Anda di halaman 1dari 44

ESOFAGOMAAGDUODENOGRAFI

(OMD)
Disusun oleh:
Nafiatul Aliah
30101407262

Pembimbing :
dr. Sri Kiswati, Sp. Rad
Anatomi dan Fisiologi
1. Oesophagus
Penyempitan
Oesophagus
Oesophagus memiliki 3
tempat penyempitan:
a. Sphincter
oesophageal
(pharyngoesophage
al junction)
b. di belakang dr arcus
aorta
c. dan pada hiatus
oesophagus saat
menembus
diaphragma.
2. Maag (Gaster)
3. Duodenum
• 1 Duodenum pars
superior
• 2 Duodenum pars
descendens
• 3 Duodenum pars
horizontal
• 4 duodenum pars
ascendens
Body Habitus
Definisi
Merupakan pemeriksaan yang menggunakan zat
kontras (tunggal atau ganda) untuk menilai
esofagus bagian distal, lambung, dan duodenum
Indikasi
• Dispepsia
• Massa di abdomen bagian atas
• Perdarahan gastrointestinal
• Obstruksi Parsial
• Penilaian lokasi perforasi (menggunakan zat kontras water soluble)
• Divertikulum
• Tumor gaster
• Gastritis
• Ulkus Peptikum
• Hernia Esofagus
• Hipertrofi pilorik stenosis
Kontraindikasi
• Alergi terhadap zat kontras
• Obstruksi total saluran cerna bawah
• Kehamilan
Persiapan pasien
• Pasien puasa makan dan minum 6-8jam sebelum
pemeriksaan
• Dilarang untuk merokok dan mengunyah permen
karet selama puasa.
• Pada pemeriksaan anaksiapkan perisai gonad
• Lakukan tes minum dengan air putih pada pasien
dengan disfagia, jika terdapat resiko tinggi
aspirasi gunakan zat kontras water soluble
Jenis Kontras
• Zat kontras Barium Sulfat (jika tidak ada
kontraindikasi atau tidak ada rencana operasi
saluran cerna dalam waktu dekat)
• Zat kontras water soluble digunakan jika
ada kecurigaan perforasi atau ada rencana
operasi/prosedur endoskopi
Prosedur
1. Lakukan foto polos sebelum pemberian kontras
2. Berikan bubuk effervescent, jika pemeriksaan
menggunakan double contrast
3. Kemudian berikan kontras barium pada pasien
4. Baringkan pasien lalu instruksikan untuk
bergerak berguling dari satu sisi ke sisi yang lain
5. Informasikan kepada pasien jika terasa ingin
bersendawa agar ditahan sehingga kontras
udara pada pemeriksaan terlihat jelas
Prosedur: 6. Jenis foto yang diambil
• Proyeksi PA (film 30 x40)
– Fungsi : untuk
memperlihatkan polip,
divertikul, gastritis, pada
badan dan pylorus lambung
– Kriteria Radiograf :
• Struktur yang tampak daerah
lambung dan duodenum
• Body dan pylorus tercover
• Struktur gambar dapat
menampakkan jaringan dari
lambung dan duodenum.
• Tampak struktur anatomis
sesuai dengan kelainan dan
patologi yang ada
• Proyeksi Lateral Erect (Lateral
kanan)
– Fungsi : memperlihatkan proses
pada daerah retrogastric seperti
divertikel, tumor, ulkus gastric,
trauma pada perut dan batas
belakang lambung.
– Kriteria Radiograf :
• Struktur yang tampak daerah lambung
dan duodenum tercover celah
retrogastric, pylorus dan lengkung
duodenum akan terlihat jelas
khususnya pada tipe hiperstenic
• Lengkung duodenum terletak pada
sekitar L1
• Dapat memperlihatkan anatomi dan
kelainan yang ada.
• Proyeksi LPO (left posterior oblique)
– Fungsi : bila digunakan double kontras
akan dapat memperlihatkan dengan
jelas batas antara udara dengan
dinding pylorus dan bulbus sehingga
jelas untuk GASTRITIS dan ULKUS
– Kriteria Radiograf :
• Struktur yang tampak daerah lambung
dan duodenum, bulbus duodenum tanpa
superposisi dengan pylorus
• Fundus tampak tertempeli BaSO4
• Pada double kontras tampak batas body
dan pylorus dengan batas udara
• Tidak ada pergerakan dan kekaburan
gambaran lambung dan duodenum
• Proyeksi RAO (Right
Anterior Oblique)
– Kriteri radiograf :
• Struktur ditampakkan :
daerah lambung dan
lengkung duodenum
membentuk huruf C
• Tampak bagian – bagian dari
lambung bebas superposisi
• Dapat menampakkan daerah
yang mempunyai indikasi /
kelainan
• Tidak tampak kekaburan dan
pergerakan.
• Proyeksi AP
– Kriteria radiograf :
• Struktur ditampakkan : lambung dan
duodenum, diafragma dan paru-paru
bagian bawah
• Tampak bagian – bagian dari lambung
bebas superposisi
• Dapat menampakkan daerah yang
mempunyai indikasi / kelainan
• Tidak tampak kekaburan dan
pergerakan.
– Catatan :
• Variasi supine dengan mengatur kepala
lebih rendah 25 – 30 derajat untuk
melihat hernia hiatal.
• 10 – 15 derajat dengan rotasi pasien ke
depan ( sisi kanan dekat meja ) untuk
melihat gastroesophageal junction juga
untuk melihat regurgitasi.
Aspek yang dinilai antara lain:
• Pasase kontras di esofagus dan lambung
• Besar, bentuk dan posisi esofagus dan
lambung
• Mukosa (penilaian lebih optimal pada
pemeriksaan dengan double contrast)
• Adanya filling deffect atau bayangan
tambahan
• Penilaian refluks gastroesofagus
Komplikasi
• Kebocoran zat kontras barium dari perforasi
yang tidak diduga
• Aspirasi
• Konversi obstruksi letak rendah parsial
menjadi obstruksi total
• Appendisitis akibat barium
• Efek samping akibat agen farmakologis yang
dipakai
Proyeksi PA atau AP
• Tampak gambaran opak
memanjang dari
esofagus pars cervicalis,
pars thoracica hingga
pars abdominalis.
• Pada OMD setelah
kontras hampir habis
tampak gambaran
selaput lendir esofagus
yang sejajar.
BARIUM SWALLOW BARIUM SWALLOW
SINGLE CONTRAST DOUBLE CONTRAST
Radiografi gaster
Proyeksi PA

Semua bagian anatomi


Tidak ada rotasi
Paparan cukup untuk
penetrasi barium
Struktur sekitar tampak
PA Oblique
– Semua bagian anatomi
– Tidak ada superimposisi
dari pylorus dan bulbus
duodenal
– Bulbus dudenal dan loop
tampak penuh kontras
Proyeksi Lateral
• Struktur
– Canalis Pyloric
dan bulbus
duodenal pada
pasien
hypersthenic
• Evaluasi
– Tidak ada rotasi
– Seluruh bagian
anatomi
Kontras tunggal
• Kontras tunggal
– Menunjukkan bentuk,
ukuran, dan posisi gaster

– Melihat perubahan
kontour dari gaster
selama peristalsis

– Melihat filling dari


bulbus doudenal
Kontras ganda

– Batas mukosa
dapat dilihat
dengan jelas

– Lesi kecil sangat


mudah dilihat
perbandingan
Kelainan Esofagus
AKALASIA
ABNORMAL CONTOUR

ABNORMAL MOTILITY
VARISES ESOFAGUS
ESOFAGITIS PEPTIK
KARCINOMA ESOFAGUS
DIVERTIKEL ESOFAGUS
ESOFAGUS BARRETT
Kelainan Gaster
Kelainan Duodenum
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai