Kelompok 9 :
AKADEMI KEPERAWATAN
RSPAD GATOT SOEBROTO 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai dari mata kuliah Komputer dengan judul “SOP Bilas Lambung”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak dalam penyusunan makalah ini.
28 Juli 2019
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI....………………………………………………………..........ii
BAB I : PENDAHULUAN
Tujuan Penulisan..............................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN
Tujuan .............................................................................................................5
Indikasi ............................................................................................................6
Kontraindikasi ..................................................................................................7
Kesimpulan......................................................................................................11
Saran................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan cara memasukan dan
mengeluarkan air ke/dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube). Menurut
Smelltzer dan Bare, lavase lambung adalah aspirasi isi lambung dan pencucian lambung dengan
menggunakan selang lambung. Bilas lambung, atau disebut juga pompa perut dan irigasi
lambung merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk membersihkan isi perut dengan cara
mengurasnya. Lavase lambung dikontraindikasikan setelah mencerna asam atau alkali, pada
adanya kejang, atau setelah mencerna hidrokarbon atau petroleum disuling. Hal ini terutama
berbahaya setelah mencerna agen korosif kuat.
Bilas lambung merupakan metode alternatif yang umum pengosongan lambung, dimana
cairan dimasukkan kedalam lambung melalui orogastrik atau nasogastrik dengan diameter besar
dan kemudian dibuang dalam upaya untuk membuang bagian agen yang mengandung toksik.
Selama lavage, isi lambung dapat dikumpulkan untuk mengidentifikasi toksin atau obat. Selama
dilakukan bilas lambung, cairan yang dikeluarkan akan ditampung untuk selanjutnya diteliti
racun apa yang terkandung.
B. Tujuan
Menurut Smelltzer dan Bare, tujuan lavase lambung yaitu sebagai berikut:
d) untuk membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun masuk saluran pencernaan
C. Indikasi
7. overdosis obat/narkotik
Tindakan ini dapat dilakukan dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh racun dari dalam
tubuh, sampai dengan menguras isi lambung sampai bersih. Untuk mengetes benar tidaknya tube
dimasukkan ke lambung, harus didengarkan dengan menginjeksekan udara dan kemudian
mendengarkannya. Hal ini untuk memastikan bahwa tube tidak masuk ke paru-paru.
D. Kontraindikasi
pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa membakar (resiko perforasi
esophageal) serta keracunan bahan korosif (misalnya: hidrokarbon, pestisida, hidrokarbon
aromatic, halogen)
pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan (tidak sadar) membutuhkan
intubasi sebelum bilas lambung untuk mencegah inspirasi.
Pada pasien yang mengalami cedera/injuri pada system pencernaan bagian atas,
menelan racun yang bersifat keras/korosif pada kulit, daln mengalami cedera pada jalan
nafasnya, serta mengalami perforasi pada saluran cerna bagian atas.
Komplikasi :
Pada anak-anak, jika menggunakan air biasa untuk membilas lambung akan berpotensi
hiponatremi karena merangsang muntah. Pada umumnya digunakan air hangat (tap water) atau
cairan isotonis seperti Nacl 0,9 %. Pada orang dewasa menggunakan 100-300 cc sekali
memasukkan, sedangkan pada anak-anak 10 cc/kg dalam sekali memasukkan ke lambung pasien.
F. Tindakan dilakukan
Sebuah pipa dimasukkan kedalam lambung melalui mulut atau hidung lalu ke esophagus.
Dan berakhir di lambung. Kadang-kadang obat anti nyeri/anastesi harus diberikan untuk
mengurangi rasa sakit dan iritasi pada pasien. Dan mencegah pasien untuk memuntahkan
kembali tube/pipa yang sedang di masukkan. Peralatan suction di siapkan apabila terjadi aspirasi
isi perut. Bilas lambung terus diulangi pada pasien yang keracunan sampai perutnya bersih. Pada
pasien yang tidak sadar dan tidak dapat menjaga jalan nafas mereka, sebelum dilakukan bilas
lambung/ menginseresikan tube untuk bilas lambung, terlebih dahulu pada pasien dipasang
intubasi.
Pada keadaan darurat, misalnya pada pasien yang keracunan, tidak ada persiapan khusus yang
dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan bilas lambung, akan tetapi pada waktu tindakan
dilakukan untuk mengambil specimen lambung sebagai persiapan operasi, biasanya dokter akan
menyarankan akan pasien puasa terlebih dahulu atau berhenti dalam meminum obat sementara.
G. Prosedur Pelaksanaan
a. Persiapan pasien
b. Persiapan alat
1) Baki berisi NGT lengkap dengan corong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
2) Ukuran NGT :
3) 2 buah baskom
4) Perlak dan handuk sebagai pengalas
5) Stetoskop
6) Spuit 10 cc
7) Plester
10) Kassa/tissue
11) Jelly
c. Langkah-langkah
1) Mencuci tangan
4) NGT di ukur dari epigastrium sampai pertengahan dahi kemudian diberi tanda
a) Masukan ujung NGT kedalambaskom yang berisi air,jika tidak ada gelembung
maka NGT sudah masuk kedalam lambung.
b) Masukan Udara dengan spuit 10cc dan didengarkan pada daerah lambung
dengan menggunakan stetoskop.setelah yakin pasang plester pada hidung untuk
memfiksasi NGT.
8) Setelah NGT masuk pasien diatur dengan posisi miring tanpa bantal atau kepala
lebih rendah selanjutnya klem dibuka.
9) Corong dipasang diujung bawah NGT,air/susu dituangkan kedalam corong jumlah
cairan sesuai kebutuhan.cairan yang masuk tadi dikeluarkan dan ditampung dalam
baskom.
10)Pembilasan lambung dilakukan berulang kali sampai air yang keluar dari lambung
sudah jernih.
11) Jika air yang keluar sudah jernih Selang NGT dicabut secara pelan-pelan dan
diletakan dalam baki.
Kesimpulan
Saran
Dalam melakukan kumbah lambung perawat harus memperhatikan bahwa selang NGT
tepat berada pada lambung tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melakukan bilas lambung
pasien harus memperhatikan respon tubuh pasien
DAFTAR PUSTAKA
Yassin Muhammad. (2013,19 Oktober). Protab Bilas Lambung. Diperoleh 28 Juli 2019,dari
http://yassinmuhammad.blogspot.com/2013/10/protap-bilas-lambung
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/12/bilas-lambung-gastric-lavage
Rahma Yunita. (2014,9 Agustus). Makalah Dan Sop Bilas Lambung. Diperoleh 28 Juli 2019,dari
http://sopkeperawatan.blogspot.com/2014/08/makalah-dan-sop-bilas-lambung
http://duniakeperawatan2011.blogspot.com/2011/04/kumbah-lambung