Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN

KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI


(MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN
TULAKAN SINE NGAWI

Aninggar Citra Sari, Ana Wigunantiningsih


1
Mahasiswa AKBID Mitra Husada Karanganyar
2
Dosen AKBID Mitra Husada Karanganyar
Jl Achmad Yani No.167. Papahan, Tasikmadu, Karanganyar
Email : akbid_mitra@yahoo.co.id
ABSTRAK

Makanan pendamping ASI adalah makanan yang diberikan pada


bayi atau anak disamping ASI mulai usia 6 bulan secara bertahap. Bayi
mengalami pertumbuhan pesat, sehingga disamping ASI bayi memerlukan
makanan pendamping yang baik dan bergizi seimbang untuk
pertumbuhanya. Tinggi rendahnya pengetahuan ibu sangat berpengaruh
terhadap pemberian makanan pendamping ASI. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui adakah hubungan tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan
ketepatan waktu pemberian makanan pendamping ASI di Posyandu Bunga
Krisan Tulakan Sine ngawi.
Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan
pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah
accidental sampling (30 responden). Tingkat pengetahuan ibu menyusui
dengan ketepatan waktu pemberian makanan pendamping ASI diukur
menggunakan kuesioner, data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan
uji korelasi dengan chi square.
Hasil dari analisis data menggunakan uji korelasi dengan chi square
diperoleh hasil 2 hitung sebesar 9,089 sedangkan 2 tabel dengan df = 2
dan  = 5% adalah sebesar 5,591, maka 2 hitung > 2 tabel (9,089 >
5,591), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Untuk mengetahui besarnya
hubungan antara variabel tingkat pengetahuan ibu dengan ketepatan waktu
pemberian makanan pendamping ASI digunakan analisis koefisien
kontingensi dengan hasil C=0,482 termasuk dalam kategori tingkat
hubungan yang sedang.
Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif dan kuat antara
tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan ketepatan waktu pemberian
makanan pendamping ASI di Posyandu Bunga Krisan Tulakan Sine ngawi.
Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu maka waktu pemberian makanan
pendamping ASI akan semakin tepat.

Kata Kunci :Tingkat Pengetahuan, Ibu Menyusui, Makanan


Pendamping ASI

MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 73


PENDAHULUAN ASI) adalah makanan yang
Pertumbuhan optimal seorang diberikan kepada bayi disamping
anak dapat dicapai jika orang tua ASI, diberikan sejak anak berusia
mempersiapkan dan 6 bulan secara bertahap macam
melaksanakan pedoman dan jumlahnya sebagai peralihan
pemberian makan bayi yang tepat, menuju makanan orang dewasa
dengan gizi seimbang sejak bayi (KJ, 2006).
lahir hingga usia pertumbuhan. Berdasarkan hasil studi
Ketidaktahuan tentang pemberian pendahuluan pada 10 ibu
makanan pada bayi dan anak, dan menyusui yang mempunyai bayi
adanya kebiasaan yang merugikan umur 0-2 tahun yang dilakukan di
kesehatan secara langsung dan Posyandu Bunga Krisan Tulakan
tidak langsung menjadi penyebab Sine Ngawi, didapatkan hasil ibu
utama terjadinya masalah kurang yang memberikan makanan
gizi pada anak, khususnya pada pendamping ASI ≥ 6 bulan
anak umur dibawah 2 tahun sebanyak 3 orang dan ibu yang
(Parentingislami, 2008). memberikan makanan
Balita dengan gizi kurang dan pendamping ASI < 6 bulan
buruk pada tahun 2006 mencapai sebanyak 7 orang.
4,2 juta jiwa sedangkan pada Tujuan umum Untuk mengetahui
tahun 2007 jumlahnya menurun hubungan antara tingkat
menjadi 4,1 juta jiwa. Penyebab pengetahuan ibu menyusui dengan
terjadinya gizi kurang dan buruk ketepatan waktu pemberian
pada bayi dan anak adalah karena makanan pendamping ASI (MP
tidak mendapat makanan yang ASI). Tujuan khusus untuk
bergizi seimbang dalam hal ini air mengetahui pengetahuan ibu
susu ibu (Soetrisno, 2008). menyusui tentang makanan
ASI adalah makanan tunggal pendamping ASI (MP ASI),
terbaik yang bisa memenuhi mengetahui ketepatan waktu
seluruh kebutuhan gizi bayi pemberian makanan pendamping
normal untuk tumbuh kembang di ASI (MP ASI).
bulan-bulan pertama
kehidupannya, itu sebabnya BAHAN DAN METODE
Badan Kesehatan Dunia, Word A. Landasan teori
Health Organization (WHO) 1.Pengetahuan
menetapkan pemberian ASI a.Pengertian
ekskusif pada bayi selama 6 Pengetahuan adalah hasil dari
bulan (KJ, 2006). tahu setelah orang melakukan
Setelah usia 6 bulan ASI hanya penginderaan terhadap suatu
memenuhi sekitar 60-70% obyek tertentu. Penginderaan
kebutuhan gizi bayi. Jadi bayi terjadi melalui pancaindra yaitu
mulai membutuhkan makanan indra penglihatan, pendengaran,
pendamping ASI (MP ASI). penciuman, perasa dan peraba.
Makanan pendamping ASI (MP Sedangkan sebagian besar

MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 74


pengetahuan manusia diperoleh kemampuan untuk menyusun
melalui mata dan telinga formasi dari informasi yang ada.
(Notoadmodjo, 2003). Evaluasi (evaluation), evaluasi ini
b.Tingkatan pengetahuan. berkaitan dengan kemampuan
Menurut Notoatmodjo (2003) untuk melakukan justifikasi atau
terdiri tahu (know), memahami penilaian terhadap suatu materi
(comprehensive), aplikasi atau objek. Penilaian-penilaian itu
(application), analisis (analisys), didasarkan pada suatu kriteria
sintesis (syntesis) dan evaluasi yang ditentukan sendiri atau
(evaluation). menggunakan kriteria-kriteria
Tahu (know) diartikan sebagai yang ada.
mengingat sesuatu materi yang c.Faktor-faktor yang
telah dipelajari sebelumnya mempengaruhi pengetahuan :
termasuk dalam pengetahuan ini Menurut Notoatmodjo (2005),
adalah mengingat kembali (recall) faktor-faktor yang mempengaruhi
terhadap sesuatu yang spesifik pengetahuan adalah sosial
dari seluruh bahan yang dipelajari ekonomi, budaya, pendidikan dan
“tahu” merupakan tingkat pengalaman.
pengetahuan yang paling rendah. Sosial ekonomi, lingkungan sosial
Memahami (comprehansif) akan mendukung tingginya
diartikan sebagai kemampuan pengetahuan seseorang sedangkan
menjelaskan secara benar tentang ekonomi dikaitkan dengan
objek yang diketahui dan dapat pendidikan, apabila status
merepresentasikan materi secara ekonomi baik, tingkat pendidikan
benar. akan tinggi oleh peningkatan
Aplikasi (aplication) diartikan pengetahuan.
sebagai kemampuan untuk Budaya berpengaruh terhadap
menggunakan material yang telah tingkatan pengetahuan karena
dipelopori pada situasi, kondisi informasi yang baru akan disaring
soal sebenarnya. dan sesuai dengan budaya yang
Analisis (analisys) adalah suatu ada dan agama yang dianut.
kemampuan untuk menjabarkan Pendidikan yang tinggi akan
maternal atau suatu objek ke berpengaruh pada penerimaan hal-
dalam komponen-komponen, hal yang baru dan dapat
tetapi masih didalam suatu menyesuaikan diri dengan hal
organisasi dan masih ada baru tersebut.
kaitannya satu sama lain. Pengalaman berkaitan dengan
Sintesis (syntesis) adalah umur dan pendidikan individu.
kemampuan untuk meletakkan Pendidikan yang tinggi maka
atau menghubungkan bagian- pengetahuan akan bertambah
bagian didalam suatu bentuk 2.Menyusui
keseluruhan yang baru dengan Proses memberikan makanan pada
kata lain sintesis merupakan suatu bayi dengan menggunakan air
susu ibu langsung dari payudara

MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 75


ibu. Pemberian ASI bukan vitamin, dan mineral (BKKBN,
sekedar memberi makanan pada 2004).
bayi. Ketika ibu mendekap bayi d.Waktu pemberian makanan
yang sedang disusukannya pendamping ASI (MP ASI)
pandangan matanya tertuju pada Makanan pendamping ASI (MP
bayi dengan nuansa kasih sayang ASI) dapat mulai diperkenalkan
dan keinginan untuk dapat pada usia 6 bulan dan tetap
memahami kebutuhan si bayi. diberikan ASI sampai dengan usia
Sikap ibu menimbulkan rasa aman 2 tahun atau lebih (BKKBN,
dan nyaman pada bayi. Dia 2004).
merasa dimengerti, dipenuhi e.Cara pemberian makanan
kebutuhannya, disayangi, dicintai. pendamping ASI (MP ASI)
Lewat ASI ibu sama-sama belajar Makanan diperkenalkan satu per
mencintai dan merasakan satu dengan memperhatikan
nikmatnya dicintai (Suradi, 2007). bahwa makanan dapat diterima
3.Pemberian makanan dengan baik. Berikan secara hati-
pendamping ASI (MP ASI) hati, sedikit demi sedikit dari
a.Pengertian makanan bentuk encer secara berangsur ke
pendamping ASI (MP ASI) bentuk yang lebih kental. Cara
Makanan pendamping ASI (MP memberikan makanan bayi
ASI ) adalah makanan yang dipengaruhi perkembangan
diberikan pada bayi atau anak emosionalnya. Makanan jangan
disamping ASI, diberikan sejak dipaksakan sebaiknya diberikan
usia 6 bulan secara bertahap waktu bayi lapar (BKKBN, 2004).
macam dan jumlahnya sebagai f. Beberapa faktor yang
peralihan menuju makanan orang mempengaruhi pemberian
dewasa (KJ, 2006). makanan pendamping ASI (MP
b.Tujuan pemberian makanan ASI)
pendamping ASI (MP ASI) Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pemberian MP ASI bertujuan pemberian MP ASI adalah faktor
untuk memenuhi kebutuhan gizi internal (pendidikan, pekerjaan,
bayi dan merangsang ketrampilan pendapatan) dan eksternal
makan (Parentiningislami, 2008) (informasi, budaya atau
c.Alasan perlu diberikan gizi yang lingkungan, keluarga atau suami).
baik bagi bayi Pendidikan mempunyai peran
Bayi mengalami pertumbuhan yang sangat penting dalam
pesat sehingga makan yang baik seluruh aspek kehidupan manusia.
dan gizi seimbang diperlukan Hal ini disebabkan karena
tubuh untuk pertumbuhan badan pendidikan berperan langsung
dan perkembangan otaknya. terhadap perkembangan manusia
Makanan bergizi seimbang adalah dan perkembangan seluruh aspek
makan yang dapat memenuhi kehidupan manusia. Pekerjaan
kebutuhan energi, protein, dapat mempengaruhi pemberian
makanan pendamping ASI (MP

MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 76


ASI), bila ibu bekerja pemberian pengumpulan data sekaligus pada
ASI kepada bayinya tidak bisa on suatu saat (poin time approach)
demand. Sehingga bayi akan (Notoatmodjo, 2005).
diberikan makanan pendamping Penelitian ini dilakukan di
ASI (MP ASI). Pendapatan Posyandu Bunga Krisan. Waktu
keluarga hanya cukup untuk penelitian atau pengumpulan data
memenuhi kebutuhan sehari-hari pada Bulan Maret-April 2009.
saja tidak akan memungkinkan Populasi yang digunakan dalam
untuk membeli makanan penelitian ini adalah semua ibu
pendamping ASI maka ibu hanya menyusui yang mempunyai bayi
akan memberi bayinya ASI saja. umur 0-2 tahun di Kelurahan
Seseorang yang mempunyai Tulakan, Kecamatan Sine,
informasi lebih banyak maka Kabupaten Ngawi yaitu 36
tingkat pengetahuan lebih banyak. responden.
Bila ibu mempunyai informasi Sampel adalah sebagian dari
yang banyak tentang MP ASI keseluruhan obyek yang akan
maka ibu akan memberikan diteliti dan dianggap mewakili
makanan pendamping ASI pada seluruh populasi (Notoadmodjo,
bayinya dengan baik dan benar. 2005). Teknik sampel yang
Tingkah laku manusia atau digunakan adalah”Accidental
kelompok manusia dalam Sampling“ yaitu pengambilan
memenuhi kebutuhan yang sampel secara aksidental
meliputi sikap dan kepercayaan. (Accidental) ini dilakukan dengan
Faktor budaya dalam hal ini dapat mengambil kasus atau responden
mempengaruhi kemiskinan, yang kebetulan ada atau tersedia
ketidaktahuan, kebodohan dan (Notoatmodjo, 2005).
rendahnya status wanita Dalam penelitian yang menjadi
merupakan beberapa faktor sosial responden adalah ibu menyusui
budaya yang berperan dalam yang mempunyai bayi umur 0-2
pentingnya pemberian makanan tahun yang hadir pada saat
pendamping ASI (MP ASI). penelitian di Posyandu Bunga
Dukungan keluarga atau suami Krisan Tulakan Sine Ngawi yaitu
diperlukan ibu dalam pemberian sebanyak 30 responden.
makanan pendamping ASI (MP Variabel bebas penelitian ini
ASI). adalah pengetahuan ibu menyusui
B. METODE tentang ketepatan waktu
Metode penelitian yang pemberian makanan pendamping
digunakan adalah survei analitik ASI (MP ASI), sejauh mana
yang menggunakan rancangan kemampuan ibu untuk menjawab
cross sectional, yaitu suatu pertanyaan dengan benar, alat
penelitian untuk mempelajari ukur yang digunakan adalah
dinamika korelasi antara faktor kuesioner. Skala yang digunakan
resiko dan faktor efek dengan cara adalah skala interval yang diubah
pendekatan, observasional atau menjadi skala ordinal dengan

MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 77


kriteria menurut standar deviasi. Z sehingga perlu dilakukan uji
dijadikan nilai standar, nilai Z validitas dan reabilitas.
terpusat pada nilai tengah Dalam penelitian ini untuk
(median) yang juga merupakan menganalisis data digunakan
nilai rata-rata yaitu 0. rumus chi kuadrat sebagai berikut:
Berdasarkan konsep ini data dapat
x 
2
k
 fo  fh 
2

dikategorikan menjadi 3 yaitu:


i 1 fh
a.Kelompok pertama Z > 1
kategori baik Keterangan :
b.Kelompok kedua -1 ≤ Z ≤ 1 x2 : Chi kuadrat
kategori cukup fo : Frekuensi yang diobservasi
c.Kelompok ketiga Z < -1 fh : Frekuensi yang diharapkan
kategori kurang Rumus x2 digunakan untuk
Variabel terikat dalam penelitian menguji signifikasi perbedaan
ini adalah ketepatan pemberian frekuensi yang diobservasi fo
makanan pendamping ASI (MP (frekuensi yang di peroleh
ASI) yaitu pelaksanaan ibu dalam berdasarkan data), dengan
memberikan makanan frekuensi yang diharapkan.
pendamping ASI (MP ASI) yang Harga chi kuadrat tabel dengan
dimulai pada usia 6 bulan. Alat dk dan taraf signifikan 0,05.
ukur yang digunakan adalah dalam hal ini berlaku ketentuan
kuesioner dan menggunakan skala bila x2 hitung lebih kecil dari
nominal. harga x2 tabel (x2 hitung < x2
Kriteria : tabel) maka Ha ditolak dan jika x2
Tepat ≥ 6 bulan diberi hitung lebih besar dari x2 tabel (x2
makanan pendamping ASI hitung > x2 tabel) maka Ha
Tidak tepat < 6 bulan diberi diterima (Sugiyono, 2006).
makanan pendamping ASI Untuk mengetahui keeratan
Alat ukur yang digunakan dalam hubungan antara 2 variabel maka
menentukan tingkat pengetahuan dilakukan uji koefisian kontigensi
ibu menyusui tentang ketepatan dengan rumus:
waktu pemberian makanan x2
pendamping ASI (MP ASI) C
N  x2
adalah kuesioner.
Kuesioner adalah sejumlah Keterangan:
pertanyaan tertulis yang x2 : Chi kuadrat hitung
digunakan untuk memperoleh N : jumlah sampel
informasi dari responden dalam C : Koefisien kontingensi
arti laporan tentang pribadinya (Sugiyono, 2006).
atau hal-hal yang diketahui Besarnya koefisien kontingensi
(Arikunto, 2006). dapat digunakan untuk
Kuesioner dalam penelitian ini memberikan penilaian tingkat
dirancang oleh peneliti sendiri kekuatan hubungan dua variabel.
Adapun tingkat hubungan variabel

MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 78


penelitian menurut besarnya Berdasarkan tabel di atas
koefisien korelasi adalah sebagai didapatkan nilai rata-rata
berikut: pengetahuan ibu sebesar 20,83
dengan standar deviasi sebesar
Tabel 1 Tingkat Hubungan Variabel 2,052. Berdasarkan nilai rata-rata
Penelitian Menurut Besarnya Koefisien
Korelasi
dan standar deviasi variabel
Interval Tingkat Hubungan tingkat pengetahuan ibu dapat
Koefisiensi Variabel dibagi menjadi 3 kategori yaitu
0,00 – 0,199 Sangat rendah baik, cukup dan kurang dengan
0,20 – 0,399 Rendah pembagian sebagai berikut
0,40 – 0,599 Sedang Tabel 3 Kategori tingkat pengetahuan
0,60 – 0,799 Kuat ibu tentang makanan pendamping ASI
0,80 – 1,000 Sangat kuat Kriteria Kriteria Nilai
(Sugiyono, 2006) Baik Z>1

HASIL DAN PEMBAHASAN Cukup -1  Z  1


Penelitian yang berjudul Kurang Z < -1
Hubungan Tingkat Pengetahuan (Sumber: Data Primer, 2009)
Ibu Menyusui dengan Ketepatan
Waktu Pemberian Makanan Subyek penelitian ini adalah
Pendamping ASI (MP ASI) semua ibu menyusui yang
dilaksanakan pada Bulan April mempunyai anak usia 0-2 tahun
2009. yang datang di Posyandu Bunga
Penelitian ini dimulai dari tahap Krisan sebanyak 30 responden.
pengumpulan data yang dilakukan Adapun tabulasi data hasil
dengan cara pengambilan data penyebaran kuesioner dapat
primer dengan kuesioner yang dilihat pada lampiran, dan data
diisi oleh responden. Dalam hasil penyeberan kuesioner
penelitian ini karakteristik subyek tersebut dapat dilihat pada tabel
mencakup semua ibu menyusui berikut:
yang mempunyai anak usia 0-2 1.Karakteristik responden
tahun yang datang di Posyandu berdasarkan tingkat pengetahuan
Bunga Krisan Tulakan Sine Tabel 4 Kriteria tingkat pengetahuan ibu
Persentase
Ngawi sebanyak 30 responden. Kriteria Frekuensi
(%)
Berdasarkan hasil penelitian Baik 7 23,3
didapatkan deskripsi data variabel Cukup 18 60,0
tingkat pengetahuan seperti pada Kurang 5 16,7
tabel berikut: Jumlah 30 100
Tabel 2 Deskripsi tingkat pengetahuan (Sumber: Data Primer, 2009)
Standar Tabel 4 menjelaskan tentang
Mean
Deviasi pengetahuan makanan
Nilai pendamping ASI yang dimiliki
Pengetahuan 20.83 2.052
oleh responden dari hasil
Ibu
(Sumber: Data Primer, 2009) pengolahan data yaitu responden
yang mempunyai pengetahuan

MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 79


baik sebanyak 7 responden 3.Tabulasi Silang antara variabel
(23,3%), responden yang tingkat pengetahuan dengan
mempunyai pengetahuan cukup ketepatan waktu pemberian
sebanyak 18 responden (60%) dan makanan pendamping ASI
responden yang mempunyai Tabel 6 Tabulasi Silang antara variabel
tingkat pengetahuan dengan ketepatan waktu
pengetahuan kurang sebanyak 5 pemberian makanan pendamping ASI
responden (16,7%). Berdasarkan Ketepatan Tepat Tidak tepat To
data tingkat pengetahuan Tingkat tal
Pengetahuan F % F % F %
responden dapat diketahui bahwa
Baik 6 20,0 1 3,3 7 23,3
sebagian besar responden Cukup 11 36,7 7 23,3 1 60,0
mempunyai tingkat pengetahuan Kurang 0 0 5 16,7 8 16,7
sedang. 5
Jumlah 17 56,7 13 43 3 3 100
2.Karakteristik responden 0
berdasarkan ketepatan waktu (Sumber: Data Primer, 2009)
pemberian makanan pendamping Tabel 6 menjelaskan bahwa
ASI responden yang memiliki
Data tentang pelaksanaan pengetahuan kurang dan tidak
pemberian MP ASI di Posyandu tepat dalam pemberian MP ASI
Bunga Krisan diperoleh dengan sebanyak 5 responden (16,7%)
menggunakan kuesioner. dan tidak ada responden yang
Tabel 5 Tabel ketepatan waktu memberikan makanan
pemberian makanan pendamping ASI
pendamping ASI tepat waktu.
Persentase
Kriteria Frekuensi
(%) Responden yang memiliki
Tepat 17 56,7 pengetahuan cukup dan tepat
Tidak 13 43,3 dalam pemberian MP ASI
Tepat sebanyak 11 responden (36,7%)
Jumlah 30 100 dan yang tidak tepat sebanyak 7
(Sumber: Data Primer, 2009)
(23,3%) responden. Responden
Tabel 5 menjelaskan bahwa
yang memiliki pengetahuan baik
ketepatan waktu pemberian
dan tepat dalam pemberian MP
makanan pendamping ASI
ASI sebanyak 6 responden
didapatkan responden dengan
(20,0%) dan ada 1 responden
waktu pemberian makanan
(3,3%) yang tidak tepat dalam
pendamping ASI tepat waktu
memberikan makanan
sebanyak 17 responden (56,7%)
pendamping ASI.
dan responden dengan waktu
Sehingga dapat disimpulkan
pemberian makanan pendamping
bahwa sebagian besar responden
ASI tidak tepat waktu sebanyak
mempunyai pengetahuan cukup
13 responden (43,3%). Sehingga
dan tepat waktu dalam pemberian
dapat disimpulkan bahwa
MP ASI.
sebagian besar responden
4.Uji statistik
memberikan makanan
Uji statistik dengan menggunakan
pendamping ASI dengan waktu
korelasi chi square. Data yang
yang tepat.
diperoleh dalam penelitian ini

MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 80


adalah analisis dari hubungan pemberian makanan pendamping
antara tingkat pengetahuan ibu ASI termasuk kategori hubungan
menyusui dengan ketepatan waktu yang sedang.
pemberian MP ASI di Posyandu Hasil penelitian dari 30 responden
Bunga Krisan Tulakan Sine di Posyandu Bunga Krisan
Ngawi. Tulakan Sini Ngawi didapatkan
Tabel 7 Analisis Chi Square responden yang memiliki
Asymp.
Sig. (2-
pengetahuan kurang dan tidak
Value df sided) tepat dalam pemberian MP ASI
Pearson Chi- 9.089(
2 .011 sebanyak 5 responden (16,7%)
Square a)
Likelihood
dan tidak ada responden yang
11.255 2 .004 memberikan makanan
Ratio
Linear-by- pendamping ASI tepat waktu.
Linear 7.857 1 .005
Association
Responden yang memiliki
N of Valid pengetahuan cukup dan tepat
30
Cases dalam pemberian MP ASI
(Sumber: Data Primer, 2009)
sebanyak 11 responden (36,7%)
Dari hasil penghitungan dengan dan yang tidak tepat sebanyak 7
menggunakan komputer program (23,3%) responden. Responden
SPSS uji korelasi Chi Square, di yang memiliki pengetahuan baik
dapatkan 2 hitung sebesar 9,089 dan tepat dalam pemberian MP
sedangkan 2 tabel dengan df = 2 ASI sebanyak 6 responden
dan  = 5% adalah sebesar 5,591, (20,0%) dan ada 1 responden
maka 2 hitung > 2 tabel (9,089 (3,3%) yang tidak tepat dalam
> 5,591), sehingga Ho ditolak dan memberikan makanan
Ha diterima. Artinya terdapat pendamping ASI.
hubungan yang signifikan antara Berdasarkan hasil analisa data
tingkat pengetahuan ibu dengan responden menggunakan
ketepatan waktu pemberian pengujian korelasi chi square
makanan pendamping ASI. dengan program SPSS versi 12.
Untuk mengetahui besarnya Diperoleh hasil 2 hitung sebesar
hubungan antara variabel tingkat 9,089 sedangkan 2 tabel dengan
pengetahuan ibu dengan ketepatan df = 2 dan  = 5% adalah sebesar
waktu pemberian makanan 5,591, maka 2 hitung > 2 tabel
pendamping ASI digunakan (9,089 > 5,591), sehingga Ho
analisis koefisien kontingensi ditolak dan Ha diterima. Artinya
Berdasarkan Interval koefisien terdapat hubungan yang signifikan
tingkat hubungan diperoleh hasil antara tingkat pengetahuan ibu
C = 0,482 termasuk dalam menyusui dengan ketepatan waktu
kategori tingkat hubungan yang pemberian makanan pendamping
sedang. Sehingga dapat ASI (MP ASI) di Posyandu Bunga
disimpulkan bahwa hubungan Krisan Tulakan Sine Ngawi.
antara tingkat pengetahuan ibu Pengetahuan adalah hasil dari
dengan ketepatan waktu tahu setelah orang melakukan

MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 81


penginderaan terhadap suatu tabel dengan df = 2 dan =
obyek tertentu. Penginderaan 5% adalah sebesar 5,591, maka 2
terjadi melalui panca indra yaitu hitung > 2 tabel (9,089 > 5,591),
indra penglihatan, pendengaran, sehingga Ho ditolak dan Ha
penciuman, perasa dan peraba. diterima. Artinya terdapat
Sedangkan sebagian besar hubungan yang signifikan antara
pengetahuan manusia diperoleh tingkat pengetahuan ibu menyusui
melalui mata dan telinga dengan ketepatan waktu
(Notoadmodjo, 2003). pemberian makanan pendamping
Pengetahuan merupakan hal yang ASI di Posyandu Bunga Krisan
sangat mempengaruhi seseorang Tulakan Sine Ngawi. Hal ini
dalam melakukan suatu tindakan. berarti bahwa semakin tinggi
Semakin baik pengetahuan pengetahuan responden tentang
seseorang tentang makanan makanan pendamping ASI maka
pendamping ASI, maka dia akan semakin tepat waktu pemberian
memiliki kecenderungan yang makanan pendamping ASI di
tepat dalam memberikan makanan Posyandu Bunga Krisan Tulakan
pendamping ASI. Sebaliknya Sine Ngawi.
semakin rendah pengetahuan B. SARAN
seseorang maka dia akan memiliki 1.Kerjasama antar tenaga
kecenderungan yang salah dalam kesehatan (bidan/dokter/perawat)
memberikan makanan dan mengikut sertakan dukungan
pendamping ASI. keluarga untuk mengatasi masalah
Hal tersebut diatas didukung oleh ketepatan waktu pemberian
adanya teori bahwa sebelum makanan pendamping ASI
seseorang menghadapi perilaku 2.Perlunya penyuluhan kesehatan
harus lebih tahu dahulu apa arti pemberian pengetahuan tentang
atau manfaat perilaku tersebut makanan pendamping ASI yang
bagi dirinya atau keluarga. tepat dan benar dalam upaya
Seseorang mengetahui obyek peningkatan pengetahuan ibu
kesehatan kemudian mengadakan menyusui untuk mengatasi
penilaian atau pendapat terhadap masalah ketepatan waktu
apa yang diketahui proses pemberian makanan pendamping
selanjutnya, diharapkan dapat ASI.
melaksanakan atau mempraktekan
apa yang diketahui atau
disampaikannya dapat dinilai baik
(Notoadmodjo, 2005).
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh nilai koefisien korelasi
chi square diperoleh hasil 2
hitung sebesar 9,089 sedangkan 2

MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 82


DAFTAR PUSTAKA Alfabeta: Bandung. Hal.
40-216.
Arikunto S, 2006. Prosedur Suradi Rulina, 2007.
Penelitian Suatu Manajemen Laktasi.
Pendekatan Praktek. Perkumpulan Perinatologi
Rineka Cipta: Jakarta. Hal. Indonesia: Jakarta. Hal. 1.
109-48. Sutrisno, 2008. Makanan
BKKBN, 2004. Menyiapkan Pendamping ASI.
Anak Balita yang Sehat http://www.pdrc.or.id./ind
dan Berkualitas. Jakarta. ex. Diakses tanggal 11
Hal. 10. Januari 2009.
KJ, 2006. Makanan
Pendamping ASI.
http://www.bayisehat.com/
home.html. Diakses
tanggal 11 Januari 2009.
Notoatmodjo S, 2003.
Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Rineka Cipta:
Jakarta. Hal. 124-6.
Notoatmodjo S, 2005.
Metodologi Penelitian
Kesehatan. Rineka Cipta:
Jakarta. Hal. 79-146.
Nursalam, 2003. Konsep dan
Penerapan Metodologi
Ilmu Keperawatan.
Salemba Medika: Jakarta.
Hal. 44-97.
Parentingislami, 2008.
Makanan Pendamping
ASI.
http://parentingislami.word
press.com/2008/05/27/mak
anan_pendamping_asi_mp
asi/. Diakses tanggal 11
Januari 2009.
Riwidikdo Handoko, 2008.
Statistik Untuk Penelitian.
Alfabeta: Bandung. Hal.
42-43.
Sugiyono, 2006. Statistik
Untuk Penelitian.

MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 83

Anda mungkin juga menyukai