Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH GIZI DAN DIET

“PENGERTIAN GIZI SEBAGAI TERAPI DAN PENERAPAN GIZI


SEBAGAI TERAPI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”

DISUSUN OLEH:
RAHMIATI AMANDA PUTRI
PO7220121 1728
2A KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU:
DR. MUSLIM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa saya hanturkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Gizi dan Diet.
Makalah ini saya akui masih memiliki banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar lebih
baik lagi untuk kedepannya.

Tanjungpinang, 26 September 2022

Penulis
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Gizi berasal dari kata bahasa Arab "Ghidza" yang berarti makanan. llmu gizi berkaitan
dengan makanan dan berkaitan pula dengan tubuh manusia. Kata gizi selain berkaitan dengan
kesehatan juga berkaitan dengan potensi ekoncmi seseorang, yaitu berhubungan dengan
perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktifitas kerja. Dengan memahami gizi maka
akan memudahkan mahasiswa untuk memahami fungsi masing-masing zat gizi bagi metabolisme
tubuh.
Gizi secara klasik atau zaman dahulu gizi hanya dikaitkan dengan kesehatan tubuh saja.
Artinya yang dikatakan gizi adalah aspek yang berhubungan dengan fungsi dasar zat gizi
tersebut yaitu menghasilkan energi, pertumbuhan dan pemeliharaaan jaringan, serta mengatur
proses metabolisme dalam tubuh. Pada zaman modern ini pengertian ilmu gizi tidak hanya
sebatas fungsi dasar zat gizi dan kesehatan saja tetapi zat gizi sudah dihubungkan dengan
kemampuan kerja, produktivitas, IQ, dan status ekonomi.Tujuan ilmu gizi sendiri adalah
mencapai, memperbaiki, dan mempertahankan kesehatan tubuh melalui konsumsi makanan.
Terapi gizi adalah pelayanan gizi klinik dan asuhan gizi yang merupakan bagian dari
pelayanan medis untuk penyembuhan pasien yang diselenggarakan secara terpadu dengan upaya
pelayanan gizi promotif, preventif, dan rehabilitative. Terapi gizi adekuat terbukti memperbaiki
status gizi, mencegah berlanjutnya proses malnutrisi dan dampaknya. 10 Terapi gizi ini akan
sulit jika dilakukan oleh satu profesi dan idealnya harus dilakukan oleh suatu tim terapi gizi
(TTG) yang merupakan sekelompok tenaga kesehatan di Rumah Sakit yang berkaitan dengan
penyelenggaraan terapi gizi yang terdiri dari dokter spesialis gizi klinik, dietisien, perawat serta
ahli farmasi yang mempunyai komitmen untuk menyediakan waktu untuk pelayanan gizi klinik
dalam TTG.

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini mengenai:
1. Pengertian gizi sebagai terapi
2. Penerapan gizi sebagai terapi dalam kehidupan sehari-hari

1.3 Tujuan
Tujuan dari penyususnan makalah ini ialah agar kita bisa mengetahui penjelasan mengenai
pengertian gizi sebagai terapi dan penerapan gizi sebagai terapa dalam kehidupan sehari-hari
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian gizi sebagai terapi
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi normal organ-organ, serta menghasilkan energi. Pangan adalah istilah umum
untuk semua bahan yang dijadikan makanan.
Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan pengguna zat-zat gizi.
Kata “gizi” berasal dari Bahasa Arab ghidza, yang berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa
berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam Bahasa Inggris, “food” menyatakan
makanan, pangan dan bahan makanan.
Gizi secara klasik atau zaman dahulu gizi hanya dikaitkan dengan kesehatan tubuh saja.
Artinya yang dikatakan gizi adalah aspek yang berhubungan dengan fungsi dasar zat gizi
tersebut yaitu menghasilkan energi, pertumbuhan dan pemeliharaaan jaringan, serta mengatur
proses metabolisme dalam tubuh. Pada zaman modern ini pengertian ilmu gizi tidak hanya
sebatas fungsi dasar zat gizi dan kesehatan saja tetapi zat gizi sudah dihubungkan dengan
kemampuan kerja, produktivitas, IQ, dan status ekonomi.Tujuan ilmu gizi sendiri adalah
mencapai, memperbaiki, dan mempertahankan kesehatan tubuh melalui konsumsi makanan.
Terapi gizi merupakan bagian dari perawatan penyakit dan kondisi klinis yang harus
diperhatikan agar pemberian diet pasien harus sesuai dengan fungsi organ, kemudian harus
dievaluasi. Gizi mempengaruhi penyembuhan penyakit pada pasien di rumah sakit.
Malnutrisi berdampak pada lamanya perawatan, terjadinya komplikasi penyakit,
meningkatnya biaya pengobatan dan kematian.Kondisi tersebut disebabkan karena
ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi.

2.2 Penerapan gizi sebagai terapi dalam kehidupan sehari-hari


Terapi gizi dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi gizi
seimbang atau dengan pedoman gizi seimbang.
Gizi seimbang adalah susunan asupan makanan sehari-hari berdasarkan jenis dan jumlah
zat gizinya disesuaikan dengan kebutuhan harian tubuh. Kebutuhan gizi dini dipenuhi dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan
mempertahankan berat badan normal. Hal ini dilakukan untuk mencegah gangguan gizi.
Gizi seimbang yaitu apabila asupan makanan cukup secara kuantitas, kualitas, dan
mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Tujuannya agar kesehatan tubuh
terjaga, pertumbuhan sempurna (pada anak-anak), zat gizi tersimpan, dan aktivitas dan fungsi
kehidupan sehari-hari berjalan optimal.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada sepuluh pedoman gizi
seimbang yang perlu dipahami, yaitu:
1. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok.
2. Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak.
3. akukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal.
4. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
5. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
6. Biasakan sarapan pagi.
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
8. Banyak makan buah dan sayur.
9. Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
10. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.
Penerapan gizi seimbang pada pola hidup sehat pada prinsipnya terdapat empat pilar.
Pada dasarnya, keempat prinsip ini adalah upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang
masuk dan keluar, serta mengontrol berat badan secara teratur.
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Terapi gizi merupakan bagian dari perawatan penyakit dan kondisi klinis yang harus
diperhatikan agar pemberian diet pasien harus sesuai dengan fungsi organ, kemudian harus
dievaluasi. Gizi mempengaruhi penyembuhan penyakit pada pasien di rumah sakit.
Malnutrisi berdampak pada lamanya perawatan, terjadinya komplikasi penyakit,
meningkatnya biaya pengobatan dan kematian.Kondisi tersebut disebabkan karena
ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi.
Terapi gizi dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi gizi
seimbang atau dengan pedoman gizi seimbang.
Gizi seimbang adalah susunan asupan makanan sehari-hari berdasarkan jenis dan jumlah
zat gizinya disesuaikan dengan kebutuhan harian tubuh. Kebutuhan gizi dini dipenuhi dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan
mempertahankan berat badan normal. Hal ini dilakukan untuk mencegah gangguan gizi.
DAFTAR PUSTAKA

Chasbullah, Ika Yuliati, I. Made Alit Gunawan, and R. Dwi Budiningsari. "Pelaksanaan asuhan
gizi terapi gizi medis (TGM) berpengaruh terhadap lama rawat inap." Jurnal Gizi Klinik
Indonesia 8.2 (2011): 93-98.
Aryani, Lisa Dwi, and Muhammad Aldy Riyandry. "Vitamin D sebagai Terapi Potensial Anak
Gizi Buruk." Jurnal Penelitian Perawat Profesional 1.1 (2019): 61-70.
Susilawati, Made Dewi, et al. "Asupan Zat Gizi Makro dan Mikro Penderita Tuberkulosis Paru
Rawat Jalan Sebelum dan Sesudah Terapi Fase Intensif Disertai Konseling
Gizi." Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) 41.1
(2018): 55-64.
Laila, Musfiatul Nur, Dian Luthfita Prasetya Muninggar, and Mohammad Jaelani. "Jurnal Riset
Gizi." Jurnal Riset Gizi 8.1 (2020): 19-24.
Savitri, Elisabeth Wahyu. Buku Ajar Gizi dan Diet untuk D3 Keperawatan: Sesuai Kurikulum
Update-2018. Penerbit NEM, 2022.

Anda mungkin juga menyukai