NO CHECKLIST
1 Salam dan informed consent
2 Berdiri di sebelah kanan pasien
PEMERIKSAAN MOTORIK EKSTERMITAS SUPERIOR
1 Inspeksi: Menilai adakah drop hand, claw hand, pitcher hand, kontraktur, warna kulit
2 Palpasi: Pada kedua sisi lengan atas dan bawah kemudian dibandingkan, adakah nyeri tekan, edema, dan konsistensi :
merasakan palpasi pada otot apakah kenyal, lembek – kendor – kontur hilang, kenyal spastik – terasa lebih tegang
3 Gerakan : Menilai gerakan secara aktif dengan pasien diminta untuk menggerakkan pada sendi bahu, siku dan jari-jari.
Apakah BEBAS (B), BEBAS TERBATAS (BT) atau TIDAK DAPAT MENGGERAKKAN (T)
4 Kekuatan : Bila pasien tidak sadar, diobservasi gerakan yang tampak. Bila pasien sadar diminta menggerakkan sendi siku,
dan menilai kekuatan :
- 0 : Tidak timbul kontraksi otot dalan usaha melakukan gerakan PLEGIA (KELUMPUHAN)
- 1 : Timbul sedikit kontraksi otot tapi tidak ada gerakan sendi
- 2 : Terdapat gerakan otot tapi tidak mampu melawan gravitasi, gerakan menggeser sendi
- 3 : Terdapat gerakan otot yang dapat melawan gravitasi, tidak mampu melawan tahanan à PARESIS (KELEMAHAN)
- 4 : Dapat melawan gravitasi dan melawan tekanan sedang yang diberikan pemeriksa
- 5 : Dapat melawan tahanan penuh oleh pemeriksa
5 Tonus : Tangan kiri memegang pangkal siku, tangan kanan menggerakkan berkali-kali dari perlahan lalu makin cepat
kemudian dinilai tahanan yang terasa dan dibandingkan kanan dan kiri. Palpasi tonus otot : normal/hipertonus/hipotonus
6 Trofi : Dengan menilai adakah perbedaan ukuran otot pada ekstremitas atas kanan dan kiri (simetris/asimetris, atrofi)
PEMERIKSAAN MOTORIK EKSTERMITAS INFERIOR
1 Inspeksi : Menilai adakah drop foot, claw foot, kontraktur, warna kulit, edem
2 Palpasi : Pada kedua sisi tungkai atas dan bawah kemudian dibandingkan, adakah nyeri tekan, edema, dan konsistensi :
merasakan palpasi pada otot apakah kenyal, lembek – kendor – kontur hilang, kenyal spastik – terasa lebih tegang
3 Gerakan : Menilai gerakan secara aktif dengan pasien diminta untuk menggerakkan pada sendi panggul, lutut dan
pergelangan kaki. Apakah BEBAS (B), BEBAS TERBATAS (BT) atau TIDAK DAPAT MENGGERAKKAN (T)
4 Kekuatan : Pasien diminta untuk menggerakkan pada sendi panggul, lutut dan pergelangan kaki dan menilai kekuatan
otot apakah 0/1/2/3/4/5 (idem ekstermitas superior)
5 Tonus : Tangan kiri memegang pangkal lutut, tangan kanan menggerakkan berkali-kali dari perlahan lalu makin cepat
kemudian dinilai tahanan yang terasa dan dibandingkan kanan dan kiri. Palpasi tonus otot : normal/hipertonus/hipotonus
6 Trofi : Dengan menilai adakah perbedaan ukuran otot pada ekstremitas atas kanan dan kiri (simetris/asimetris, atrofi)
PEMERIKSAAN MOTORIK COLUMNA VERTEBRA
1 Inspeksi : Bentuk (normal lurus/tidak), Deformitas (skoliosis, kifosis/gibbus, lordosis)
2 Palpasi : Nyeri tekan dan spasme otot pada prosesus spinosus dan paravertebral sepanjang tulang belakang
3 Gerakan : Pasien diminta untuk membungkukkan badan seolah mau mengambil barang dilantai, Apakah timbul nyeri?
Nyeri (+) Spondilosis atau radang vertebra. Nilai gerakan apakah BEBAS (B), BEBAS TERBATAS (BT) atau TIDAK DAPAT
MENGGERAKKAN (T)
4 Trofi Otot Punggung : Dengan menilai adakah perbedaan ukuran otot pada scapula dan bahu (simetris/asimetris, atrofi)
PEMERIKSAAN MOTORIK BADAN ANTERIOR
1 Inspeksi : nilai adakah kelainan bentuk dan deformitas
2 Palpasi : Palpasi seperti PF umum, apakah ada nyeri tekan dan pembesaran organ dalam
3 Trofi Otot Dada : perhatikan apakah simetris/asimetris, atrofi (penipisan otot dada)
4 Reflek Dinding Perut : kulit perut digores ujung pensil dari samping ke garis tengah, pada setiap segmen (epigastric,
supraumbilikus, umbilicus, infraumbilikus ). Reflek (+) jika perut berkontraksi. Reflek (-) Lesi piramidalis
5 Reflek Kremaster : Reflek elevasi testis timbul jika kulit paha medial digores dengan pensil atau sejenisnya. Reflek
kremaster hilang pada : Lesi L1-2 manula, varikokel, orchitis, epididimitis
NO REFLEKS FISIOLOGIS
1 Salam dan informed consent
EKSTERMITAS SUPERIOR SIKAP STIMULASI RESPON
1 Refleks tendon Biceps (C5-C6) Lengan sedikit di Ketukan di jari pemeriksa Fleksi lengan bawah
(N. muskulokutaneus) fleksikan di sendi siku yang ditempatkan di tendon
otot biceps
2 Refleks tendon Triceps (C5-C8) Lengan bawah di Ketukan langsung pada Ekstensi lengan bawah di
(N.radialis) fleksikan di sendi siku tendon otot triseps (di sendi sikut
belakang siku)
3 Refleks periosteum Radialis (C5-C6) Lengan bawah Ketukan langsung pada SUPINASI TANGAN
(N. radialis) setengah fleksi di periosteum ujng distal
sendi siku, tangan di os.radii
PRONASIKAN
4 Refleks periosteum Ulnaris (C8-T1) Lengan bawah Ketukan langsung pada PRONASI TANGAN
(N. ulnaris) setengah fleksi di periosteum stiloideus
sendi siku, tangan
antara pronasi dan
supinasi
EKSTERMITAS INFERIOR SIKAP STIMULASI RESPON
1 Refleks patella (L2-L4) Duduk dengan kaki Ketukan langsung pada Ekstensi tungkai bawah
(N. femoralis) tegantung atau tidur tendon patella
dengan sendi lutut di
fleksikan
2 Refleks achilles (L5, S1-S2) Kaki sedikit di Ketukan langsung pada Plantar fleksi kaki
(N. tibialis) dorsofleksikan tendon achilles
PEMERIKSAAN KLONUS Jika terdapat hiperrefleksia
1 KLONUS PATELLA/LUTUT : Os patella dipegang, kemudian dorong ke distal maka otot paha (m.quadriceps femoris) akan
teregang dan secara reflektorik akan berkontraksi secara berulang (klonus pada paha akan timbul selama patella tetap
didorong)
2 KLONUS KAKI : Melakukan dorsofleksi secara berlebihan maka otot betis akan teregang dan bereaksi dengan
memendekkan otot tersebut. Kontraksi ini akan berlangsung berulang-ulang selama dorsofleksi tetap dilakukan
NO REFLEKS PATOLOGIS
EKSTERMITAS SUPERIOR SIKAP STIMULUS RESPON (+)
1 Refleks Tromner Tangan penderita pada posisi Colekan pada jari tengah Bila jari telunjuk, terutama
pronasi dipegang secara pasien dari permukaan ibu jari dan jari lainnya
bebas/santai dalam berfleksi setiap kali jari
tengah dicolek
2 Refleks Hoffman Tangan penderita pada posisi Goresan pada kuku jari Bila jari telunjuk, terutama
pronasi dipegang dengan tengah pasien dengan ibu jari dan jari lainnya
tangan kiri, tangan kanan ujung kuku ibu jari kita berfleksi setiap kali jari
memegang jari tengah pasien tengah dicolek
EKSTERMITAS INFERIOR SIKAP RESPON (+)
3 Refleks Babinski Menggores telapak kaki bagian lateral dari Bila dorsofleksi ibu jari, dan ke 4 jari lainnya
bawah ke atas medial abduksi lateral
4 Refleks Chaddock Menggores kulit dorsum pedis di lateral Bila dorsofleksi ibu jari, dan ke 4 jari lain
malleolus eksterna abduksi lateral
5 Refleks Gonda Memfleksikan maksimal jari kaki ke empat Bila dorsofleksi ibu jari, dan ke 4 jari lain
dengan memegang lateral jari kaki kemudian abduksi lateral
dilepas sekonyong-konyong
6 Refleks Openheim Menggores sepanjang os. Tibia dari Bila dorsofleksi ibu jari, dan ke 4 jari lain
proksimal ke distal dengan sendi interfalang abduksi lateral
kari telunjuk dan jari tengah yang mengepal
7 Refleks Gordon Memencet gastrocnemius/betis secara keras Bila dorsofleksi ibu jari, dan ke 4 jari lain
abduksi lateral
8 Refleks Schaeffer Memencet tendon achiles secara keras Bila dorsofleksi ibu jari, dan ke 4 jari lain
abduksi lateral
9 Refleks Bing Penusukan pada kulit yang menutupi Bila dorsofleksi ibu jari, dan ke 4 jari lain
metatarsal kelima (dorsum pedis) abduksi lateral
10 Refleks Rossolimo Pengetukan telapak kaki bagian metatarsal Gerakkan jari-jari kaki akan berfleksi sejenak
di sendi-sendi interphalangeal setiap
pengetukan
11 Refleks Mendel Bechtrew Pengetukan pada kulit dorsum pedis yang Gerakkan jari-jari kaki akan berfleksi sejenak
menutupi os. kuboid di sendi-sendi interphalangeal setiap
pengetukan
PEMERIKSAAN SENSORIK
NO CHECKLIST
1 Salam dan informed consent
2 Berdiri di sebelah kanan pasien
3 Persiapan pasien :
- Meminta pasien menutup mata selama pemeriksaan sensorik dilakukan
- Meminta pasien membuka pakaian secukupnya sesuai dengan bagian tubuh yang akan diperiksa
- Meminta pasien memberikan respon terhadap pemeriksaan sensorik yang dilakukan
SENSIBILITAS PROTOPATIK
1 NYERI : dengan menggunakan jarum pentul/peniti bandingkan kanan dan kiri (daerah yang simetris) , distal dan proksimal
2 SUHU/TERMIS : dengan menggunakan tabung yang berisi air hangat (400C), tabung berisi air dingin (10-200C) bandingkan
kanan dan kiri (daerah yang simetris), distal dan proksimal
3 RABA/TAKTIL : dengan menggunakan kapas / cotton bud bandingkan kanan dan kiri (daerah yang simetris), distal dan
proksimal
SENSIBILITAS PROPIOSEPTIF
1 GERAK DAN POSISI : menggerakkan jari-jari (memegang jari pada bagian lateral) secara pasif dan menanyakan kepada
pasien apakah dapat merasakan gerakan tersebut dan mengetahui arahnya
2 GETAR : pasien diminta menyebutkan ada tidaknya getaran dari garpu tala (128 Hz) yang kita tempelkan pada tubuh
pasien / tulang yang prominen (ibu jari kaki, malleolus lateral, dan media kaki, tibia, sias, sacrum, klavikula, prosesus
stiloideus radius dan ulna). Pasien ditanya apakah ia merasakan getarannya dan ia disuruh
memberitahukan bila mulai tidak merasakan getaran lagi
3 DISKRIMINASI :
1) Stereognosis : kemampuan mengidentifikasi benda yang dipegang dengan jalan meraba tanpa melihat
2) Diskriminasi : perasaan ditusuk di dua tempat pada saat bersamaan
3) Grafestesia : identifikasi terhadap tulisan angka yang digoreskan pada telapak tangan atau di permukaan paha atau di
punggung dengan mata tertutup
4) Barognosis : kemampuan untuk mengenali berat benda yang dipegang atau kemampuan membeda-bedakan berat
benda
5) Topognosia : kemampuan untuk melokalisasi tempat dari rasa raba
4 Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan hasil
NO CHECKLIST
1 Salam dan informed consent
2 Berdiri di sebelah kanan pasien
PEMERIKSAAN NERVUS CRANIALIS
1 N. I : N. OLFAKTORIUS
Pemeriksaan daya penghiduan : hyposmia/anosmia/parosmia
2 N. II : OPTIKUS (visus, lapang pandang, buta warna, funduskopi) Px Penglihatan
3 N. III : OCCULOMOTORIUS
1. Gerakan mata ke medial (sela mata)
2. Refleks pupil direk, indirek, reflek konvergensi
3. Strabismus, diplopia, eksoftalmus
4 N. IV : N. TROCHLEARIS
1. Gerakan mata ke bawah medial
2. Stabismus, diplopia
5 N. V : N. TRIGEMINUS (Neuralgia Trigeminal)
1. Membuka mulut
2. Mengunyah
3. Menggigit
4. Reflek kornea
5. Sensibilitas wajah : Cabang optikus, maksilaris, mandibularis
6 N. VI : N. ABDUCENS
1. Gerakan mata ke lateral
2. Stabismus, diplopia
7 N.VII : N FACIALIS (Bells Palsy)
1. Mengerutkan dahi
2. Menutup mata
3. Meringis/tersenyum/bersiul/menggembungkan pipi
4. Pengecapan 2/3 anterior lidah
8 N. VIII : N. VESTIBULOKOKLEARIS : Tes pendengaran (tidak dilakukan) Px THT
9 N. IX : N. GLOSSOFARINGEUS
1. Arkus faring : simetris/asimetris
2. Pengecapan 1/3 posterior lidah
3. Reflek muntah
10 N. X : N. VAGUS
1. Arkus faring : simetris/asimetris
2. Nadi (HR)
3. Menelan
11 N. XI : N. ASESORIUS
1. Mengangkat bahu
2. Memalingkan kepala
12 N. XII : N. HYPOGLOSUS
1. Menjulurkan lidah : deviasi/tidak
2. Tremor lidah
3. Fasikulasi
4. Atrofi papil
5. Artrikulasi
13 Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan hasil
NO CHECKLIST
1 TES ROMBERG
Pasien diminta berdiri dengan kedua kaki berdekatan, mulanya dengan mata terbuka kemudian dengan mata terpejam
Interpretasi tes Romberg :
- Gangguan serebelum : penderita akan bergoyang atau jatuh ke sisi lesi baik dengan mata terbuka maupun tertutup
- Gangguan funiklus dorsalis : penderita dapat berdiri tegak dengan mata terbuka dan akan jatuh bila mata ditutup.
2 TES DISDIADOKOKINESIS
Penderita diminta melakukan gerakan-gerakan antagonis secara berulang dan cepat
3 TES REBOUND PHENOMENON
Pasien diminta menekukkan sikunya kemudian menarik tangannya ke arah badan, sementara pemeriksa menahan
gerakan tersebut (kuat- kuatan). Secara mendadak pemeriksa melepas tangannya
4 TES DISMETRIA :
1) Tes telunjuk-telunjuk
2) Tes telunjuk hidung
3) Tes hidung-telunjuk-hidung
4) Tes heel to shin
5 PEMERIKSAAN CARA BERJALAN
1) Berjalan biasa
2) Berjalan tandem
3) Berjalan dengan tumit
4) Berjalan dengan ujung jari
6 Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan hasil
NO CHECKLIST
1 PX LHERMITTE
Pasien duduk dan dilakukan penekanan pada kepala pasien dalam berbagai posisi kepala (miring kanan, miring kiri,
tengadah dan menunduk).
Positif : bila timbul nyeri radikuler sesuai dengan tingkat kompresi atau memperhebat nyeri radikuler.
2 PX NAFZIGER
Pemeriksa menekan ke dua vena jugularis meminta pasien mengejan (posisi pasien boleh duduk/berdiri atau berbaring).
Positif : bila timbul nyeri radikuler yang melintas kawasan dermatom sesuai dengan tingkat proses patologi di bagian
lumbo-sakral (pinggang)
3 PX VALSAVA
Meminta pasien mengejan sambal menahan nafas
Positif bila timbul nyeri radikuler yang berpangkal di tingkat servical dan menjalar ke lengan
4 PHALEN SIGN
Kedua tangan pasien ditekukkan di sendi pergelangan tangan, kemudian kedUa dorsum manus ditekan satu dengan
lainnya sekuat-kuatnya.
Positif : timbul nyeri atau parestesi pada tangan yang berarti terowongan carpal menyempit : CTM (+)
5 TINNEL SIGN
Penekanan pada ligamentum volare pergelangan tangan
Positif : bila timbul nyeri atau parestesi pada distribusi N. Medianus (digiti I,II,III dan bagian radial digiti IV)
6 FINKELSTEIN SIGN
Pasien diminta mengepal dengan ibu jari digenggam. Kemudian pasien diminta melakukan ulnofleksi tangan di sendi
pergelangan tangan.
Positif: bila timbul nyeri ketika melakukan gerakan tsb.
NO CHECKLIST
PEMERIKSAAN UMUM
1 Pemeriksaan tanda vital (TD, Nadi, Respirasi, Suhu)
2 Pemeriksan fisik Umum
Inspeksi kulit : sianosis, ikterik, bekas injeksi/luka/racun/turgor
Inspeksi kepala : darah/LCS dari telinga/hidung, hematom sekitar mata/mastoid
Pemeriksaan thoraks : Cor dan Pulmo
Pemeriksaan abdomen : Hepar, Lien, Ginjal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
1 Pemeriksaan GCS
EYE [4] VERBAL [5] MOTORIK [6]
4 : Spontan 5 : Orientasi baik 6 : Mengikuti perintah
3 : Dengan perintah 4 : Bicara kacau 5 : Lokalisasi nyeri
2 : Dengan nyeri 3 : Kata-kata tidak sesuai 4 : Fleksi menghindari nyeri
1 : Tidak buka mata 2 : Suara tidak jelas 3 : Fleksi abn (dekortikasi)
1 : Tidak ada suara 2 : Ekstensi (deserebrasi)
1 : Tidak ada gerakan
2 Pemeriksaan Kaku kuduk dan Rangsang Meningeal
3 Pemeriksaan pupil (isokor/anisokor, refleks pupil)
4 Deviasi konjugasi (kedua bola mata melikir ke arah hemisfer yang terganggu)
5 Reflek kornea
6 Reflek muntah
7 Reflek fisiologis (simetris/asimetris)
8 Reflek patologis (simetris/asimetris)
RESEP FARMAKOLOGI NEUROLOGI
NO GOLONGAN RESEP
1 ANALGESIK R/ Ibuprofen tab 200mg No. XII
S.3.d.d tab I
2 ANALGESIK NYERI KEPALA R/ Sumatriptan tab 100mg No.V
S.p.r.n tab I
3 ANTIDEPRESAN R/ Amytriptiline tab 75mg No. VII
S.1.d.d tab I
4 ANTIEMETIK R/ Domperidone tab 10mg No.XII
S.3.d.d tab I
5 ANTIPIRETIK R/ Paracetamol tab 500mg No. XII
S.3.d.d tab I
6 ANTIEPILEPSI ORAL R/ Karbamazepine tab 800mg No.XII
S.3.d.d tab I
7 ANTIEPILEPSI INJEKSI R/ Diazepam Inj. 10mg No.I
S.i.m.m
8 ANTI NEUROPATIK R/ Gabapentin tab 300mg No.V
S.1.d.d tab I
9 ANTIBIOTIK ORAL R/ Amoxicillin tab 500mg No.XII
S.3.d.d tab I
10 ANTIVIRAL ORAL R/ Acyclovir tab 400mg No.XXV
S.5.d.d tab I
11 ANTIVIRAL INJEKSI R/ Acyclovir Inj. 30 mg No.I
S.i.m.m
12 STEROID ORAL R/ Prednisolone tab 50mg No.V
S.1.d.d tab I
13 STEROID INJEKSI R/ Dexamethasone inj. 10mg No.I
S.i.m.m
14 OBAT ANTI TUBERKULOSIS R/ OAT FDC kategori 1 fase intensif No.XXXV
S.1.d.d tab 5
15 ANTIPLATELET ORAL R/ Clopidogrel tab 75mg No.I
S.1.d.d tab I
16 ANTIKOAGULAN ORAL R/ Warfarin tab 2mg No.VII
S.2.d.d tab I
17 NEUROPROTEKTAN R/ Citicoline tab 200mg No.X
S.2.d.d tab I
18 OBAT TETANUS R/ Human Tetanus Immunoglobulin (HTIG) 3000 IU No.I
S.i.m.m
19 ROBORANSIA VIT. B12 R/ Mecobalamine tab 500mg No.XV
S.3.d.d tab I