Anda di halaman 1dari 12

SOP BILAS LAMBUNG

Kelompok 9 :

1. Lucky Hermawan 1834090


2. Lutfiani Rosdhiana 1834092
3. Merizka Eka 1834094
4. Nia Juli Annisa 1834102
5. Velda Dwi Shabirah 1834118

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

AKADEMI KEPERAWATAN
RSPAD GATOT SOEBROTO 2019

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai dari mata kuliah Komputer dengan judul “SOP Bilas Lambung”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak dalam penyusunan makalah ini.

28 Juli 2019

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI....………………………………………………………..........ii

BAB I : PENDAHULUAN

Latar Belakang ................................................................................................4

Rumusan Masalah ...........................................................................................4

Tujuan Penulisan..............................................................................................4

BAB II : PEMBAHASAN

Definisi bilas lambung ....................................................................................5

Tujuan .............................................................................................................5

Indikasi ............................................................................................................6

Kontraindikasi ..................................................................................................7

Cairan yang digunakan .....................................................................................7

Tindakan dilakukan ..........................................................................................8

Prosedur pelaksanaan .......................................................................................8

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan......................................................................................................11

Saran................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.

Pengertian lambung adalah saluran pencernaan makanan yang melebar seperti


kantung terletak dibagian atas rongga perut sebelah kiri, dan bagian lainnya tertutup
oleh hati, usus besar, dan limfa. Lambung merupakan 3 bagian otot berongga yang besar dan
berbentuk seperti keledai ,terdiri dari 3 bagian yaitu kardia,fundus dan antrum .makanan masuk
ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin(sfingter), yang bisa
membuka dan menutup. Dalam keadaan normal ,sfingter menghalangi masuknya kembali isi
lambung ke dalam kerongkongan. Bilas lambung merupakan metode alternatife yang umum
pengosongan lambung,dimana cairan dimasukkan kedalam lambung melalui orogastrik atau
nasogastrik dengan diameter besar dan kemudian dibuang dalam upaya untuk membuang bagian
agen yang mengandung toksik. Tujuan dari tindakan kumbah lambung yaitu membuang racun
yang tidak terabsorbsi setelah racun masuk ke saluran pencernaan ,mendiagnosa perdarahan
lambung ,membersihkan lambung sebelum prosedur endoskopi serta membuang cairan/partikel
dalam lambung

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan gastric lavage/bilas lambung?


2. Apakah tujuan dari tindakan gastric lavage/bilas lambung?
3. Apa indikasi dari tindakan gastric lavage/bilas lambung?
4. Apa kontraindikasi dari tindakan gastric lavage/bilas lambung?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pengertian dari bilas lambung


2. Mengetahui tujuan dilakukannya bilas lambung
3. Mengetahui indikasi tindakan bilas lambung
4. Mengetahui kontraindikasi tindakan bilas lambung
BAB II
ISI

A. Definisi bilas lambung

Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan cara memasukan dan
mengeluarkan air ke/dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube). Menurut
Smelltzer dan Bare, lavase lambung adalah aspirasi isi lambung dan pencucian lambung dengan
menggunakan selang lambung. Bilas lambung, atau disebut juga pompa perut dan irigasi
lambung merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk membersihkan isi perut dengan cara
mengurasnya. Lavase lambung dikontraindikasikan setelah mencerna asam atau alkali, pada
adanya kejang, atau setelah mencerna hidrokarbon atau petroleum disuling. Hal ini terutama
berbahaya setelah mencerna agen korosif kuat.

Bilas lambung merupakan metode alternatif yang umum pengosongan lambung, dimana
cairan dimasukkan kedalam lambung melalui orogastrik atau nasogastrik dengan diameter besar
dan kemudian dibuang dalam upaya untuk membuang bagian agen yang mengandung toksik.
Selama lavage, isi lambung dapat dikumpulkan untuk mengidentifikasi toksin atau obat. Selama
dilakukan bilas lambung, cairan yang dikeluarkan akan ditampung untuk selanjutnya diteliti
racun apa yang terkandung.

B. Tujuan

Menurut Smelltzer dan Bare, tujuan lavase lambung yaitu sebagai berikut:

a) untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya menurunkan absorpsi sistemik

b) untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopik

c) untuk mendiagnosis hemoragi lambung dan menghentikan hemorag.

d) untuk membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun masuk saluran pencernaan

e) untuk mendiagnosa perdarahan lambung

f) untuk membersihkan lambung sebelum prosedur endoscopy

g) untuk membuang cairan atau partikel dari lambung


Untuk mengetes benar tidaknya tube dimasukkan ke lambung, harus didengarkan dengan
menginjeksekan udara dan kemudia mendengarkannya (Lihat NGT). Hal ini untuk memastikan
bahwa tube tidak masuk ke paru-paru.

C. Indikasi

Indikasi dilakukannya bilas lambung yaitu:

1. pasien keracunan makanan atau obat

2. persiapan tindakan pemeriksaan lambung

3. persiapan operasi lambung

4. pasien dalam keadaan sadar

5. keracunan bukan bahan korosif dan kurang dari 1 jam

6. gagal dengan terapi emesis

7. overdosis obat/narkotik

8. terjadi perdarahan lama (hematemesis Melena) pada saluran pencernaan atas

9. mengambil contoh asam lambung untuk dianalisis lebih lanjut

10. dekompresi lambung

11. sebelum operasi perut atau biasanya sebelum dilakukan endoskopi.

Tindakan ini dapat dilakukan dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh racun dari dalam
tubuh, sampai dengan menguras isi lambung sampai bersih. Untuk mengetes benar tidaknya tube
dimasukkan ke lambung, harus didengarkan dengan menginjeksekan udara dan kemudian
mendengarkannya. Hal ini untuk memastikan bahwa tube tidak masuk ke paru-paru.
D. Kontraindikasi

Kontraindikasi dilakukannya bilas lambung yaitu:

 keracunan oral lebih dari 1 jam

 pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa membakar (resiko perforasi
esophageal) serta keracunan bahan korosif (misalnya: hidrokarbon, pestisida, hidrokarbon
aromatic, halogen)

 pasien yang menelan benda asing yang tajam

 pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan (tidak sadar) membutuhkan
intubasi sebelum bilas lambung untuk mencegah inspirasi.

 Pada pasien yang mengalami cedera/injuri pada system pencernaan bagian atas,
menelan racun yang bersifat keras/korosif pada kulit, daln mengalami cedera pada jalan
nafasnya, serta mengalami perforasi pada saluran cerna bagian atas.

Komplikasi :

 Aspirasi  Hipoksia dan hiperkapnia

 Bradikardi  Injuri mekanik pada leher, eksofagus


dan saluran percernaan atas
 Hiponatremia
 Ketidakseimbangan antara cairan
 Epistaksis dan elektrolit
 Spasme laring  Pasien yang berontak memperbesar
resiko komplikasi

E. Cairan yang digunakan.

Pada anak-anak, jika menggunakan air biasa untuk membilas lambung akan berpotensi
hiponatremi karena merangsang muntah. Pada umumnya digunakan air hangat (tap water) atau
cairan isotonis seperti Nacl 0,9 %. Pada orang dewasa menggunakan 100-300 cc sekali
memasukkan, sedangkan pada anak-anak 10 cc/kg dalam sekali memasukkan ke lambung pasien.
F. Tindakan dilakukan

Sebuah pipa dimasukkan kedalam lambung melalui mulut atau hidung lalu ke esophagus.
Dan berakhir di lambung. Kadang-kadang obat anti nyeri/anastesi harus diberikan untuk
mengurangi rasa sakit dan iritasi pada pasien. Dan mencegah pasien untuk memuntahkan
kembali tube/pipa yang sedang di masukkan. Peralatan suction di siapkan apabila terjadi aspirasi
isi perut. Bilas lambung terus diulangi pada pasien yang keracunan sampai perutnya bersih. Pada
pasien yang tidak sadar dan tidak dapat menjaga jalan nafas mereka, sebelum dilakukan bilas
lambung/ menginseresikan tube untuk bilas lambung, terlebih dahulu pada pasien dipasang
intubasi.

Persiapan pelaksanaan Prosedur

Pada keadaan darurat, misalnya pada pasien yang keracunan, tidak ada persiapan khusus yang
dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan bilas lambung, akan tetapi pada waktu tindakan
dilakukan untuk mengambil specimen lambung sebagai persiapan operasi, biasanya dokter akan
menyarankan akan pasien puasa terlebih dahulu atau berhenti dalam meminum obat sementara.

G. Prosedur Pelaksanaan

a. Persiapan pasien

1) Memberitahukan dan memberikan penjelasan jepada pasien atau keluarganya


tentang tindakan yang akan dilakukan.

2) Mengatur posisi pasien,telentang dengan kepala ekstensi.

b. Persiapan alat

1) Baki berisi NGT lengkap dengan corong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan

2) Ukuran NGT :

a) no. 14-20 untuk ukuran dewasa

b) no. 8-16 untuk anak-anak

c) no.5-7 untuk bayi

3) 2 buah baskom
4) Perlak dan handuk sebagai pengalas

5) Stetoskop

6) Spuit 10 cc

7) Plester

8) Piala ginjal dan kom penampung

9) Air hangat 1 sampai 2 liter

10) Kassa/tissue

11) Jelly

12) Susu hangat

c. Langkah-langkah

1) Mencuci tangan

2) Perawat memakai skort

3) Perlak dan alas dipasang disamping pasien

4) NGT di ukur dari epigastrium sampai pertengahan dahi kemudian diberi tanda

5) Ujung atas NGT diolesi jelly,bagian ujung bawah diklem

6) NGT dimasukkan perlahan-lahan melalui hidung pasien sambil disuruh


menelannya ( bila pasien sadar )

7) Periksa apakah NGT betul-betul masuk lambung dengan cara ;

a) Masukan ujung NGT kedalambaskom yang berisi air,jika tidak ada gelembung
maka NGT sudah masuk kedalam lambung.

b) Masukan Udara dengan spuit 10cc dan didengarkan pada daerah lambung
dengan menggunakan stetoskop.setelah yakin pasang plester pada hidung untuk
memfiksasi NGT.

8) Setelah NGT masuk pasien diatur dengan posisi miring tanpa bantal atau kepala
lebih rendah selanjutnya klem dibuka.
9) Corong dipasang diujung bawah NGT,air/susu dituangkan kedalam corong jumlah
cairan sesuai kebutuhan.cairan yang masuk tadi dikeluarkan dan ditampung dalam
baskom.

10)Pembilasan lambung dilakukan berulang kali sampai air yang keluar dari lambung
sudah jernih.

11) Jika air yang keluar sudah jernih Selang NGT dicabut secara pelan-pelan dan
diletakan dalam baki.

12)Setelah selesai pasien dirapikan,mulut dan sekitarnya dibersihkan dengan tissue


jelaskan pada pasien bahwa prosedur yang dilakukan telah selesai.

13)Alat-alat dikemas dan dibersihkan

14)Perawat mencuci tangan

15)Mencatat semua tidakan yang telah dilakukan pada status pasien


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Bilas lambung adalah membersihkan lambung dengan cara memasukan dan


mengeluarkan air dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube) dengan indikasi
pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu, perdarahan gastrointestinal, kelebihan dosis
obat-obatan dan lain-lain.Salah satu tujuan dari tindakan kumbah lambung adalah membuang
racun yang tidak terabsorbsi setelah racun yang masuk saluran pencernaan.

Saran
Dalam melakukan kumbah lambung perawat harus memperhatikan bahwa selang NGT
tepat berada pada lambung tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melakukan bilas lambung
pasien harus memperhatikan respon tubuh pasien
DAFTAR PUSTAKA

Yassin Muhammad. (2013,19 Oktober). Protab Bilas Lambung. Diperoleh 28 Juli 2019,dari

http://yassinmuhammad.blogspot.com/2013/10/protap-bilas-lambung

Revolusi Pendidikan.(2009,26 Desember). Bilas Lambung (Gastric Lavage). Diperoleh 28 Juli


2019,dari

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/12/bilas-lambung-gastric-lavage

Rahma Yunita. (2014,9 Agustus). Makalah Dan Sop Bilas Lambung. Diperoleh 28 Juli 2019,dari

http://sopkeperawatan.blogspot.com/2014/08/makalah-dan-sop-bilas-lambung

Ryan Borneowanto. (2011,04 April). Kumbah Lambung. Diperoleh 28 Juli 2019,dari

http://duniakeperawatan2011.blogspot.com/2011/04/kumbah-lambung

Anda mungkin juga menyukai