DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas anugrah, kesempatan dan pemikiran
yang diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul ”Nutrisi
Sebagai Terapi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada bidang
studi mata kuliah Ilmu Gizi dan Diet. Dengan demikian, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini
dan yang akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................... 4
C. Tujuan........................................................................................................................................ 4
BAB II KONSEP MEDIS
A. Pengertian Nutrisi Terapi........................................................................................................... 5
B. Jenis-jenis Terapi……................................................................................................................ 5
B. Saran........................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi sangat penting untuk tubuh kita, ibarat sebuag bangunan, maka nutrisi itu
adalah pondasi. Tanpa pondasi yang kuat maka tubuh kita akan rapuh.
Nutrisi didapat dari apa yang kita makan, jika makanan yang kita makan itu baik,
mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh secara lngkap maka tubuh kita tidak akan
kekurangan nutrisi, dan secara otomatis kekebalan tubuh kita akan sangat baik. Banyak
penykit disebabkan oleh pola makan atau makanan yang buruk. Seperti mengonsumsi
makanan cepat saji misalnya (junkfood). Kadar lemak dan kalori dan makanan cepat saji
sangat banyak, sehingga ketika kita mengonsumsinya kita akan menjadi kelebihan berat
badan.
Beberapa fakta yang bersumber dari WHO menyebutkan bahwa 70% kematian
didunia disebbkan oleh diabetes, kanker, serangan jantung, dan stroke.
Pola makan yang buruk dan makanan yang mengandung toksin dapat
mengakibatkan usia sel tubuh kita bisa jadi lebih tua dari usia sebenarnya. Hal ini
dikarenakan terlalu banyak sel-sel yang sudah tua dan rusak sementara kemampun
regenerasi sel tubuh kita rendah. Akibatnya, muncul gejala/ keluhan yang kita rasakan
sebagai penyakit. Terapi nutrisi membantu tubuh menyingkirkan sel yang rusak dan
menggantinya dengan sel baru yang lebih sehat dan lebih kuat sehingga kesehatan
meningkat.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian nutrisi terapi ?
b. Apa saja jenis-jenis terapi ?
c. Bagaimana pelaksanaan nutrisi sebagai terapi ?
C. Tujuan
a. Dapat mengetahui pengertian nutrisi terapi
b. Mengetahui jenis-jenis terapi
c. Dapat mengetahui pelaksanaan nutrisi sebagai terapi
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2. Indikasi
a) Pasien yang dapat makan melalui oral.
b) Pasien dengan ketidak mampuan yang membutuhkan bantuan
sebagian atau total untuk makan.
b. Enteral Nutrition.
Enteral nutrition (EN) adalah pada nutrien yang diberikan melalui saluran
gastrointestinal. Hal ini termasuk makanan keseluruhan, campuran semua makanan,
suplemen oral, dan formula selang pemberian makanan. Nutrisi entral adalah metode
yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan nutrisi jika saluran gastrointestinal klien
berfungsi dengan menyediakan dukungan psikologis, keamanan, dan nutrisi yang
ekonomis. Pada klien yang mengalami kesulitan makan, maka dapat diberikan nutrisi
enteral dengan selang nasogastrik, jejunum, atau lambung. Nutrisi enteral dan infus
dengan mudah diberikan dalam lingkungan perawatan rumah oleh perawat atau
keluaarga.
EN telah digunakan dengan berhasil selama 24 hingga 48 jam setelah operasi atau
trauma untuk menyediakan cairan, elektrolit, dan nutrisi. Gastricileus dapan mencegah
pemberian makan nasogastrik dalam kasus selang nasointestinal atau jejunum
memungkinkan pemberian makan postpilorik yang berhasil (Kudsk, 1994)
Nutrisi Enteral
a. Definisi
Nutrisi enteral adalah semua makanan cair yang dimasukkan kedalam tubuh
lewat saluran cerna , baik melalui mulut ataupun oral, selang nasogastrik, maupun
selang melalui lubang stomagaster atau lubang stomajejunum.
Tujuan atau indikasi pemberian nutrisi enteral adalah untuk seplementasi,
untuk pasien yang masih dapat makan dan minum tetapi tidak dapat mencukupi
kebutuhan energy dan protein, untuk pengobatan, dan digunakan untuk mencukupi
seluruh kebutuhan zat gizi bila pasien tidak dapat makan sama sekali.
6
1. Jenis makanan/ Nutrisi Enteral
a. Makanan/ Nutrisi Enteral formula rumah sakit (blenderized) makanan
ini dibuat dari beberapa bahan makanan yang diracik dan dibuat
sendiri dengan menggunakan blender. Konsistensi larutan kandungan
zat gizi, dan osmolaritas dapat berubah pada setiap kali pembuatan dan
dapat terkontaminasi. Formula ini dapat diberikan melalui pipa sonde
yang agak besar, harganya relative murah.
Contoh :
Makanan cair tinggi energy an tinggi protein (susu full cream,susu
rendah laktosa, telur, glukosa, gula pasir, tepung beras, sari buah)
Makanan cair rendah laktosa ( susu rendah laktosa, telur, gula
pasir, maizena)
b. Makanan / Nutrisi Enteral formula komersial : formula komersial ini
berupa bubuk yang siap dicairkan atau berpa cairan yang dapat segera
diberikan. Nilai gizinya sesuai kebutuhan, konsistensi dan
osmolaritasnya tetap, dan tidak mudah terkontaminasi.
Contoh :
1. Polimerik : mengandung protein utuh untuk pasien dengan fungsi
saluran gastrointestinal normal atau hamper normal ( parenteral,
fresubin)
2. Pradigesti : diet dibuat dengan formula khusus dalam bentuk susu
elementar yang mengandung asam amino dan lemak yang langsung
diserap usus untuk pasien dengan gangguan fungsi saluran
gastrointestinal ( pepti 2000)
3. Diet Enteral Khusus untuk sirosis ( aminolebane EN, falkamin ),
diabetes ( diebetasol), gagal ginjal ( Nefrisol), tinggi protein ( peptisol)
4. Diet Enteral Tinggi Serat ( indovita)
a. Selang Nasogastrik
1. Selang Nasogastrik biasa yang terbuat dari plastic, paret, dan
polietilen. Ukuran selang ini bermacam-macam tergantung
kebutuhan. Selang ini hanya tahan dipakai maksimal 7 hari.
7
2. Selang nasogastrik yang terbuat dari polivinil. Selang ini berukuran
7 french, kecil sekali dapat mencegah terjadinya aspirasi pneumonia
makanan dan tidak terlalu mengganggu pernapasan atau
kenyamanan pasien. Selang ini tahan dipakai maksimal 14 hari.
3. Selng nasogastrik yang terbuat dari silicon. Ukuran selang ini
bermacam-macam tergantung kebutuhan. Selang ini maksimal 6
minggu.
4. Selang nasogastrik yang terbuat dari poliuretan. Selang ini
berukuran 7 french dan dapat dipakai selama 6 bulan.
b. Selang nasoduodenal/nasojejunal.
8
d. Nutrisi enteral pada penyakit ginjal
Pada pasien penyakit ginjal akut, harus diberikan diet bebas protein atau
renda protein, mengandung energy kalori atau gula.
Pada pasien penyakit ginjal kronik tidak terkomplikasi, untuk mencegah
uremia, protein yang berikan dalam bentuk protein nilai biologi tinggi
( asam amino esensial) 20 g per hari.
Pada pasien gagal ginjal kronik tidak terkomplikasi (termaksud yang
menjalani dialysis) kebutuhan energy tidak berbeda dengan orang dwasa
normal. Keseimbangan nitrogen netral dicapai dengan pemasukkan
nutrisi yang mengandung asam amino esensial 0,55-0,60 gram / kg BB/
hari dan kalori energy 35 kkal / kg BB /hari.
Pada pasien gagal ginjal kronik dan katabolic berat kebutuhan kalori
energy dan nitrogen lebih tinggi, tidak berbeda dengan pasien yang
tidak menderita gagal ginjal. Pada pasien gagal ginjal dengan
hiperkalemia atau hipofosfatemia dilakukan pembatasan kalium atau
diberikan fosfor. Pada pasien gagal ginjal dengan hipomagnesemia perlu
diberikan magnesium dan pada kalsemia diberikan kalsium.
c. Parenteral Nutrition
PN adalah bentuk dukungan nutrisi yang khusus yaitu pemberian nutrisi melalui
rute intavena. Walaupun PN dapat mencegah malnutrisi secara efektif pada klien yang
tidak dapat diberikan makanan melalui rute enteral, PN dapat menyebabkan
komplikasi dan membutuhkan kemampuan manajemen keperawatan yang terampil.
Pemberian pengobatan yang aman dari bentuk nutrisi ini bergantung pada pengkajian
kebutuhan nutrisi yang tepat, manajemen kateter vena sentral yang cermat dan
pemantauan yang hati-hati untuk mencegah atau menangani komplikasi metabolic.
Nutrisi parenteral diberikan dalam lingkungan yangbervariasi, termasuk dirumah
klien. Tanpa memperhatikan lingkungan, perawat mengikuti prinsip asepsis yang sama
dan manajemen pemompaan untuk memastikan keamanaan dan dukungan nutrisi yang
tepat.
a. Parenteral nutrition (PN)
1. Pengertian
Pada saat terjadi gangguan intestinal secara partial ataupun total dan
dukungan nutrisis melalui oral maupun enteral tube feeding ( ETF) tidak
9
dapat dilakasanakan, PN dapat menjadi alternative akhir bagi pemenuhan
nutrisi pasien ( Stratton dan smith ).
10
Meskipun terdapat 3 hal tersebut, PN tidak langsung diberikan pada keadaan :
1. Pasien 24 jam paska bedah yang masih dalam Ebb phase, masa dimana kadar
hormone stress masih tinggi. Sel-sel resisten terhadap insulin dan kadar gula
darah meningkat. Pada fase ini cukup diberikan cairan elektrolit dan dextosa
5%. Jika keadaan sudah tenang yaitu demam, nyeri, renjatan, dan gagal napas
sudah dapat diatasi, krisis metabolism sudah lewat, maka PN dapat diberikan
dengan lancer dan bermanfaat. Makin berat kondisi pasien, makin lambat
dosis PN total ( dosis penuh ) dapat dimulai. Sebelum keadaan tenang
tercapai, PN total hanya menambahkan stress bagi tubuh pasien. Fase tenang
ini ditandai dengan menurunnya kadar kortisol, katekolamin,dan glucagon.
2. Pasien gagal napas (Po2 < 80 dan Pco2 > 50 ) kecuali dengan respirator.
Pada pemberian PN penuh, metabolism karbohidrat akan meningktkan
produksi CO2 dan berakibat memperberat gagal napasnya.
3. Pasien renjatan dengan kekurangan cairan ekstraseluler
4. Pasien penyakit terminal, dengan pertimbangan cost-benefit.
11
lemak. Sasaran TPN adalah untuk mendapatkan status nutrisi yang baik,
penambahan berat badan dan mencapai proses penyembuhan.
C. PENATALAKSANAAN
Perawat pendukung nutrisi, ahli nutrisi, atau dokter menentukan kebutuhan pasien akan
TPN dengan evaluasi criteria tertentu : derajat penurunan berat badan, keseimbangan nitrogen,
jumlah kehilangan otot dan total massa tubuh kurus, serta ketidakmampuan pasien untuk
mentoleransi pencernaan makanan melalui saluran GI. Idealnya, perawat pendukung nutrisi,
ahli farmasi, ahli nutrisi, dan dokter berkolaborasi untuk menentukan formula khusus yang
diperlukan.
Larutan TPN diberikan dengan perlahan dan secara bertahap ditingkatkan setiap hari
dengan kecepatan yag diinginkan dan sesuai toleransi cairan dan glukosa pasien. Respons
pasien terhadap terapi TPN dan nilai laboratorium dipantau terus menerus ole tim pendukung
nutrisi. Standing order dilakukan untuk penimbangan berat badan pasien, mendapatkan jumlah
darah lengkap, jumlah trombosit, masa protrombin, elektrolit, magnesium dan glukosa ujung
jari. Pada kebanyakan rumah sakit, larutan TPN diresepkan oleh dokter dalam bentuk pesanan
nutrisi parenteral harian. Formulasi larutan TPN harus dihitung dengan cermat untuk
memenuhi kebutuhan pasien secara lengkap
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi nutrisi adalah sebuah program terapi yang dirancang dengan menggunakan makanan
berkualitas tinggi yang memiliki kandungan lengkap semua nutrisi yang diperlukan tubuh,
bebas zat toksin, yang mampu diserap tubuh sampai ke tingkat sel, sehingga tubuh
memiliki sel-sel yang sehat dan kuat.
B. Saran
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini belum sepenuhnya sempurna. Untuk itu
dapat kiranya memberikan kritik dan saran mengenai makalah ini.Walaupun demikian
kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/124141494/TERAPI-NUTRISI-docx
14