Anda di halaman 1dari 6

BORANG OBSGYN

ANC
poli KIA & Gizi
pasien datang untuk kontrol kehamilan yang ke . hamil bulan ke- . Pasien
mendapat

TD 110/78 N 70 t 36,8 SpO2 99% RR 20

kepala/leher: anemis -, ikterik -, sianosis -, dispnea -


- deviasi trakea (-)
thoraks: paru: ves/ves, ronkhi (-), wheezing (-)
- jantung: murmur (-), gallop (-)
abdomen: bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
ekstremitas: edema (-), akral hangat kering merah

- HIV NR
- Hepatitis B NR
- Rubella NR
- Sifilis NR
- DL: Hb
- PP test (+)

∴∴∴∴∴∴∴∴∴∴∴∴
ANC
poli KIA & Gizi
PENTALAKSANAAN :
tatalaksana Sp.OG:
rujuk ke RS Amalia untuk diperiksakan USG
Obipluz 1x1

pasien datang untuk kontrol kehamilan yang pertama. hamil UK 6-7. Pasien
belum mendapat obat tambah darah. 2 minggu yang lalu diambil IUD karena
gagal KB (gestational sac sudah terbentuk)

Dx: G2P1A0 UK 6-7 mgg

TD 118/92 N 70 t 36,8 SpO2 99% RR 20

kepala/leher: anemis -, ikterik -, sianosis -, dispnea -


- deviasi trakea (-)
thoraks: paru: ves/ves, ronkhi (-), wheezing (-)
- jantung: murmur (-), gallop (-)
abdomen: bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
ekstremitas: edema (-), akral hangat kering merah

- HIV NR
- Hepatitis B NR
- Rubella NR
- Sifilis NR
- DL: Hb 10
- PP test (+)

LASERASI PERIANAL
inj. Syntocinon 1 amp drip dalam NS
pro sptB

Asuhan Persalinan Normal


KIE dan informed consent
Persiapan ibu, janin, penolong
Ibu diposisikan litotomi, kandung kemih dikosongkan, desinfeksi vulva/vagina,
pasang doek steril di bokong ibu dan kain bersih pada perut ibu
Melakukan VT untuk mengetahui apakah syaratnya dilakukan persalinan normal
sudah terpenuhi: pembukaan lengkap, ketuban pecah, janin turun sampai H3+/
H4, presentasi kepala dengan denominator UUK kiri/kanan depan, UPD normal
Melepas handschoenen kemudian mengevaluasi DJJ
Ibu diajarkan cara mengejan yang benar: dalam keadaan litotomi, bila timbul
His, ibu merangkul kedua kaki pada sendi lutut pada batas siku hingga fleksi
sendi lutut dan sendi paha, dagu menempel dada, mengejan pada perut bukan
di leher
Bersamaan dengan His, Ibu dipimpin mengejan dan hanya mengejan pada saat
his. Saat His hilang, ibu diistirahatkan dan seorang asisten melakukan DJJ
Pada waktu kepala janin di dasar panggul, UUK di bawah simfisis, subocciput
sebagai hypomochlion, kepala janin mengadakan defleksi
Saat kepala meregang vulva dengan diameter 5-6 cm, tangan kanan penolong
menahan perineum, sedangkan tangan kiri menahan kepala agar defleksi tidak
terlalu cepat. Tidak dilakukan episiotomi.
Lalu berturut-turut lahirlah UUK, UUB, dahi, muka, dan seluruh kepala
Observasi: tampak lilitan tali pusar di ~6 cm dari pusar bayi.
Lalu kepala janin mengadakan putar paksi luar (janin putar paksi luarnya
sesuai denominator awal; kalo UUK kanan depan berarti nanti putar ke kanan)
Dokter berdiri di kanan ibu, kepala janin dipegang secara biparietal, (pake
telapak tangan, jari penolong lurus) untuk melahirkan bahu depan, kepala
ditarik curam ke bawah sampai bahu depan lahir dan dielevasi ke atas untuk
melahirkan bahu belakang
Tangan yang satu menahan kepala bayi, seddangkan tangan penolong yang lain
diletakkan di belakang badan bayi (teknik sanggah susur)
Bayi ditarik mendatar dan diletakkan di perut ibu
Tali pusar diklem 3 cm dari pusar kemudian diurut ke arah ibu, diklem lagi
dengan jarak 2 cm dari klem pertama, lalu memotong di antaranya dengan
perlindungan tangan kiri
Sisa tali pusar pada bayi diikat, klem dilepaskan. Bayi diselimuti kemudian
diberikan kepada ibu atau IMD, kemudian bayi dirawat sebagaimana mestinya
Memeriksa kembali uterus apakah ada janin berikutnya, bila tidak ada lakukan
manajemen aktif kala 3
Suntikkan Oksitosin 10 IU IM pada 1/3 paha ibu bagian lateral
Tangan kiri meraba fundus uteri untuk mengevaluasi apakah sudah terjadi
kontraksi yang adekuat
Jika kontraksi adekuat lakukan peregangan tali pusat terkendali dan mendorong
uterus ke aras dorsokranial
Ketika tali pusar bertambah panjang, klem dimajukan hingga berjarak 5-10 cm
di depan vulva
Saat plasenta lahir muncul di introitus vagina, kedua tangan menangkap
plasenta dan memutar searah jarum jam sampai selaput plasenta terpilin
(gunanya supaya tidak robek)
Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban (Stolsel / gumpalan
darah dilap terlebih dahulu), kemudian diletakkan pada tempatnya, lalu
melakukan masase fundus uteri.
Segera setelah plasenta lahir, melakukan pijatan / masase ringan pada uterus
dengan telapak atau jari tangan sehingga uterus berkontraksi dengan baik
mengeksplorasi jalan lahir → didapatkan laserasi, lalu dilakukan perineorraphy /
penjahitan ~5 jahitan
Evaluasi postpartum: TTV, TFU, kontraksi uterus dan ada tidaknya perdarahan
pervaginam setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada jam kedua

RINGKASAN:

perut kencang-kencang sejak magrib tadi, keluar cairan bening. Pasien datang ke UGD
jam 19.00

RR: 22
TD: 105/60
N: 68
SpO2 98%
Station: H4
DJJ: 153x/menit

PARTUS
Poli KIA & Gizi
pasien datang untuk kontrol kehamilan yang pertama. hamil bulan ke-2. Pasien
belum mendapat obat tambah darah.
TD 110/78 N 70 t 36,8 SpO2 99% RR 20

kepala/leher: anemis -, ikterik -, sianosis -, dispnea -


- deviasi trakea (-)
thoraks: paru: ves/ves, ronkhi (-), wheezing (-)
- jantung: murmur (-), gallop (-)
abdomen: bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
ekstremitas: edema (-), akral hangat kering merah

- HIV NR
- Hepatitis B NR
- Rubella NR
- Sifilis NR
- DL: Hb 10
- PP test (+)

PARTUS BAYI LAHIR


Hangatkan dan keringkan
IMD
injeksi vit K 1 mg IM
injeksi vaksin Hep B rekombinan 0.5 mL IM
Sagestam eye drop

KIE: tidak perlu MRS bila tidak ada perburukan gejala. BIla ada, konsul Sp.Al

RINGKASAN :
bayi lahir pukul 1.37 wita, AS 8/9/10, jenis kelamin laki-laki
Selanjutnya dilakukan perawatan neonatus sebagaimana mestinya.

SpO2 90%
N 150
RR 38x/menit

bayi lahir pukul 1.37 wita, AS 8/9/10, jenis kelamin laki-laki


Selanjutnya dilakukan perawatan neonatus sebagaimana mestinya.

SpO2 90%
N 150
RR 38x/menit

Lahir spontan belakang kepala


BBL 3100 g
panjang badan lahir 51 cm
lingkar dada 34 cm
lingkar kepala 32 cm
lingkar perut 30 cm
lingkar lengan 12 cm

tidak ditemukan cacat genital, jari tangan dan kaki

kepala/leher: anemis -, ikterik -, sianosis -, dispnea -


- deviasi trakea (-)
thoraks: paru: ves/ves, ronkhi (-), wheezing (-)
- jantung: murmur (-), gallop (-)
abdomen: bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
ekstremitas: edema (-), akral hangat kering merah

Dx: neonatus lahir spontan belakang kepala, cukup bulan sesuai UK

ISK BUMIL
poli KIA & Gizi
pasien datang untuk kontrol kehamilan trimester ketiga. Pasien mengeluh
kencingnya merasa tidak tuntas.

TD 115/80 N 70 t 36,8 SpO2 99% RR 20

kepala/leher: anemis -, ikterik -, sianosis -, dispnea -


- deviasi trakea (-)
thoraks: paru: ves/ves, ronkhi (-), wheezing (-)
- jantung: murmur (-), gallop (-)
abdomen: bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
ekstremitas: edema (-), akral hangat kering merah

- HIV NR
- Hepatitis B NR
- Rubella NR
- Sifilis NR
- DL: Hb 10
- PP test (+)

UL
- bakteri (+)
- leukosit 5/lpb
poli KIA & Gizi
pasien datang untuk kontrol kehamilan yang pertama. hamil bulan ke-1. Pasien
belum mendapat obat tambah darah.

TD 110/78 N 70 t 36,8 SpO2 99% RR 20

kepala/leher: anemis -, ikterik -, sianosis -, dispnea -


- deviasi trakea (-)
thoraks: paru: ves/ves, ronkhi (-), wheezing (-)
- jantung: murmur (-), gallop (-)
abdomen: bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
ekstremitas: edema (-), akral hangat kering merah

- HIV NR
- Hepatitis B NR
- Rubella NR
- Sifilis NR
- DL: Hb 10
- PP test (+)

Anda mungkin juga menyukai