Anda di halaman 1dari 13

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6

BULAN DI BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT


KABUPATEN SEMARANG

AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO


E-mail : Akbid@nwu.ac.id

Novina Ika Visyara(1), Kartika Sari, S. SiT., M. Keb(2), Subur Marhaento., S.K.M,M.Kes(3)

ABSTRAK

Latar belakang : ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan
pertama. Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal enam bulan (Roesli, 2008).
Hingga saat ini ASI masih merupakan gizi terbaik untuk bayi, karena komposisi zat-zat gizi didalamnya
secara optimal mampu menjamin pertumbuhan dan perkembangan pada kecerdasan bayi.
Tujuan penelitian : Mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan pemberian MP ASI
pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Heni Suharni Desa Langensari Kecamatan Ungaran barat Kabupaten
Semarang
Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan rancangan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di
BPS Heni Suharni Desa Langensari Kecamatan Ungaran barat Kabupaten Semarang pada bulan Mei-
Juni sejumlah 37 orang. Pemilihan sampel dilakukan dengan Total Sampling. Analisis statistik yang
digunakan dalam penelitian ini dengan uji chi square.
Hasil Penelitian : secara statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai p (0.001
< (0,05), nilai p tersebut ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu tentang MP ASI dengan
pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 0-6 bulan, nilai p (0.003 < (0,05), nilai p tersebut
menunjukkan ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan pemberian Makanan Pendamping
ASI pada bayi usia 0-6 bulan, nilai p (0.002 < (0,05), jadi ada hubungan bermakna antara pekerjaan
dengan Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 0-6 bulan dan didapatkan nilai p (0.001) < (0,05) ada
hubungan bermakna antara fakor sosal budaya pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 0-6
bulan di BPS Heni Suharni Desa Langensari Kecamatan Ungaran barat Kabupaten Semarang.
Kesimpulan : Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu dengan
pemberian MP ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian
MP ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian MP ASI pada
bayi usia 0-6 bulan. Ada hubungan antara sosial budaya ibu dengan pemberian MP ASI pada bayi usia 0-
6 bulan.
Saran : Diharapkan bagi orang tua yang memiliki bayi usia 0-6 bulan agar mampu memenuhi
kebutuhan gizi bayi dengan memberikan ASI saja guna meningkatkan kualitas gizi pada bayi.

Kata kunci : pemberian MP ASI, bayi usia 0-6 bulan


Kepustakaan : 42 (2000-2011)

ABSTRACT

Background : Breast milk is the ideal food for babies, especially in the first months. Exclusive
breastfeeding is recommended for a minimum period of six months (Roesli, 2008). Until now the milk is still
the best nutrition for infants, because the composition of nutrients in it are able to ensure optimal growth
and development of intelligence in infants.
The purpose of the study : Knowing some of the factors related to the provision of MP
breastfeeding in infants aged 0-6 months at BPS Heni Suharni Langensari Village Ungaran western district
of Semarang regency
Methods of research : The research is descriptive correlation with cross sectional design. The
population in this study were all postnatal mothers who have infants aged 0-6 months at BPS Heni Suharni
Langensari Village Ungaran western district of Semarang regency in May-June some 37 people. Total
sample selection is done by sampling. Statistical analysis used in this study with the chi square test.
Research results : a statistically using Chi-Square test p value obtained (0.001 < (0.05), the
value of p is no significant relationship between maternal education about breastfeeding by administering
MP Complementary feeding in infants aged 0-6 months, the value p (0.003 < (0.05), p values showed no
significant relationship between knowledge by giving Complementary feeding in infants aged 0-6 months,
the value of p (0.002 < (0.05), so there is a significant relationship between work with Complementary
feeding in infants aged 0-6 months and obtained the value p (0001) < (0.05) no significant relationship
between the provision of cultural social factor Complementary feeding in infants aged 0-6 months at BPS
Heni Suharni Langensari Village Ungaran western district of Semarang regency.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 1
Conclusion : So we can conclude that there is a relationship between maternal education with
the provision of MP breastfeeding in infants aged 0-6 months. There is a relationship between knowledge
of breastfeeding mothers with MP administration in infants aged 0-6 months. There is a relationship
between maternal employment by giving MP breastfeeding in infants aged 0-6 months. There is a
relationship between the social and cultural capital with the provision of MP breastfeeding in infants aged
0-6 months.
Suggestion: It is expected that parents with babies aged 0-6 months in order to meet the
nutritional needs of infants with breastfeeding alone in order to improve the quality of nutrition in infants.

Key words : provision of MP breastfeeding, infants aged 0-6 months


Bibliography : 42 (2000-2011)

PENDAHULUAN

Latar belakang merupakan bahan pembentuk tulang,


ASI merupakan makanan yang ASI merupakan sumber air yang secara
ideal untuk bayi terutama pada bulan- metabolik adalah aman
bulan pertama. Pemberian ASI (Soetjatiningsih, 2005: 98).
eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu Namun kenyataannya
minimal enam bulan (Roesli, 2008 : 87). penggunaan ASI hingga saat ini belum
Hingga saat ini ASI masih merupakan menggembirakan. Berbagai studi dan
gizi terbaik untuk bayi, karena pengamatan menunjukkan, bahwa
komposisi zat-zat gizi didalamnya dewasa ini terdapat kecenderungan
secara optimal mampu menjamin penurunan pemberian ASI dan
pertumbuhan dan perkembangan pada menggantikan pemberian ASI dengan
kecerdasan bayi. Selain itu, ASI juga susu fomula di masyarakat. Adanya
mengandung zat imonologik yang kenaikan tingkat partisipasi wanita
membantu melindungi bayi dari infeksi dalam aktifitas kerja, peningkatan
dan serangan penyakit khususnya usia sarana komunikasi dan transportasi
4 sampai 6 bulan pertama sejak yang memudahkan periklanan susu
kelahiran bayi (Depkes RI, 2005 : 53). formula serta luasnya distribusi susu
Suatu penelitian di Eropa menunjukkan formula, dapat menjadi kecenderungan
anak-anak berusia 9,5 tahun yang menurunnya kesediaan menyusui
mendapatkan ASI, memiliki IQ 12,9 maupun lamanya menyusui baik
poin lebih tinggi dari pada anak-anak dipedesaan maupun diperkotaan
yang tidak mendapat ASI. Sementara (Soetjiningsih, 2004: 102).
peran lain dari ASI yaitu soal EQ Banyak orang tua menganggap
(kemampuan sosialisasi) anak, bahwa kebutuhan nutrisi bayi tidak
kedekatan dengan ibu waktu mendapat cukup hanya dengan ASI, sehingga
ASI dapat mempengaruhi dalam bayi perlu dibantu dengan memberikan
perkembangan emosi anak (Roesli, makanan pendamping ASI. Pemberian
2008: 87). makanan pendamping ASI berupa susu
ASI mengandung protein lebih formula pada kalangan orang tua sudah
dibanding Air Susu Sapi (ASS), protein menjadi hal yang biasa, dengan
ASI mempunyai nilai nutrisi yang tinggi berbagai alasan yang diberikan seperti
dan lebih mudah dicerna. ASI ASI yang keluar sedikit, kesibukan ibu,
mengandung karbohidrat relatif lebih kurangnya pengetahuan ibu tentang
tinggi jika dibandingkan dengan ASS, pemberian ASI, hemat waktu, tergiur
karbohidrat yang utama terdapat dalam dengan kandungan susu formula yang
ASI adalah laktosa. Kadar lemak dalam ditawarkan. Kebanyakan orang tua
ASI merupakan sumber kalori yang menilai pemberian susu formula hampir
utama bagi bayi dan sumber vitamin setara dengan ASI dan dapat
yang larut dalam lemak. ASI juga mencukupi kebutuhan gizi bayinya
mengandung mineral yang lengkap dan (Orzy, 2008 : 89)

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 2
WHO (World Healt sesuai dengan kebutuhannya, karena
Organization) merekomendasikan para sebaik apapun jenis susu formula yang
ibu untuk menyusui secara ekslusif diberikan, ASI merupakan makanan
selama 6 bulan, melanjutkannya yang paling cocok susunan dan
dengan memberikan makanan komposisinya bagi bayi (Krisnatuti,
pendamping ASI dari bahan bahan 2000 : 64).
lokal yang kaya nutrisi sambil tetap Beberapa faktor yang
memberikan ASI sampai anak berusia mempengaruhi ibu dalam pemberian
2 tahun atau lebih (World Health MP-ASI diantaranya adalah
Assembely Resolution, 2010). Data pengetahuan ibu, sosial budaya,
Unicef (2006) menyebutkan hanya 40% promosi susu formulam umur,
bayi mendapatkan ASI eksklusif pada 6 pendidikan, sikap ibu, ibu yang bekerja
bulan pertama kehidupannya. diluar rumah, dukungan keluarga, dan
Sedangkan menurut data Survei Sosial keterpaparan media (Wahyu, 2007 : 88)
Ekonomi Nasional (Susenas) pada Berdasarkan hasil studi
tahun 2007-2008 cakupan pemberian pendahuluan di BPS Heni Suharni
ASI eksklusif pada bayi usia nol hingga Desa Langensari Kecamatan Ungaran
enam bulan di Indonesia menunjukkan barat Kabupaten Semarang pada
penurunan dari 62,2 persen pada 2007 bulan Mei 2012 terdapat bayi usia 0-6
menjadi 56,2 persen pada 2008. bulan sejumlah 37 bayi. Berdasarkan
Sementara cakupan pemberian ASI observasi dan wawancara langsung
eksklusif pada bayi sampai enam bulan yang dilakukan peneliti pada 3 orang
turun dari 28,6 persen pada 2007 ibu yaitu 1 SMP dan 2 SMA, peneliti
menjadi 24,3 persen pada 2008 dan menemukan ibu yang memberikan
jumlah bayi di bawah enam bulan yang makanan selain ASI pada bayi mereka
diberi susu formula meningkat dari 16,7 yang masih berusia antara 1,5-2 bulan,
persen pada 2002 menjadi 27,9 persen dengan alasan karena bekerja
pada 2003 (Amanda, 2008). sehingga tidak bisa menyusui anaknya
Sedangkan di Kabupaten Semarang selama 24 jam, karena air susu tidak
untuk bayi berusia 1- 3 bulan hanya keluar, dan agar anak mereka
sebesar 52 % yang mendapat ASI dan bertambah berat badannya. Padahal,
yang berusia 3 6 bulan hanya 42 % kebiasaan masyarakat setempat
(Dinkes Kab. Semarang, 2010). menyusui bayi mereka harus sampai
Pemberian makanan pendamping dua tahun, tetapi masih saja ditemukan
tambahan sebelum usia 6 bulan harus ibu-ibu yang sudah memberikan
dengan petunjuk dokter, karena bayi makanan selain ASI pada bayi mereka
yang berumur kurang dari 6 bulan yang masih berusia dibawah enam
apabila diberi makanan tambahan bulan
dapat berisiko tinggi terjadi berbagai Oleh karena masih banyak ibu
gangguan tumbuh kembang sedangkan yang memberi susu formula dengan
tujuan diberikannya makanan berbagai macam alasan diantaranya
tambahan adalah sebagai pengganti peningkatan status nutrisi bayi maka
ASI agar memperoleh energi, protein, peneliti tertarik untuk melaksanakan
dan zat-zat gizi lain untuk tumbuh penelitian dengan judul Beberapa
kembang secara normal (Sunartyo, faktor yang berhubungan dengan
2008 : 95). Pemberian susu formula, pemberian MP ASI pada bayi usia 0-6
selain cukup jumlah dan mutunya perlu bulan di BPS Heni Suharni Desa
diperhatikan pula kebersihannya Langensari Kecamatan Ungaran barat
karena dapat menyebabkan bayi Kabupaten Semarang.
menderita infeksi. Apabila susu formula
sudah diberikan kepada bayi sejak dini Rumusan masalah
(di bawah usia 6 bulan) maka asupan Berdasarkan uraian latar belakang
gizi yang dibutuhkan oleh bayi tidak diatas peneliti mengajukan rumusan

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 3
masalah yaitu Beberapa faktor yang Kecamatan Ungaran barat Kabupaten
berhubungan dengan pemberian MP Semarang. 5) Mengetahui gambaran
ASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS pemberian MP ASI pada bayi 0-6 bulan
Heni Suharni Desa Langensari di BPS Heni Suharni Desa Langensari
Kecamatan Ungaran barat Kabupaten Kecamatan Ungaran barat Kabupaten
Semarang? Semarang. 6) Mengetahui hubungan
pendidikan ibu dengan pemberian
Tujuan Peneliti makanan pendamping ASI pada bayi 0-
Tujuan umum : Mengetahui 6 bulan di BPS Heni Suharni Desa
beberapa faktor yang berhubungan Langensari Kecamatan Ungaran barat
dengan pemberian MP ASI pada bayi Kabupaten Semarang. 7) Mengetahui
usia 0-6 bulan di BPS Heni Suharni hubungan pengetahuan ibu dengan
Desa Langensari Kecamatan Ungaran pemberian makanan pendamping ASI
barat Kabupaten Semarang pada bayi 0-6 bulan di BPS Heni
Tujuan khusus : 1) Mengetahui Suharni Desa Langensari Kecamatan
gambaran pendidikan ibu di BPS Heni Ungaran barat Kabupaten Semarang.
Suharni Desa Langensari Kecamatan 8) Mengetahui hubungan pekerjaan ibu
Ungaran barat Kabupaten Semarang. dengan pemberian makanan
2) Mengetahui gambaran pengetahuan pendamping ASI pada bayi 0-6 bulan di
ibu di BPS Heni Suharni Desa BPS Heni Suharni Desa Langensari
Langensari Kecamatan Ungaran barat Kecamatan Ungaran barat Kabupaten
Kabupaten Semarang. 3) Mengetahui Semarang. 9) Mengetahui hubungan
gambaran pekerjaan ibu di BPS Heni faktor sosial budaya dengan pemberian
Suharni Desa Langensari Kecamatan makanan pendamping ASI pada bayi 0-
Ungaran barat Kabupaten Semarang. 6 bulan di BPS Heni Suharni Desa
4) Mengetahui gambaran sosial budaya Langensari Kecamatan Ungaran barat
di BPS Heni Suharni Desa Langensari Kabupaten Semarang

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
Desain penelitian yang Sampel
digunakan dalam penelitian ini adalah Sampel adalah sebagian atau
deskriptif korelasi yang bertujuan untuk wakil populasi yang akan diteliti
menjelaskan hubungan antara variabel- (Arikunto, 2004 : 132). Teknik
variabel baik bebas maupun terikat. pengambilan sampel yang digunakan
Penelitian ini dilakukan dengan adalah total populasi. Menurut Arikunto
pendekatan cross sectional, yaitu suatu (2004 : 198), apabila jumlah sampel
pendekatan penelitian pada variabel- kurang dari 100 maka sebaiknya
variabel yang diobservasi sekaligus diambil semua.
dalam waktu yang sama (Notoatmodjo, Jadi peneliti mengambil sampel
2002 : 82). sejumlah populasi yang ada yaitu
sebanyak 37 ibu nifas dan ibu yang
Populasi mempunyai bayi usia 0-6 bulan Juni di
Populasi adalah keseluruhan BPS Heni Suharni Desa Langensari
subyek penelitian (Arikunto, 2002). Kecamatan Ungaran barat Kabupaten
Populasi sasaran dalam penelitian ini Semarang
adalah semua ibu nifas dan ibu yang
mempunyai bayi usia 0-6 bulan di BPS Tehnik Pengumpulan Data
Heni Suharni Desa Langensari Jenis data dalam penelitian ini
Kecamatan Ungaran barat Kabupaten berupa data primer yaitu data atau
Semarang pada bulan Juni 2012 materi yang dikumpulkan sendiri oleh
sejumlah 37 orang. peneliti pada saat berlangsungnya

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 4
penelitian adalah kuesioner yang ASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS
disebarkan kepada responden untuk Heni Suharni Desa Langensari
mengetahui beberapa faktor yang Kecamatan Ungaran barat Kabupaten
berhubungan dengan pemberian MP Semarang

Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka Teori

Faktor- faktor yang mempengaruhi


pemberian ASI
a. Faktor ibu
1) Produksi ASI
2) Psikologis
3) Fisik Ibu
b. Faktor bayi
1) Kebutuhan bayi
2) Kenaikan berat badan
3) Pengalaman bayi
c. Faktor lingkungan
1) Perubahan sosial budaya
2) Tenaga kesehatan
3) Media
Pemberian MP ASI
pada bayi usia 0-6
Faktor-faktor yang mempengaruhi bulan
pemberian MP ASI
a. Pendidikan

b. Pengetahuan

c. Pekerjaan

d. ASi dianggap tidak mencukupi


e. Anggapan bahwa susu formula
lebih baik dan praktis
f. Kekhawatiran tubuh ibu menjadi
lebih gemuk
g.
Sosial budaya

Gambar 2.1 Kerangka Teori

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 5
Kerangka Konsep

Variabel bebas Variabel terikat

Pendidikan

Pengetahuan
Pemberian MP ASI pada
bayi usia 0-6 bulan
Pekerjaan

Sosial budaya

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Definisi Operasional

Parameter dan
Variabel Definisi Alat Ukur Skala
kategori
Pemberian Bayi usia 0-6 bulan Kuesioner yang terdiri Dikategorikan dengan Nominal
MP ASI yang diberi ASI dan dari 1 pertanyaan nilai jawaban:
makanan tentang pemberian ASI 1: Diberikan
pendamping ASI 2: Tidak diberikan
untuk kebutuhan
nutrisinya
Pendidikan Jenjang pendidikan Kuesioner yang terdiri Dikategorikan dengan : Ordinal
formal yang dari 1 pertanyaan 1 : Dasar (tamat SD
ditempuh ibu sampai tentang tingkat dan SLTP)
mendapatkan ijazah pendidikan responden 2 : Menegah (tamat
SLTA)
3 : Tinggi (Akademi/PT)
Pengetahuan Hasil tahu ibu Kuesioner yang Jumlah skor yang Ordinal
tentang MP ASI terdiri dari 20 dipilih dan
meliputi pengertian pertanyaan dengan dikategorikan :
MP ASI, tujuan, jenis skor : Baik nilai 15-20
MP ASI, waktu Ya nilai 1 Cukup nilai 11-15
pemberian dan cara Tidak nilai 0 Kurang nilai 0-10
memberikan MP ASI
serta resiko
pemberian MP ASI
Pekerjaan Kegiatan ibu sehari- Kuesioner yang terdiri Dikategorikan dengan Nominal
hari untuk dari 1 pertanyaan nilai jawaban :
mendapatkan upah tentang jenis pekerjaan 1 : Bekerja
ibu 0 :Tidak bekerja
Sosial Mitos dan budaya Kuesioner yang Dikategorikan dengan Ordinal
Budaya yang berkembang terdiri dari 10 nilai jawaban :
tentang pemberian pertanyaan dengan 6-10 : kuat
MP ASI yang salah skor : 0-5 : kurang kuat
Ya nilai 1
Tidak nilai 0

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 6
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisa Univariat
Pendidikan Responden

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)


Tamat SLTP 10 27.0
Tamat SMA 19 51.4
Tamat PT 8 21.6
Total 37 100.0

Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian kecil tingkat pendidikan
sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah responden dengan
responden adalah tamat SMA yaitu pendidikan perguruan tinggi (PT) yaitu
sebanyak 19 responden (51,4 %) dan sebanyak 8 responden (21.6 %).

Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)


Bekerja 22 59.5
Tidak bekerja 15 40.5
Total 37 100.0

Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa (59,5 %) dan sebagian kecil responden
sebagian besar responden adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 15
bekerja yaitu sebanyak 22 responden responden (40,5 %).

Pengetahuan

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)


Baik 22 59.5
Cukup 7 21.6
Kurang 8 18.9
Total 37 100.0

Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa (59,5 %) dan paling sedikit adalah
sebagian besar responden mempunyai responden dengan pengetahuan cukup
tingkat pengetahuan dalam kategori yaitu sebanyak 7 responden (21,6 %)
baik yaitu sebanyak 22 responden

Sosial budaya

Sosial buadaya Frekuensi Persentase (%)


Kuat 24 64.9
Kurang kuat 13 35.1
Total 37 100.0

Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dan sebagian kecil faktor sosial budaya
faktor sosial budaya sebagian besar mempunyai pengaruh yang kurang kuat
mempunyai pengaruh yang kuat dalam dalam pemberian MP ASI yaitu
pemberian MP ASI oleh responden sebanyak 17 responden (45,9 %).
yaitu sebanyak 20 responden (54,1 %)

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 7
Pemberian MP ASI

MP Pemberian ASI Frekuensi Persentase (%)


Tidak memberikan MP ASI 16 43.2
Memberikan MP ASI 21 56.8
Total 37 100.0

Dari Tabel. 4.4 distribusi frekuensi yaitu sebanyak 21 responden (56,8 %)


Pemberian MP ASI diketahui bahwa dan sebagian kecil responden yang
sebagian besar responden tidak memberikan MP ASI pada bayi usia 0-6
memberikan MP ASI pada bayi usia 0-6 yaitu sebanyak 16 responden (43,2 %),

Analisa Bivariat
Hubungan pendidikan ibu dengan pemberian MP ASI pada bayi 0-6 bulan

Pemberian MP ASI Total


Tidak diberikan Diberikan MP
Pendidikan
MP ASI ASI
N % N % N %
Tamat SLTP 2 20.0 8 80.0 10 100.0
Tamat SMA 13 68.4 6 31.6 19 100.0
PT 6 75.0 2 25.0 8 100.0
Total 21 56.8 16 43.2 37 100.0

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui menunjukkan hubungan antara


bahwa sebagian besar responden yang pemberian MP ASI dengan tingkat
mempunyai pendidikan SLTP pendidikan ibu yang mempunyai bayi 0-
memberikan MP ASI yaitu sebanyak 8 6 bulan, didapatkan nilai p (0.001) <
responden (80,0 %), sebagian besar (0,05), jadi H0 ditolak. Kesimpulan dari
responden yang mempunyai tingkat uji tersebut adalah ada hubungan
pendidikan SMA tidak memberikan MP bermakna antara tingkat pendidikan ibu
ASI yaitu sebanyak 13 responden dan tentang MP ASI dengan pemberian
sebagian besar responden yang makanan pendamping ASI pada bayi
berpendidikan perguruan tinggi (PT) usia 0-6 bulan di BPS Heni Suharni
tidak memberikan MP ASI yaitu Desa Langensari Kecamatan Ungaran
sebanyak 6 responden. Hasil uji barat Kabupaten Semarang.
statistik Chi-Square diatas

Hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian MP ASI pada bayi 0-6 bulan

Pemberian MP ASI Total


Tidak diberikan Diberikan
Pengetahuan
MP ASI MP ASI
N % N % N %
Baik 17 77.3 5 22.7 22 100.0
Cukup 3 42.9 4 57.1 7 100.0
Kurang 1 12.5 7 87.5 8 100.0
Total 21 56.8 16 43.2 37 100.0

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui baik tidak memberikan MP ASI yakni
bahwa sebagian besar responden yang sebanyak 17 responden (81,0 %),
mempunyai tingkat pengetahuan yang responden yang mempunyai tingkat

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 8
pengetahuan cukup sebagian besar 6 bulan, didapatkan nilai p (0.003) <
memberikan MP ASI yaitu sebanyak 4 (0,05), jadi H0 ditolak. Kesimpulan dari
responden (57,1 %) dan responden uji tersebut adalah ada hubungan
dengan tingkat pengetahuan kurang bermakna antara pengetahuan ibu
sebagian besar memberikan MP ASI tentang MP ASI dengan pemberian
yaitu sebanyak 7 responden (43,8 %). Makanan Pendamping ASI pada bayi
Hasil uji statistik Chi-Square diatas usia 0-6 bulan di BPS Heni Suharni
menunjukkan hubungan antara Desa Langensari Kecamatan Ungaran
pemberian MP ASI dengan tingkat barat Kabupaten Semarang.
pendidikan ibu yang mempunyai bayi 0-

Hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian MP ASI pada bayi 0-6 bulan

Pemberian MP ASI Total


Tidak diberikan Diberikan
Pekerjaan
MP ASI MP ASI
N % N % N %
Tidak bekerja 5 29.4 12 70.6 21 100.0
Bekerja 16 80.0 4 20.0 16 100.0
Total 21 56.8 16 43.2 37 100.0

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui yang mempunyai bayi 0-6 bulan,
bahwa responden yang tidak bekerja didapatkan nilai p (0.002) < (0,05),
sebagian besar memberikan MP ASI jadi H0 ditolak. Kesimpulan dari uji
yakni sebanyak 12 responden (70,6 %) tersebut adalah ada hubungan
dan responden yang bekerja sebagian bermakna antara pekerjaan ibu tentang
besar tidak memberikan MP ASI yaitu MP ASI dengan pemberian Makanan
sebanyak 16 responden (80,0 %). Hasil Pendamping ASI pada bayi usia 0-6
uji statistik Chi-Square diatas bulan di BPS Heni Suharni Desa
menunjukkan hubungan antara Langensari Kecamatan Ungaran barat
pemberian MP ASI dengan pekerjaan Kabupaten Semarang.

Hubungan faktor sosial budaya dengan pemberian MP ASI pada bayi 0-6 bulan

Pemberian MP ASI
Tidak diberikan Diberikan Total
Sosial budaya
MP ASI MP ASI
N % N % N %
Kurang kuat 16 84.2 3 15.8 19 100.0
Kuat 5 27.8 13 72.2 18 100.0
Total 21 56.8 16 43.2 37 100.0

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui pemberian MP ASI dengan tingkat


bahwa faktor sosial budaya mempunyai pendidikan ibu yang mempunyai bayi 0-
pengaruh yang kurang kuat dalam 6 bulan, didapatkan nilai p (0.001) <
pemberian MP ASI yaitu sebagian (0,05), jadi H0 ditolak. Kesimpulan dari
besar responden sebanyak 16 uji tersebut adalah ada hubungan
responden (84,2 %) tidak memberikan bermakna antara faktor sosial budaya
MP ASI dan pengaruh yang kuat dalam dengan pemberian Makanan
sosial budaya yaitu sebanyak 13 Pendamping ASI pada bayi usia 0-6
responden (81,3 %) memberikan MP bulan di BPS Heni Suharni Desa
ASI. Hasil uji statistik Chi-Square diatas Langensari Kecamatan Ungaran barat
menunjukkan hubungan antara Kabupaten Semarang.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 9
PEMBAHAASAN

Analisa Univariat Diharapkan dengan memiliki


pengetahuan yang baik,responden
Pendidikan Responden akan memiliki perubahan perilaku pada
Berdasarkan hasil penelitian pemberian MP-ASI pada bayi 0-6
pada Tabel 4.2 diketahui bahwa bulan. Responden memberikan MP-ASI
sebagian besar tingkat pendidikan saat bayi berusia mnimal 4 bulan.
responden adalah tamat SMA yaitu Walaupun ASI merupakan makanan
sebanyak 19 responden (51,4 %). terbaik bagi bayi, dengan
Tingkat pendidikan responden yang bertambahnya umur pada saat bayi
setara dengan SMA termasuk dalam yang sedang tumbuh cepat
kategori tingkat pendidikan tinggi memerlukan energi dan zat-zat gizi
sehingga hal tersebut berpengaruh yang melebihi jumlah yang didapat dari
terhadap pemberian MP ASI pada ASI saja. Pada umumnya setelah 4
sebagian besar responden. Tingkat bulan bayi memerlukan makanan
pendidikan dapat mempengaruhi tambahan (Pudjiadji, 2005 : 73).
seseorang termasuk juga perilaku
seseorang akan pola hidup terutama Sosial budaya
dalam memotivasi untuk siap berperan Dari Tabel 4.5 dapat diketahui
serta dalam pembangunan kesehatan. bahwa faktor sosial budaya sebagian
Perilaku seseorang dapat dipengaruhi besar mempunyai pengaruh yang kuat
oleh pengetahuan. dalam pemberian MP ASI oleh
responden yaitu sebanyak 20
Pekerjaan responden (54,1 %) dan sebagian kecil
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui faktor sosial budaya mempunyai
bahwa sebagian besar responden pengaruh yang kurang kuat dalam
adalah bekerja yaitu sebanyak 22 pemberian MP ASI yaitu sebanyak 17
responden (59,5 %) dan sebagian kecil responden (45,9 %).
responden tidak bekerja yaitu sebanyak Tradisi akan sangat
15 responden (40,5 %). berpengaruh pada perilaku responden
Bekerja umumnya merupakan terhadap pemberian MP-ASI.
kegiatan yang menyita waktu sehingga
bagi ibu-ibu yang bekerja akan Pemberian MP ASI
mempunyai pengaruh terhadap Dari Tabel. 4.4 distribusi
kehidupan keluarga. Semakin banyak frekuensi Pemberian MP ASI diketahui
waktu yang tersita untuk melakukan bahwa sebagian besar responden tidak
pekerjaan maka semakin besar memberikan MP ASI pada bayi usia 0-6
kesempatan untuk memberikan yaitu sebanyak 21 responden (56,8 %)
makanan pendamping ASI. dan sebagian kecil responden yang
memberikan MP ASI pada bayi usia 0-6
Pengetahuan yaitu sebanyak 16 responden (43,2 %),
Berdasarkan hasil penelitian Hal tersebut menunjukkan bahwa
pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjadikan
sebagian besar responden mempunyai MP ASI makanan favorit bagi bayinya
tingkat pengetahuan dalam kategori walaupun bayi masih berumur kurang
baik yaitu sebanyak 22 responden dari 1 tahun. Sebagian besar
(59,5 %) dan paling sedikit adalah responden sudah memberikan MP ASI
responden dengan pengetahuan cukup bagi bayinya yang berusia kurang dari
yaitu sebanyak 7 responden (21,6 %). 6 bulan karena beranggapan bahwa
Dalam penelitian ini responden pemberian ASI saja tidak cukup untuk
memiliki tingkat pengetahuan baik memenuhi gizi bayinya sehingga harus
sebanyak 15 responden (48.4%).

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 10
di tambah MP ASI agar terpenuhi Notoatmodjo, S. (2007). Promosi
semua komponen gizi bayinya. kesehatan dan ilmu perilaku
Jakarta: Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
penelitian kesehatan (Edisi
Almatzier, S. (2005). Prinsip Dasar Ilmu Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Gizi. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Nursalam. (2005). Konsep dan
penerapan metodologi
Arifah, 2011. Psikologi bayi. Available penelitian ilmu keperawatan:
from : pedoman skripsi, tesis dan
http://arifahpratidina.blogspot.com instrumen penelitian (edisi
pertama). Jakarta: Salemba
Arikunto, S. (2002). Prosedur medika.
penelitian: suatu pendekatan
praktek (Edisi kelima). Oryz, (2008). Promosi Susu
Jakarta: Rineka Cipta. Formula Menghambat
Pemberian Asi Eksklusif Pada
Arisman. (2004). Gizi dalam daur Bayi 6-11 Bulan Di Kelurahan
kehidupan. Jakarta: EGC Pabaeng-
Baeng Makassar Tahun 2007.
Depkes RI, 2005. Pelaksanaan
from : http://lkpk-
Stimulasi, Deteksi dan Intervensi
indonesia.blogspot.com/2007/03
Dini Tumbuh Kembang Anak.
Depkes: Jakarta Pudjiadji, S. (2005). Ilmu gizi klinis
pada anak. Jakarta: FKUI.
Hidayat, Azis Alimul, (2003). Pusat
keperawatan & teknik penulisan Retnowati (2008). Hubungan
ilmiah. Jakarta: Salemba Medika pengetahuan ibu tentang
perkembangan bayi dengan pola
Hidayat, Azis Alimul, (2008).
pemberian makan pada bayi
Pengetahuan Ilmu Kperawatan
umur 6-12 bulan di kelurahan
Anak. Jilid 1 : Salemba Medika.
jenggrik. Available from :
Jakarta.
http://etd.eprints.ums.ac.id
Krisnatuti, W. (2000). Pemeliharaan
Roesli, U. (2000). Mengenal ASI
Gizi bayi dan balita. Jakarta :
eksklusif. Jakarta: Trubus
PT. Bhatara Niaga Media.
Agriwidya.
Muchtadi, D. (2002). Gizi untuk bayi.
Roesli, U. (2002). Inisiasi menyusui
Jakarta: Pustaka Sinar
dini. Jakarta: Pustaka Bunda.
Harapan.
Roesli, U. (2008). Inisiasi menyusui
Nerendra. (2005). Tumbuh kembang
dini. Jakarta: Pustaka Bunda.
anak dan remaja. Jakarta:
IDAI Rohmawati, D. (2007) . Hubungan
Tingkat Pengetahuan Ibu
Notoadmojdo, S. (2002). Metodologi
Tentang Makanan Tambahan
penelitian Kesehatan. Jakarta :
dengan Pertumbuhan.
PT. Rineka Cipta.
Available from :
http://etd.eprints.ums.ac.id/63
95/1/J210050006.pdf.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 11
Siregar (2004). Faktor-faktor yang Taufan. (2000). Cairan ajaib yang
mempengaruhi penberian ASI terkandung dalam ASI. From:
oleh ibu melahirkan . From: http://www.yahoo.com.
http://www.nakita.com.
Widjadja. (2002). Gizi tepat untuk
Soetjiningsih. (2002). Tumbuh perkembangan otak dan
Kembang Anak. Jakarta : kesehatan balita. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran. Kawan Pustaka.

Soetjiningsih. (2004). ASI untuk Yayah, A., & Husaini, M., (2001).
petunjuk tenaga kesehatan. Makanan bayi bergizi.
Jakarta: EGC Bandung: Press.

Sugiyono. (2003). Statistika untuk Yunisa, Nurheti (2010). Keajaiban ASI


penelitian. Bandung: Alfabeta. Makanan Terbaik Untuk
Kesehatan Kecerdasan dan
Sunartyo, Nano. (2008). Panduan Kelincahan Si Kecil.
merawat bayi dan balita. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Jakarta: Diva Press.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 12
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP
ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS HENI SUHARNI DESA
LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT
KABUPATEN SEMARANG

Artikel Karya Tulis Ilmiah


Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Ujian Akhir Program Pendidikan DIII Kebidanan

Oleh :
NOVINA IKA VISYARA
0091110

AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO


UNGARAN
2012

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI
BPS HENI SUHARNI DESA LANGENSARI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 13

Anda mungkin juga menyukai