GASTRIC LAVAGE
Disusun oleh :
2A3 Reguler
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyusun makalah ini dengan judul Gastric Lavage.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Kumbah Lambung (Gastric Lavage)...............................................................................6
2.2 Tujuan..........................................................................................................................................6
2.3 Indikasi........................................................................................................................................6
2.4 Kontraindikasi.............................................................................................................................7
2.5 Persiapan Klien............................................................................................................................7
2.6 Persiapan Alat..............................................................................................................................7
2.7 Prosedur Pelaksanaan..................................................................................................................8
2.8 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Selama Prosedur....................................................................10
2.9 Evaluasi dan Dokumentasi.........................................................................................................10
Evaluasi.....................................................................................................................................10
Dokumentasi..............................................................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh.
Pengertian lambung adalah saluran pencernaan makanan yang melebar seperti
kantung terletak dibagian atas rongga perut sebelah kiri, dan bagian lainnya tertutup oleh
hati, usus besar, dan limfa.Lambung merupakan 3 bagian otot berongga yang besar dan
berbentuk seperti keledai ,terdiri dari 3 bagian yaitu kardia,fundus dan antrum .makanan
masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin(sfingter),
yang bisa membuka dan menutup.Dalam keadaan normal ,sfingter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Kumbah lambung merupakan metode alternatife yang umum pengosongan
lambung,dimana cairan dimasukkan kedalam lambung melalui orogastrik atau
nasogastrik dengan diameter besar dan kemudian dibuang dalam upaya untuk membuang
bagian agen yang mengandung toksik.
Tujuan dari tindakan kumbah lambung yaitu membuang racun yang tidak
terabsorbsi setelah racun masuk ke saluran pencernaan ,mendiagnosa perdarahan
lambung ,membersihkan lambung sebelum prosedur endoskopi serta membuang
cairan/partikel dalam lambung.
Bilas lambung atau yang disebut juga pompa perut dan irigasi lambung
merupakan suatu prosedur yang dilakukan selam 200 tahun. Tindakan ini dapat dilakukan
dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh racun dari dalam tubuh sampai dengan
menguras isi lambung shingga bersih. Untuk mengetes benar tidaknya tube masuk ke
lambung, harus didengarkan dengan menginjeksikan udara dan kemudian
mendengarkannya menggunakan stetoskop. Hal ini untuk memastikan bahwa tube tidak
masuk ke dalam paru-paru.
4
5. Bagaimana persiapan pasien yang akan dilakukan gastric lavage/kumbah
lambung?
6. Apa saja yang harus disiapkan pada saat akan dilakukan gastric lavage/kumbah
lambung?
7. Bagaimana prosedur tindakan gastric lavage/kumbah lambung?
8. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan selama prosedur gastric lavage/kumbah
lambung di lakukan?
9. Bagaimana evaluasi dan dokumentasi tindakan gastric lavage/kumbah lambung?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kumbah lambung.
2. Mengetahui tujuan dilakukannya kumbah lambung.
3. Mengetahui indikasi tindakan kumbah lambung.
4. Mengetahui kontraindikasi tindakan kumbah lambung.
5. Mengetahui persiapan pasien yang akan dilakukan tindakan kumbah lambung.
6. Mengetahui alat dan bahan dari tindakan kumbah lambung.
7. Mengetahui proses dari tindakan kumbah lambung.
8. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan selama prosedur dilakukan.
9. Mengetahui evaluasi dan dokumentasi pada tindakan gastric lavage/kumbah
lambung.
BAB II
PEMBAHASAN
Lavase lambung adalah aspirasi isi lambung dan pencucian lambung dengan
menggunakan selang lambung.
5
2.2 Tujuan
a. membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun yang masuk saluran
pencernaan.
b. Mendiagnosa pendarahan lambung.
c. Membersihkan lambung sebelum prosedur endoscopy.
d. Membuang cairan atau partikel dari lambung.
e. Mengkosongkan isi lambung.
2.3 Indikasi
a. Pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu.
b. Persiapan oprasi lambung.
c. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung.
d. Tidak ada refleks muntah.
e. Gagal dengan terapi emesis.
f. Pasien dalam keadaan sadar.
g. Persiapan untuk pembedahan.
h. Perdarahan gastrointestinal.
i. Kelebihan dosis obat – obatan
2.4 Kontraindikasi
a. Kumbah lambung tidak dilakukan secara rutin dalam penatalaksaan pasien dengan
keracunan. Kumbah lambung dilakukan ketika pasien menelan subtansi toksik yang
dapat mengancam nyaa, dan prosedur dilakukan dalam 60 menit setelah tertelan.
b. Kumbah lambung dapat mendorong tablet ke dalam duodenum selain mengeluarkan
tablet tersebut.
c. Kumbah lambung dikontraindikasikan untuk bahan – bahan toksik yang tajam dan
terasa membakar.
d. Kumbah lambung dikontraindikasikan untuk pasien yang menelan benda tajam dan
besar.
e. Pasien tanpa gerak refleks atau pasien dengan pingsang (tidak sadar) membutuhkan
intubasi sebelum kumbah lambung untuk mencegah inspirasi.
f. Pasien kejang.
g. Tumor paru .
h. Menginsersi tube melalui nasal bila ada fraktur.
i. Menelan alkali kuat.
6
2.5 Persiapan Klien
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, mengadakan pendekatan kepada anak
atau keluarga dengan memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan berkomunikasi.
b. Pasien harus duduk senyaman mungkin di tempat tidur. Tanyakan pasien apakah
lubang hidungnya tersumbat atau bila ada kesulitan bernafas melalui hidung.
c. Pasien berbaring pada sisi kiri atau kanan dengan kepala dimiringkan kebawah 20
derajat, walapun saat lavase lambung dilakukan sebelum oprasi pasien dapat
didudukan dengan kemiringan 45 derajat. Pasien dan staff harus memakai jubah yang
tidak tembus air.
7
6) Mendekatkan alat ke samping klien.
7) Menjaga privasi dengan memasang sampiran atau penutup pintu.
8) Membantu klien pada posisi semi fowler.
9) Mencuci tangan.
10) Memeriksa kepatenan nasal. Meminta klien untuk bernapas melaui satu lubang
hidung saat lubang lain ditutup, ulangi pada lubang hidung yang lain, membersihkan
mucus dan sekresi dari hidung dengan kassa/lidi kapas. Periksa adakah infeksi.
11) Memasang perlak dan handuk pengalas diatas dada klien.
12) Membuka kemasan steril NGT dan menaruh dalam bak instrument steril.
13) Mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril.
14) Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara menempatkan ujung
selang dari hidung klien ke ujung telinga atas lalu dilanjutkan sampai processus
xipodeus.
15) Memberi tanda pada selang yang telah diukur dengan plester.
16) Memberi jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm dari ujung selang tersebut.
17) Meminta klien untuk rileks dan bernapas normal. Masukkan selang perlahan
sepanjang 5-10 cm. meminta klien untuk menundukkan kepala (fleksi) sambil
menelan.
18) Memasukan selang sampai batas yang ditandai
19) Jangan memasukkan selang secara paksa bila ada tahanan
20) Mengecek kepatenan,
21) memasukkan ujung selang sampai dengan terendam dalam kom berisi air, klem
dibuka jika ternyata sonde masuk dalam lambung maka ditandai dengan tidak adanya
gelembung udara yang keluar
22) memasukkan udara dengan spuit 2-3 cc ke dalam lambung sambil mendengarkan
dengan stetoskop. Bila terdengar bunyi kemudian udara dikeluarkan kembali dengan
menarik spuit
23) memfiksasi selang pada hidung dengan plester
24) setelah NGT masuk klien diatur dengan posisi miring (lateral kiri) tanpa bantal atau
kepala lebih rendah, selanjutnya klem dibuka
25) Memasang Spuit/corong diujung bawah NGT dan memasukkan 150 sampai 200 ml
air atau saline (pada anak 50 sampai 100 ml) ke dalam lambung
26) Mengeluarkan cairan yang masuk tadi dan menampungnya di dalam baskom atau
bengkok
27) Membilas lambung dilakukan berulang-ulang kali sampai air yang keluar dari
lambung sudah jernih
28) mengintubasi nasotrakeal atau endotrakeal diperlukan untuk melindungi jalan udara
29) mengevaluasi klien setelah melakukan bilas lambung
8
30) Merapikan klien, mulut dan sekitarnya dibersihkan dengan tissue dan jelaskan bahwa
prosedur telah selesai
31) Membereskan semua peralatan
32) Melepaskan handscoon
33) Mencuci tangan
34) Melakukan dokumentasi pada catatan keperawatan
Dokumentasi
1) Catat tanggal dan waktu
2) Catat jenis jumlah cairan irigasi
3) Catat penempatan specimen
4) Catat karakteristik cairan lambung
5) Catat tolerensi pasien terhadap prosedur
6) Catat penjelasan pada pasien atau keluarga yang diperlukan
7) Catat sifat cairan atau specimen.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kumbah Lambung adalah membersihkan lambung dengan cara memasukan dan
mengeluarkan air dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube) dengan
indikasi pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu, perdarahan
gastrointestinal,kelebihan dosis obat-obatan dan lain-lain.Salah satu tujuan dari tindakan
kumbah lambung adalah membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun yang masuk
saluran pencernaan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kholida dan, Nila. 2013. Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Smith, Jean. 2010. Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi 5.Jakarta: EGC.
11