Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMASANGAN NGT DAN BILAS LAMBUNG

Disusun Oleh:
Kelompok 8
NAMA:
Zikra Hayati (1807201102)
Zilla Yusfida(180720)
Zulfadli(180720)
Semester : IV C

Dosen Pembimbing : Ns. Mursal, M.Kep

STIKes MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE

2020
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah penulis serahkan kepada Allah swt. karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya. Penulis telah dapat menyelesaikan makalah dengan

judul “Konsep Diri”. Selawat beriring salam penyusun sampaikan kepangkuan

Rasulullah Muhammad saw. yang telah mengantarkan umatnya dari alam

kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.

Konsep diri adalah gambaran yang diyakini individu tentang diri

termasuk didalamnya penilaian individu tentang sifat dan potensi yang dimiliki,

hubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitar, tujuan hidup, harapan,

maupun keinginan

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun

dan pembaca.

Bireuen, 13 Oktober 2018

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................ i
Daftar Isi........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 18
3.2 Saran...................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam kehidupan manusia, kita tentu tidak mengharapkan sebuah penyakit


menyerang kita. Kita sebagai manusia selalu berusaha untuk menjaga kesehatan
agar dapat terus hidup dengan sehat dan melakukan aktifitas normal dan sesuai
dengan apa yang kita harapkan. Namun, terkadang kita juga tidak menyadari
bahwa kegiatan atau makanan yang kita konsumsi menjadi salah satu penyebab
tubuh kita menjadi lemah dan kemudian sakit.
Dalam beberapa hal terkadang manusia yang sedang sakit tidak dapat
menelan makanan secara oral. Hal ini menyebabkan tubuh mereka semakin
lemah. Karena itu, ketika seseorang sedang dalam keadaan seperti ini, petugas
kesehatan biasanya memasang sebuah selang yang disebut Nasogastric Tube
(NGT). NGT ini sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan
kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkomsumsi makanan,cairan dan
obat-obatan secara oral agar tubuh mereka tetap mendapat asupan nutrisi dari
makanan dan obat sehingga dapat kembali sehat.
B. Rumusan masalah
1.Apa yang dimaksud dengan NGT dan bilas lambung ?
2. Apa tujuan dan manfaat dari pemasangan NGT dan bilas lambung?
3.Bagaimana tindakan pemasangan dari NGT dan pelaksanaan bilas lambung ?
C.  Tujuan

1.  Supaya Mahasiswa mengetahui pengertian NGT dan bilas lambung

2. Agar Mahasiswa mengetahui Apa tujuan dan manfaat dari pemasangan NGT

dan bilas lambung

3. Agar Mahasiswa mengetahui bagaimana tindakan pemasangan dari NGT dan

pelaksanaan bilas lambung


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Nasogastric Tubes (NGT)

2.1.1 Pengertian Nasogastric Tubes (NGT)

NGT  adalah kependekan dari Nasogastric tube. Singkatan untuk


Nasogastrik adalah NG. Selangnya disebut selang Nasogastrik. Nasogastrik:
Menunjuk kepada jalan dari hidung sampai ke lambung.
NGT adalah alat yang digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan
selang plastic yang dipasang melalui hidung sampai lambung. "Nasogastric"
terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasa Yunani, Naso adalah
suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan berasal dari Latin
“nasus”untuk hidung atau moncong hidung. Gastik berasal dari bahasa Yunani
“gaster” yang artinya the paunch ( perut gendut ) atau yang berhubungan
dengan perut.
Istilah “nasogastric” bukanlah istilah kuno melainkan sudah disebut pada
tahun 1942.Pemasangan Selang Nasogastrik yaitu proses medis untuk
memasukkan sebuah selang plastik (selang nasogastrik, NG tube) melalui
melalui hidung (melewati nasopharynx dan esophagus) menuju ke
lambung atau melewatI tenggorokan dan terus sampai ke dalam lambung.
Selang Nasogastrik sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-
obatan kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan,
cairan, dan obat-obatan secara oral. Makanan yang di masukkan max 200 cc,
jadi jika spuitnya 50 cc maka bisa dilakukan 4 kali .
Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga
digunakan untuk memasukkan obat-obatan dan makanan. NGT ini digunakan
hanya dalam waktu yang singkat.(Metheny&Titler,2001).
Bagi anak-anak,kebutuhan akan NGT disebabkan oleh beberapa kondisi
seperti anomali anatomi jalan makanan; oesophagus atau alat eliminasi,
kelemahan reflek menelan, distress pernafasan atau tidak sadarkan diri.
Keselamatan adalah selalu menjadi perhatian,dimana kerjasama perawat pasien
dan keluarga sangat dibutuhkan dan pada sebagian anak terkadang agak sedikit
dipaksakan.
Sebagai perawat profesional,harus berhati-hati dalam melaksanakan
tindakan serta memperhatikan keunikan variasi di dalam melaksanakan
tindakan secara aman dan nyaman. (Walley&Wong,2000).
Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi
lambung, juga digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT
ini digunakan hanya dalam waktu yang singkatTindakan pemasangan Selang
Nasogastrik adalah proses medis yaitu memasukkan sebuah selang plastik
( selang nasogastrik, NG tube) melalui hidung, melewatI tenggorokan dan terus
sampai ke dalam lambung.Nasogastrik: Menunjuk kepada jalan dari hidung
sampai ke lambung.(Metheny & Titler, 2001).

2.1.2 Macam-macam NGT dan ukuran


Macam-macam NGT :
1. Selang NGT dari karet
2. Selang NGT dari bahan plastic
3. Selang NGT dari bahan silicon
Ukuran NGT :
1. Nomor 14-20 untuk ukuran dewasa
2. Nomor 8-16 untuk anak-anak
3. Nomor 5-7 untuk bayi.

2.1.3 Tujuan dan Manfaat


 ``` Tujuan pemasangan NGT pada pasien adalah sebagai berikut:
1. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami
kesulitan menelan
2. Mencegah terjadinya Atropi Esophagus/Lambung pada pasien tidak sadar
3. Untuk melakukan Kumbang Lambung pada pasien keracunan
4. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau
pendarahan pada lambung
5. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam
lambung(cairan,udara,darah,racun)
6. Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi
lambung.
7. Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia.
8. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan
operasi Pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi
lambung sewaktu-waktu.
9. Memungkinkan dukungan nutrisi melalui saluran gastrointestinal
10. Mencegah Regurgitasi dan Aspirasi Isi Lambung

2.1.4 Indikasi pemasangan NGT


  Indikasi pasien yang di pasang NGT adalah diantaranya sebagai berikut:
1.Pasien tidak sadar
2. Pasien karena kesulitan menelan
3. Pasien yang keracunan
4. Pasien yang muntah darah
5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut
6. Pasien dengan Distensi Abdomen karena gas,darah dan cairan
7. Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT
8.Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi lambung

2.1.5 Hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan NGT


Nasogastric tube tidak dianjurkan atau digunakan dengan berlebihan kepada
beberapa pasien predisposisi yang bisa mengakibatkan bahaya sewaktu
memasang NGT,seperti:
1. Pada pasien yang memiliki tumor di rongga hidung atau esophagus
2. Klien yang mengalami Cidera Serebrospinal
3. Klien dengan Sustained Head Trauma, Maxillofacial Injury, atau Anterior
Fossa Skull Fracture. Memasukan NGT begitu saja melalui hidung maka
potensial akan melewati Criboform Plate, ini akan menimbulkan Penetrasi
Intracranial.
4.Klien dengan riwayat Esophageal Stricture, Esophageal Varices, Alkali
Ingestion juga beresiko untuk Esophageal Penetration.
5.Klien dengan Koma juga potensial mual dan aspirasi sewaktu memasukan
NGT, pada tindakan ini diperlukan tindakan proteksi seperti airway dipasang
terlebih dahulu sebelum NGT
6. Pasien dengan Gastric Bypass Surgery yang mana pasien ini mempunyai
kantong lambung yang kecil untuk membatasi asupan makanan
Konstruksi Bypass adalah dari kantong lambung yang kecil ke duodenum dan
bagian bagian usus kecil yang menyebabkan Malabsorpsi (mengurangi
kemampuan untuk menyerap kalori dan nutrisi
2.1.6 Persiapan Alat
1. Selang nasogastrik sesuai ukuran (ukuran 14-18 fr)
2. Pelumas/ jelly
3. Spuit berujung kateter 50 ml
4. Stetoskop
5. Lampu senter/ pen light
6. Klem
7. Handuk kecil
8. Tissue
9. Spatel lidah
10. Sarung tangan dispossible
11. Plester
12. Nierbekken
13. Bak instrumen
2.1.7 Prosedur dan Pelaksanaan
1. Cuci tangan dan atur peralatan
2. Jelaskan prosedur pada pasien
3. Bantu pasien untuk posisi Fowler
4. Berdirilah disisi kanan tempat tidur pasien bila anda bertangan dominan
kanan(atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri)
5.Periksa dan perbaiki kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernafas melalui
satu lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung
yang lain, Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau
lidi kapas. Periksa adakah infeksi dll
6.Tempatkan handuk mandi diatas dada pasien.
7. Persiapkan tissue dalam jangkauan.
8. Gunakan sarung tangan
9. Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.
Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung
melingkar slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke
tonjolan sternum; tandai lokasi di tonjolan sternum dengan plester kecil.
10.Minta pasien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang
hidung yang paling bersih
11. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta pasien
menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut.
12. Ketika slang terlihat dan pasien bisa merasakan slang dalam faring,
instruksikan pasien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan.
13. Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan
lembut tanpa memaksa saat pasien menelan (jika pasien batuk atau slang
menggulung di tenggorokan, tarik slang ke faring dan ulangi langkah-
langkahnya), diantara upaya tersebut dorong pasien untuk bernafas dalam
14. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung,
hentikan insersi selang dan periksa penempatannya:minta pasien membuka
mulut untuk melihat slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung,
tarik udara ke dalam spuit sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong
udara sambil mendengarkan lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh,
fiksasi slang.
15. Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2
inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung,
lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari
slang.
16. Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah pasien. Pita karet
dapat Digunakan untuk memfiksasi slang.
Catatan :
1. Posisi Fowler : Pasien duduk setengah tegak (45 – 60 derajat ) , lutut boleh
ditekuk atau lurus. Ada 3 jenis posisi fowler :
2. High Fowler : Kepala pasien diangkat 80 – 90 derajat
3. Semi Fowler : Kepala pasien diangkat 30 – 45 derajat
4. Low Fowler : Kepala pasien diangkat < 30 derajat

2.1.8 Hasil yang diharapkan


1. Klien menambah berat badannya 1/2 sampai 1 kg per minggu
2. Klien tidak mempunyai keluhan mual atau muntah

2.2 BILAS LAMBUNG (GASTRIC LAVAGE)


2.2.1 Pengertian Bilas lambung

Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan


cara memasukan  dan mengeluarkan air ke/dari lambung dengan menggunakan
NGT (Naso Gastric Tube). Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), lavase
lambung adalah aspirasi isi lambung dan pencucian lambung dengan
menggunakan selang lambung. Bilas lambung, atau disebut juga pompa perut
dan irigasi lambung merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk
membersihkan isi perut dengan cara mengurasnya. Lavase lambung
dikontraindikasikan setelah mencerna asam atau alkali, pada adanya kejang,
atau setelah mencerna hidrokarbon atau petroleum disuling. Hal ini terutama
berbahaya setelah mencerna agen korosif kuat.
Kumbah lambung merupakan metode alternatif yang umum
pengosongan  lambung, dimana cairan dimasukkan kedalam lambung melalui
orogastrik atau nasogastrik dengan diameter besar dan kemudian dibuang dalam
upaya untuk membuang bagian agen yang mengandung toksik. Selama lavage,
isi lambung dapat  dikumpulkan untuk mengidentifikasi toksin atau obat.
Selama dilakukan bilas lambung, cairan yang dikeluarkan akan ditampung
untuk selanjutnya diteliti racun apa yang terkandung.

2.2.2 Tujuan
Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), tujuan lavase lambung yaitu:
1.Untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya menurunkan absorpsi
sistemik;
2.Untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopik;
untuk mendiagnosis hemoragi lambung dan menghentikan hemoragi.

2.2.3  Cairan yang Digunakan


Pada anak-anak, jika menggunakan air biasa untuk membilas lambung akan
berpotensi hiponatremi karena merangsang muntah. Pada umumnya digunakan
air hangat (tap water) atau cairan isotonis seperti Nacl 0,9 %. Pada orang
dewasa menggunakan 100-300 cc sekali memasukkan, sedangkan pada anak-
anak 10 cc/kg dalam sekali memasukkan ke lambung pasien.

2.2.4 Persiapan dan Pelaksanaan


Pada keadaan darurat, misalnya pada pasien yang keracunan, tidak ada
persiapan khusus yang dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan bilas
lambung, akan tetapi pada waktu tindakan dilakukan untuk mengambil
specimen lambung sebagai persiapan operasi, biasanya dokter akan
menyarankan akan pasien puasa terlebih dahulu atau berhenti dalam meminum
obat sementara.

2.2.5 Prosedur Tindakan


Sebuah pipa dimasukkan kedalam lambung melalui mulut atau hidung
lalu ke esophagus. Dan berakhir di lambung. Kadang-kadang obat anti
nyeri/anastesi harus diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan iritasi pada
pasien. Dan mencegah pasien untuk memuntahkan kembali tube/pipa yang
sedang di masukkan. Peralatan suction di siapkan apabila terjadi aspirasi isi
perut. Bilas lambung terus diulangi pada pasien yang keracunan sampai
perutnya bersih. Pada pasien yang tidak sadar dan tidak dapat menjaga jalan
nafas mereka, sebelum dilakukan bilas lambung/ menginseresikan tube untuk
bilas lambung, terlebih dahulu pada pasien dipasang intubasi.

2.2.6 Kontraindikasi
Pada pasien yang mengalami cedera/injuri pada system pencernaan bagian atas,
menelan racun yang bersifat keras/korosif pada kulit, daln mengalami cedera
pada jalan nafasnya, serta mengalami perforasi pada saluran cerna bagian atas.

2.2.7 Komplikasi
1. Aspirasi
2. Bradikardi
3. Hiponatremia
4. Epistaksis
5. Spasme laring
6. Hipoksia dan hiperkapnia
7. Injuri mekanik pada leher, eksofagus dan saluran percernaan atas
8. Ketidakseimbangan antara cairan dan elektrolit
9. Pasien yang berontak memperbesar resiko komplikas
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

NGT adalah alat yang digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair


dengan selang plastic yang dipasang melalui hidung sampai lambung.
"Nasogastric" terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasa
Yunani, Naso adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan berasal
dari Latin “nasus”untuk hidung atau moncong hidung. Gastik berasal dari
bahasa Yunani “gaster” yang artinya the paunch ( perut gendut )  atau yang
berhubungan dengan perut. Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk
menghisap isi lambung, juga digunakan untuk memasukan obat-obatan dan
makananan.
Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan
cara memasukan  dan mengeluarkan air ke/dari lambung dengan menggunakan
NGT (Naso Gastric Tube). dimana cairan dimasukkan kedalam lambung
melalui orogastrik atau nasogastrik dengan diameter besar dan kemudian
dibuang dalam upaya untuk membuang bagian agen yang mengandung toksik
DAFTAR PUSTAKA

ADA Pocket Guide to Enteral Nutrition. American Dietetic Association, 2006.

http://en.wikipedia.org/wiki/Nasogastric_intubation.

http://e-learning-keperawatan.blogspot.com/2009/01/tindakan-pemasangan-

nasogastric-tube.html.

http://bedahumum.com/bu/index.php?option=com_content&view=article&id=6

:pemasangan-nasogastric-tube-ngt&catid=3:artikel&Itemid=5.

Source : http://athearobiansyah.blogspot.com/2008/06/pemasangan-slang-

nasogastrik-ngt.htm

Smeltzer, Suzzane C. dan Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai