Anda di halaman 1dari 4

4.

TERAPI INVASIF DAN NON INVASIF LANJUT UNTUK KLIEN DENGAN


GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN

Terapi invasive pada klien dengan gangguan system pencernaan :

1. Endoskopi
- Endoskopi merupakan visualisasi langsung dari saluran cerna dengan
menggunakan alat tabung /teropong yang fleksibel dan memiliki cahaya.
- Endoskopi saluran cerna bagian atas meliputi esofaguskopi, gastroskopi dan
esofagogastrosduodenoskopi.
- Pemeriksaan ini berguna untuk mengkaji klien dengan pendarahan saluran cerna
akut maupun kronis, (Black,J. M. & Hawk, 2009)
- Dapat dipakai untuk melakukan tindakan pengobatan kelainan saluran cerna (atas
dan bawah ) dengan risiko yang jauh lebih ringn daripada operasi.

Tindakan endoskopi dibedakan menjadi 3 yaitu :


1. Gastroskopi
Digunakan untuk melihat dan mengetahui keadaan serta melakukan tindakan cerna
bagian atas mulai dari esophagus, lambung sampai usus 12 jari(duodenum).
Tindakan ini juga dimasukkan forcep biopsy atau brush cytology untuk pemeriksaan
jaringan . pemeriksaan gastroskopy memerlukan anestesi local.
Kegunaan gastroskopi :
- Menentukan diagnose pasien dengan keluhan ang berulang atau kronis seperti nyeri
ulu hati, kembung, mual muntah
- Melihat dan mengetahui perdarahan saluran cerna atas ditandai dengan muntah
darah dan menentukan sumber dan menghentikan perdarahan tersebut.
- Pengobatan varises tenggorokan
- Mengangkat daging tumbuh/polip di tenggorokan
- Mengambil benda-benda yang tertelan
- Melakukan gastrostomi adalah tindakan membuat lubang pada lambung luntuk
memberikan makanan pada kondisi tertentu

2. Kolonoskopi
Dilakukan untuk mengetahui kelainan cerna bawah(usus besar) ditandai dengan buang
air besar berdarah
Kegunaan colonoscopy :
- Melihat dan mengetahui kelainan saluran cerna bawah, menentukan sumber
perdarahan dan menghentikannya.
- Menentukan penyebab sembelit yang kronis
- Mendeteksi kanker usus stadium awal
3. ERCP (endoscopy retrograde colangio pancreatography)
Yaitu pemeriksaan untuk melihat kelainan dan tindakan terapi di dalam saluran
empedu dan pancreas.(William & Hopper, 2007)
Kegunaan ERCP :
- Mengetahui kelainan pada saluran empedu, saluran pancreas
- Mengambil batu pada saluran empedu
- Mengatasi sumbatan saluran empedu atau pancreas akibat tumor, radang , batu dll
- Prosedur tindakan ERCP adalah puasa makan dan minum selama 6-8 jam dan
harus dirawat selama 1 hari untuk observasi post tindakan.

Terapi non invasive pada klien dengan gangguan system pencernaan :

- Kapsul Endoskopi
Adalah alat diagnostic yang terdiri atas kamera nirkabel yng berada dalam kapsul.
Prosedur terapi non invasive ini tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat memeberikan
gambaran usus kecil. Kapsul ditelan dan kapsul ini mengalir sepanjang esophagus ,
perut sehingga ke usus kecil.Kapsul dikeluarkan melalui pembuangan tinja. Image
akan diperiksa dokter untuk menentukan apakah ada gangguan pada usus kecil.
- Foto polos abdomen (FPA)
Adalah pemeriksaan yang dilakukan apabila ada keluhan nyeri abdomen atau nyeri
di sekitar area urogenital
Manfaat pemeriksaan ini untuk melihat gambaran secara keseluruhan pada rongga
abdomen dan pelvis
Indikasi dilakukanya FPA adalah perforasi , ileus obstruksi, ileus paralitik,
invaginasi
- CT Scan (Computed Tomography)
CT scan berguna untuk mengidentifikasi massa dan membantu mengevaluasi
penyebaran dan pertumbuhan tumor
- Foto abdomen dengan kontras
- USG
Adalah suatu pemeriksaan diagnostic non invasive yang menggunakan gelombang
frekuensi ringgi ke dalam abdomen.
Tujuannya adalah mendeteksi ada massa di abdomen, membedakan kista padat
/cair, menevaluasi kelainan dalam rongga abdomen
USG abdomen ada USG abdomen atas dan USG abdomen atas dan bawah (wholw
abdomen )

- Barium enema
Adalah pemeriksaan x-ray pada usus besar dengan pemberian barium sulfate.
Tujuan pemeriksaannya untuk membantu menegakkan diagnosis carcinoma
colondan penyakit inflamasi colon, mendeteksi adanya polip, radang, perubahan
struktur pada colon
DAFTAR PUSTAKA

Black,J. M. & Hawk, J. H. (2009). Keperawatan Medikal Bedah : Manajemen Klinis untuk
Hasil yang Diharapkan (8th ed.). Singapore: Elsiever Inc.
William, L., & Hopper, P. D. (2007). Understanding Medical Surgical Nursing (3rd ed.).
Philadelphia: F.A Davis Company.

Anda mungkin juga menyukai