Pembimbing :
dr. Ridha Setiawati Sp.KK
dr. Wahyu Hidayat Sp.KK
2
Epidemiologi
3
Etiologi
4
▰ Terkait dengan genetik:
▻ Gen HLA-DR2 dan HLA-DR3 telah dikaitkan dengan
kusta tuberkuloid
▻ HLA-DQ1 paling sering ditemukan pada pasien
dengan bentuk lepromatosa
5
Patogenesis
6
Klasifikasi
▰ Menurut WHO
▻ Pausibasiler jumlah lesi kulit tidak lebih
dari 5
▻ Multibasiler kasus dengan jumlah lesi
kulit 6 atau lebih
7
8
Tanda dan Gejala Klinis
9
▰ Kusta tuberkuloid makula anestesi hipopigmentasi,
batas tegas dengan pusat lesi atrofi, biasanya tidak
kehilangan sensasi sensorik, lesi sedikit
▰ Kusta lepromatosa papul, nodul berkonfluen,
infiltrasi difus, facies leonine, madarosis, keterlibatan
saraf lebih besar sehingga menyebabkan kehilangan
sensasi sensorik
10
Facies leonina pada kusta
lepromatosa
11
Kusta tuberkuloid: sebuah
lesi tunggal, plak tanpa
rambut dengan batas
tegas
12
Kusta dimorfous yang
memiliki karakteristik
infiltrat, eritem, plak
bersisik yang berbentuk
annular dan memiliki
batas internal yang tegas
serta sentral yang atrofi
13
Diagnosis
14
Uji Apusan
15
Histopatologik
16
Injeksi Lepromin Intradermal
17
Serologi
19
Pengobatan
20
Tindak Lanjut
▰ Pausibasiler
Px secara klinis setiap bulan
Px secara bakterioskopik setelah 6 bulan pada
akhir pengobatan
▰ Multibasiler
Px secara klinis setiap bulan
Px secara bakterioskopik setiap 3 bulan
21
Manajemen Reaksi Kusta
▰ Tipe 1 (Reversal) :
• Prednison 40mg/hari (bila terdapat
neuritis)
▰ Tipe 2 (ENL) :
• Prednison 15-30mg/hari
• Klofazimin 200-300mg/hari
22
Mencegah Kecacatan
23
Vaksin
24
Kesimpulan
25
Terima
Kasih
26