DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 :
JULIANI
M.SUHAILI
SYAKIRATUN NIKMAH
TIWI ANDRIANA
ZULHAN JAUHARI
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Pemberian
Makan Melalui NGT (Nasogastrik Tube) " dengan tepat waktu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
17 Oktober 2022
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
3. Tujuan .............................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian NGT............................................................................................... 5
I. Pelepasan NGT……………………………………………………………….
A. Kesimpulan ................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
LAMPIRAN…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelepasan NGT……………………………………………………………….
1. Bagaimana pengertian pemasangan NGT?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian
A.Macam-macam NGT :
b. Ukuran NGT :
a. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam
lambung(cairan,udara,darah,racun)
b. Untuk memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)
2. Koagulopati
3. Varises esophagus
Gambar diatas adalah spuit 10cc dengan jarum dan yang dipakai jarum nya
dilepas dan disambungkan ke ujung NGT warna hijau dan fungsinya untuk
mengeklem.
Bila ada obat, dilarutkan dulu dan diberikan sebelum nutrisi/makanan habis.
Makanan diberikan dalam porsi sesuai anjuran (tidak boleh lebih dari 600cc)
makanan/nutrisi segar dan berbentuk cair dengan diblender. Usahakan suhu
nutrisi dan air sesuai dengan suhu badan, tidak terlalu dingin dan panas.
4. Langkah ke empat membilas dengan air putih per sonde
Bila nutrisi makanan habis terakhir diberi air putih untuk membilas sisa nutrisi
diselang. Ganti corong dengan spuit 10cc seperti semula untuk mengklem selang
NGT.
b. Prosedur Kerja
1) Jelaskan prosedur yang perlu dilakukan kepada pasien.
2) Cuci tangan.
3) Atur posisi semi-fowler.
4) Pasang pengalas.
5) Letakkan bengkok.
6) Periksa dahulu sisa makanan di lambung dengan menggunakan spuit yang
diaspirasikan ke pipa lambung.
7) Buka klem/penutup.
8) Pasang corong/spuit pada pangkal pipa untuk dilakukan tindakan
pemberian makanan.
9) Sebelumnya, masukkan air matang sekitar 15 cc dengan cara menuangkan
lewat pinggirnya.
10) Berikan makanan dalam bentuk cair. Kemudian, bila ada obat-obatan,
masukkan, lalu beri minum dan selanjutnya klem pipa penduga.
11) Catat hasilnya atau respons pasien selama pemberian makanan.
12) Cuci tangan.
Perlambat
pemberian
Kecepatan makan atau
pemberian makan kadar pemberian
terlalu cepat atau makan.
jumlah pemberian Menggunakan
Mual, muntah
makan terlalu obat untuk
banyak dalam memperbaiki
sekali atau mengganti
Pengosongan posisi selang,
lambung lambat seperti
dipasangkan di
usus 12 jari.
Berikan makan
Penyerapan secara
Perut kembung
kurang baik berangsur-
angsur
Susah BAB Kurang air Tambahkan air.
Kurang serat Tambahkan serat
Jika dapat
bergerak,
perbanyak turun
dari ranjang
Kurang bergerak
untuk bergerak,
jika tidak bisa,
lakukan
pemijatan perut.
Diare Pemberian makan Dapat diganti
terlalu cepat dengan
Tekanan osmotik pemberian
terlalu tinggi makan secara
Hipoalbuminemia berangsur.
Pengaruh obat Encerkan
formula.
Ganti pemberian
makan secara
berangsur atau
pertimbangkan
untuk berikan
formula
berprotein tinggi
sesuai kondisi
pasien
Perhatikan
apakah formula
disimpan dengan
benar dan
sebelum
memberi makan,
pastikan sudah
mencuci tangan
dan
membersihkan
kantong
makanan.
Atur kadar obat.
Pengguna
tabung jarum,
cuci tabung
jarum dengan air
20 - 50 cc
setelah
Air pencuci penggunaan.
Selang pemberian
selang tidak Penggunaan cara
makan tersumbat
cukup pemberian
makanan
berlanjut, cuci
selang setiap
kali sebelum
menuangkan
formula baru.
Aspirasi Pneumon Posisi salah Kepala
i Pengosongan hendaknya
lambung terlalu ditinggikan 45-
lama 60 derajat setiap
Kelompok kali pemberian
beresiko tinggi makan
terkena arus balik Perlambat
pemberian
makan atau
kurangi jumlah
makanan.
Pertimbangkan
untuk
menggunakan
Posisi selang
gastrostomi atau
salah
enterostomi.
Mintalah
petugas medis
untuk
memastikan
posisi selang.
I. Pelepasan NGT
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hidayat, Aziz. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia aplikasi konsep dan
proses keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Stoneham Mark & westbrook jon.2012.keterampilan medis invasive.
Jakarta:EGC