Anda di halaman 1dari 12

Anoreksia nervosa

Sebelumnya ada yang tahu apa itu Anoreksia Nervosa. Kalau sudah tahu maka tinggalkanlah
komen dibawah dan yang belum tahu ini di apa itu penyakit Anoreksia Nervosa :

Anoreksia nervosa adalah suatu kelainan yang biasanya terjadi pada para remaja wanita, tapi
dapat juga terjadi pada remaja pria dan juga pada orang dewasa pria maupun wanita. Orang-
orang dengan kelainan anoreksia, mereka terobsesi untuk menjadi kurus. Mereka berusaha
menurunkan banyak berat badan mereka dan ketakutan akan bertambahnya berat badan mereka.
Mereke mempercayai bahwa diri mereka itu gemuk meskipun sesungguhnya mereka sangat
kurus.

Ciri ciri Anoreksia Nervosa meliputi :


* Tidak mau mempertahankan berat badan pada level normal atau sedikit di atas normal
* Ketakutan bahwa berat badan akan naik
* Menganggap berat badannya sudah ideal
* tidak mengalami menstruasi.
* Sengaja memaksa diri sendiri untuk lapar dengan kehilangan berat badan.
* Ketakutan apabila berat badan mereka bertambah.
* Menolak makan.
* Mengingkari kalo mereka lapar.
* Berolahraga secara kontant.
* Jumlah rambut yang lebih banyak pada tubuh atau wajah.
* Sensitif terhadap cuaca/suhu dingin.
* Tidak mengalami siklus menstruasi/absen.
* Kehilangan atau rontoknya rambut pada kepala.
* Persepsi atau cara pandang terhadap diri sendiri yang menganggap diri *mereka itu gemuk
padahal sesungguhnya diri mereka terlalu kurus.

Banyak masalah yang timbul karena kelainan anoreksia nervosa ini. Pada wanita penderita
anoreksia biasanya berhenti mengalami siklus menstruasi. Orang-orang dengan anoreksia
mengalami kulit kering dan rambut kepala yang tidak lebat/jarang karena mengalami kerontokan.
Pertumbuhan rambut mereka mungkin normal pada seluruh bagian tubuh. Mereka mungkin
merasa kedinginan setiap waktu (sensitif dengan suhu dingin) dan mereka mungkin lebih sering
sakit. Orang-orang dengan anoreksia sering merasa dalam perasaan yang tidak enak (bad mood).
Mereka mempunyai waktu yang sulit berkonsentrasi dan selalu berpikir tentang makanan.

Tidaklah benar bahwa penderita anoreksia tidak pernah merasa lapar. Sebenarnya, mereka selalu
merasa lapar. Merasa kelaparan memberikan mereka suatu perasaan pengendalian yang
berlebihan pada tubuh dan kehidupannya. Hal itu membuat mereka merasa seperti merasa baik
pada sesuatu hal-mereka baik untuk menurunkan berat badan. Penderita anoreksia berat mungkin
beresiko tinggi terhadap kematian karena kelaparan.

Anoreksia nervosa (AN) adalah sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk
mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan
berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang. Pencitraan diri pada penderita AN
dipengaruhi oleh bias kognitif (pola penyimpangan dalam menilai suatu situasi) dan
memengaruhi cara seseorang dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan makanannya. AN
merupakan sebuah penyakit kompleks yang melibatkan komponen psikologikal, sosiologikal,
dan fisiologikal, pada penderitanya ditemukan peningkatan rasio enzim hati ALT dan GGT,[1]
hingga disfungsi hati akut[2] pada tingkat lanjut.[3]

Seseorang yang menderita AN disebut sebagai anoreksik atau (lebih tidak umum) anorektik.
Istilah ini sering kali namun tidak benar disingkat menjadi anorexia, yang berarti gejala medis
kehilangan nafsu makan.

AN bisa menuntun pada pemberhentian kerja organ-organ tubuh dan kematian.

Anorektik dapat juga menunjuk ke obat penahan nafsu

Anorexia nervosa dapat sulit diperbaiki. Tetapi dengan pengobatan, anda dapat meningkatkan
pemikiran yang lebih baik mengenai siapa diri anda, mengembalikan kebiasaan makan yang
sehat dan menyembuhkan beberapa komplikasi serius anorexia.

Gejala Anoreksia Nervosa

Beberapa dari mereka dengan anorexia nervosa hilang berat badan umumnya karena membatasi
jumlah makanan yang mereka makan. Mereka juga mungkin mencoba menghilangkan berat
badan dengan berolahraga secara berlebihan. Orang lain dengan anorexia menggunakan
minuman keras dan obat pencahar, sama seperti bulimia. Mereka mengontrol kalori yang di
dapat dengan memuntahkan setelah mereka makan atau dengan penyalahgunaan obat laxative,
diuretic atau enema.

Tidak peduli bagaimana pengurangan berat badan dicapai, anorexia memiliki sejumlah tanda dan
gejala fisik, emosional dan kebiasaan.

Gejala fisik anoreksia:

Hilang berat badan secara ekstrim


Terlihat kurus
Kadar darah yang tidak normal
Kelelahan
Tidak bisa tidur
Pusing atau pingsan
Perubahan warna kebiruan di jari
Kuku rapuh
Rambut yang tipis, patah atau rontok
Terlambat menstruasi
Konstipasi
Kulit kering
Tidak tahan terhadap dingin
Ritme jantung yang tidak beraturan
Tekanan darah rendah
Dehidrasi
Osteoporosis
Bengkak pada lengan atau kaki

Gejala emosi dan kebiasaan anorexia:

Menolak untuk makan


Menyangkal rasa lapar
Berolahraga secara berlebihan
Suasana hati yang datar, atau lemah emosi
Menarik diri dari lingkungan sosial
Mudah marah
Berkurangnya ketertarikan terhadap aktifitas seksual
Depresi
Kemungkinan penggunaan produk herbal atau obat diet

Penyebab Anorexia Nervosa

Tidak diketahui secara khusus apa yang menyebabkan beberapa orang terkena anorexia. Seperti
banyak penyakit lain, ini merupakan kombinasi faktor biologis, psikologis dan sosiokultural.

Biologis
Beberapa orang secara genetik mudah terkena anorexia. Wanita muda dengan saudara kandung
perempuan atau ibu dengan gangguan makan memiliki risiko yang lebih tinggi.

Psikologis
Mereka dengan anorexia memiliki karakteristik yang berkontribusi terhadap anorexia. Sebagai
contoh mereka memiliki kepercayaan diri yang rendah. Mereka mungkin memiliki kepribadian
obsesif-kompulsif bawaan yang membuatnya lebih mudah untuk tetap melakukan diet ketat dan
tidak makan ketika lapar. Mereka mungkin juga memiliki sifat perfeksionis yang tinggi, dengan
maksud mereka tidak akan berpikir bahwa mereka telah cukup kurus.

Sosiokultural
Kultur negara barat sering menanamkan dan mempertebal keinginan untuk kurus. Media banyak
menayangkan gambar model atau aktor bertubuh kurus. Kesuksesan dan keberhasilan selalu
dikaitkan dengan tubuh kurus. Faktor pertemanan sebaya dapat menjadi alas an untuk menjadi
kurus, khususnya pada gadis muda. Bagaimanapun, anorexia dan gangguan makan lain telah ada
sejak berabad lalu, menunjukkan bahwa sosiokultural bukanlah semata-mata menjadi penyebab.

Faktor risiko
Anorexia lebih banyak terjadi pada wanita meskipun baik laki-laki maupun wanita dapat
juga mengalami anorexia.
Anorexia lebih umum terjadi pada mereka yang berusia remaja.
Genetik. Para ahli menemukan area pada kromosom 1 menunjukkan hubungan
peningkatan risiko anorexia nervosa. Sebagai tambahan, anorexia nervosa menurun pada
keluarga.
Mereka yang mengalami kenaikan berat badan akan merasa rendah diri. Perubahan berat
badan ini akan memicu seseorang untuk memulai diet yang ekstrim.
Masa transisi. Ketika baru pindah sekolah, rumah atau pekerjaan, putusnya hubungan,
atau kematian atau sakit yang diderita oleh mereka yang dicintai, perubahan tersebut
dapat membawa tekanan emosional dan meningkatkan risiko anorexia nervosa.
Olahraga, pekerjaan dan aktivitas seni. Beberapa bidang pekerjaan, olahraga dan seni
yang menuntut tubuh kurus dapat meningkatkan risiko anorexia bagi mereka yang
berkecimpung di dalamnya.
Media yang secara rutin menunjukkan gambar model dan aktor yang kurus dapat
membuat penggemarnya ingin memiliki tubuh seperti mereka dan menempatkan risiko
anorexia terhadap mereka yang ingin seperti model dan aktor tersebut.

Pencegahan Anoreksia

Tidak ada jaminan cara untuk mencegah anorexia atau gangguan makan lain. Jika anda memiliki
anggota keluarga atau teman dengan kepercayaan diri yang rendah, diet parah atau tidak puas
terhadap penampilan, pertimbangkan untu berbicara padanya mengenai hal ini. Meskipun anda
tidak memiliki kemampuan untuk mencegah gangguan makan terjadi, anda dapat berbicara
mengenai gaya hidup yang lebih sehat
Anoreksia Nervosa & Bulimia Nervosa : Sikurus yang Merasa Gemuk

https://www.google.com/search?q=anoreksia+nervosa&oe

Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa adalah gangguan makan karena adanya keinginan ynag keras untuk mendapatkan
tubuh yang kurus dengan cara melaparkan diri. Pada akhirnya anoreksia nervosa dapat menyebabkan
kematian. Anoreksia nervosa terutama terjadi pada perempuan selama masa remaja dan masa dewasa
awal; hanya sekitar 5 persen penderita anoreksia laki-laki (Stein & Reichert, 1990). Kebanyakan remaja
yang mengalami gangguan ini adalah remaja berkulit putih dan berasal dari keluarga berpendidikan
tinggi dengan pendapatan menengah ataupun tinggi.

Istilah anoreksia nervosa didirikan pada tahun 1873 oleh Sir William Gull , salah satu dokter pribadi Ratu
Victoria [ 15 ] Istilah ini berasal dari bahasa Yunani : an- ( - , awalan menunjukkan kemunculan negasi
) dan orexe ( , "selera " ) , . dengan demikian berarti kurangnya keinginan untuk makan [ 16 ]
Namun, sementara istilah " anorexia nervosa " secara harfiah berarti " hilangnya nafsu makan neurotik "
, arti harfiah dari istilah ini agak menyesatkan . . Banyak penderita anoreksia yang menikmati makan dan
tentu saja tidak kehilangan selera mereka sebagai istilah " hilangnya nafsu makan " biasanya dipahami ,
karena lebih baik menganggap anorexia nervosa sebagai kecanduan self- hukuman untuk puasa ,
daripada kehilangan literal nafsu makan .

Anoreksia (anorexia) merupakan gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan psikologis di mana
penderitanya mengontrol asupan kalori secara ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan
berat badan.

Anoreksia (anorexia) merupakan gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan psikologis di mana
penderitanya mengontrol asupan kalori secara ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan
berat badan.
Penderita anoreksia kemungkinan juga melakukan olahraga secara ekstrim untuk mengurangi berat
badan.

Sebelum membahas perihal tanda dan gejala fisik, ada baiknya untuk mengetahui faktor risiko
anoreksia.

Berikut adalah faktor risiko anoreksia.

1. Faktor sosial

Faktor sosial yang sering kali menjadi faktor yang paling bertanggung jawab adalah model kecantikan
yang bertubuh kurus tubuh.

2. Faktor psikologis

Faktor psikologis antara lain meliputi motivasi untuk mendapatkan perhatian, keinginan akan
kepribadian, penyangkalan seksualitas, dan sebagai cara menghadapi orang tua yang terlalu mengontrol.
Penderita anoresia seringkali memiliki keluarga yang banyak tuntutan yang tinggiagar mereka mencapai
sesuatu. Karena tidak berhasil memenuhi standar orang tua yang tinggi, mereka merasa tidak mampu
mengendalikan hidup mereka sendiri.

3. Penyebab fisiologis

Penyebab fisiologis antara lain adalah hipotalamus, yang dengan berbagi cara menjadi sesuatu yang
abnormal ketika sesorang remaja menjadi penderita anoreksia. Namun demikian, sebenarnya hingga
saat ini penyebab pasti anoreksia nervosa masih belum dapat dipastikan.

Gejala Anoreksia

Ada beberapa gejala awal anoreksia yang perlu kita waspadai, salah satu diantaranya adalah berat berat
badan yang tidak stabil dan tidak seimbang dengan umur, postur, serta tinggi tubuh (biasanya mencapai
15% di bawah berat normal). Berikut ini adalah gejala-gejala lain seseorang menderita anoreksia :

-Tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan berturut-turut (untuk wanita)


-Tidak mau dan menolak makan di depan umum

-Sering merasa gelisah

-Lemah

-Kulit kusam

-Nafas pendek-pendek

-Khawatir berlebih terhadap asupan kalori

Akibat

Menderita anoreksia dapat menganggu kestabilan kerja sistem tubuh sehingga menimbulkan beberapa
dampak buruk, antara lain : penyusutan tulang, kehilangan mineral, rendahnya suhu tubuh, detak
jantung yang tidak teratur, gangguan permanen terhadap pertumbuhan badan, rawan terkena
osteoporosis, bahkan juga bulimia nervosa. Selain itu, ada dampak lebih buruk lagi apabila seorang
penderita anoreksia mengonsumsi laksatif karena laksatif sangat berbahaya bagi tubuh. Laksatif adalah
substansi yang akan memaksa tubuh mengeluarkan cairan serta makanan yang masih diproses di dalam
usus sehingga nutrisinya tidak terserap sempurna. Laksatif juga mengandung bahan-bahan kimia
berbahaya yang mungkin bisa terserap oleh tubuh. Penggunaan laksatif dalam jangka panjang bisa
mengakibatkan gangguan permanen pada kestabilan sistem pencernaan serta menyebabkan tubuh
kekurangan banyak nutrisi.

Walupun penderita anoreksia menghindari makan, mereka memiliki ketertarikan pada terhadap
makanan yang cukup intensif. Mereka memasak untuk orang lain, mereka berbicara tentang makanan,
dan mereka bersikeras untuk melihat orang lain makan. Penderita anoreksia memiliki gambaran tubuh
yang teganggu, menganggap bahwa mereka akan menjadi menarik hanya bila mereka terlihat seperti
tengkorak. Mereka terus membuat diri mereka kelaparan dan jumlah lemak didalam tubuh terus
menurun sampai batas minimum, sehingga pada kondisi menstruasi biasanya berhenti. Tingkah lakunya
seringkali hiperaktif.

Bulimia Nervosa
Bulimia adalah gangguan makan di mana individu secara konsisten menjalani pola makan berlebihan
dan kemudian memuntahkan kembali. Penderita bulimia terus makan dalam jumlah yang banyak dan
kemudian mengeluarkannya dengan cara memuntahkannya atau dengan menggunakan obat pencahar.
Kadang kala, pesta makan diselingi dengan puasa, kadang dengan makan dalam jumlah normal. Seperti
anoreksia nervosa, pada umumnya penderita bulimia adalah perempuan.

Bulimia atau juga dikenal dengan bulimia nervosa mempengaruhi sekitar 3% dari wanita di amerika
Serikat. Selain itu, selain makan berlebih, penderita bulimia juga cenderung diet sangat ketat dan juga
olah raga yang berlebihan. Cirri khas penyakit bulimia sudah tentu kebiasaan mengeluarkan makanan
yang dimakan dengan sangat cepat, sehingga sangat aneh bagi orang biasa kalau sehabis makan kembali
memuntahkan makanannya.

Bulimia telah menjadi suatu hal yang lazim di kalangan mahasiswi. Beberapa perlkiraan menunjukkan
satu diantara mahasiswi pernah melakukannya, makan dalam jumlah banyak kemudian
mengeluarkannya. Namun demikian perkiraan yang dibuat belakangan ini mengungkapkan bahwa
penderita bulimia yang sebenarnya- mereka yang makan banyak dan mengeluarkannya secara teratur-
berjumlah kurang dari 2 persenMasalah penampilan serta berat badan merupakan factor utama yang
penyebab bulimia pada seorang wanita. Seorang penderita bulimia biasanya mempunyai ketahanan
mental yang kurang, kurang percaya diri dan memiliki masalah dengan berat badan dan ini yang
membuatnya menjadi terobsesi dengan penurunan berat badan. Hal-hal seperti di atas juga bisa
menjadi akibat bulimia yang mengerikan.

Pengalaman mempunyai masalah dengan berat badan membuatnya selalu merasa gemuk. Hal ini
mendorong diet yang tidak terkontrol, olah raga berlebih dan akhirnya menderita bulimia. Penelitian
baru menunjukan bahwa kelainan mental ini juga disebabkan oleh proses kimiawi yang ada di dalam
otak. Para ahli menduga bahwa kelainan neurotransmitter dalam otak, utamanya neurotransmitter
serotonin merupakan pemicu terjadinya penyakit bulimia nervosa ini. Namun dugaan awal ini masih
belum bisa dijelaskan secara spesifik karena kompleksnya penyakit. dari seluruh populasi mahasiswa.
(Stunkard, 1987).

Penderita anoreksia dapat mengendalikan diri dalam hal makan; sementara penderita bulimia tidak.
Depresi adalah karakteristik dari penderita bulimia. Bulimia menghasilkan ketidakseimbangan lambung
dan kimiawi dalam tubuh. Kebanyakan penyebab anoreksia juga menyebabkan bulimia (leon, 1991).
Akibat Bulimia

1. pembengkakan kelenjar ludah di pipi

2. Jaringan parut di buku jari tangan yang digunakan untuk merangsang muntah

3. Pengikisan email gigi akibat bulimia yang sering muntah dan mengeluarkan asam lambung

4. Kadar kalium yang rendah dalam darah.

5. Gigi sensitive terhadap panas atau dingin

6. Masalah pada kelenjar ludah yang berupa rasa nyeri atau pembengkakan

7. Paparan asam lambung berlebih pada kerongkongan bisa menyebabkan borok, pecah atau
penyempitan.

8. Terganggunya proses pencernaan akibat pencahar, bisa mengakibatkan disfungsi organ pencernaan .

9. Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat stimulus zat diuretic secara berlebih.

Penanganan Untuk Penderita Anoreksia & Bulimia

Apabila Anda mengetahui seorang penderita anoreksia, pertama-tama beri lah dorongan kepada
mereka untuk mengatur pola makan dengan benar dan beri tahukan bahaya anoreksia. Namun apabila
usaha Anda belum berhasil juga, Anda bisa membawa orang tersebut ke dokter atau konsultan
kesehatan karena mereka dapat membantu penderita anoreksia memerangi penyakitnya. Terapi psikis
(psikoterapi) oleh psikiater untuk mengendalikan perilaku menyimpangnya. Obat-obatan. Obat anti-
depresi seringkali bisa membantu mengendalikan bulimia, meskipun penderita tidak tampak depresi.
Tetapi bulimia akan kambuh kembali.

Referensi:

Santrock, Jhon W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.


http://www.amazine.co/11823/ketahui-7-faktor-risiko-6-gejala-fisik-anoreksia/

http://www.tipswanita.net/lebih-jauh-tentang-bahaya-anoreksia/

http://en.wikipedia.org/wiki/Anorexia_nervosa

http://id.wikipedia.org/wiki/Bulimia_nervosa

Anda mungkin juga menyukai