DISUSUN OLEH :
Nama : WIRDA TANG Nim : BT2101059
TINGKAT 1B
Bisimillahirohmanirohim
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia-
Nya, saya dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa pula saya
haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya
mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul ‘NUTRISI SEBAGAI TERAPI bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Gizi & Diet Selama proses penyusunan makalah, saya mendapatkan bantuan, bimbingan dan
dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada:
1. Ibu A.Artifasari.S.Kep.M.Kes selaku dosen mata kuliah Gizi & Diet,
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan,
Akhirul kalam, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
saya agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini
bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................3
A. Latar Belakang ........................................................................................................................…. 3
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................… 3
C. Tujuan ......................................................................................................................................… 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Definisi Nutrisi sebagai terapi ……………………………………………………………………………………………….. 4
B. Jenis – jenis terapi………………………………………………………………………………………….............…………….4
C. Pelaksanaan Nutrisi terapi ………………………………………………………………………………………………………6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................…..7
A. Kesimpulan ............................................................................................................................…….7
B. Saran ......................................................................................................................................…….7
DAFTARPUSTAKA...................................................................................................................….8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi sangat penting untuk tubuh kita, ibarat sebuag bangunan, maka nutrisi itu adalah
pondasi. Tanpa pondasi yang kuat maka tubuh kita akan rapuh. Nutrisi didapat dari apa yang
kita makan, jika makanan yang kita makan itu baik, mengandung nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh secara Ingkap maka tubuh kita tidak akan kekurangan nutrisi, dan secara
otomatis kekebalan tubuh kita akan sangat baik. Banyak penykit disebabkan oleh pola
makan atau makanan yang buruk. Seperti mengonsumsi makanan cepat saji misalnya
(junkfood). Kadar lemak dan kalori dan makanan cepat saji sangat banyak, sehingga ketika
kita mengonsumsinya kita akan menjadi kelebihan berat badan. Beberapa fakta yang
bersumber dari WHO menyebutkan bahwa 70% kematian didunia disebbkan oleh diabetes,
kanker, serangan jantung, dan stroke. Pola makan yang buruk dan makanan yang
mengandung toksin dapat mengakibatkan usia sel tubuh kita bisa jadi lebih tua dari usia
sebenarnya. Hal ini dikarenakan terlalu banyak sel-sel yang sudah tua dan rusak sementara
Kemampun regenerasi sel tubuh kita rendah. Akibatnya, muncul gejala/ keluhan yang kita
rasakan sebagai penyakit. Terapi nutrisi membantu tubuh menyingkirkan sel yang rusak dan
menggantinya dengan sel baru yang lebih sehat dan lebih kuat sehingga kesehatan
meningkat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Nutrisi Terapi?
2. Apa saja jenis-jenis Terapi ?
3.Bagaimana pelaksaan nutrisi sebagai terapi ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Nutrisi Terapi
2. Mengetahui jenis-jenis Terapi
3. Dapat mengetahui pelaksaan nutrisi sebagai terapi
BAB II
PEMBAHASAN
B. Jenis-jenis Terapi
1. Oral Feeding Pemberian makan melalui oral adalah memasukkan nutrisi melalui mulut.
Pasien perlu didorong untuk makan, bukan hanya untuk mendapatkan nutrisi secara
optimal, namun pasien juga mendapatkan manfaat kepuasaan fisik dan psikologis yang
dihubungkan dengan makan. Perawat harus membiarkan klien untuk mengosongkan
mulutnya setelah setiap sendokan, berusaha menyelraskan kecepatan pemberian makan
dengan kesiapan mereka dan sering kali menanyakan apakah terlalu cepat atau lambat.
Perawat juga harumemasukkan nutrisi melalui mulut. Pasien perlu didorong untuk
makan bukan hanya untuk mendapatkan nutrisi secara optimal, namun pasien juga
mendapatkan manfaat kepuasaan fisik dan psikologis yang dihubungkan dengan makan.
Perawat harus membiarkan klien untuk mengosongkan mulutnya setelah setiap
sendokan, berusaha menyelraskan kecepatan pemberian makan dengan kesiapan
mereka dan sering kali menanyakan apakah terlalu cepat atau lambat. Perawat juga
harus memperbolehkan klien untuk menunjukkan perintah tentang makanan pilihan
klien yang ingin dimakan, dan percakapan dengan topic selain makanan harus menjadi
bagian integral dalam proses. Perawata yang mempunyai tugas untuk member makan
pada bebrapa klien harus mendelegasikan tanggung jawab pemberian makan ke orang
lain sehingga semua klien dapat diberi makan tepat waktu dan terencana dengan baik.
Tujuan
a. Memperoleh nutrisi yang optimal.
b. Memberikan kekuasaan fisik dan psikologis yang dhubungkan dengan makan.
c. Meningkatkan berat badan.
d. Meningkatkan control diri dengan mampu melakukan aktifitas harian secara
mandiri.
2. Enteral nutrition (EN)) adalah pada nutrien yang diberikan melalui saluran
gastrointestinal. Hal ini termasuk makanan keseluruhan, campuran semua makanan,
suplemen oral, dan formula selang pemberian makanan. Nutrisi entral adalah metode
yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan nutrisi jika saluran gastrointestinal klien
berfungsi dengan menyediakan kebutuhan nutrisi jika saluran gastrointestinal klien
berfungsi dengan menyediakan dukungan psikologis, keamanan, dan nutrisi yang
ekonomis. Pada klien yang mengalami kesulitan makan, maka dapat diberikan nutrisi
enteral dengan selang nasogastrik, jejunum, atau lambung. Nutrisi enteral dan infus
dengan mudah diberikan dalam lingkungan perawatan rumah oleh perawat atau
keluaarga. Penelitian telah menunjukan efek yang menguntungkan dari pemberian
makan enteral bila dibandingkan dengan nutrisi parenteral, yang mengandung zat gizi
pada mukosa gastrointestinal. Pemberian makan dengan rute enteral dapat mengurangi
sepsis, menumpulkan respons hipermetabolik pada trauma, dan memelihara struktur
dari fungsi intestinal (Mainous, Block, dan Dietch, 1994). EN telah digunakan dengan
berhasil selama 24 hingga 48 jam setelah operasi atau trauma untuk menyediakan
cairan, elektrolit, dan nutrisi. Gastricileus dapan mencegah pemberian makan
nasogastrik dalam kasus selang nasointestinal atau jejunum memungkinkan pemberian
melalui mulut ataupun oral, slang nasogastrik, makan postpilorik yang berhasil (Kudsk,
1994) Nutrisi Enteral 1.a Definisi Nutrisi enteral adalah semua makanan cair yang
dimasukkan kedalam tubuh lewat saluran cerna, baik melalui mulut ataupun oral, slang
nasogastrik, maupun slang melalui lubang stomagaster atau lubang stomajejunum
Tujuan atau indikasi pemberian nutrisi enteral adalah untuk seplementasi, untuk pasien
yang masih dapat makandan minum tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan energy
dan protein, untuk pengobatan, dan digunakan untuk mencukupi seluruh kebutuhan zat
gizi bila pasien tidak dapat makan sama sekali. Diet Enteral Khusus untuk sirosis
( aminolebane EN, falkamin \, diabetes ( diebetasol), gagal ginjal (Nefrisol), tinggi
protein ( peptisol) Diet Enteral Tinggi Serat ( indovita) Sistem Pemberian Nutrisi Enteral
Dan Alatnya Nutrisi Enteral dapat diberikan langsung melalui mulut ( oral) atau melalui
selang makanan bila pasien tak dapat makan atau tidak boleh per oral. Selang makanan
yang ada Slang ini berukuran 7 trench, kecil sekali dapat mencegah terjadinya aspirasi
pneumonia makanan dan tidak terlalu mengganggu pernapasan atau kenyamanan
pasien. Selang ini tahan dipakai maksimal 14 hari. 3. Selng nasogastrik yang terbuat dari
silicon.
3. Parenteral Nutrition ( PN) PN adalah bentuk dukungan nutrisi yang khusus yaitu
pemberian nutrisi melalui rute intavena. Walaupun PN dapat mencegah malnutrisi
secara efektif pada klien yang tidak dapat diberikan makanan melalui rute enteral, PN
dapat menyebabkan komplikasi dan membutuhkan kemampuan manajemen
keperawatan yang terampil. atau menangani komplikasi metabolic. Nutrisi parenteral
diberikan dalam lingkungan
yangbervariasi, termasuk dirumah klien. Tanpa memperhatikan lingkungan, perawat
mengikuti prinsip asepsis yang sama dan manajemen pemompaan untuk memastikan
keamanaan dan dukungan nutrisi yang tepat. PN adalah bentuk dukungan nutrisi yang
khusus yaitu pemberian nutrient melalui rute intravena. Tujuannya tidak hanya untuk
mencukupi kebutuhan energi basal dan pemeliharaan kerja organ, tetapi juga
menambah nutrisi untuk kondisi tertentu, seperti keadaan stress ( sakit berat, trauma )
untuk perkembangan dan pertumbuhan. Terapi nutrisi parenteral dibagi menjadin 2
kategori:
a) Terapi nutrisi prenteral parsial supportive atau suplemen) diberikan bila:
1. Dalam waktu 5 - 7 hari, pasien diharapkan mampu menerima nutrisi enteral
kembali
2. .Masih ada nutrisi enteral yang dapat diterima pasien. PN parsial ini
diberikan dengan indikasi relative.
b) Terapi nutrisi parenteral total diberikan jika batasan jumlah kalori ataupbatasan
waktu tidak terpenuhi . PN total ini diberikan atas indikasi absolut. 2 Indikasi
Secara umum PN di indikasikan pada pasien yang mengalami kesulitan
mencukupi kebutuhan nutrisi untuk waktu tertentu. Tanpa bantuan nutrisi,
tubuh memenuhi kebutuhan energy basal rata-rata 25 kkal/kg BB/ hari. Jika
cadangan habis, kebutuhan glukosa selanjutnya dipenuhi melalui proses
gluconeogenesis, antara lain dengan lipolysis dan proteolysis 125-150 g/hari.
Puasa lebih dari 24 jam menghabiskan glukosa darah (20 g).
A. Kesimpulan
Terapi Nutrisi adalah terapi yang diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi. Jenis Terapi : Oral Feeding I Enteral Nutrition I Parenteral
Nutrition
B. Saran
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini belum sepenuhnya sempurna. Untuk itu
dapat kiranya memberikan kritik dan saran mengenai makalah ini. Walaupun demikian kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/124141494/TERAPI-NUTRISI-docx
Arisma. 2009. BuKu ajar Gizi: Gizi dalam daur kehidupan. EGC. Jakarta
Almatsier, sunita. 2004. Prinsip dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
SOAL PILIHAN GANDA
1. Nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya
melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke dalam lambung (gastric
tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun dengan
bantuan pompa mesin, merupakan pengertian dari....
A. Nutrisi Enteral
B. Nutrisi Parenteral
C. Nutrisi absorbs
D. Nutrisi parenteral perifer
E. Nutrisi parenteral sentral
2. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan,
merupakan pengertian Nutrisi menurut...
A. Supariasa (2001)
B. Rock CL (2004)
C. Soenarjo (2000)
D. Wiryana (2007)
E. At Tock, (2007)
4. Berikut dibawah ini adalah jenis-jenis terapi yang terdapat pada nutrisi sebagai terapi,
kecuai…
A. Enteral nutrition (EN)
B. Mineral
C. Oral Feeding
D. Parenteral Nutrition ( PN)
E. Nutrisi enteral