Anda di halaman 1dari 8

Spesifikasi alat

1. Power supply Catu daya yaitu : +12volt , +5volt , +24volt


2. Pengaturan besaran settingan KV dari 40kv- 90kv. Fungsi dari pengaturan
kvpada modul rangkaian ini hanya untuk mengtahui hubungan kv yg
digunakkan dengan nilai yang terukur
3. Pengaturan besaran frekuensi, display yang ditampilkan serta penerimaan
input berupa push button, dikontrol oleh rangkaian mikrokontroler AT89S51
sebagai pengganti dari CPU board XSYS-86 yang terdapat pada alat
sebenernya
4. Penulis mensimulasikan tegangan 100kv sama dengan 10volt. Jadi 1kv
disimulasikan sama dengan 0,1 volt , atau disbut pengkalian 10
5. Simulasi trafo HTT yang digunakan adalah trafo jenis Step-Up dengan
frekuensi 50 Hz. Tegangan inpt 24 volt AC dan keluaran 120 volt AC
6. Untuk umpannn bali (voltage detector) penulis menggunakan perbandingan
1:20 yaitu 100 kv sama dengan 5 volt

Fungsi dari masing masing blok diagram


1. Supply tegangan 10v ini memeberikan tegangan kesemua blok pada rangkaian
modul ini agar dapat bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing
2. Rangkaian ADC sinyal yang masuk ke dalam rangkaian mikrokontroler harus
merupakan sinyal digital. Untuk itu sinyal dari rangkaian pembagi tegangan
harus dikonversikan terlebih dahulu menjadi sinyal digital dengan rangkaian
ADC
3. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 rangkaian ini berfungsi untuk menerima
settingan kv kemudian ditampilkan ke rangkaiandisplay dengan pengunaan nilai
KV yang digunakan
4. Rangkaian drive charger rangkaian ini fidungsikan untuk mengisi tegangan pada
capasitor sebagai simulasi pengisian tegnagan tinggi sesuai pada alat
5. Rangkaian drive discharge , rangkaian ini berfungsi untuk mengosongkan
capasitor dan kondensator tegangan tinggi yang telah terisi penuh pada modul
ini
6. Rangkaian driver output , rnagkaian ini digunakan untuk melihat apakah nilai KV
yang telah diatur sama dengan nilai keluaran pada modul simulasi pengisian
kondensator tegangan tinggi ini.
7. Rangkaian buzzer , rangkaian ini digunakanuntuk memberikan tanda pada saat
tegangan pada capasitor saat proses pengisian tegangan yang diisi sesuai
dengan KV yang telah diatur.
8. Rangkaian push butto pemilihan KV (up, down, enter, reset) rangkaian ini
digunakan dan untuk memudahkan dalam menjalakan program (pemilihan
menu)pada modul ini.
9. Rangkaian display, rangkaian ini digunakan untuk menampilkan programyang
telah dibuat, pada saat pemilihan menu dan memudahkan dalam memproses
kerja rangkaian yang dikendalikan oleh mikrokontroler AT80S51
10.Rangkaian kondensator adalah rangkaian yang difungsikan
untukmensimulasikan keseluruhan pengisian dan pengosongan kapasitor
rangkaian ini berhubungan langsung dengan rangkaian driver

Cara kerja blok diagram


Saat saklar on/off ditekan (on) maka supply 100v akan masuk ke masing-masing
blok, pada saat yang bersamaan maka LCD akan memulai menganalisasi program
yang telah dibuat. Ketika push button pemilihan kv ditekan atau telah memilih nilai
kv yang diingkan maka ADC akan mulai bekerja merubah sinyal tegangan dari
pembagi tegangan menjadi sinyal digital agar bisa diproses dalam mikrokontroler,
setelah sinyal tegangan dirubah menjadi sinyal digital oleh ADC maka
mikrokontroler AT89S51 akan memulai memproses sinyal yang telah masuk
kemudian akan keluar pada pin-pin yang telah digunakan dan masuk ke rangkaian
driver charger, driver discharger dan driver output. Dari ketiga rangkaian terebut
keluaran akan menjadi satu masuk ke inputan condensator. Pada rangkaian

condensator keluarannya akan menjadi triger kembali ke rangkaian ADC sehingga


pada saat oengisian dan pengosongan condensator dapat berjalan dengan baik dan
tepat
Dari keluaran mikrokontroler juga akan masuk ke rangkaian bzzer, agar buzzer
aktifpada saat yang telah ditentukan. Guna memberikan tanda bahwa proes
pengisian dan pengosongan condensator telah selesai.

Perencanaan Rangkaian pada masing masing diagram blok


Perencanaan rangkaian keseluruhan
Saat PB ditekan (up/down/enter) maka mikrokontroler akan mendapat logika low (0)
dan langsung diproses oleh mikrokontroler AT89S51 dan ditampilkan pada LCD.
Saat Kv telah dipilih(sebagai contoh 50kv)maka mikro akan memproses dan
mengatur rangkaian driver charger agar langsung mengisi capasitor(condensator)
dengan tegangan sebesar 5v. optoisolator akan diberikan logika 0 agar dapat aktif,
saat optoisolator berlogika 0 maka arus akan mengalir dari optoisolator ke relay
sehingga relaymenjadi aktif yang tadinya NO menjadi NC sehingga dapat mengisi
capasitor. Saat capasitor diisi samai 5v, saat pengisian maka rangkaian voltage
devider (pembagi tegangan) akan otomatis bekerja, jika pada capasitor telah terisi
IVmaka pada rangkaian pembagi tegangan, IV akan dibagi 2 sehingga menjadi 0,5
volt tegangan ini akan masuk ke inputan ADC (pin 6) dan akan diproses di mikro.
Ketika nilai tegangan belum mencapai KV yang telah di setting maka mikro akan
terusmemberikan logika 0 pada optoisolator agar relay dapat terus aktif dan
tegangan dapat terus terisi ke capasitor. Saat tegangan pada capasitor telah
mencapai nilai yang telah diatur yaiut 5b maka mikro akan memberikan logika 1
pada optoisolator tidak lagi aktif. Dengan tidak aktifnya ptoisolator maka relay akan
kembali mendai NO sehingga capasitor akan berhenti diisi, bersamaan dengan
berhentinya pengisian capasitor maka buzzer akan berbunya sebagai tanda bahwa
pengisisan telah selesai.
Saat kita akan mengukur nilai output, driver pada output akan bekerja bersamaan
pada saat driver charge aktif. Jadi nilai output dapat langsungsiukur. Driver output
tidak aktif lagi pada saat tombol enter discharge akan bekerja Karena diberikan
logika 0 oleh mikro dan mengaktifkan relay yang tadinya NO menjdai NC , dengan
cara menshort menggunakan tahanan (R3) sampai muatan pada kapasitor menjadi
0V.

Cara kerja rangkaian


Untuk mengaktifkan IC mikrokontoler AT89S51 maka perlu diberi tegangan sebesar
5 vlot pada pin 31 dan pemberian ground pada pin 20. Disamping itu untuk
mengaktifkan mikrokontroler agar bekerja pada memori internal maka pin EA yang
terdapat pada pin 31 harus diberi logika high(1). Ic mikrokontroler AT89S51 jua
membutuhkan sebuah osilator yang dapat digunakan sebagai sumber detak (clock)
ke CPU. Untuk menggunakan , hubungkan sebuah resonator kristal atau keramik
diantara kaki XTAL1 dan XTAL.2 pada mikrokontroler dan hubungkan kapasitor ke
ground, pulsa clock inilah yang akan menentukan kecepatan pelaksanaan instruksi,
Karena isini dirancang menggunakan kristal 1.2 Mhz, maka dapat diperolah
kecepatan pelaksanaan instruksi persiklus sebesar 1 mikrodetik, itu didapat Karena
pada mikrokontroler satu machine cycle (satuan waktu terlecil dalam menjalankan
satu instruksi) terdiri dari 12 periode atau 12 pulsa clock, jika kristal yang
digunakan adalah 12 Mhz , maka 12 Mhz/12 yang berarti dalam satu detik aka nada
1000.000 machine cycle atau dengan kata lain satu machine cycle akan memakan
waktu satu mikrodetik. Pada IC mikrokontroler AT89S51 frekuensi krystal yang dapat
digunakan berkisar antara 0 HZ sampai 33HZ . untuk pin reset akan diberikan
rangkaian seperti gambar 3.3 yang berfungsi mereset mikrokontroler agar kembali
mengerjakan program awal pada saat pertama kali mikrokontroler mendapatkan
tegangan dan pada saat tombol ditekan (saklar ON/OFF).
Jalur inout output digunakan dalam perencanaan adalah:
1. Port 0 (P0.0 P0.7) sebagai output rangkaian display , menggunakan
LCD(16x2)
2. Port 2 (P2.21 P2.23) digunaka sebagai inputan tombol push button. Up,
Down dan enter yang digunakan sebagai tombol pemilih KV dan pemilihan
menu.
3. Port 2 (P2.24 P2.26) digunakan sebagai outputan dan memberi triger pada
basis transistor D400 sebagai penggerak relay (rangkaian condensator)
4. Port 1 (P1.0 P1.7) digunakan sebagai chanel inputan ADC.

Perencanaan Rangkaian ADC

Cara kerja rangkaian :


Untuk dapat mengetahui besarnya energi yang terdapat dalam kapasitor , maka
penulis merancang rangkaian ADC yang fungsina dapat menampilkan besarnya
energi yang terdapat dalam kapasitor yang sebelumnya sibagi atau diperkceil oleh
rangkaian oleh rangkaian pembagi tegangan. Kemudia output dari pembagi
tegangan dimasukkan ke dalam rangkaian ADC untuk diubah dari analog menjadi
bentuk digital. Rangkaian ADC ini mempunyai kemampuan membaca tegangan max
1.2V apabila tegangan melebihi dari 1.2 V maka tampilan pada LCD akan ERROR. Ini
menunjukkan rangkaian ADC tidak dapat membaca tegangan input. Oleh sebab itu
tegangan yang akan dibaca sebelumnya diperkecil dengan cara membagi tegangan
dengan rangkaian pembagi tegangan. Tampilan yang diingankan pada rangkaian
ADC ini adalah besarnya tegangan tinggi yang terdapat padaa kapasitor tegangan
tinggi. Besaran-besarannya adalah sebagai berikut :

Perencaan rangkaian cpndensator (driver charger, driver discharger, driver output)

Dalam perencanaan rangkaian pengisian kapasitor ini penulis menggunakan IC PC


817 sebagai [embagi tegangan yang masuk ke ADC dari capasitor dan sebuah relay
12v sebagai switching pemutus pengisian kapasitor. Saat pemilihan KV telah diatur
maka mikro AT89S51 akan memberikan logika 0 pada kaki IC PC817 sehingga led
pada transmitter yang berada di dalam IC akan menyala dan akan ditangkap oleh
receiver nya yaitu transistor , dengan aktifmya IC ini maka relay juga akan aktif
sehingga menjadi normaly close. Dengan aktifnya relay maka tegangankapasitor
akan terus bertambah, tegangan pada capasitor akan dibagi 2 oleh rangkaian
pembagi tegangan dan keluaran dari rangkaian pembagi tegangan akan masuk ke
pin6 ADC, saat capasitor telah terisi sesuai dengan pemilihan KV maka ADC akan
memberikan sinyal pada AT89S51 sehingga pada kaki IC PC 817 akan diberikan
logika 1 sehingga outputnya menadi 0 karena outputanya menjadi 0 maka relay
menjadi non aktif sehingga kembali ke normaly open. Dengan non aktifnya relay
maka proses pengisian kapasitor terhenti. Dan pada saat bersamaan rangkauan
buzzer akan bekerja sebagai tanda bahwa pengisian kapasitor telah selesai.

3.4 Flowchart (diagram alur)

Untuk merancang sebuah program maka diperlukan terlenih dahulu sebuah flow
chart (diagram aluir) sebagai acuan dalam pembuatan program yang akan
digunakan. Adapun pada gambar 3.5 dibawah ini merupakan diagram alir yang
penulis rencanakan
Untuk memudahkan dalam pembuatan perangkat lunak (software) maka harus
dirancang sebuah kerangka program dalam bentuk diagram alir (flowchart).
Diagram alir dari oerencanaan perangkat lunak simulasi pengaturan tegangan
tinggi kapasitor pada pesawat rontgen condensator discharge seperti terlihat pada

gambar 3.6. saat program dijalankan maka mikrokontroler akan mendeklarasikan


semua perintah yang digunakan seperti configurasi LCD dan deklarasi variable.
Pada diagram alir perintah pertama adalah tampilkan screen awal pada LCD ,
kemudia mikrokontroler akan mengecek setting, apakah tombol up ditekan, jika YA
naikkan setting naiknya nilai setting sampai nilai pilih = 5, dikarenakan pemilihan
tegangan hanya 5 nilai yaitu 40KV, 50KV, 60KV, 70KV, 80KV, 90KV. Begitupun saat
tombol down ditekan, nilai setting minimal saaat nilai pilih = 0. Setelah dilakukan
setting tegangan, tombol chargeditekan akan mengaktifkan relay charge sehingga
pengisian kapasitor dimulai, besarnya tegangan yang terisi pada kapsitor dimulai,
besarnya tegangan yang terisi pada kapsitor akan dibaca oleh ADC, dan akan
dibandingkan dngan nilai pembanding_1 berupa nilai bit, dapat dilihat pada table
3.4 sebagai contoh ketika setting 50 V maka nilai pembanding_1 adalah 465 bit,
tegangan inputan ADC menjadi data ADC , saat data ADC melibihi data
pembanding_1 akan menonaktifkan relay charger , kemudai saat data ADC kurang
dari nilai pembanding_2 yang merupakan batas tegangann minimal sebesar 2 volt
dari nilai pembanding_1 , akan mengaktifkan kembali relay charge . setelah
pengisian dilakukan mikrokontroler akan menunggu apakah tombol discharge
ditekan atau tombol expose ditekan, saat tombol expose ditekan maka relay expose
akan aktif, aktifnya relay expose sampai data ADC sama dengan nilai
pembanding_3 (nilai pembanding daerag expose) maka akan monoaktifkan relay
expose dan pengoongan terhenti sesuai data pembanding. Jika tombol discharge
yang ditekan maka relay disvhargeakan aktif, dan mengecek setting tegangan.

Anda mungkin juga menyukai