a. Muskulus Frontalis
b. Muskulus Corrugator Supercilii
c. Muskulus Procerus
d. Muskulus Orbikularis Okuli (pars orbitalis)
e. M. Orbikularis Okuli (pars preseptal)
f. M. Orbikularis Okuli (pars pretarsal)
Retraktor Palpebrae
Pada palpebra superior adalah muskulus levator palpebra dan aponeurosisnya dan
muskulus tarsal superior (M.Muller’s).
Pada palpebra inferior adalah fascia kapsulopalpebral dan muskulus tarsal inferior.
A. Kelenjar lakrimal;
B. Ligamentum transverse superior
(ligamentum Whitnall’s);
C. Tendon oblique superior;
D. Aponeurosis levator;
E. Lateral horn;
F. Medial horn;
G. Tendon kantus lateral;
H. Tendon kantus medial;
I. Sakkus lakrimalis;
J. Refraktor palpebra inferior;
K. M. Obliqus inferior.
Innevarsi Palpebra
Persarafan sensoris palpebra berasal dari divisi pertama
dan kedua nervus trigeminus (N. V).
Nervus lacrimalis, subpraorbitalis, supratrochlearis,
infratrochlearis cabang divisi oftalmika nervus
trigeminus.
Nervus infraorbitalis cabang divisi maksilaris (kedua)
nervus trigeminus.
muskulus orbikularis okuli pada kedua palpebra dipersarafi
cabang zigomatikum dari nervus fasialis
muskulus levator palpebra dan beberapa muskulus
ekstraokuli dipersarafi oleh nervus okulomotoris.
Fisiologi Palpebra
Palpebra merupakan salah satu unsur yang paling penting yang terbentuk dalam
sistem proteksi, dengan cara:
• Fungsi sensasi dan penyaringan dari silia
• Sekresi kelenjar-kelanjar palpebra
• Gerakan-gerakan palpebra
Sekresi Pelpebra
Fungsi proteksi dilakukan oleh sekresi kelenjar palpebra oleh kelenjar Meibom yang
terdapat pada lempeng tarsal, yang jumlahnya kira-kira 30 pada tiap tarsus.
Lapisan minyak yang terbentuk merupakan lapisan superfisial dari tear film prekorneal
dan berfungsi mencegah evaporasi dan tumpahnya air mata dari palpebra.
Palpebra juga mengandung kelenjar lakrimal aksesorius yaitu Krause dan Wolfring
Pergerakan
Normal Palpebra
• M. levator Palpebra, m.orbicularis oculi dan m.Muller’s
pada palpebra superior dan inferior mempunyai
peranan dalam fungsi pergerakan bola mata.
• Gerakan palpebra menutup dan terbuka dapat secara
volunter (disadari) maupun secara refleks.
• Nervus facialis mempersarafi musculus orbicularis
oculi yang gerakan menutup mata.
a. Muskulus Frontalis
b. Muskulus Corrugator Supercilii
c. Muskulus Procerus
d. Muskulus Orbikularis Okuli (pars orbitalis)
e. M. Orbikularis Okuli (pars preseptal)
f. M. Orbikularis Okuli (pars pretarsal)
Aparatus lakrimalis
• 2 system sistem sekresi dan
sistem ekskresi air mata.
• Sistem sekresi air mata atau
lakrimal terletak di daerah
temporal bola mata.
• Sistem ekskresi mulai pada
pungtum lakrimal, kanalikuli
lakrimal, sakur lakrimal, duktus
nasolakrimal, meatus inferior.
Sistem produksi air mata Gladula lakrimal terletak di temporo antero superior
Sistem ekskresi : terdiri atas punkta, kanalikuli, sakus lakrimalis, dan duktus
nasolakrimalis.
10
05/11/2020
Pendahuluan • Ptosis terutama terjadi akibat tidak baiknya fungsi m.
levator palpebra, lumpuhnya saraf ke III untuk levator
palpebra atau dapat pula terjadi akibat jaringan
penyokong bola mata yang tidak sempurna, sehingga
bola mata tertarik ke belakang atau enoftalmus.
11
05/11/2020
ETIOLOGI
Penurunan
fungsi m.
levator palebra lumpuhnya saraf
ke III
12
05/11/2020
PATOFISIOLOGI
miogeni
k
mekanika aponeurotik
l
Ptosis
traumatik neurogenik
13
05/11/2020
KLASIFIKASI
Kongenital
Didapat
(Acquired) 14
05/11/2020
Perbandingan Blefaroptosis
Kongenital Myogenik Acquired Aponeurotik
Ptosis Ptosis (palpebra
superior)
Palpebral fissure Ptosis ringan- berat Ptosis ringan- berat
height
Upper eyelid Lemah atau tidak ada Lebih tinggi dari normal
crease pada posisi normal
Levator function Berkurang Hampir normal
15
05/11/2020
KLASIFIKASI
16
05/11/2020
GAMBARAN KLINIS
Kesulitan
membuka mata
secara normal
Peningkatan
berkurangnya
produksi air
lapang pandang
mata
Iritasi pada
jatuhnya mata karena
kelopak mata kornea terus
atas tertekan
kelopak mata.
17
05/11/2020
DIAGNOSI
S
Pemeriksaa
Anamnesis n
Oftalmologi
18
05/11/2020
Palpebra
Fissure
Height
19
Jarak antara margo palpebra superior dan inferior pada posisi penglihatan primer, normal + 9 mm
05/11/2020
Margin-Reflex
Distance
Jarak antara tengah refleks cahaya pupil dan margin kelopak mata atas dengan pada posisi
20
primer. Hasil pengukuran 4 - 5 mm dianggap normal
05/11/2020
Levator Function
Penderita disuruh menutup atau memejamkan mata dengan kuat, pemeriksa membuka
kelopak mata atas, kalau bola mata bergulir ke atas berarti Bells Phenomenon (+).
22
05/11/2020
PENATALAK
SANAAN
menyingkirkan Pembedahan
penyebab dasar • Reseksi Levator Eksternal
• (misal myasthenia gravis) • Frontalis sling
• Prosedur Fasenella – Servat
23
05/11/2020
24
05/11/2020
Prognosis
Prognosis tergantung pada tingkat ptosisnya dan etiologinya.
Underkoreksi Overkoreksi
• keratitis eksposure
• dry eyes
26
05/11/2020