Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
2C
Jl. Mangga Besar Raya No. 137 – 139 No.13, Jakarta Pusat
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................6
PENUTUP................................................................................................................6
3.1 Simpulan....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Semua orang menyenangi makan dan minum, kecuali jika orang-orang
yang mengalami gangguan-gangguan tertentu sehingga membuat mereka
merasa tidak enak jika diberi makan, atau sekedar di beri minum. Namun, ada
juga sebagian dari mereka yang senang atau bisa makan dan minum dengan
baik, namun keadaan fisiknya yang tidak memungkinkannya atau sulit
melakukan secara mandiri. Memberi makan dan minum pada pasien-pasien
yang mengalami gangguan-gangguan tertentu bisa dibantu oleh
perawat,keluarga atau berkolaborasi antara keduanya.
Individu sakit membutuhkan lebih banyak makanan daripada orang orang
sehat, dalam upaya penyembuhan dan pemulihan. Dalam pemulihan, pasien
membutuhkan nutrisi yang baik dan banyak. Pasien yang tidak bisa memakan
makanan yang dibutuhkan tubuh, pasien dapat menggunakan alat bantu NGT (
Neogastic Tube).
1
1.1.1.1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud pemberian
nutrisi melalui NGT.
1.1.1.2. Mahasiswa dapat mengetahui apa tujuan dari pemberian nutrisi
melalui NGT.
1.1.1.3. Mahasiswa dapat mengetahui apa prinsip dalam melakukan
pemberian nutrisi melalui NGT.
1.1.1.4. Mahasiswa dapat mengetahui apa indikasi dan kontra indikasi
pemberian nutrisi melalui NGT.
1.1.1.5. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prosedur pemberian
nutrisi melalui NGT.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemberian Nutrisi Melalui NGT
3
2 Persiapan Alat :
a. Air matang
b. Makanan Cair/ obat
c. Corong
d. Spuit / 10 cc
e. Perlak atau pengalas
f. Bengkok
g. Sarung tangan bersih
h. Servet makan
B. FASE ORIENTASI
1 Memberi salam/menyapa klien
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan tindakan
4 Menjelaskan langkah prosedur
5 Menanyakan kesiapan pasien
C FASE KERJA
1 Petugas mencuci tangan
2 Menutup pintu dan tirai
3 Mengatur posisi pasien semifowler/ fowler jika tidak ada kontra indikasi
4 Memakai sarung tangan
5 Memasang pengalas diatas dada
6 Memastikan letak NGT dengan cara aspirsi isi lambung
7 Melepas tutup pia / klem sambil pipa dijepit dengan jari sehingga udara
tidak masuk melalui pipa ( tinggi ujung pipa dengan hidung pasien
kurang lebih 30cm )
8 Memasang corong pada pipa sambil pipa sambil pipa tetap dijepit Atau
D FASE TERMINASI
1 merapikan pasien
2 Melakukan evaluasi
3 Menyampaikan rencana tindak lanjut
4 Berpamitan
5 Membereskan alat
4
6 Mencuci tangan
E PENAMPILAN
1 Ketenangan
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan
3 Ketelitian
4 Menjaga keamanan pasien
5 Menjaga keamanan petugas/perawat
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
6
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2005. Buku Saku Praktikum : Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran