IKM-METPEN
TBL FEBRUARI 2021
1
Seorang dokter sebagai kepala puskesmas mengkhawatirkan terjadi outbreak DBD di wilayah
kerjanya. Data dari beberapa tahun sebelumnya menunjukkan angka DBD yang cukup tinggi. Dokter
menggerakkan program pencegahan DBD melalui pemberdayaan masyarakat, seperti gerakan jumat
bersih, satu rumah satu jumantik, pemberian abate, dll. Apa fungsi yang dokter lakukan sebagai
kepala puskesmas?
A. Manager
B. Care provider PPK 1
C. Community leader
D. Referral provider
E. Communicator
1
Seorang dokter sebagai kepala puskesmas mengkhawatirkan terjadi outbreak DBD di wilayah
kerjanya. Data dari beberapa tahun sebelumnya menunjukkan angka DBD yang cukup tinggi. Dokter
menggerakkan program pencegahan DBD melalui pemberdayaan masyarakat, seperti gerakan jumat
bersih, satu rumah satu jumantik, pemberian abate, dll. Apa fungsi yang dokter lakukan sebagai
kepala puskesmas?
A. Manager
B. Care provider PPK 1
C. Community leader
D. Referral provider
E. Communicator
• Seorang dokter sebagai kepala puskesmas mengkhawatirkan
terjadi outbreak DBD di wilayah kerjanya. Data dari beberapa
tahun sebelumnya menunjukkan angka DBD yang cukup tinggi.
• Dokter melaksanakan program pencegahan DBD melalui
pemberdayaan masyarakat, seperti memberikan contoh gerakan
jumat bersih, satu rumah satu jumantik, pemberian abate, dll.
FUNGSI DOKTER…
DIAGNOSIS FIVE STAR DOCTOR
JAWABAN:
C. COMMUNITY LEADER
• Pada soal didapatkan dokter melakukan
pemberdayaan masyarakat berupa
memberikan contoh jumantik atau
gerakan Jumat bersih, yang berarti dokter
turut serta dalam kegiatan tersebut.
• Hal ini merupakan fungsi dokter sebagai
community leader.
• Manager Contohnya seperti mengatur perawat
• Care provider PPK 1 Contohnya merawat pasien
(PPK 1 = Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat 1)
• Referral provider Bukan fungsi dokter menurut five
star doctor
• Communicator Bisa juga menjadi opsi, tapi pada hal
ini dokter lebih menekankan pada komunikasi, tidak
ikut serta langsung
Five-Star Doctor
• The concept of the “five-star doctor” is proposed as an
ideal profile of a doctor possessing a mix of aptitudes
to carry out the range of services that health settings
must deliver to meet the requirements of relevance,
quality, cost-effectiveness and equity in health
• The five sets of attributes:
– Care provider
– Decision-maker
– Communicator
– Community leader
– Manager
FIVE-STAR DOCTOR
• Memberikan pelayanan yang memenuhi semua
kebutuhan pasien
Care provider • Pelayanan promotif hingga rehabilitatif dengan
kualitas tertinggi
Seorang petugas puskesmas mau mengadakan penyuluhan keluarga. Berdasarkan laporan sejak 10
tahun ini, di daerah ini terdapat banyak kasus perceraian karena percekcokan suami istri karena
masalah keluarga. Dari puskesmas menyarankan penyuluhan keluarga berupa acara sharing untuk
mengatasi masalah keluarga berdasarkan tipe keluarga tersebut, dimulai dari masalah keluarga
dengan balita, anak usia sekolah hingga anak yang sudah mulai bekerja. Pelaksanaan penyuluhan ini
berdasarkan pendekatan?
A. Family Genogram
B. Family Circle
C. Family Lifeline
D. Family APGAR
E. Family SCREEM
2.
Seorang petugas puskesmas mau mengadakan penyuluhan keluarga. Berdasarkan laporan sejak 10
tahun ini, di daerah ini terdapat banyak kasus perceraian karena percekcokan suami istri karena
masalah keluarga. Dari puskesmas menyarankan penyuluhan keluarga berupa acara sharing untuk
mengatasi masalah keluarga berdasarkan tipe keluarga tersebut, dimulai dari masalah keluarga
dengan balita, anak usia sekolah hingga anak yang sudah mulai bekerja. Pelaksanaan penyuluhan ini
berdasarkan pendekatan?
A. Family Genogram
B. Family Circle
C. Family Lifeline
D. Family APGAR
E. Family SCREEM
• Seorang petugas puskesmas mau mengadakan penyuluhan
keluarga.
• Dari puskesmas menyarankan penyuluhan keluarga berupa acara
sharing untuk mengatasi masalah keluarga berdasarkan tipe
keluarga tersebut, dimulai dari masalah keluarga dengan balita,
anak usia sekolah hingga anak yang sudah mulai bekerja.
Di sebuah desa terdapat banyak sekali kasus stunting. Dari dinkes setempat dilakukan survey karena
pukesmas di daerah tersebut terus bermasalah dengan gizi anak. Setelah diteliti hal ini dikarenakan
kurang bagus kinerja posyandu nya. Orang orang di desa itu gak ada yg mau jadi kader, sehingga
posyandu tersebut selalu kekurangan tenaga dan targetnya tidak tercapai. Masalah utama pada
program public health ini menurut Lawrence Green adalah:
A. Predisposing factor
B. Reinforcing factor
C. Enabling factor
D. Behavioral factor
E. Environmental factor
3.
Di sebuah desa terdapat banyak sekali kasus stunting. Dari dinkes setempat dilakukan survey karena
pukesmas di daerah tersebut terus bermasalah dengan gizi anak. Setelah diteliti hal ini dikarenakan
kurang bagus kinerja posyandu nya. Orang orang di desa itu gak ada yg mau jadi kader, sehingga
posyandu tersebut selalu kekurangan tenaga dan targetnya tidak tercapai. Masalah utama pada
program public health ini menurut Lawrence Green adalah:
A. Predisposing factor
B. Reinforcing factor
C. Enabling factor
D. Behavioral factor
E. Environmental factor
• Di sebuah desa terdapat banyak sekali kasus stunting.
• Dari dinkes setempat dilakukan survey karena pukesmas di daerah tersebut
terus bermasalah dengan gizi anak.
• Setelah diteliti hal ini dikarenakan kurang bagus kinerja posyandu nya.
• Orang orang di desa itu gak ada yg mau jadi kader, sehingga posyandu tersebut
selalu kekurangan tenaga dan targetnya tidak tercapai.
https://www.researchgate.net/figure/Conceptualization-of-the-precede-
proceed-model-of-health-promotion-Green-and-Kreuter_fig2_5627293
Teori Determinan Public Health
• Predisposing factor meliputi pengetahuan, sikap,
kepercayaan, nilai, persepsi, berkenaan dengan
motivasi seseorang atau kelompok untuk bertindak.
https://www.researchgate.net/figure/Conceptualization-of-the-precede-
proceed-model-of-health-promotion-Green-and-Kreuter_fig2_5627293
https://www.researchgate.net/figure/Conceptualization-of-the-precede-proceed-model-of-health-promotion-Green-and-Kreuter_fig2_5627293
https://www.researchgate.net/figure/Conceptualization-of-the-precede-proceed-model-of-health-promotion-Green-and-Kreuter_fig2_5627293
CONTO
H
https://www.researchgate.net/figure/Conceptualization-of-the-precede-proceed-model-of-health-promotion-Green-and-Kreuter_fig2_5627293
4.
Anak dibawa ibunya datang ke puskesmas dengan gastroenteritis dan dehidrasi berat. Dari
Puskesmas sudah dilakukan bolus cairan 30 cc/kgBB. Pasien direncanakan untuk dirawat namun
pada puskesmas anda tidak terdapat rawat inap sehingga merencanakan untuk merujuk ke
puskesmas dengan rawat inap dan ibu setuju untuk di rujuk. Maka tipe rujukan tersebut adalah
A. Interval referral
B. Colateral referral
C. Split referral
D. Cross referral
E. One Way referral
4.
Anak dibawa ibunya datang ke puskesmas dengan gastroenteritis dan dehidrasi berat. Dari
Puskesmas sudah dilakukan bolus cairan 30 cc/kgBB. Pasien direncanakan untuk dirawat namun
pada puskesmas anda tidak terdapat rawat inap sehingga merencanakan untuk merujuk ke
puskesmas dengan rawat inap dan ibu setuju untuk di rujuk. Maka tipe rujukan tersebut adalah
A. Interval referral
B. Colateral referral
C. Split referral
D. Cross referral
E. One Way referral
• Anak dibawa ibunya datang ke puskesmas dengan gastroenteritis
dan dehidrasi berat. Dari Puskesmas sudah dilakukan bolus cairan
30 cc/kgBB.
• Pasien direncanakan untuk dirawat namun pada puskesmas anda
tidak terdapat rawat inap sehingga merencanakan untuk merujuk
ke puskesmas dengan rawat inap dan ibu setuju untuk di rujuk.
TIPE RUJUKANNYA…
DIAGNOSIS JENIS RUJUKAN
JAWABAN:
D. CROSS REFERRAL
• Pada pasien dilakukan rujukan antar
puskesmas, dan puskesmas yang merujuk
tidak lagi memegang pasien maka
disebut cross referral
• Interval referral Merujuk ke dokter lain sementara
waktu lalu setelahnya pasien Kembali ke kita
• Colateral referral Merujuk atau konsul ke dokter
spesialis lain, masih memegang pasien
• Split referral Merujuk ke berbagai spesialistik
dan
tidak memegang pasien lagi
• One Way referral Tidak ada istilah ini
JENIS RUJUKAN
• Interval referral: pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab penderita sepenuhnya kepada dokter
konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan selama jangka
waktu tersebut dokter tsb tidak ikut menanganinya.
• Collateral referral: menyerahkan wewenang dan
tanggungjawab penanganan penderita hanya untuk satu
masalah kedokteran khusus saja.
• Cross referral: menyerahkan wewenang dan
tanggungjawab penanganan penderita sepenuhnya kepada
dokter lain untuk selamanya.
• Split referral: menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita sepenuhnya kepada beberapa
dokter konsultan, dan selama jangka waktu pelimpahan
wewenang dan tanggungjawab tersebut dokter pemberi
rujukan tidak ikut campur.
5.
Sekarang ini BPJS merupakan salah satu metode tanggungan pembayaran Kesehatan yang dipakai di
Indonesia. Untuk fasyankes primer, tanggungan BPJS memakai metode kapitasi, yang diberikan setiap
awal bulan. Metode ini dilakukan dengan tujuan agar puskesmas melakukan layanan Kesehatan
berbasis kepada pencegahan. Apakah faktor yang mempengaruhi metode kapitasi?
A. Jumlah peserta
B. Unit cost
C. Angka Kelahiran Penduduk
D. Batasan Usia Tanggungan
E. Pengeluaran Total (Total Expenses)
5.
Sekarang ini BPJS merupakan salah satu metode tanggungan pembayaran Kesehatan yang dipakai di
Indonesia. Untuk fasyankes primer, tanggungan BPJS memakai metode kapitasi, yang diberikan setiap
awal bulan. Metode ini dilakukan dengan tujuan agar puskesmas melakukan layanan Kesehatan
berbasis kepada pencegahan. Apakah faktor yang mempengaruhi metode kapitasi?
A. Jumlah peserta
B. Unit cost
C. Angka Kelahiran Penduduk
D. Batasan Usia Tanggungan
E. Pengeluaran Total (Total Expenses)
• Sekarang ini BPJS merupakan salah satu metode tanggungan
pembayaran Kesehatan yang dipakai di Indonesia.
• Untuk fasyankes primer, tanggungan BPJS memakai metode
kapitasi, yang diberikan setiap awal bulan.
• Metode ini dilakukan dengan tujuan agar puskesmas
melakukan layanan Kesehatan berbasis kepada pencegahan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN
KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
Pembayaran Klaim BPJS Kepada
Fasilitas Kesehatan
Perpres 111/2013 pasal 38:
1) BPJS Kesehatan wajib membayar Fasilitas Kesehatan
atas pelayanan yang diberikan kepada Peserta paling
lambat:
a. tanggal 15 (lima belas) setiap bulan berjalan bagi Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama yang menggunakan cara
pembayaran praupaya berdasarkan kapitasi; dan
b. 15 (lima belas) hari sejak dokumen klaim diterima
lengkap bagi Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
2) BPJS Kesehatan wajib membayar ganti rugi kepada
Fasilitas Kesehatan sebesar 1% (satu persen) dari
jumlah yang harus dibayarkan untuk setiap 1 (satu)
bulan keterlambatan.
6.
Petugas Dinkes mau mengadakan penyuluhan Inisiasi Menyusui Dini. Akan tetapi, ternyata program
ini tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Berdasarkan laporan dari petugas puskesmas,
ibu-ibu yang melahirkan sebagian tidak mau melakukan inisiasi menyusui dini karena merasa kasihan
dengan anaknya yang menangis saat menyusu. Sistem apa yang kurang pada kasus ini?
A. Pemberdayaan masyarakat
B. Sumber daya masyarakat
C. Manajemen dan informasi kesehatan
D. Sistem farmasi kesehatan
E. Penelitian dan pengembangan masyarakat
6.
Petugas Dinkes mau mengadakan penyuluhan Inisiasi Menyusui Dini. Akan tetapi, ternyata program
ini tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Berdasarkan laporan dari petugas puskesmas,
ibu-ibu yang melahirkan sebagian tidak mau melakukan inisiasi menyusui dini karena merasa kasihan
dengan anaknya yang menangis saat menyusu. Sistem apa yang kurang pada kasus ini?
A. Pemberdayaan masyarakat
B. Sumber daya masyarakat
C. Manajemen dan informasi kesehatan
D. Sistem farmasi kesehatan
E. Penelitian dan pengembangan masyarakat
• Petugas Dinkes mau mengadakan penyuluhan Inisiasi Menyusui
Dini. Akan tetapi, ternyata program ini tidak berjalan
sebagaimana yang direncanakan.
• Berdasarkan laporan dari petugas puskesmas, ibu-ibu yang
melahirkan sebagian tidak mau melakukan inisiasi menyusui dini
karena merasa kasihan dengan anaknya yang menangis saat
menyusu.
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL
SUBSISTEM DALAM
SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
a) subsistem upaya kesehatan;
b) subsistem penelitian dan pengembangan
kesehatan;
c) subsistem pembiayaan kesehatan;
d) subsistem sumber daya manusia
kesehatan;
e) subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan;
f) subsistem manajemen, informasi, dan regulasi
kesehatan;
g) subsistem pemberdayaan masyarakat
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Subsistem upaya kesehatan Subsistem Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
• Upaya kesehatan •Pengelolaan penelitian dan
diselenggarakan oleh pengembangan kesehatan
Pemerintah (termasuk TNI terbagi atas penelitian dan
pengembangan biomedis dan
dan POLRI), pemerintah teknologi dasar kesehatan,
daerah teknologi terapan kesehatan
provinsi/kabupaten/kota, dan epidemiologi klinik,
teknologi intervensi kesehatan
dan/atau masyarakat, dan humaniora,
masyarakat/swasta kebijakan kesehatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
• melalui upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan •Penelitian dan pengembangan
penyakit, pengobatan, dan kesehatan dikoordinasikan
penyelenggaraannya oleh
pemulihan kesehatan, di Pemerintah.
fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas
kesehatan.
Subsistem Pembiayaan Subsistem Sumber Daya
Kesehatan Manusia Kesehatan
•Pembiayaan pelayanan •Pengembangan dan
kesehatan perorangan pemberdayaan sumber daya
diselenggarakan melalui jaminan manusia kesehatan meliputi
pemeliharaan kesehatan dengan perencanaan kebutuhan dan
mekanisme asuransi sosial yang program sumber daya manusia
pada waktunya diharapkan akan yang diperlukan, pengadaan
mencapai universal health yang meliputi pendidikan tenaga
coverage sesuai dengan kesehatan dan pelatihan sumber
Undang-Undang Nomor 40 daya manusia kesehatan,
Tahun 2004 tentang Sistem pendayagunaan sumber daya
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) manusia kesehatan, termasuk
dan Undang-Undang Nomor 24 peningkatan kesejahteraannya,
Tahun 2011 tentang Badan dan pembinaan serta
Penyelenggara Jaminan Sosial. pengawasan mutu sumber daya
manusia kesehatan.
Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Subsistem Manajemen, Informasi,
Kesehatan, dan Makanan dan Regulasi Kesehatan
•Subsistem ini meliputi berbagai • Dari segi pengadaan data,
kegiatan untuk menjamin: aspek informasi, dan teknologi
keamanan, khasiat/kemanfaatan komunikasi untuk
dan mutu sediaan farmasi, alat penyelenggaraan upaya
kesehatan, dan makanan yang kesehatan, pengembangan
beredar; ketersediaan, sumber daya manusia, dan
pemerataan, dan keterjangkauan kegiatan lainnya, yang
obat, terutama obat esensial; kegiatannya dapat
perlindungan masyarakat dari dikelompokkan, antara lain:
penggunaan yang salah dan • pengelolaan sistem
penyalahgunaan obat; penggunaan informasi;
obat yang rasional; serta upaya • pelaksanaan sistem
kemandirian di bidang kefarmasian informasi;
melalui pemanfaatan sumber daya
• dukungan sumber
dalam negeri.
daya; dan
• pengembangan dan
peningkatan sistem
Subsistem Pemberdayaan
Masyarakat
• SKN akan berfungsi optimal
apabila ditunjang oleh
pemberdayaan perorangan,
keluarga dan masyarakat.
• Masyarakat termasuk swasta
bukan semata-mata sebagai
sasaran pembangunan
kesehatan, melainkan juga
sebagai subjek atau
penyelenggara dan pelaku
pembangunan kesehatan.
• Oleh karenanya pemberdayaan
masyarakat menjadi sangat
penting, agar masyarakat
termasuk swasta dapat mampu
dan mau berperan sebagai
pelaku pembangunan
kesehatan.
7.
Case fatality rate persentase angka kematian oleh sebab penyakit tertentu,
untuk menentukan kegawatan/ keganasan penyakit tersebut.
Rumus: jumlah kematian/jumlah seluruh kasus x 100%.
Angka kematian ibu jumlah kematian ibu oleh sebab kehamilan/ melahirkan/ nifas
(sampai 42 hari post partum) per 100.000 kelahiran hidup.
Rumus: jumlah kematian ibu/jumlah kelahiran hidup x
100.000
Angka kematian bayi jumlah kematian bayi (umur <1tahun) per 1000 kelahiran
hidup. Rumus: jumlah kematian bayi/jumlah kelahiran hidup x
1000
8.
Seorang laki-laki 32th dengan diagnosis awal DM dengan gangrene pedis dilaporkan secara berkala
oleh dokter jaga ruangan kepada dokter spesialis terkait penurunan gula darah pasien. Pasien
tersebut sedang dilakukan penurunan gula darah secara bertahap sebelum dilakukan tindakan
amputasi karena tidak terselamatkan kakinya. Apakah study deskriptif yang dilakukan pada kasus
tersebut?
A. Kohort
B. Studi epidemiologi
C. Laporan kasus
D. Kasus kontrol
E. Potong lintang
8.
Seorang laki-laki 32th dengan diagnosis awal DM dengan gangrene pedis dilaporkan secara berkala
oleh dokter jaga ruangan kepada dokter spesialis terkait penurunan gula darah pasien. Pasien
tersebut sedang dilakukan penurunan gula darah secara bertahap sebelum dilakukan tindakan
amputasi karena tidak terselamatkan kakinya. Apakah study deskriptif yang dilakukan pada kasus
tersebut?
A. Kohort
B. Studi epidemiologi
C. Laporan kasus
D. Kasus kontrol
E. Potong lintang
• Seorang laki-laki 32th dengan diagnosis awal DM dengan gangrene
pedis dilaporkan secara berkala oleh dokter jaga ruangan kepada dokter
spesialis terkait penurunan gula darah pasien.
STUDY
DESIGNS
Analytical Descriptive
Case series
Observational Experimental
Cross-sectional
Di pulau Mojo di NTT, didapatkan angka kematian ibu masih tinggi. Kondisi ini dikarenakan karena
para ibu hamil dengan komplikasi tidak mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
Penduduk setempat di berbagai desa di pulau Mojo memiliki kepercayaan turun temurun bahwa
membawa ibu hamil ke faskes pada malam hari adalah hal yang tabu dan dapat menyebabkan
kematian pada ibu hamil. Apakah faktor yang menyebabkan kondisi tersebut menurut socio
ecocultural framework?
A. Community level
B. Individual level
C. Interpersonal level
D. Cultural level
E. Religion level
9.
Di pulau Mojo di NTT, didapatkan angka kematian ibu masih tinggi. Kondisi ini dikarenakan karena
para ibu hamil dengan komplikasi tidak mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
Penduduk setempat di berbagai desa di pulau Mojo memiliki kepercayaan turun temurun bahwa
membawa ibu hamil ke faskes pada malam hari adalah hal yang tabu dan dapat menyebabkan
kematian pada ibu hamil. Apakah faktor yang menyebabkan kondisi tersebut menurut socio
ecocultural framework?
A. Community level
B. Individual level
C. Interpersonal level
D. Cultural level
E. Religion level
• Di pulau Mojo di NTT, didapatkan angka kematian ibu masih tinggi.
Kondisi ini dikarenakan karena para ibu hamil dengan komplikasi tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
Di sebuah perusahaan jasa sekuriti didapatkan banyak satpam mereka yang mengalami LBP. Diduga
karena para satpam tersebut banyak duduk membungkuk dan tidur saat tidak ada kerjaan. Seorang
dokter ingin mengetahui tingkat pengetahuan satpam tentang resiko LBP sebelum dan sesudah
penyuluhan. Termasuk penelitiian apakah yang dilakukan oleh dokter ini?
A. Cross sectional
B. Case control
C. One group pre and post design
D. Two group pre and post design
E. Eksperimental
10.
Di sebuah perusahaan jasa sekuriti didapatkan banyak satpam mereka yang mengalami LBP. Diduga
karena para satpam tersebut banyak duduk membungkuk dan tidur saat tidak ada kerjaan. Seorang
dokter ingin mengetahui tingkat pengetahuan satpam tentang resiko LBP sebelum dan sesudah
penyuluhan. Termasuk penelitiian apakah yang dilakukan oleh dokter ini?
A. Cross sectional
B. Case control
C. One group pre and post design
D. Two group pre and post design
E. Eksperimental
• Di sebuah perusahaan jasa sekuriti didapatkan banyak satpam
mereka yang mengalami LBP. Diduga karena para satpam tersebut
banyak duduk membungkuk dan tidur saat tidak ada kerjaan.
JENIS PENELITIAN…
DIAGNOSIS PENELITIAN QUASI EKSPERIMENTAL
JAWABAN:
C. ONE GROUP PRE AND POST DESIGN
• Pada soal didapatkan penelitian yang hanya
menggunakan satu grup satpam, yang
dinilai sebelum dan sesudah, berarti one
group pre and post design
• Cross sectional Penelitian satu waktu untuk meneliti
hubungan antar variabel
• Two group pre and post design Pada kasus ini ada 2 grup yang
diamati, dimana satu grup diberi perlakuan dan satu tidak
(tidak ada randomisasi karena quasi eksperimental)
Sebuah desa baru-baru ini terkena banjir karena curah hujan yang tinggi. Setelah banjir teratasi,
masih banyak air tergenang di sawah dan sumur lainnya. Akibatnya di daerah itu kasus demam
berdarah meningkat drastic hingga 3x lipat dibandingkan satu bulan sebelumnya. Dari puskesmas
setempat ingin melaporkan ke dinkes setempat. Laporan tersebut dibuat di lembar apa?
A. W1
B. W2
C. W3
D. LB1
E. LB2
11.
Sebuah desa baru-baru ini terkena banjir karena curah hujan yang tinggi. Setelah banjir teratasi,
masih banyak air tergenang di sawah dan sumur lainnya. Akibatnya di daerah itu kasus demam
berdarah meningkat drastic hingga 3x lipat dibandingkan satu bulan sebelumnya. Dari puskesmas
setempat ingin melaporkan ke dinkes setempat. Laporan tersebut dibuat di lembar apa?
A. W1
B. W2
C. W3
D. LB1
E. LB2
• Sebuah desa baru-baru ini terkena banjir karena curah hujan
yang tinggi. Setelah banjir teratasi, masih banyak air tergenang
di sawah dan sumur lainnya.
• Akibatnya di daerah itu kasus demam berdarah meningkat
drastic hingga 3x lipat dibandingkan satu bulan sebelumnya.
• Dari puskesmas setempat ingin melaporkan ke dinkes
setempat.
LAPORAN TERSEBUT…
DIAGNOSIS
JAWABAN:
A. LAPORAN W1
• Pada kasus diatas didapatkan kasus KLB,
Laporan untuk kasus KLB
menggunakan laporan W1
• Laporan W1 berisi: Tempat KLB, Jumlah
P/M, Gejala/tanda-tanda
• W2 = Laporan mingguan progress dari
penanganan KLB
• W3 = tidak ada laporan ini
• LB1 = laporan bulanan puskesmas mengenai
jumlah kasus penyakit di daerah tersebut
• LB2 = laporan bulanan puskesmas mengenai
ketersediaan obat
PELAPORAN KLB
Seorang pekerja pukesmas bagian pengembangan gizi ingin melakukan penelitian dengan
rekapitulasi data dari para posyandu di 5 desa wilayahnya dengan data sebagai berikut: Bayi yang
lahir diwilayah tersebut sejumlah 1000, bayi yang memiliki KMS 650, bayi yang hadir 500, bayi yang
timbangan nya naik 400. Berapakah rekapitulasi partisipan?
A. 650/1000
B. 500/1000
C. 400/1000
D. 500/650
E. 400/500
12.
Seorang pekerja pukesmas bagian pengembangan gizi ingin melakukan penelitian dengan
rekapitulasi data dari para posyandu di 5 desa wilayahnya dengan data sebagai berikut: Bayi yang
lahir diwilayah tersebut sejumlah 1000, bayi yang memiliki KMS 650, bayi yang hadir 500, bayi yang
timbangan nya naik 400. Berapakah rekapitulasi partisipan?
A. 650/1000
B. 500/1000
C. 400/1000
D. 500/650
E. 400/500
• Seorang pekerja pukesmas bagian pengembangan gizi
ingin melakukan penelitian dengan rekapitulasi data
sebagaia berikut:
• Bayi yang lahir diwilayah tersebut 1000, bayi yang
memiliki KMS 650, bayi yang hadir 500, bayi yang
timbangan nya naik 400.
REKAPITULASI PARTISIPAN…
DIAGNOSIS KRITERIA KEBERHASILAN POSYANDU
JAWABAN:
B. 500/1000
• Pada soal ditanya mengenai rekapitulasi
peserta, yang berarti Tingkat partisipasi
masyarakat terhadap program posyandu
• Tingkat partisipasi dapat diukur dari jumlah
balita yang ditimbang/total bayi di wilayah
tersebut
• Maka jawabannya 500/1000
• 650/1000 menandakan liputan program posyandu,
dimana 650 sudah mendaftar atau terliput dalam
program posyandu
• 400/1000 tidak ada indicator untuk ini
• 500/650 menandakan persentase penimbangan/
kelangsungan penimbangan
• 400/500 Menandakan dampak/hasil dari program
penimbangan
Keberhasilan Posyandu
• Cakupan SKDN
– S: semua balita di wilayah kerja Posyandu
– K: semua balita yang terdaftar dan memiliki KMS
– D: jumlah balita yang datang dan ditimbang
– N: jumlah balita yang naik berat badannya
Seorang pasien datang ke dokter puskesmas karena merasa sakit tenggorokan sudah sejak 2 minggu
terakhir. Dokter puskesmas memeriksa pasien dan mendiagnosis pasien sebagai tonsilitis akut
folikular, dan memberikan obat. Pasien kemudian meminta untuk diberikan surat rujukan ke RS
tertentu, namun dokter menolak. Disini, peran dokter puskesmas adalah...
A. Dokter puskesmas sebagai gate keeper pelayanan Kesehatan
B. Dokter puskesmas sebagai pemberi pelayanan primer
C. Dokter puskesmas memberikan pelayanan komprehensif
D. Dokter puskesmas memberikan pelayanan terpadu
E. Dokter puskesmas mengutamakan pencegahan
13.
Seorang pasien datang ke dokter puskesmas karena merasa sakit tenggorokan sudah sejak 2 minggu
terakhir. Dokter puskesmas memeriksa pasien dan mendiagnosis pasien sebagai tonsilitis akut
folikular, dan memberikan obat. Pasien kemudian meminta untuk diberikan surat rujukan ke RS
tertentu, namun dokter menolak. Disini, peran dokter puskesmas adalah...
A. Dokter puskesmas sebagai gate keeper pelayanan Kesehatan
B. Dokter puskesmas sebagai pemberi pelayanan primer
C. Dokter puskesmas memberikan pelayanan komprehensif
D. Dokter puskesmas memberikan pelayanan terpadu
E. Dokter puskesmas mengutamakan pencegahan
• Seorang pasien datang ke dokter puskesmas karena merasa sakit
tenggorokan sudah sejak 2 minggu terakhir.
• Dokter puskesmas memeriksa pasien dan mendiagnosis pasien
sebagai tonsilitis akut folikular, dan memberikan obat.
Analisis Kesiapan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sebagai ‘Gatekeeper' (Budiarto dan Oktarina). 2014
Peran Dokter Keluarga
Dokter keluarga berperan sebagai:
• (1) pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama
(first contact),
• (2) layanan bersifat pribadi (personal care),
• (3) bersifat paripurna (comprehensiveness),
• (4) berkelanjutan (continous care)
• (5) mengutamakan pencegahan (preventive first),
• (6) koordinasi (coordinating)
• (7) orientasi pada keluarga dan masyarakat
(community and family oriented).
Analisis Kesiapan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sebagai ‘Gatekeeper' (Budiarto dan Oktarina). 2014
Peran Dokter Keluarga
• (8)Sebagai pengatur agar terjadi pemanfaatan
pelayanan kesehatan secara tepat oleh pasien
dan keluarga/koordinator pelayanan rujukan
(gate keeper)
• (9)penasihat setiap masalah kesehatan (health
consular)
• (10)pengatur pemakaian sumber kesehatan
(resources allocator)
Analisis Kesiapan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sebagai ‘Gatekeeper' (Budiarto dan Oktarina). 2014
14.
Puskesmas merupakan Pelayanan Kesehatan Strata Primer yang disediakan oleh pemerintah untuk
memberikan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Di kecamatan
dimana Puskesmas Selalu Ceria berada, mempunyai luas wilayah sebesar 244,8 Km 2 dan jumlah
penduduk sebanyak 53.484 jiwa. Berapakah jumlah Puskesmas Kecamatan sesuai standar dengan
jumlah penduduk seperti yang tercantum di atas?
A. 1 Puskesmas
B. 2 Puskesmas
C. 3 Puskesmas
D. 4 Puskesmas
E. 5 Puskesmas
14.
Puskesmas merupakan Pelayanan Kesehatan Strata Primer yang disediakan oleh pemerintah untuk
memberikan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Di kecamatan
dimana Puskesmas Selalu Ceria berada, mempunyai luas wilayah sebesar 244,8 Km 2 dan jumlah
penduduk sebanyak 53.484 jiwa. Berapakah jumlah Puskesmas Kecamatan sesuai standar dengan
jumlah penduduk seperti yang tercantum di atas?
A. 1 Puskesmas
B. 2 Puskesmas
C. 3 Puskesmas
D. 4 Puskesmas
E. 5 Puskesmas
• Puskesmas merupakan Pelayanan Kesehatan Strata Primer
yang disediakan oleh pemerintah untuk memberikan
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
• Di kecamatan dimana Puskesmas Selalu Ceria berada,
mempunyai luas wilayah sebesar 244,8 Km2 dan jumlah
penduduk sebanyak 53.484 jiwa.
JUMLAH PUSKESMAS…
DIAGNOSIS PUSKESMAS
JAWABAN:
B. 2 PUSKESMAS
• Berkaitan INPRES kesehatan No 5 Th
1974, Nomor 7 tahun 1975 dan nomor 4
tahun 1976, sejak pelita III maka konsep
wilayah puskesmas diperkecil yang
mencakup suatu wilayah yang mempunyai
jumlah penduduk 30.000 jiwa di soal
jumlah penduduk sebanyak 53.484 jiwa
perlu 2 puskesmas kecamatan
Puskesmas
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja (Kepmenkes RI
No.128/Menkes/SK/II/2004).
Ny. Ulala Kemalasari, 30 tahun, G1P0A0, datang ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan
antenatal. Saat ini usia kehamilan 7 bulan. Pasien tidak mengalami keluhan yang berarti. Ibu dan
keluarganya merupakan peserta BPJS mandiri. Sang ibu kuatir jika anaknya mengalami kelainan
ketika dilahirkan dan memerlukan perawatan ia tidak bisa mem iayai biaya pengobatannya.
Bagaimana cara agar bayi yang nanti dilahirkan bisa dijamin oleh BPJS kesehatan?
A. Bayi harus didaftarkan atas nama bapak bayi tersebut
B. Bayi harus didaftarkan dalam 28 hari setelah lahir
C. Bisa langsung didaftarkan saat hamil, dokter harus membuat surat bahwa ada detak jantung bayi
D. Bayi didaftarkan setelah usia 1 bulan
E. Bayi secara otomatis menjadi peserta BPJS kesehatan
15.
Ny. Ulala Kemalasari, 30 tahun, G1P0A0, datang ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan
antenatal. Saat ini usia kehamilan 7 bulan. Pasien tidak mengalami keluhan yang berarti. Ibu dan
keluarganya merupakan peserta BPJS mandiri. Sang ibu kuatir jika anaknya mengalami kelainan
ketika dilahirkan dan memerlukan perawatan ia tidak bisa mem iayai biaya pengobatannya.
Bagaimana cara agar bayi yang nanti dilahirkan bisa dijamin oleh BPJS kesehatan?
A. Bayi harus didaftarkan atas nama bapak bayi tersebut
B. Bayi harus didaftarkan dalam 28 hari setelah lahir
C. Bisa langsung didaftarkan saat hamil, dokter harus membuat surat bahwa ada detak jantung bayi
D. Bayi didaftarkan setelah usia 1 bulan
E. Bayi secara otomatis menjadi peserta BPJS kesehatan
• Ny. Ulala Kemalasari, 30 tahun, G1P0A0, datang ke puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan antenatal. Saat ini usia kehamilan 7 bulan.
Pasien tidak mengalami keluhan yang berarti. Ibu dan keluarganya
merupakan peserta BPJS mandiri.
• Sang ibu kuatir jika anaknya mengalami kelainan ketika dilahirkan dan
memerlukan perawatan ia tidak bisa mem iayai biaya pengobatannya.
Bagaimana cara agar bayi yang nanti dilahirkan bisa dijamin oleh BPJS
kesehatan?
https://www.panduanbpjs.com/bayi-dalam-kandungan/
Pendaftaran Kepesertaan
BPJS Bagi Bayi (aturan Baru)
• Persyaratan Mendaftarkan Bayi Baru Lahir :
– KTP suami-istri asli dan foto copy,
– KK asli dan foto copy,
– Kartu JKN KIS,Surat keterangan lahir,
– Buku tabungan rekening salah satunya Bank Mandiri, BNI, BRI
dan BCA
• Bayi akan terdaftar di kelas yang sama dengan orangtua,
sehingga jika orangtua terdaftar di kelas 2 maka bayi juga
akan masuk ke kelas 2 dan memiliki kewajiban yang sama
untuk membayar iuran sebesar Rp51.000 per bulan.
• Sehingga apabila bayi yang baru lahir membutuhkan
perawatan medis maka tetap akan ditanggung BPJS
Kesehatan, dengan syarat pihak keluarga telah mengurus
pendaftaran bayi tersebut sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
https://www.panduanbpjs.com/bayi-dalam-kandungan/
16.
Di sebuah desa bernama Desa Dedemit Kendes terdapat peningkatan kejadian malaria sebanyak 2
kali lipat sejak 2 bulan terakhir. Perangkat desa melakukan rapat gabungan dengan pihak puskesmas
untuk melakukan tindakan pencegahan guna menghentikan penyebaran transmisi malaria lebih
lanjut. Kepala puskesmas meminta kepada petugas kesehatan untuk membagikan kelambu
insektisida. Tindakan yang dilakukan termasuk dalam pencegahan?
A. Health promotion
B. Specific protection
C. Early diagnosis and prom treatment
D. Disability limitation
E. Rehabilitation
16.
Di sebuah desa bernama Desa Dedemit Kendes terdapat peningkatan kejadian malaria sebanyak 2
kali lipat sejak 2 bulan terakhir. Perangkat desa melakukan rapat gabungan dengan pihak puskesmas
untuk melakukan tindakan pencegahan guna menghentikan penyebaran transmisi malaria lebih
lanjut. Kepala puskesmas meminta kepada petugas kesehatan untuk membagikan kelambu
insektisida. Tindakan yang dilakukan termasuk dalam pencegahan?
A. Health promotion
B. Specific protection
C. Early diagnosis and prom treatment
D. Disability limitation
E. Rehabilitation
• Di sebuah desa bernama Desa Dedemit Kendes terdapat peningkatan
kejadian malaria sebanyak 2 kali lipat sejak 2 bulan terakhir.
• Perangkat desa melakukan rapat gabungan dengan pihak puskesmas
untuk melakukan tindakan pencegahan guna menghentikan
penyebaran transmisi malaria lebih lanjut.
• Kepala puskesmas meminta kepada petugas kesehatan untuk
membagikan kelambu insektisida.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4311333/
17.
Seorang petugas cold chain sebuah puskesmas, menemukan suhu di lemari es tempat penyimpanan
vaksin hepatitis B mencapai -5 derajat celsius pada pemeriksaan pagi. Pada pemeriksaan sore hari
sebelumnya suhu lemari es masih dalam kisaran normal. Petugas kemudian melapor kepada dokter
kepala puskesmas untuk segera ditindak lanjuti. Apa yang tindakan yang harus dilakukan?
A. Mengembalikan vaksin ke dinas kesehatan kabupaten
B. Mengubah suhu lemari es ke kisaran normal
C. Menyatakan vaksin sudah rusak
D. Melakukan uji kocok vaksin
E. Membuang vaksin
17.
Seorang petugas cold chain sebuah puskesmas, menemukan suhu di lemari es tempat penyimpanan
vaksin hepatitis B mencapai -5 derajat celsius pada pemeriksaan pagi. Pada pemeriksaan sore hari
sebelumnya suhu lemari es masih dalam kisaran normal. Petugas kemudian melapor kepada dokter
kepala puskesmas untuk segera ditindak lanjuti. Apa yang tindakan yang harus dilakukan?
A. Mengembalikan vaksin ke dinas kesehatan kabupaten
B. Mengubah suhu lemari es ke kisaran normal
C. Menyatakan vaksin sudah rusak
D. Melakukan uji kocok vaksin
E. Membuang vaksin
• Seorang petugas cold chain sebuah puskesmas, menemukan
suhu di lemari es tempat penyimpanan vaksin hepatitis
B mencapai -5 derajat celsius pada pemeriksaan pagi. Pada
pemeriksaan sore hari sebelumnya suhu lemari es masih dalam
kisaran normal.
• Petugas kemudian melapor kepada dokter kepala puskesmas
untuk segera ditindak lanjuti.
TINDAKANNYA…
DIAGNOSIS PENANGANAN VAKSIN
JAWABAN:
D. MELAKUKAN UJI KOCOK VAKSIN
• Vaksin disimpan seharusnya pada suhu + 2
ºC s/d + 8 ºC. Pada soal vaksin disimpan
pada suhu -5 derajat sehingga
kemungkinan vaksin beku.
• Untuk memeriksa apakah vaksin benar
beku atau tidak, perlu dialkukan uji kocok
vaksin.
• Mengembalikan vaksin ke dinas kesehatan
kabupaten Pastikan dulu rusak/tidak
• Mengubah suhu lemari es ke kisaran normal
Iya, tapi yang lebih penting memastikan vaksin
di dalamnya dulu
• Menyatakan vaksin sudah rusak harus dites
dulu
• Membuang vaksin harus dites dulu
PENYIMPANAN VAKSIN
• Vaksin hidup
– Polio oral, BCG, campak, MMR, varicella
– Sebaiknya disimpan di suhu 2-8 derajat celcius. Di atas itu,
vaksin akan mati.
• Vaksin mati
– DPT, Hib, PCV, tifoid, IPV
– Sebaiknya disimpan di suhu 2-8 derajat celcius. Di bawah
itu, vaksin akan rusak.
Seorang dokter ingin meneliti tentang hubungan kepribadian dengan hipertensi. Kepribadian yang
diamati ada 4 kepribadian. Hipertensi dikelompokkan menjadi hipertensi dan tidak hipertensi.
Apakah uji hipotesis yang digunakan?
A. Uji pearsman
B. Uji ANOVA one way
C. Uji T
D. Uji regresi
E. Uji chi square
18.
Seorang dokter ingin meneliti tentang hubungan kepribadian dengan hipertensi. Kepribadian yang
diamati ada 4 kepribadian. Hipertensi dikelompokkan menjadi hipertensi dan tidak hipertensi.
Apakah uji hipotesis yang digunakan?
A. Uji pearsman
B. Uji ANOVA one way
C. Uji T
D. Uji regresi
E. Uji chi square
• Seorang dokter ingin meneliti tentang hubungan
kepribadian dengan hipertensi. Kepribadian yang
diamati ada 4 kepribadian.
• Hipertensi dikelompokkan menjadi hipertensi
dan tidak hipertensi.
UJI HIPOTESISNYA…
DIAGNOSIS UJI DIAGNOSTIK
JAWABAN:
E. UJI CHI SQUARE
• Pada soal, variable bebas adalah jenis
kepribadian.
• Jenis kepribadian merupakan data katergorikal
dan terbagi menjadi 4 kelompok.
• Penyakit hipertensi juga merupakan data
kategorikal yang dibagi menjadi 2 kelompok.
• Sehingga dipilihlah uji chi square sebagai uji
hipotesis yang paling tepat.
• Uji chi square berguna untuk menguji
hubungan atau pengaruh dua buah variabel
nominal dan mengukur kuatnya hubungan
antarvariabel (C= coefficient of contingency)
• Uji spearman Pengganti uji pearson jika
distribusi data tidak normal
• Uji ANOVA one way untuk uji kategori (>2
grup) dengan numerik
• Uji T untuk uji kategori (2 grup) dengan
numerik
• Uji regresi Lanjutan uji pearson
TABEL UJI HIPOTESIS
VARIABEL
U J I S TAT I S T I K U J I A LT E R N AT I
INDEPENDEN DEPENDE
F
N
Fisher (digunakan untuk tabel
Chi square 2x2)*
Kategorik Kolmogorov-Smirnov
Kategorik (digunakan untuk tabel bxk)*
Seorang dokter yang bernama dokter Tanoto Roni ingin melakukan penelitian pada binatang coba
mencit untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit manggis terhadap penurunan kadar gula darah.
Terdapat 6 kelompok mencit pada percobaan yang diberikan ekstrak dengan konsentrasi berbeda. Uji
statistik apakah yang digunakan untuk penelitian di atas?
A. Chi Square
B. Kruskall Walis
C. Anova
D. Mann whitney
E. Paired T
19.
Seorang dokter yang bernama dokter Tanoto Roni ingin melakukan penelitian pada binatang coba
mencit untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit manggis terhadap penurunan kadar gula darah.
Terdapat 6 kelompok mencit pada percobaan yang diberikan ekstrak dengan konsentrasi berbeda. Uji
statistik apakah yang digunakan untuk penelitian di atas?
A. Chi Square
B. Kruskall Walis
C. Anova
D. Mann whitney
E. Paired T
• Seorang dokter yang bernama dokter Tanoto Roni
ingin melakukan penelitian pada binatang coba
mencit untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit
manggis terhadap penurunan kadar gula darah.
• Terdapat 6 kelompok mencit pada percobaan yang
diberikan ekstrak dengan konsentrasi berbeda.
UJI STATISTIKNYA…
DIAGNOSIS UJI STATISTIK
JAWABAN:
C. ANOVA
• Variabel yang diteliti pada penelitian
tersebut adalah variable kategorik (ekstrak
kulit manggis) terhadap variable numerik
(penurunan kadar gula darah). Karena
terdapat lebih dari 2 kelompok variable
kategorik (6 ekstrak kulit manggis dengan
konsentrasi berbeda), uji hipotesis yang
tepat adalah uji Anova.
• Chi Square Untuk uji variable kategorik x
kategorik
• Kruskall Walis Pengganti uji one way anova
bila distribusi data tidak normal
• Mann whitney Pengganti uji independent t
test
• Paired T Uji kategorik 2 data berpasangan
dengan variable numerik
Langkah Menentukan Uji Statistik
• Tentukan sifat variabel yang diuji (numerik atau kategorik)
Pada sebuah penelitian terhadap suatu penyakit didapatkan 40 responden. Sebanyak 22 pasien
dirujuk untuk dilakukan pembedahan sebagai terapi utama. 18 pasien dilakukan terapi farmakologis
sebagai terapi utama. Ternyata hasil terapi kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa
pembedahan sedikit lebih baik daripada farmakologis. Selain itu, yang mendapatkan terapi
pembedahan usia pasiennya lebih muda daripada yang mendapat terapi farmakologis. Pada kasus ini
akan terjadi bias pada perlakuan sampel. Bias yang terjadi ialah...
A. Observer bias
B. Measurement bias
C. Selection bias
D. Loss to Follow Up bias
E. Ascertainment bias
20.
Pada sebuah penelitian terhadap suatu penyakit didapatkan 40 responden. Sebanyak 22 pasien
dirujuk untuk dilakukan pembedahan sebagai terapi utama. 18 pasien dilakukan terapi farmakologis
sebagai terapi utama. Ternyata hasil terapi kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa
pembedahan sedikit lebih baik daripada farmakologis. Selain itu, yang mendapatkan terapi
pembedahan usia pasiennya lebih muda daripada yang mendapat terapi farmakologis. Pada kasus ini
akan terjadi bias pada perlakuan sampel. Bias yang terjadi ialah...
A. Observer bias
B. Measurement bias
C. Selection bias
D. Loss to Follow Up bias
E. Ascertainment bias
• Pada sebuah penelitian terhadap suatu penyakit didapatkan 40 responden.
Sebanyak 22 pasien dirujuk untuk dilakukan pembedahan sebagai terapi
utama. 18 pasien dilakukan terapi farmakologis sebagai terapi utama.
• Ternyata hasil terapi kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa
pembedahan sedikit lebih baik daripada farmakologis.
• Selain itu, yang mendapatkan terapi pembedahan usia pasiennya lebih muda
daripada yang mendapat terapi farmakologis.
• Membership bias
– Bila pada kelompok studi terdapat satu atau lebih hal yang berhubungan
dengan efek, sedangkan pada kelompok kontrol tidak.
– Contoh: studi tentang efek rokok terhadap kanker tidak mungkin dibuat uji
klinis, maka beberapa ahli menduga mungkin bukan hanya rokoknya yang
berbahaya, namun juga faktor lain yang terdapat pada perokok yang tidak bisa
disingkirkan.
Seorang dokter ingin melakukan penelitian berbentuk randomized controlled trial. Ia ingin
membandingkan efek pemberian probiotik pada ibu hamil dan kelompok yang tidak diberi probiotik.
Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ibu hamil yang tidak diberi probiotik dan ibu
hamil yang diberi placebo. Pada saat anak dari subjek sudah berumur 3 bulan, dokter tersebut
mengukur kadar Th 2 pada anak dari kedua kelompok penelitian. Jika dokter tersebut ingin
mengetahui apakah ada perbedaan atas intervensi yang dilakukannya, maka analisis statistik apa
yang seharusnya digunakan?
A. Paired t test
B. independent t test
C. ANOVA
D. Pearson corelation
E. Chi square
21.
Seorang dokter ingin melakukan penelitian berbentuk randomized controlled trial. Ia ingin
membandingkan efek pemberian probiotik pada ibu hamil dan kelompok yang tidak diberi probiotik.
Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ibu hamil yang tidak diberi probiotik dan ibu
hamil yang diberi placebo. Pada saat anak dari subjek sudah berumur 3 bulan, dokter tersebut
mengukur kadar Th 2 pada anak dari kedua kelompok penelitian. Jika dokter tersebut ingin
mengetahui apakah ada perbedaan atas intervensi yang dilakukannya, maka analisis statistik apa
yang seharusnya digunakan?
A. Paired t test
B. independent t test
C. ANOVA
D. Pearson corelation
E. Chi square
• Seorang dokter ingin melakukan penelitian berbentuk randomized
controlled trial. Ia ingin membandingkan efek pemberian probiotik pada
ibu hamil dan kelompok yang tidak diberi probiotik.
• Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ibu hamil yang diberi
probiotik dan ibu hamil yang diberi placebo.
• Pada saat anak dari subjek sudah berumur 3 bulan, dokter tersebut
mengukur kadar Th 2 pada anak dari kedua kelompok penelitian.
ANALISIS STATISTIKNYA…
DIAGNOSIS ANALISA STATISTIK
JAWABAN:
B. INDEPENDENT T TEST
• Peneliti melakukan penelitian yang
menghubungkan data kategorik (diberi
probiotik dan diberi placebo) terhadap data
numerik (kadar Th2), maka uji statistic yang
digunakan adalah uji T.
• Kelompok yang diteliti merupakan
kelompok yang berbeda dan tidak
disebutkan perlakuan matching subjek
penelitian, sehingga uji T yang digunakan
adalah uji T tidak
berpasangan/independent.
– Paired t test kategorik (2 subjek
berpasangan) x numerik
– ANOVA Jika terdapat > 2
kategori
– Pearson correlation uji numerik
x numerik
– Chi square Uji kategorik x
kategorik
Langkah Menentukan Uji Statistik
• Tentukan sifat variabel yang diuji (numerik atau kategorik)
dr. Agus sedang membuat penelitian untuk mengetahui seberapa besar penurunan kadar kalium
(dalam satuan meq/L) dengan kadar CRP (dalam satuan unit/L) pasien sepsis. Uji hipotesis yang
digunakan peneliti dalam kasus diatas adalah…
A. T berpasangan
B. T tidak berpasangan
C. Pearson
D. Sperman
E. Mann Whitney
22.
dr. Agus sedang membuat penelitian untuk mengetahui seberapa besar penurunan kadar kalium
(dalam satuan meq/L) dengan kadar CRP (dalam satuan unit/L) pasien sepsis. Uji hipotesis yang
digunakan peneliti dalam kasus diatas adalah…
A. T berpasangan
B. T tidak berpasangan
C. Pearson
D. Sperman
E. Mann Whitney
KEYWORDS
UJI HIPOTESIS ??
JAWABAN
C. Pearson
PENJELASAN
Riset
Uji Hipotesis : prosedur statistika utk menunjukkan
kesahihan suatu hipotesis
TENTUKAN :
• Komparatif
– Membandingkan (“to compare”) apakah terdapat perbedaan
hasil variabel tergantung dengan variabel bebas?
atau
• Korelatif
– Apakah terdapat korelasi antara variabel bebas dengan
variabel tergantung?
PENJELASAN
Variabel Penelitian
• Variabel Bebas/Independen → variable yang
dianggap menentukan variable tergantung
• Variabel Tergantung/Dependen → variable yang
nilainya merupakan hasil dari penelitian
(outcome)
Berpasangan jika:
• Data berasal dari individu yang sama; atau
• Dilakukan proses matching
Lainnya: tidak berpasangan
Skala Pengukuran
• NUMERIK (NU-R-I)
– Rasio: tidak bisa nilai minus
• BB, TB, TD dalam mmHg, Kolesterol dalam mg/dl
– Interval: bisa nilai minus
• Suhu (derajat Celcius)
• KATEGORIK (KA-N-O)
– Nominal: sederajat
• Gender, sembuh-tidak sembuh, golongan darah
– Ordinal: bertingkat
• Baik-sedang-buruk, stadium penyakit, kadar
kolesterol dalam normal-tinggi-sangat tinggi
PENJELASAN
Analisis soal
• Kadar kalium (dalam satuan meq/L) →
Variabel
numerik
• Kadar CRP (dalam satuan unit/L) → Variabel
numerik
• Peneliti sudah mengetahui adanya hubungan
yaitu penurunan kadar kalium yang terjadi pada
pasien sepsis tetapi ingin melihat seberapa
besar korelasinya → Korelasi numerik-
numerik → Korelasi pearson
PILIHAN JAWABAN LAIN
A.T berpasangan
B. T tidak berpasangan
D. Sperman → Pada uji korelasi numerik-
ordinal
E. Mann Whitney
C. Pearson
23.
dr. Febrian ingin melakukan penelitian terkait Gitelman Syndrome pada sebuah daerah di kepulauan
sebelah barat Indonesia. Dalam penelitian, dokter kesulitan untuk mencari sampel, sehingga ia
meminta bantuan dari salah satu subjek untuk menghubungi temannya yang juga menderita
penyakit serupa. Teknik sampling apakah yang sesuai dengan ilustrasi tersebut?
A. Simple random Sampling
B. Cluster random Sampling
C. Systematic random Sampling
D. Stratified random Sampling
E. Snowball Sampling
23.
dr. Febrian ingin melakukan penelitian terkait Gitelman Syndrome pada sebuah daerah di kepulauan
sebelah barat Indonesia. Dalam penelitian, dokter kesulitan untuk mencari sampel, sehingga ia
meminta bantuan dari salah satu subjek untuk menghubungi temannya yang juga menderita
penyakit serupa. Teknik sampling apakah yang sesuai dengan ilustrasi tersebut?
A. Simple random Sampling
B. Cluster random Sampling
C. Systematic random Sampling
D. Stratified random Sampling
E. Snowball Sampling
KEYWORDS
TEKNIK SAMPLING ??
JAWABAN
E. Snowball
Sampling
PENJELASAN
Snowball Sampling
• Subjek yang sudah ditemukan merekrut subjek lainnya. Grup
sampel berkembang semakin besar seperti bola salju yang
menggelinding. Bergantung pada referensi responden inisial
• Digunakan pada populasi tersembunyi yang sulit untuk diakses /
kasus langka
• Subjek tidak dipilih secara acak, rentan bias
PENJELASAN
Analisis Soal
• Gitelman syndrome –
Penyebab hipokalemia
kongenital(penyakit
yang cukup langka)
• Dokter meminta
bantuan
subjek/penderita
(responden pertama)
untuk merefer kepada
temannya yang memilik i
penyakit serupa
= Snowball Sampling
PENJELASAN
Random
Sampling
• A part of the sampling technique in which each sample
has an equal probability of being chosen
• Jika elemen populasinya ada 50 dan yang akan dijadikan
sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut
mempunyai kemungkinan 25/50 untuk bisa dipilih menjadi
sampel.
• Mengambil sampel secara acak dari “sampling frame”
(daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa
diambil sebagai sampel)
• Make sure : sample chosen randomly → unbiased
representation of the total population
PENJELASAN
Probability Sampling
• Simple Random Sampling: pengambilan
sampel secara acak sederhana →
populasi homogen yang kerangka sampelnya
jelas
• Stratified Random Sampling: dikelompokkan,
lalu diambil beberapa bagian dari kelompok
itu (sesuai persentase) → Cocok untuk
populasi heterogen → dibagi jadi sub-
populasi/strata (Perkembangan Pembangunan
Pendidikan di Jawa Barat : sample dibagi rata
tiap tingkatan jenjang pendidikan SD-SMP-
SMA)
PENJELASAN
Probability Sampling
• Cluster Random Sampling: populasi terbagi
menjadi cluster dan dipilih cluster secara
acak. Terpilih beberapa cluster dari seluruh
cluster yang ada. Cluster dianalisis secara
utuh.
• Multi Stage/Phase Random Sampling: sampling
bertahap (bentuk kompleks dari cluster)
→ using smaller and smaller
sampling units at each stage
• Systematic Random Sampling: pengambilan
acak dengan metode tertentu
PILIHAN JAWABAN LAIN
E. Snowball
Sampling
24.
dr. Jonathan ingin meneliti mengenai hubungan penurunan berat badan dengan lama waktu
olahraga remaja. Peneliti meminta responden untuk menuliskan secara rinci berapa lama responden
berolahraga setiap harinya dalam 3 minggu terakhir. Apa kemungkinan masalah yang bisa dihadapi
oleh peneliti?
A. Bias Gender
B. Bias Informasi
C. Bias Seleksi
D. Bias Recall
E. Bias Interviewer
24.
dr. Jonathan ingin meneliti mengenai hubungan penurunan berat badan dengan lama waktu
olahraga remaja. Peneliti meminta responden untuk menuliskan secara rinci berapa lama responden
berolahraga setiap harinya dalam 3 minggu terakhir. Apa kemungkinan masalah yang bisa dihadapi
oleh peneliti?
A. Bias Gender
B. Bias Informasi
C. Bias Seleksi
D. Bias Recall
E. Bias Interviewer
KEYWORDS
KEMUNGKINAN MASALAH ??
JAWABAN
A. Bias
Recall
PENJELASAN
PENJELASAN
Sumber-sumber Bias
• Design Bias → researcher fails to take into acountthe inherent biases liable in most types
of experiment
• Selection/Sampling Bias → proses seleksi atau partisipasi subyek
– Omission Bias → sampel hanya dari grup tertentu (tidak dapat
diekstrapolasikan ke seluruh populasi)
– Inclusive Bias → sampel dipilih secara convenience
• Procedural Bias → ketika terdapat tekanan kepada subjek untuk memberikan respon secara tergesa-
gesa
• Measurement Bias / Information Bias / Observation Bias → terganggu dalam proses
pengumpulan data
Sumber-sumber Bias
• Interviewer Bias → terjadi pada proses interview dimana pewawancara
dapat secara tidak sengaja memberikan pengaruh/Bahasa tubuh yang
cenderung mengarahkan subjek
• Response Bias → subjek secara sadar / ditak sadar cenderung
memberi jawaban yang mereka piker diinginkan oleh peneliti
• Reporting Bias → kecenderungan untuk sea lu
l memberikan hasil yang
positif / menunjang hipotesa
• Confounding (Perancu) → Tercampurnya efk pajanan utama dengan
efek faktor risiko eksternal lainnya
Martyn Shuttleworth (Feb 5, 2009). Research Bias.
PENJELASAN
Selection Bias
Characteristic
Procedural Bias
A. Bias Recall
25.
dr. Johan sebagai dokter puskesmas desa di daerah pedalaman Sumatra ingin memberikan informasi
mengenai cara menyusui yang baik dan benar kepada 30 ibu yang buta huruf di salah satu desa.
Bagaimana metode promosi kesehatan yang tepat?
A. Leaflet
B. Film
C. Flyer
D. Booklet
E. Poster
25.
dr. Johan sebagai dokter puskesmas desa di daerah pedalaman Sumatra ingin memberikan informasi
mengenai cara menyusui yang baik dan benar kepada 30 ibu yang buta huruf di salah satu desa.
Bagaimana metode promosi kesehatan yang tepat?
A. Leaflet
B. Film
C. Flyer
D. Booklet
E. Poster
KEYWORDS
METODE PROMOSI ??
JAWABAN
B. Film
PENJELASAN
Poster TV Reklame
Modul Poster
Flip chart Radio
Leaflet Flip chart
Slide Film Spanduk
Majalah Slide
Film Kaset
Koran Pameran
CD
Banner
PENJELASAN
Sasaran Primer
• Sasaran yang memiliki masalah yang diharapkan mau
berperilaku seperti yang diharapkan dan memperoleh
manfaat paling besar dari perubahan tersebut
Sasaran Sekunder
• Individu atau kelompok yang berpengaruh atau disegani
oleh sasaran primer → tokoh panutan, ketua perkumpulan,
dll
Sasaran Tersier
• Pembuat kebijakan perundang-undangan, donatur
PENJELASAN
Sasaran Primer
• Sasaran yang memiliki masalah yang diharapkan mau
berperilaku seperti yang diharapkan dan memperoleh
manfaat paling besar dari perubahan tersebut
Sasaran Sekunder
• Individu atau kelompok yang berpengaruh atau disegani
oleh sasaran primer → tokoh panutan, ketua perkumpulan,
dll
Sasaran Tersier
• Pembuat kebijakan perundang-undangan, donatur
PENJELASAN
Metode Penyuluhan
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Leaflet
C. Flyer
D. Booklet
E. Poster
B. Film
26.
Ny. Irma, 69 tahun, sudah terdiagnosis dengan kanker ovarium stadium 3a, 3 bulan ini. Pasien tidak
percaya terkena kanker karena selama ini merasa hidup dengan sehat dan tidak ada kerabat keluarga
yang terkena kanker ovarium. Pasien marah dan kesal dengan dirinya sendiri. Namun saat ini pasien
sudah menerima kenyataan bahwa pasien menderita kanker ovarium. Pasien ingin hari- hari
terakhirnya diisi dengan kegiatan yang disukai. Apa tahapan stages of terminal illness yang sedang
dialami pasien?
A. Denial
B. Bargaining
C. Acceptance
D. Depression
E. Anger
26.
Ny. Irma, 69 tahun, sudah terdiagnosis dengan kanker ovarium stadium 3a, 3 bulan ini. Pasien tidak
percaya terkena kanker karena selama ini merasa hidup dengan sehat dan tidak ada kerabat keluarga
yang terkena kanker ovarium. Pasien marah dan kesal dengan dirinya sendiri. Namun saat ini pasien
sudah menerima kenyataan bahwa pasien menderita kanker ovarium. Pasien ingin hari- hari
terakhirnya diisi dengan kegiatan yang disukai. Apa tahapan stages of terminal illness yang sedang
dialami pasien?
A. Denial
B. Bargaining
C. Acceptance
D. Depression
E. Anger
KEYWORDS
• Perempuan, 69 tahun
• Terdiagnosa kanker ovarium stadium 3A
• Ps tidak percaya, marah dan kesal
• Saat ini pasien menerima kenyataan dan
ingin hari terakhirnya diisi dengan kegiatan
yang disukai
C. Acceptance
PENJELASAN
C. Acceptance
27.
Pak Kades sedang mengedukasi warga di Desanya mengenai bahaya COVID-19 yang sedang
menyerang Indonesia. Warga diajarkan untuk menggunakan masker, memeriksakan diri ke dokter
saat muncul gejala batuk pilek, dan dianjurkan untuk menjaga higenitas tubuh. Warga merupakan
sasaran promosi kesehatan tingkat…
A. Primer
B. Sekunder
C. Tersier
D. Komunitas
E. Global
27.
Pak Kades sedang mengedukasi warga di Desanya mengenai bahaya COVID-19 yang sedang
menyerang Indonesia. Warga diajarkan untuk menggunakan masker, memeriksakan diri ke dokter
saat muncul gejala batuk pilek, dan dianjurkan untuk menjaga higenitas tubuh. Warga merupakan
sasaran promosi kesehatan tingkat…
A. Primer
B. Sekunder
C. Tersier
D. Komunitas
E. Global
KEYWORDS
A. Primer
PENJELASAN
Sasaran Primer
• Sasaran yang memiliki masalah yang diharapkan mau
berperilaku seperti yang diharapkan dan memperoleh
manfaat paling besar dari perubahan tersebut
Sasaran Sekunder
• Individu atau kelompok yang berpengaruh atau disegani
oleh sasaran primer → tokoh panutan, ketua perkumpulan,
dll
Sasaran Tersier
• Pembuat kebijakan perundang-undangan, donatur
PENJELASAN
Sasaran Primer
• Sasaran yang memiliki masalah yang diharapkan mau
berperilaku seperti yang diharapkan dan memperoleh
manfaat paling besar dari perubahan tersebut
Sasaran Sekunder
• Individu atau kelompok yang berpengaruh atau disegani
oleh sasaran primer → tokoh panutan, ketua perkumpulan,
dll
Sasaran Tersier
• Pembuat kebijakan perundang-undangan, donatur
PILIHAN JAWABAN LAIN
Kementerian Kesehatan melaporkan data epidemiologi terbaru di sebuah daerah pemukiman padat
penduduk di pulau Sumatera dengan populasi total 100.000 jiwa. Terdapat 150 pasien anak dengan
asma persisten kasus lama yang sedang dalam pengobatan dan 50 kasus baru terdiagnosis asma
lewat pemeriksaan spirometri. Berapa prevalensi kasus asma anak pada daerah tersebut?
A. 100/100.000
B. 150/100.000
C. 200/100.000
D. 50/100.000
E. 250/100.000
28.
Kementerian Kesehatan melaporkan data epidemiologi terbaru di sebuah daerah pemukiman padat
penduduk di pulau Sumatera dengan populasi total 100.000 jiwa. Terdapat 150 pasien anak dengan
asma persisten kasus lama yang sedang dalam pengobatan dan 50 kasus baru terdiagnosis asma
lewat pemeriksaan spirometri. Berapa prevalensi kasus asma anak pada daerah tersebut?
A. 100/100.000
B. 150/100.000
C. 200/100.000
D. 50/100.000
E. 250/100.000
KEYWORDS
PREVALENSI ??
JAWABAN
C. 200/100.000
PENJELASAN
Insidensi
• Gambaran tentang frekuensi penderita
baru suatu penyakit pada waktu tertentu di
suatu kelompok masyarakat
• Angka insiden dibagi menjadi :
– Incidence Rate
– Incidence Risk/Proportion
kasus baru
populasi berisiko pertengahan
periode
PENJELASAN
Prevalensi
• Gambaran tentang frekuensi penderita lama
dan baru yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu di sekelompok
masyarakat tertentu
• Nilai prevalensi dibedakan menjadi 2 :
Period Prevalence Rate , Point Prevalence
Rate
kasus baru dan lama
Prevalensi vs Insidensi
PENJELASAN
A. 100/100.000
B. 150/100.000
D. 50/100.000
E. 250/100.000
KEYWORDS
C. 200/100.000
29.
dr. Rikki melakukan penelitian terhadap 600 pasien suspek Glomerulonefritis akut post streptokokal
(GNAPS). 200 diantaranya mempunyai hasil titer ASTO (+) yang dianggap baku emas. Dengan alat uji
diagnostik baru didapatkan temuan 160 hasil positif pada kelompok ASTO (+). Sementara pada
subjek dengan ASTO (-) , alat baru tersebut memberikan hasil negatif sebesar 360 subjek. Berapa
PPV alat baru tersebut?
A. 95%
B. 90%
C. 80%
D. 66%
E. 54%
29.
dr. Rikki melakukan penelitian terhadap 600 pasien suspek Glomerulonefritis akut post streptokokal
(GNAPS). 200 diantaranya mempunyai hasil titer ASTO (+) yang dianggap baku emas. Dengan alat uji
diagnostik baru didapatkan temuan 160 hasil positif pada kelompok ASTO (+). Sementara pada
subjek dengan ASTO (-) , alat baru tersebut memberikan hasil negatif sebesar 360 subjek. Berapa
PPV alat baru tersebut?
A. 95%
B. 90%
C. 80%
D. 66%
E. 54%
KEYWORDS
C. 80%
PENJELASAN
• NPV
– If the test result is negative what is the probability
that the patient does not have disease?
– NPV yang tinggi menunjukkan tingginya probabilitas
individu dengan uji yang (-) untuk dinyatakan tidak
menderita penyakit
PENJELASAN
SENSITIVITAS SPESIFISITAS
A D
A+C B+ D
PILIHAN JAWABAN LAIN
A.
95%
B. 90%
D. 66%
E. 54%
KESIMPULAN
C. 80%
30.
dr. Glenn melakukan penelitian untuk melihat penyebab gangguan penglihatan di Kecamatan
Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa katarak matur menempati posisi pertama penyebab
terganggunya fungsi penglihatan dengan 65% , diikuti gangguan refraksi (miopia) sebesar 30%
ditempat kedua dan degenerasi macula serta glaukoma masing-masing 2,5%. Termasuk jenis
penelitian apakah ilustrasi diatas?
A. Kohort Prospektif
B. Case Control
C. Eksperimental
D. Deskriptif
E. Kohort Retrospektif
30.
dr. Glenn melakukan penelitian untuk melihat penyebab gangguan penglihatan di Kecamatan
Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa katarak matur menempati posisi pertama penyebab
terganggunya fungsi penglihatan dengan 65% , diikuti gangguan refraksi (miopia) sebesar 30%
ditempat kedua dan degenerasi macula serta glaukoma masing-masing 2,5%. Termasuk jenis
penelitian apakah ilustrasi diatas?
A. Kohort Prospektif
B. Case Control
C. Eksperimental
D. Deskriptif
E. Kohort Retrospektif
KEYWORDS
JAWABAN
D. Deskriptif
PENJELASAN
DESAIN STUDI
PENJELASAN
Studi Deskriptif
• Untuk mendeskripsikan karakteristik dari suatu populasi /
fenomena tertentu
• Hanya mengamati, tidak ada ‘diskriminan/ perlakuan’
terhadap subyek → bagian dari observational
• Tidak menjawab pertanyaan terkait
bagaimana/mengapa/kapan karakteristik tersebut terjadi
• Tidak ada pembanding
• Contoh Studi Deskriptif :
– Case Series
– Case Report
– Cross-sectional study
• Multi-center (geographic variance)
• Ecological correlation
• Repeated Surveys (temporal variance)
PENJELASAN
Epidemiologi
• Studi terkait distribusi (who, when, and
where) dan determinasi dari
kesehatan serta kondisi penyakit yang
ada dalam suatu penyakit
• Main Focus : “is to describe”
– Distribution of health-related states in a
population
– Extent, type, severity
– Who, where, when?
PENJELASAN
Analisis Soal
• Hanya memberikan gambaran distribusi, bukan hubungan sebab-akibat
• Pada soal disebutkan 4 penyebab utama gangguan penglihatan berdasarkan persentasenya →
merupakan salah satu udtisepidemiologi
• → bisa diperdalam dan dilanjutkan dengan melihat persebaran usia-jenis kelamin- pekerjaan d
para penderita ; kapan penyakit tersebut mulai diderita dan jumlah kasusnya dari tahun ke tahun
→ DESCRIPTIVE
PILIHAN JAWABAN LAIN
D. Deskriptif
Thank You!