Biopsikologi
“Rasa Lapar, Makan dan Kesehatan”
Oleh :
Kelompok 4
Nama Anggota :
Nadya Rosella Supardi (212011023)
Ni Luh Dila Pusparesti Ningsih (212011024)
Ni Luh Putu Citra Utami (212011025)
Ni Luh Trisna Cariza Dewi (212011026)
Ni Made Ariasih (212011027)
Ni Made Bintang Prabasari Tantra Putri (212011028)
Ni Made Kartika Cahya Cantika (212011029)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Rasa Lapar, Makan
dan Kesehatan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas UAS pada Mata
Kuliah Biopsikologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Rasa Lapar, Makan, dan Kesehatan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Aritya Widianti, S. Psi, M. Psi., Psikolog, ibu
Ni Made Irene Novianti. A, S. Psi, M. Psi., Psikolog, dan bapak dr. I Gusti Ngurah Mayun, Sp.HK,
selaku dosen mata kuliah Biopsikologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman yang telah membagi
pengetahuannya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini
Kelompok IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Biopsikologi.
2. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang rasa lapar, makan dan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Rasa lapar atau rasa kebutuhan untuk makan dan rasa kenyang (menghentikan asupan
makanan atau mencegah proses makan selanjutnya).
2. Nafsu makan, sebab individu mempunyai hasrat untuk memakan makanan tertentu .
3. Ketika kontak dengan makanan yang disukai oleh individu, disaat itulah ada rasa
keinginan untuk memakan makanan tersebut.
4. Makanan yang membuat mood senang, misalnya seseorang sedang merasa sedih lalu
berkeinginan untuk makan coklat agar membuat mood menjadi positif.
1. Sinyal kenyang, yang terjadi saat lambung kosong atau penuh akan makanan.
2. Sham eatting, makan pura pura
3. Appertizer effect, efek makanan penggugah selera
4. Besarnya porsi makan yang mengenyangkan, dimana semakin besar porsinya maka
akan membuat kita kenyang.
5. Pengaruh sosial dan kenyang, orang akan makan lebih banyak ketika makan bersama
orang lain.
6. Kenyang spesifik-sensori, yaitu mendorong konsumsi diet yang bervariasi. bila tidak
ada rasa kenyang spesifik sensori, maka orang akan cenderung makan makanan yang
disukainya saja dan akibatnya adalah kekurangan gizi.
1. Olahraga, karena latihan fisik atau olahraga selain dapat membantu menurunkan berat
badan lebih cepat, tubuh pun lebih sehat dan bugar. Latihan yang cocok untuk program
penurunan berat badan adalah latihan yang dilakukan secara terus-menerus, dalam
jangka waktu yang lama atau sering disebut dengan latihan aerobik.
2. Pola makan, pola makan yang tidak teratur dapat membuat lebih cepat lapar dan makan
secara berlebihan. Oleh karena itu, biasakanlah untuk makan 3x sehari dengan kadar
yang cukup dan sehat. Di sela-selanya, Bisa juga mengonsumsi camilan yang sehat
agar tidak makan berlebihan di jam makan.
3. Istirahat yang cukup, rasa lelah dan tidak bertenaga akibat kurang tidur sering kali
menjadi penyebab seseorang tidak ingin beraktivitas dan berolahraga. Bukan hanya itu,
kurang istirahat juga memicu peningkatan produksi ghrelin, yaitu ho rmon yang
menimbulkan rasa lapar. Oleh karena itu, cukupi waktu tidur setidaknya 7 –9 jam setiap
harinya agar berat badan tidak bertambah
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Sebagian besar masalah kesehatan terkait pola makan masyarakat di negara - negara
industri dihubungkan dengan makan yang terlalu banyak. Diperkirakan 400.000 orang meninggal
akibat penyakit yang disebabkan oleh makan berlebihan. Tidak sedikit orang terkena gangguan
makan maka dari itu, kita harus membatasi makan , mulai mengkonsumsi makanan sehat agar kita
mendapatkan tubuh yang sehat dan juga mulai hidup produktif.
POSTER
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, V. V. (2019). Binge Eating Bukan Sekedar Nafsu Makan, Tetapi Psikologis. Retrieved
from https://www.halodoc.com/artikel/binge-eating-bukan-sekadar-nafsu-makan-tetapi-
psikologis
Kumparan. (2021). Apa yang dimaksud dengan makanan sehat? Retrieved from
https://m.kumparan.com/amp/kabar-harian/apa-yang-dimaksud-dengan-makanan-sehat-
1wi8HhtfoWa
Lindawati, E. (2014). Biopsikologi Dari Motivasi. Retrieved from
http://elislindawati.blogspot.com/2014/04/biopsikologi-dari-motivasi.html?m=1
Naufal, M. (2021). Waktu Makan yang Baik untuk Kesehatan Tubuh. Retrieved from
http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1525-waktu-makan-yang-
baik-untuk-kesehatan-
tubuh#:~:text=Waktu%20yang%20tepat%20untuk%20makan,sekitar%20pukul%205%2
D7%20pagi.
Nurjanah, R. (2017). FAKTOR-FAKTOR POLA MAKAN PADA REMAJA.
Pinel, J. P. (2009). Biopsikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sulistiowati, T. (2021). 10 Cara Mudah Menurunkan Berat Badan Dalam Dua Minggu. Retrieved
from https://amp.kontan.co.id/news/10-cara-mudah-menurunkan-berat-badan-dalam-dua-
minggu