DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2
1. ASTY PUTRI PRATIWI 14. NUR FADLIN
2. SINDI MAIYSAROH 15. MOH. RAFLI
3. SUCI RAHMADANI 16. MOH. RAIHAN J
4. TIEN AYU SAFIRA 17. PARDI
5. SURYANTI JERY 18. RIZKY ANGGA BIMA
6. RISKA ISTIANA 19. SANTRIANI
7. NISMAWATI 20. SUTRIANINGSIH
8. MUH. ADY PURNANDA 21. MIRANTI S LABANJI
9. NURHALISA 22. SAMSIAR H ABDULLAH
10. NANDA REZQIAH 23. MOH. TRI RANDY
11. SYAHRIANI SAKIR 24. ANATAZYA JULNIKE M.
12. SHOFA MARWAH LATIFA 25. NUR ANISA
13. MEYTI GINA CAROLINE
KATA PENGANTAR
selalu tercurah limpahkan kepada Nabi besar alam, Muhammad SAW. Adapun tujuan
makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Pemeriksaan Fisik
Kami menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari
dosen mata kuliah yang bersangkutan guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman
bagi kami untuk lebih baik lagi di masa yang akan datang. Aamiin.
Kelompok 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
B. Ruang Lingkup
1. Pengertian pemeriksaan fisik pada sistem gastrointestinal
2. Pemeriksaan fisik sistem gastrointestinal
1. Intubasi
Intubasi adalah memasukkan sebuah selang plastik kecil yang lentur
melalui hidung atau mulut ke dalam lambung atau usus halus.
Prosedur ini bisa digunakan untuk keperluan diagnostik maupun
pengobatan.
Intubasi bisa menyebabkan muntah dan mual, tetapi tidak menimbulkan nyeri.
Ukuran selang yang digunakan bervariasi, tergantung kepada tujuan
dilakukannya prosedur ini (apakah untuk diagnosik atau pengobatan).
a. Intubasi_Nasogastrik.
Pada intubasi nasogastrik, sebuah selang dimasukkan melalui hidung menuju ke
lambung.Prosedur ini digunakan untuk mendapatkan contoh cairan lambung,
b. Intubasi_Nasoenterik.
Pada intubasi nasoenterik, selang yang dimasukkan melalui hidung lebih
panjang, karena harus melewati lambung untuk menuju ke usus halus.
Prosedur ini bisa digunakan untuk:
- mendapatkan contoh isi usus
- mengeluarkan cairan
- memberikan makanan.
Sebuah selang yang dihubungkan dengan suatu alat kecil di ujungnya bisa
digunakan untuk biopsi (mengambil contoh jaringan usus halus untuk diperiksa
secara mikroskopik atau untuk analisa aktivitas enzim).Lambung dan usus halus
tidak dapat merasakan nyeri, sehingga kedua prosedurn diatas tidak
menimbulkan nyeri.
2. Endoskopi
b. Pemeriksaan barium.
Setelah penderita menelan barium, maka barium akan tampak putih pada
foto rontgen dan membatasi saluran pencernaan, menunjukkan kontur dan
lapisan dari kerongkongan, lambung dan usus halus. Barium yang terkumpul di
daerah abnormal menunjukkan adanya ulkus, erosi, tumor dan varises
kerongkongan.
Foto rontgen bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk menunjukkan
keberadaan barium. Atau digunakan sebuah fluoroskop untuk mengamati
pergerakan barium di dalam saluran pencernaan. Proses ini juga bisa direkam.
Dengan mengamati perjalanan barium di sepanjang saluran pencernaan,
dokter dapat menilai:
- fungsi kerongkongan dan lambung
Barium yang diminum atau diberikan sebagai enema pada akhirnya akan
dibuang ke dalam tinja, sehingga tinja tampak putih seperti kapur.
Setelah pemeriksaan, barium harus segera dibuang karena bisa menyebabkan
sembelit yang berarti. Obat pencahar bisa diberikan untuk mempercepat
pembuangan barium.
5.Parasentesis
Parasentesis adalah memasukkan jarum ke dalam rongga perut dan mengambil
cairannya. Dalam keadaan normal, rongga perut diluar saluran pencernaan hanya
mengandung sejumlah kecil cairan.Cairan bisa terkumpul dalam keadaan-keadaan
tertentu, seperti perforasi lambung atau usus, penyakit hati, kanker atau pecahnya
limpa.Parasentesis digunakan untuk memperoleh contoh cairan untuk keperluan
pemeriksaan atau untuk membuang cairan yang berlebihan.
Pemeriksaan fisik (kadang disertai dengan USG) dilakukan sebelum parasentesis
untuk memperkuat dugaan bahwa rongga perut mengandung cairan yang
berlebihan.Selanjutnya daerah kulit (biasanya tepat dibawah pusar) dibersihkan dengan
larutan antiseptik dan dibius lokal.Melalui kulit dan otot dinding perut, dimasukkan
jarum yang dihubungkan dengan tabung suntik ke dalam rongga perut dimana cairan
terkumpul. Sejumlah kecil cairan diambil untuk pemeriksaan laboratorium atau sampai
0,96 liter cairan diambil untuk mengurangi pembengkakan pada perut.
6.USG_Perut
USG menggunakan gelombang udara untuk menghasilkan gambaran dari organ-
organ dalam.USG bisa menunjukkan ukuran dan bentuk berbagai organ (misalnya hati
dan pankreas) dan juga bisa menunjukkan daerah abnormal di dalamnya.
USG juga dapat menunjukkan adanya cairan.Tetapi USG bukan alat yang baik
Pada pemeriksaan colok dubur, dokter mengambil sejumlah kecil tinja .Contoh ini
diletakkan pada secarik kertas saring yang mengandung zat kimia. Setelah ditambahkan
bahan kimia lainnya, warna tinja akan berubah bila terdapat darah.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=2ahUKEwj6xabylNPo
AhUIXSsKHWf9B5AQFjADegQIAxAB&url=https%3A%2F
%2Fwww.academia.edu
%2F12672900%2FMakalah_pemeriksaan_fisik&usg=AOvVaw0kZe_xKz
qfdr56sQE8dQ2I
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=2ah
UKEwj6xabylNPoAhUIXSsKHWf9B5AQFjABegQIAhAB&url=https
%3A%2F%2Fwww.slideshare.net%2FKampus-Sakinah
%2Fpemeriksaan-fisik-28268584&usg=AOvVaw1hl-0itTG4ai9ZIPfszTqg
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ah
UKEwj6xabylNPoAhUIXSsKHWf9B5AQFjAAegQIBhAB&url=https
%3A%2F%2Fwww.slideshare.net
%2FMuhammadMunandar2%2Fpemeriksaan-fisik-
pencernaan&usg=AOvVaw2GkqaRM9jYboVuBHxiTau2
1. Afriani Fauziah : mengapa USG dikatakan bukan alat yang baik untuk menentukan
permukaan saluran pencernaan ? PERTANYAAN
Riska Istiana : USG tidak baik jika digunakan pada saluran pencernaan apabila pada
saluran pencernaan itu dilakukan rotgen sehingga dapat mengganggu hasil USG pada
saluran pencernaan. Mengapa demikian karena zat pewarna yg digunakan untuk rontgen
bisa mengganggu hasil USG karena xat tersebut masih bisa mengendap di dalam usus
hingga 2 hari. JAWABAN
2. Mardia : Coba kalian jelaskan bagaimna proses pemeriksaan laparoskopi dari pertama
hingga selesai ? PERTANYAAN
Suryanti Jerry : obstruksi usus adalah kondisi ketika terjadi penyumbatan di dalam usus,
baik usus halus, maupun usus besar. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan pada
penyerapan makanan dan cairan di dalam saluran pencernaan. Bila tidak segera ditangani,
bagian usus yang mengalami sumbatan bisa mati dan menyebabkan komplikasi serius.
sumbatan di dalam usus dapat menyebabkan penumpukan makanan, cairan, asam lambung,
dan gas. Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan pada usus. Bila tekanan makin besar, usus
bisa robek, dan mengeluarkan isinya (termasuk bakteri), ke rongga perut. JAWABAN
5. Haspinah : pada pemeriksaan colok dubur, Dokter mengambil sejumlah kecil tinja coba
kalian jelaskan yang seperti apa itu pemeriksaan colok dubur ? PERTANYAAN
Syahriani Sakir : Pada intubasi nasoenterik, selang yang dimasukkan melalui hidung
lebih panjang, karena harus melewati lambung untuk menuju ke usus halus.
digunakan secara berkesinambungan untuk mengeluarkan isi lambung. Ujung selang
biasanya dihubungkan dengan alat penghisap, yang akan mengisap gas dan cairan dari
Nur Fadlin : yaitu dengan cara melakukan tes untuk mendeteksi adanya HB
(HEMOGLOBIN) dan derifatnya di dalam urine dengan menggunakan benzine tes dan
berdasarkan warna yg terjadi. Tes di dinyatakan negatif jika tdk ad berubah warna.
JAWABAN
9. Irawati Karim : kenapa kecemasan dan depresi dapat mempengaruhi pencernaan tolong
kalian jelaskan ? PERTANYAAN
Nanda Rezqiah : Kecemasan adalah reaksi terhadap stres yang memiliki ciri-ciri
psikologis dan fisik. Perasaan itu diduga muncul di amigdala, wilayah otak yang mengatur
banyak respons emosional yang kuat. Ketika neurotransmiter membawa impuls ke sistem
saraf simpatik, jantung dan laju pernapasan meningkat, otot tegang, dan aliran darah
dialihkan dari organ perut ke otak. Saat mengalami gangguan kecemasan, terdapat area di
tubuh yang langsung mengalami efeknya, salah satunya pencernaan. JAWABAN
10. Andri : Coba kalian jelaskan tahap-tahap pemeriksaan barium ? PERTANYAAN
Moh. Rafli : Tahap yg prtma itu penderita menelan barium, maka barium akan tampak
putih pada foto rontgen dan membatasi saluran pencernaan, menunjukkan kontur dan
lapisan dari kerongkongan, lambung dan usus halus. Barium yang terkumpul di daerah
abnormal menunjukkan adanya ulkus, erosi, tumor dan varises kerongkongan.
Foto rontgen bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk menunjukkan keberadaan
barium. Atau digunakan sebuah fluoroskop untuk mengamati pergerakan barium di dalam
saluran pencernaan. Proses ini juga bisa direkam.
Tien Ayu Safira : Penyebab paling umum dari gangguan pencernaan adalah makan
terlalu banyak, terlalu cepat, memakan banyak makanan tinggi lemak, atau makan selama
situasi stres. Minum terlalu banyak alkohol dan merokok juga dapat menyebabkan
gangguan pencernaan. JAWABAN
12. Cinta Kirana : Menurut kalian Apa yang terjadi jika gangguan suatu saluran yang
menerima makanan atau gastrointestinal tidak bisa di atasi dan apakah gangguan tersebut
atau sistem pencernaan dapat menyebabkan kematian ? PERTANYAAN
Nur Anisa : Gejala gangguan pencernaan memand dapat menimbulkan beberapa gejala
seperti sulit menelan, sensasi terbakar, mual, mutah, perut kembung, sakit maag, sakit
perut, diare, sembelit, muntah darah, BAB berdarah.
Gangguan pencernaan bervariasi tergantung dari penyakit nya .
Kalau menurut saya sendiri, jika lambat penanganan mungkin akan menyebabkan
kematian,seperti keluarga pasien lambat membawah pasien tersebut ke RS nyawa nya akan
terancam,tetapi jika kelurga pasien membawah pasien di waktu yg tempat,bisa saja nyawa
pasien tersebut tertolong jika kita sebagai seorang perawat bertindak cepat,menangani
pasien tersebut. JAWABAN
Cinta Kirana : Kan di situ saya tanyakan yang pertama menurut kalian apa yg terjadi jika
ganguan suatu saluran yg menerima makanan atau gastrointestinal tidak bisa di atasi Bisa
di atasi atau tidak itu saja? SANGGAHAN
Asty Putri Pratiwi : saya rasa disini anda yang salah memahami pertanyaan anda sendiri
karena yang anda tanyakan tadi yaitu Apa yang terjadi jika gangguan suatu saluran yang
menerima makanan atau gastrointestinal tidak bisa di atasi dan apakah gangguan tersebut
atau sistem pencernaan dapat menyebabkan kematian ? bukan bisakah atau tidak gangguan
itu diatasi. Kemudian teman saya juga jawabannya sudah tepat Sebelumnya dia sudah
jelaskan tentang gejala-gejalanya, nah ini bisa di atasi atau tidak tergantung dari penyakit
tersebut, jika dia di tangani dengan cepat akan bisa sembuh dan di era modern seperti
Asty Putri Pratiwi : 1. Gastritis merupakan gangguan yang terjadi akibat dinding
lambung mengalami peradangan. Untuk pemeriksaan fisiknya kita bisa melakukan
anamnesa, Head To Toe, dan pemeriksaan penunjang seperti CT scan, Gastroskopi, dan
Histologi.
2. Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi akibat adanya peradangan pada usus buntu
atau umbai cacing. Untuk pemeriksaan fisiknya bisa dilakukan Anamnesa, Head To Toe,
dan pemeriksaan penunjang seperti USG, CT scan, pemeriksaan Lab Darah, dan
Urinalisis.
3. Hemaroid atau Wasir merupakan pembengkakan berisi pembuluh darah yang membesar
entah didalam anus atau pun didalam rektum. Pemeriksaan fisik yang biasa dilakukan yaitu
dengan colok dubur dan pemeriksaan endoskopi. JAWABAN