Makanan pendamping ASI adalah makanan yang diberikan pada
bayi atau anak disamping ASI mulai usia 6 bulan secara bertahap. Bayi mengalami pertumbuhan pesat, sehingga disamping ASI bayi memerlukan makanan pendamping yang baik dan bergizi seimbang untuk pertumbuhanya. Tinggi rendahnya pengetahuan ibu sangat berpengaruh terhadap pemberian makanan pendamping ASI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan ketepatan waktu pemberian makanan pendamping ASI di Posyandu Bunga Krisan Tulakan Sine ngawi. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling (30 responden). Tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan ketepatan waktu pemberian makanan pendamping ASI diukur menggunakan kuesioner, data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji korelasi dengan chi square. Hasil dari analisis data menggunakan uji korelasi dengan chi square diperoleh hasil 2 hitung sebesar 9,089 sedangkan 2 tabel dengan df = 2 dan = 5% adalah sebesar 5,591, maka 2 hitung > 2 tabel (9,089 > 5,591), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel tingkat pengetahuan ibu dengan ketepatan waktu pemberian makanan pendamping ASI digunakan analisis koefisien kontingensi dengan hasil C=0,482 termasuk dalam kategori tingkat hubungan yang sedang. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif dan kuat antara tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan ketepatan waktu pemberian makanan pendamping ASI di Posyandu Bunga Krisan Tulakan Sine ngawi. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu maka waktu pemberian makanan pendamping ASI akan semakin tepat.
Kata Kunci :Tingkat Pengetahuan, Ibu Menyusui, Makanan
Pendamping ASI
MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 73
PENDAHULUAN ASI) adalah makanan yang Pertumbuhan optimal seorang diberikan kepada bayi disamping anak dapat dicapai jika orang tua ASI, diberikan sejak anak berusia mempersiapkan dan 6 bulan secara bertahap macam melaksanakan pedoman dan jumlahnya sebagai peralihan pemberian makan bayi yang tepat, menuju makanan orang dewasa dengan gizi seimbang sejak bayi (KJ, 2006). lahir hingga usia pertumbuhan. Berdasarkan hasil studi Ketidaktahuan tentang pemberian pendahuluan pada 10 ibu makanan pada bayi dan anak, dan menyusui yang mempunyai bayi adanya kebiasaan yang merugikan umur 0-2 tahun yang dilakukan di kesehatan secara langsung dan Posyandu Bunga Krisan Tulakan tidak langsung menjadi penyebab Sine Ngawi, didapatkan hasil ibu utama terjadinya masalah kurang yang memberikan makanan gizi pada anak, khususnya pada pendamping ASI ≥ 6 bulan anak umur dibawah 2 tahun sebanyak 3 orang dan ibu yang (Parentingislami, 2008). memberikan makanan Balita dengan gizi kurang dan pendamping ASI < 6 bulan buruk pada tahun 2006 mencapai sebanyak 7 orang. 4,2 juta jiwa sedangkan pada Tujuan umum Untuk mengetahui tahun 2007 jumlahnya menurun hubungan antara tingkat menjadi 4,1 juta jiwa. Penyebab pengetahuan ibu menyusui dengan terjadinya gizi kurang dan buruk ketepatan waktu pemberian pada bayi dan anak adalah karena makanan pendamping ASI (MP tidak mendapat makanan yang ASI). Tujuan khusus untuk bergizi seimbang dalam hal ini air mengetahui pengetahuan ibu susu ibu (Soetrisno, 2008). menyusui tentang makanan ASI adalah makanan tunggal pendamping ASI (MP ASI), terbaik yang bisa memenuhi mengetahui ketepatan waktu seluruh kebutuhan gizi bayi pemberian makanan pendamping normal untuk tumbuh kembang di ASI (MP ASI). bulan-bulan pertama kehidupannya, itu sebabnya BAHAN DAN METODE Badan Kesehatan Dunia, Word A. Landasan teori Health Organization (WHO) 1.Pengetahuan menetapkan pemberian ASI a.Pengertian ekskusif pada bayi selama 6 Pengetahuan adalah hasil dari bulan (KJ, 2006). tahu setelah orang melakukan Setelah usia 6 bulan ASI hanya penginderaan terhadap suatu memenuhi sekitar 60-70% obyek tertentu. Penginderaan kebutuhan gizi bayi. Jadi bayi terjadi melalui pancaindra yaitu mulai membutuhkan makanan indra penglihatan, pendengaran, pendamping ASI (MP ASI). penciuman, perasa dan peraba. Makanan pendamping ASI (MP Sedangkan sebagian besar
MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 74
pengetahuan manusia diperoleh kemampuan untuk menyusun melalui mata dan telinga formasi dari informasi yang ada. (Notoadmodjo, 2003). Evaluasi (evaluation), evaluasi ini b.Tingkatan pengetahuan. berkaitan dengan kemampuan Menurut Notoatmodjo (2003) untuk melakukan justifikasi atau terdiri tahu (know), memahami penilaian terhadap suatu materi (comprehensive), aplikasi atau objek. Penilaian-penilaian itu (application), analisis (analisys), didasarkan pada suatu kriteria sintesis (syntesis) dan evaluasi yang ditentukan sendiri atau (evaluation). menggunakan kriteria-kriteria Tahu (know) diartikan sebagai yang ada. mengingat sesuatu materi yang c.Faktor-faktor yang telah dipelajari sebelumnya mempengaruhi pengetahuan : termasuk dalam pengetahuan ini Menurut Notoatmodjo (2005), adalah mengingat kembali (recall) faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap sesuatu yang spesifik pengetahuan adalah sosial dari seluruh bahan yang dipelajari ekonomi, budaya, pendidikan dan “tahu” merupakan tingkat pengalaman. pengetahuan yang paling rendah. Sosial ekonomi, lingkungan sosial Memahami (comprehansif) akan mendukung tingginya diartikan sebagai kemampuan pengetahuan seseorang sedangkan menjelaskan secara benar tentang ekonomi dikaitkan dengan objek yang diketahui dan dapat pendidikan, apabila status merepresentasikan materi secara ekonomi baik, tingkat pendidikan benar. akan tinggi oleh peningkatan Aplikasi (aplication) diartikan pengetahuan. sebagai kemampuan untuk Budaya berpengaruh terhadap menggunakan material yang telah tingkatan pengetahuan karena dipelopori pada situasi, kondisi informasi yang baru akan disaring soal sebenarnya. dan sesuai dengan budaya yang Analisis (analisys) adalah suatu ada dan agama yang dianut. kemampuan untuk menjabarkan Pendidikan yang tinggi akan maternal atau suatu objek ke berpengaruh pada penerimaan hal- dalam komponen-komponen, hal yang baru dan dapat tetapi masih didalam suatu menyesuaikan diri dengan hal organisasi dan masih ada baru tersebut. kaitannya satu sama lain. Pengalaman berkaitan dengan Sintesis (syntesis) adalah umur dan pendidikan individu. kemampuan untuk meletakkan Pendidikan yang tinggi maka atau menghubungkan bagian- pengetahuan akan bertambah bagian didalam suatu bentuk 2.Menyusui keseluruhan yang baru dengan Proses memberikan makanan pada kata lain sintesis merupakan suatu bayi dengan menggunakan air susu ibu langsung dari payudara
MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 75
ibu. Pemberian ASI bukan vitamin, dan mineral (BKKBN, sekedar memberi makanan pada 2004). bayi. Ketika ibu mendekap bayi d.Waktu pemberian makanan yang sedang disusukannya pendamping ASI (MP ASI) pandangan matanya tertuju pada Makanan pendamping ASI (MP bayi dengan nuansa kasih sayang ASI) dapat mulai diperkenalkan dan keinginan untuk dapat pada usia 6 bulan dan tetap memahami kebutuhan si bayi. diberikan ASI sampai dengan usia Sikap ibu menimbulkan rasa aman 2 tahun atau lebih (BKKBN, dan nyaman pada bayi. Dia 2004). merasa dimengerti, dipenuhi e.Cara pemberian makanan kebutuhannya, disayangi, dicintai. pendamping ASI (MP ASI) Lewat ASI ibu sama-sama belajar Makanan diperkenalkan satu per mencintai dan merasakan satu dengan memperhatikan nikmatnya dicintai (Suradi, 2007). bahwa makanan dapat diterima 3.Pemberian makanan dengan baik. Berikan secara hati- pendamping ASI (MP ASI) hati, sedikit demi sedikit dari a.Pengertian makanan bentuk encer secara berangsur ke pendamping ASI (MP ASI) bentuk yang lebih kental. Cara Makanan pendamping ASI (MP memberikan makanan bayi ASI ) adalah makanan yang dipengaruhi perkembangan diberikan pada bayi atau anak emosionalnya. Makanan jangan disamping ASI, diberikan sejak dipaksakan sebaiknya diberikan usia 6 bulan secara bertahap waktu bayi lapar (BKKBN, 2004). macam dan jumlahnya sebagai f. Beberapa faktor yang peralihan menuju makanan orang mempengaruhi pemberian dewasa (KJ, 2006). makanan pendamping ASI (MP b.Tujuan pemberian makanan ASI) pendamping ASI (MP ASI) Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemberian MP ASI bertujuan pemberian MP ASI adalah faktor untuk memenuhi kebutuhan gizi internal (pendidikan, pekerjaan, bayi dan merangsang ketrampilan pendapatan) dan eksternal makan (Parentiningislami, 2008) (informasi, budaya atau c.Alasan perlu diberikan gizi yang lingkungan, keluarga atau suami). baik bagi bayi Pendidikan mempunyai peran Bayi mengalami pertumbuhan yang sangat penting dalam pesat sehingga makan yang baik seluruh aspek kehidupan manusia. dan gizi seimbang diperlukan Hal ini disebabkan karena tubuh untuk pertumbuhan badan pendidikan berperan langsung dan perkembangan otaknya. terhadap perkembangan manusia Makanan bergizi seimbang adalah dan perkembangan seluruh aspek makan yang dapat memenuhi kehidupan manusia. Pekerjaan kebutuhan energi, protein, dapat mempengaruhi pemberian makanan pendamping ASI (MP
MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 76
ASI), bila ibu bekerja pemberian pengumpulan data sekaligus pada ASI kepada bayinya tidak bisa on suatu saat (poin time approach) demand. Sehingga bayi akan (Notoatmodjo, 2005). diberikan makanan pendamping Penelitian ini dilakukan di ASI (MP ASI). Pendapatan Posyandu Bunga Krisan. Waktu keluarga hanya cukup untuk penelitian atau pengumpulan data memenuhi kebutuhan sehari-hari pada Bulan Maret-April 2009. saja tidak akan memungkinkan Populasi yang digunakan dalam untuk membeli makanan penelitian ini adalah semua ibu pendamping ASI maka ibu hanya menyusui yang mempunyai bayi akan memberi bayinya ASI saja. umur 0-2 tahun di Kelurahan Seseorang yang mempunyai Tulakan, Kecamatan Sine, informasi lebih banyak maka Kabupaten Ngawi yaitu 36 tingkat pengetahuan lebih banyak. responden. Bila ibu mempunyai informasi Sampel adalah sebagian dari yang banyak tentang MP ASI keseluruhan obyek yang akan maka ibu akan memberikan diteliti dan dianggap mewakili makanan pendamping ASI pada seluruh populasi (Notoadmodjo, bayinya dengan baik dan benar. 2005). Teknik sampel yang Tingkah laku manusia atau digunakan adalah”Accidental kelompok manusia dalam Sampling“ yaitu pengambilan memenuhi kebutuhan yang sampel secara aksidental meliputi sikap dan kepercayaan. (Accidental) ini dilakukan dengan Faktor budaya dalam hal ini dapat mengambil kasus atau responden mempengaruhi kemiskinan, yang kebetulan ada atau tersedia ketidaktahuan, kebodohan dan (Notoatmodjo, 2005). rendahnya status wanita Dalam penelitian yang menjadi merupakan beberapa faktor sosial responden adalah ibu menyusui budaya yang berperan dalam yang mempunyai bayi umur 0-2 pentingnya pemberian makanan tahun yang hadir pada saat pendamping ASI (MP ASI). penelitian di Posyandu Bunga Dukungan keluarga atau suami Krisan Tulakan Sine Ngawi yaitu diperlukan ibu dalam pemberian sebanyak 30 responden. makanan pendamping ASI (MP Variabel bebas penelitian ini ASI). adalah pengetahuan ibu menyusui B. METODE tentang ketepatan waktu Metode penelitian yang pemberian makanan pendamping digunakan adalah survei analitik ASI (MP ASI), sejauh mana yang menggunakan rancangan kemampuan ibu untuk menjawab cross sectional, yaitu suatu pertanyaan dengan benar, alat penelitian untuk mempelajari ukur yang digunakan adalah dinamika korelasi antara faktor kuesioner. Skala yang digunakan resiko dan faktor efek dengan cara adalah skala interval yang diubah pendekatan, observasional atau menjadi skala ordinal dengan
MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 77
kriteria menurut standar deviasi. Z sehingga perlu dilakukan uji dijadikan nilai standar, nilai Z validitas dan reabilitas. terpusat pada nilai tengah Dalam penelitian ini untuk (median) yang juga merupakan menganalisis data digunakan nilai rata-rata yaitu 0. rumus chi kuadrat sebagai berikut: Berdasarkan konsep ini data dapat x 2 k fo fh 2
dikategorikan menjadi 3 yaitu:
i 1 fh a.Kelompok pertama Z > 1 kategori baik Keterangan : b.Kelompok kedua -1 ≤ Z ≤ 1 x2 : Chi kuadrat kategori cukup fo : Frekuensi yang diobservasi c.Kelompok ketiga Z < -1 fh : Frekuensi yang diharapkan kategori kurang Rumus x2 digunakan untuk Variabel terikat dalam penelitian menguji signifikasi perbedaan ini adalah ketepatan pemberian frekuensi yang diobservasi fo makanan pendamping ASI (MP (frekuensi yang di peroleh ASI) yaitu pelaksanaan ibu dalam berdasarkan data), dengan memberikan makanan frekuensi yang diharapkan. pendamping ASI (MP ASI) yang Harga chi kuadrat tabel dengan dimulai pada usia 6 bulan. Alat dk dan taraf signifikan 0,05. ukur yang digunakan adalah dalam hal ini berlaku ketentuan kuesioner dan menggunakan skala bila x2 hitung lebih kecil dari nominal. harga x2 tabel (x2 hitung < x2 Kriteria : tabel) maka Ha ditolak dan jika x2 Tepat ≥ 6 bulan diberi hitung lebih besar dari x2 tabel (x2 makanan pendamping ASI hitung > x2 tabel) maka Ha Tidak tepat < 6 bulan diberi diterima (Sugiyono, 2006). makanan pendamping ASI Untuk mengetahui keeratan Alat ukur yang digunakan dalam hubungan antara 2 variabel maka menentukan tingkat pengetahuan dilakukan uji koefisian kontigensi ibu menyusui tentang ketepatan dengan rumus: waktu pemberian makanan x2 pendamping ASI (MP ASI) C N x2 adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah Keterangan: pertanyaan tertulis yang x2 : Chi kuadrat hitung digunakan untuk memperoleh N : jumlah sampel informasi dari responden dalam C : Koefisien kontingensi arti laporan tentang pribadinya (Sugiyono, 2006). atau hal-hal yang diketahui Besarnya koefisien kontingensi (Arikunto, 2006). dapat digunakan untuk Kuesioner dalam penelitian ini memberikan penilaian tingkat dirancang oleh peneliti sendiri kekuatan hubungan dua variabel. Adapun tingkat hubungan variabel
MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 78
penelitian menurut besarnya Berdasarkan tabel di atas koefisien korelasi adalah sebagai didapatkan nilai rata-rata berikut: pengetahuan ibu sebesar 20,83 dengan standar deviasi sebesar Tabel 1 Tingkat Hubungan Variabel 2,052. Berdasarkan nilai rata-rata Penelitian Menurut Besarnya Koefisien Korelasi dan standar deviasi variabel Interval Tingkat Hubungan tingkat pengetahuan ibu dapat Koefisiensi Variabel dibagi menjadi 3 kategori yaitu 0,00 – 0,199 Sangat rendah baik, cukup dan kurang dengan 0,20 – 0,399 Rendah pembagian sebagai berikut 0,40 – 0,599 Sedang Tabel 3 Kategori tingkat pengetahuan 0,60 – 0,799 Kuat ibu tentang makanan pendamping ASI 0,80 – 1,000 Sangat kuat Kriteria Kriteria Nilai (Sugiyono, 2006) Baik Z>1
HASIL DAN PEMBAHASAN Cukup -1 Z 1
Penelitian yang berjudul Kurang Z < -1 Hubungan Tingkat Pengetahuan (Sumber: Data Primer, 2009) Ibu Menyusui dengan Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Subyek penelitian ini adalah Pendamping ASI (MP ASI) semua ibu menyusui yang dilaksanakan pada Bulan April mempunyai anak usia 0-2 tahun 2009. yang datang di Posyandu Bunga Penelitian ini dimulai dari tahap Krisan sebanyak 30 responden. pengumpulan data yang dilakukan Adapun tabulasi data hasil dengan cara pengambilan data penyebaran kuesioner dapat primer dengan kuesioner yang dilihat pada lampiran, dan data diisi oleh responden. Dalam hasil penyeberan kuesioner penelitian ini karakteristik subyek tersebut dapat dilihat pada tabel mencakup semua ibu menyusui berikut: yang mempunyai anak usia 0-2 1.Karakteristik responden tahun yang datang di Posyandu berdasarkan tingkat pengetahuan Bunga Krisan Tulakan Sine Tabel 4 Kriteria tingkat pengetahuan ibu Persentase Ngawi sebanyak 30 responden. Kriteria Frekuensi (%) Berdasarkan hasil penelitian Baik 7 23,3 didapatkan deskripsi data variabel Cukup 18 60,0 tingkat pengetahuan seperti pada Kurang 5 16,7 tabel berikut: Jumlah 30 100 Tabel 2 Deskripsi tingkat pengetahuan (Sumber: Data Primer, 2009) Standar Tabel 4 menjelaskan tentang Mean Deviasi pengetahuan makanan Nilai pendamping ASI yang dimiliki Pengetahuan 20.83 2.052 oleh responden dari hasil Ibu (Sumber: Data Primer, 2009) pengolahan data yaitu responden yang mempunyai pengetahuan
MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 79
baik sebanyak 7 responden 3.Tabulasi Silang antara variabel (23,3%), responden yang tingkat pengetahuan dengan mempunyai pengetahuan cukup ketepatan waktu pemberian sebanyak 18 responden (60%) dan makanan pendamping ASI responden yang mempunyai Tabel 6 Tabulasi Silang antara variabel tingkat pengetahuan dengan ketepatan waktu pengetahuan kurang sebanyak 5 pemberian makanan pendamping ASI responden (16,7%). Berdasarkan Ketepatan Tepat Tidak tepat To data tingkat pengetahuan Tingkat tal Pengetahuan F % F % F % responden dapat diketahui bahwa Baik 6 20,0 1 3,3 7 23,3 sebagian besar responden Cukup 11 36,7 7 23,3 1 60,0 mempunyai tingkat pengetahuan Kurang 0 0 5 16,7 8 16,7 sedang. 5 Jumlah 17 56,7 13 43 3 3 100 2.Karakteristik responden 0 berdasarkan ketepatan waktu (Sumber: Data Primer, 2009) pemberian makanan pendamping Tabel 6 menjelaskan bahwa ASI responden yang memiliki Data tentang pelaksanaan pengetahuan kurang dan tidak pemberian MP ASI di Posyandu tepat dalam pemberian MP ASI Bunga Krisan diperoleh dengan sebanyak 5 responden (16,7%) menggunakan kuesioner. dan tidak ada responden yang Tabel 5 Tabel ketepatan waktu memberikan makanan pemberian makanan pendamping ASI pendamping ASI tepat waktu. Persentase Kriteria Frekuensi (%) Responden yang memiliki Tepat 17 56,7 pengetahuan cukup dan tepat Tidak 13 43,3 dalam pemberian MP ASI Tepat sebanyak 11 responden (36,7%) Jumlah 30 100 dan yang tidak tepat sebanyak 7 (Sumber: Data Primer, 2009) (23,3%) responden. Responden Tabel 5 menjelaskan bahwa yang memiliki pengetahuan baik ketepatan waktu pemberian dan tepat dalam pemberian MP makanan pendamping ASI ASI sebanyak 6 responden didapatkan responden dengan (20,0%) dan ada 1 responden waktu pemberian makanan (3,3%) yang tidak tepat dalam pendamping ASI tepat waktu memberikan makanan sebanyak 17 responden (56,7%) pendamping ASI. dan responden dengan waktu Sehingga dapat disimpulkan pemberian makanan pendamping bahwa sebagian besar responden ASI tidak tepat waktu sebanyak mempunyai pengetahuan cukup 13 responden (43,3%). Sehingga dan tepat waktu dalam pemberian dapat disimpulkan bahwa MP ASI. sebagian besar responden 4.Uji statistik memberikan makanan Uji statistik dengan menggunakan pendamping ASI dengan waktu korelasi chi square. Data yang yang tepat. diperoleh dalam penelitian ini
MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 80
adalah analisis dari hubungan pemberian makanan pendamping antara tingkat pengetahuan ibu ASI termasuk kategori hubungan menyusui dengan ketepatan waktu yang sedang. pemberian MP ASI di Posyandu Hasil penelitian dari 30 responden Bunga Krisan Tulakan Sine di Posyandu Bunga Krisan Ngawi. Tulakan Sini Ngawi didapatkan Tabel 7 Analisis Chi Square responden yang memiliki Asymp. Sig. (2- pengetahuan kurang dan tidak Value df sided) tepat dalam pemberian MP ASI Pearson Chi- 9.089( 2 .011 sebanyak 5 responden (16,7%) Square a) Likelihood dan tidak ada responden yang 11.255 2 .004 memberikan makanan Ratio Linear-by- pendamping ASI tepat waktu. Linear 7.857 1 .005 Association Responden yang memiliki N of Valid pengetahuan cukup dan tepat 30 Cases dalam pemberian MP ASI (Sumber: Data Primer, 2009) sebanyak 11 responden (36,7%) Dari hasil penghitungan dengan dan yang tidak tepat sebanyak 7 menggunakan komputer program (23,3%) responden. Responden SPSS uji korelasi Chi Square, di yang memiliki pengetahuan baik dapatkan 2 hitung sebesar 9,089 dan tepat dalam pemberian MP sedangkan 2 tabel dengan df = 2 ASI sebanyak 6 responden dan = 5% adalah sebesar 5,591, (20,0%) dan ada 1 responden maka 2 hitung > 2 tabel (9,089 (3,3%) yang tidak tepat dalam > 5,591), sehingga Ho ditolak dan memberikan makanan Ha diterima. Artinya terdapat pendamping ASI. hubungan yang signifikan antara Berdasarkan hasil analisa data tingkat pengetahuan ibu dengan responden menggunakan ketepatan waktu pemberian pengujian korelasi chi square makanan pendamping ASI. dengan program SPSS versi 12. Untuk mengetahui besarnya Diperoleh hasil 2 hitung sebesar hubungan antara variabel tingkat 9,089 sedangkan 2 tabel dengan pengetahuan ibu dengan ketepatan df = 2 dan = 5% adalah sebesar waktu pemberian makanan 5,591, maka 2 hitung > 2 tabel pendamping ASI digunakan (9,089 > 5,591), sehingga Ho analisis koefisien kontingensi ditolak dan Ha diterima. Artinya Berdasarkan Interval koefisien terdapat hubungan yang signifikan tingkat hubungan diperoleh hasil antara tingkat pengetahuan ibu C = 0,482 termasuk dalam menyusui dengan ketepatan waktu kategori tingkat hubungan yang pemberian makanan pendamping sedang. Sehingga dapat ASI (MP ASI) di Posyandu Bunga disimpulkan bahwa hubungan Krisan Tulakan Sine Ngawi. antara tingkat pengetahuan ibu Pengetahuan adalah hasil dari dengan ketepatan waktu tahu setelah orang melakukan
MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 81
penginderaan terhadap suatu tabel dengan df = 2 dan = obyek tertentu. Penginderaan 5% adalah sebesar 5,591, maka 2 terjadi melalui panca indra yaitu hitung > 2 tabel (9,089 > 5,591), indra penglihatan, pendengaran, sehingga Ho ditolak dan Ha penciuman, perasa dan peraba. diterima. Artinya terdapat Sedangkan sebagian besar hubungan yang signifikan antara pengetahuan manusia diperoleh tingkat pengetahuan ibu menyusui melalui mata dan telinga dengan ketepatan waktu (Notoadmodjo, 2003). pemberian makanan pendamping Pengetahuan merupakan hal yang ASI di Posyandu Bunga Krisan sangat mempengaruhi seseorang Tulakan Sine Ngawi. Hal ini dalam melakukan suatu tindakan. berarti bahwa semakin tinggi Semakin baik pengetahuan pengetahuan responden tentang seseorang tentang makanan makanan pendamping ASI maka pendamping ASI, maka dia akan semakin tepat waktu pemberian memiliki kecenderungan yang makanan pendamping ASI di tepat dalam memberikan makanan Posyandu Bunga Krisan Tulakan pendamping ASI. Sebaliknya Sine Ngawi. semakin rendah pengetahuan B. SARAN seseorang maka dia akan memiliki 1.Kerjasama antar tenaga kecenderungan yang salah dalam kesehatan (bidan/dokter/perawat) memberikan makanan dan mengikut sertakan dukungan pendamping ASI. keluarga untuk mengatasi masalah Hal tersebut diatas didukung oleh ketepatan waktu pemberian adanya teori bahwa sebelum makanan pendamping ASI seseorang menghadapi perilaku 2.Perlunya penyuluhan kesehatan harus lebih tahu dahulu apa arti pemberian pengetahuan tentang atau manfaat perilaku tersebut makanan pendamping ASI yang bagi dirinya atau keluarga. tepat dan benar dalam upaya Seseorang mengetahui obyek peningkatan pengetahuan ibu kesehatan kemudian mengadakan menyusui untuk mengatasi penilaian atau pendapat terhadap masalah ketepatan waktu apa yang diketahui proses pemberian makanan pendamping selanjutnya, diharapkan dapat ASI. melaksanakan atau mempraktekan apa yang diketahui atau disampaikannya dapat dinilai baik (Notoadmodjo, 2005). SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai koefisien korelasi chi square diperoleh hasil 2 hitung sebesar 9,089 sedangkan 2
MATERNAL VOLUME 3 EDISI OKTOBER 2010 82
DAFTAR PUSTAKA Alfabeta: Bandung. Hal. 40-216. Arikunto S, 2006. Prosedur Suradi Rulina, 2007. Penelitian Suatu Manajemen Laktasi. Pendekatan Praktek. Perkumpulan Perinatologi Rineka Cipta: Jakarta. Hal. Indonesia: Jakarta. Hal. 1. 109-48. Sutrisno, 2008. Makanan BKKBN, 2004. Menyiapkan Pendamping ASI. Anak Balita yang Sehat http://www.pdrc.or.id./ind dan Berkualitas. Jakarta. ex. Diakses tanggal 11 Hal. 10. Januari 2009. KJ, 2006. Makanan Pendamping ASI. http://www.bayisehat.com/ home.html. Diakses tanggal 11 Januari 2009. Notoatmodjo S, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. Hal. 124-6. Notoatmodjo S, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. Hal. 79-146. Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta. Hal. 44-97. Parentingislami, 2008. Makanan Pendamping ASI. http://parentingislami.word press.com/2008/05/27/mak anan_pendamping_asi_mp asi/. Diakses tanggal 11 Januari 2009. Riwidikdo Handoko, 2008. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung. Hal. 42-43. Sugiyono, 2006. Statistik Untuk Penelitian.