mulut dan sekitarnya dibersihkan dengan tissue dan jelaskan bahwa
prosedur telah selesai
31) Membereskan semua peralatan
32) Melepaskan handscoon
33) Mencuci tangan
34) Melakukan dokumentasi pada catatan keperawatan

2.8 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Selama Prosedur


Periksa selang lambung sebelum digunakan, apakah tidak tersumbat dan tidak rapuh.
1) Suhu cairan tidak boleh > 37 derajat celcius untuk mencegah iritasi pada selaput
lendir lambung.
2) Bila terjadi reaksi batuk – batuk/ atau sianosis pada saat memasukkan sonde segera
cabut.
3) Bila pasien memakai gigi palsu harus dikeluarkan
4) Bila cairan yang keluar bercampur darah, pengumbah lambung harus segera
dihentikan
5) Perhatikan cairan yang keluar, warnanya, kepekatannya, dan lain – lain.
6) Bila ada rintangan atau hambatan pada saat memasang sonde, tidak boleh dipaksakan.
7) Catat reaksi pasien sebelum, sesaat, dan sesudah pelaksanaan tindakan.
8) Jumlah cairan yang masuk dan keluar beserta warnyanya.
9) Petugas yang melaksanakan.

2.9 Evaluasi dan Dokumentasi


 Evaluasi
Apakah hasil yang diharapkan tercapai? Contoh evaluasi antara lain :
1) Hasil tercapai: area insersi tetap bebas dari infeksi, tidak ada tanda – tanda iritasi/
drainase
2) Hasil tercapai: klien tidak mengalami regurgitasi/ tidak menunjukan tanda – tanda
aspirasi
3) Hasil tercapai: klien dan pemberi perawatan mengungkapkan informasi yang
berhubungan dengan perawatan selangdan area insersi.

 Dokumentasi
1) Catat tanggal dan waktu
2) Catat jenis jumlah cairan irigasi
3) Catat penempatan specimen
4) Catat karakteristik cairan lambung
5) Catat tolerensi pasien terhadap prosedur
6) Catat penjelasan pada pasien atau keluarga yang diperlukan
7) Catat sifat cairan atau specimen.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kumbah Lambung adalah membersihkan lambung dengan cara memasukan dan
mengeluarkan air dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube) dengan
indikasi pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu, perdarahan
gastrointestinal,kelebihan dosis obat-obatan dan lain-lain.Salah satu tujuan dari tindakan
kumbah lambung adalah membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun yang masuk
saluran pencernaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kholida dan, Nila. 2013. Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Smith, Jean. 2010. Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi 5.Jakarta: EGC.

Paula dkk.2009.Asuhan Keperawatan Gawat Darurat.Jakarta : Trans Info Media

11

Anda mungkin juga menyukai