Anda di halaman 1dari 11

Riris Erlina Azizah

30901602107
SGD Kep. Keluarga 2
1. Diagnosa sesuai dengan kasus

• Ds : keluarga menganggap semua dalam keadaan baik-baik saja


• Do :
– keluarga termasuk keluarga pra sejahtera
– Dengan kondisi lingkungan rumah yang kotor
– Jarak rumah berdekatan dengan lingkungan pabrik penggergajian
kayu’
Dx : hambatan pemeliharaan rumah
2. Pengkajian apa saja yang perlu dilakukan sesuai dengan kasus

Komponen pengkajian keluarga terdiri dari 6 kategori pertanyaan yaitu :


a. data pengenalan keluarga yaitu nama kepala keluarga, alamat lengkap,
komposisi keluarga, tipe keluarga, latar belakang budaya, identitas agama,
status kelas sosial, rekreasi keluarga.
b. perkembangan dan sejarah keluarga yaitu umur anak pertama, tahap
perkembangan yang belum terpenuhi, riwayat keluarga inti, riwayat keluarga
sebelumnya dari kedua orang tua termasuk riwayat kesehatan.
c. lingkunga yaitu karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas,
data ini terdiri dari tipe penduduk, apakah termasuk penduduk pedesaan atau
perkotaan, tipe hunian rumah sebagian besar tetangga, sanitasi jalan,
pengangkutan sampah. Karakteristik demografi tetangga dan komunitas
meliputi kelas sosial, etnis, pekerjaan, bahasa sehari-hari.
d. struktur keluarga yaitu pola komunikasi, meliputi penggunaan komunikasi
antar anggota keluarga, bagaimana anggota keluarga menjadi pendengar, jelas
dalam menyampaikan pendapat dan perasaannya selama berkomunikasi dan
berinteraksi.
e. Fungsi keluarga yaitu f. afektif (bagaimana mereka mendukung satu sama
lain) f. Sosialisasi (disiplin, memberi dan menerima rasa cinta) f. perawatan
kesehatan , f. ekoonomi (bagaimana keluarga memenuhi kebutuhan dan
penghasilan) f. reproduksi (ungsi untuk mempertahankan kelangsungan
generasi dan menjaga kelangsungan keluarga)
f. koping Keluarga yaitu data yang perlu dilakukan pengkajian adalah stressor
keluarga, meliputi data tentang stresor yang dialami keluarga berkaitan dengan
ekonomi dan sosialnya.

Sumber : tovickrengen.com/2017/03/materi-konsep-asuhan-keperawatan
3. Apa saja pengkajian keperawatan

• Tahapan dari proses keperawatan keluaarga meliputi


• 1.      Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga.
• a.       Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah:
• 1)      Mengidentifikasi data demografi dan sosio kultural
• 2)      Data lingkungan
• 3)      Struktur dan fungsi keluarga
• 4)      Stres dan strategi koping yang digunakan keluarga
• 5)      Perkembangan keluarga
• b.      Yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah:
• 1)      Fisik
• 2)      Mental
• 3)      Emosi
• 4)      Sosial
• 5)      Spirtual

Sumber : evaloy.com/2013/03/askep-keperawatan-keluarga-teori
4. Hubungan lingkungan berkaitan dengan pilek dan batuk

Menurut Hendrick L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat


kesehatan masyarakat, yaitu:
faktor perilaku, lingkungan, keturunan dan pelayanan kesehatan. 
Lingkungan, yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Dalam kehidupan disekitar kita dapat kita rasakan,
daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya banyak penduduknya yang mengidap
penyakit sperti gatal-gatal, infeksi saluran saluran pernafasan, dan infeksi saluran
pencernaan dan juga tempat tinggal yang dekat dengan pabrik karena debu bisa
menyebabkan batuk.
5. Jelaskan 5 level preventif dan pencegahannya

Menurut Leavel and Clark, pencegahan penyakit terbagi dalam 5 tahapan, yang sering disebut 5 level of
prevention yaitu :

• 1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)


Promosi kesehatan adalah tahapan yang pertama dan utama dalam hal mencegah penyakit, promosi
kesehatan adalah proses memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat agar masyarakat mau dan mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Dalam hal ini pemberdayaan masyarakat harus lebih
kental, masyarakat harus lebih berpartisipasi aktif. Tujuan akhirnya adalah agar masyarakat berubah perilakunya,
dari perilaku yang tidak baik menjadi baik. Nah, dalam memaukan masyarakat tersebutlah, maka dipakai yang
namanya pendidikan kesehatan. Sedangkan dalam memampukan masyarakat, dilakukan intervensi lingkungan.
Pendidikan kesehatan yang dapat ditempuh ada banyak, bisa melalui penyuluhan, konseling, konsultasi, dan lain-
lain. Adapun intervensi lingkungan adalah dengan mendesain lingkungan sedemikian rupa agar masyarakat dapat
terbantu hidup sehat. Contohnya lewat regulasi yang berlaku, lewat organisasi, lewat UU, dan lain-lain. Jadi,
ruang lingkup promosi kesehatan itu sangat luas, tidak terbatas hanya pada pendidikan kesehatan saja.

• 2. Spesific Protection (Perlindungan Khusus)


Perlindungan khusus yang dimaksud dalam tahapan ini adalah perlindungan yang diberikan kepada orang-orang
atau kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit tertentu. Perlindungan tersebut dimaksudkan agar\ kelompok
yang beresiko tersebut dapat bertahan dari serangan penyakit yang mengincarnya. Oleh karena
demikian, perlindngan khusus ini juga dapat disebut kekebalan buatan. Contohnya adalah imunisasi yang
diberikan kepada bayi dan balita, vaksin kepada jemaah haji, penggunaan APD pada para pekerja, dan lain-lain.
• 3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang Cepat dan Tepat)
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan langkah pertama ketika seseorang telah jatuh
sakit.  Tindakan ini dapat mencegah orang yang sudah sakit, agar penyakinya tidak tambah parah.
• 4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)
Kecacatan yang ditakutkan terjadi disebabkan pengobatan kepada penderita tidak sempurna. Adapun
pembatasan kecacatan terkesan membiarkan penyakit menyerang dan membuat cacat si penderita, baru
kemudian diambil tindakan. 
• 5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Rehabilitasi merupakan tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan pada kelompok masyarakat yang dalam
masa penyembuhan sehingga diharapkan agar benar- benar pulih dari sakit sehingga dapat beraktifitas dengan
normal kembali. Apalagi kalau suatu penyakit sampai menimbulkan cacat kepada penderitanya, maka tahapan
rehabilitasi ini bisa dibilang tahapan yang menentukan hidupnya kedepan akan seperti apa nantinya. Perlu
diketahui bahwa dalam tahapan rehabilitasi minimal ada 4 poin yang harus diperhatikan, yakni pemulihan
fisiknya, pemulihan mentalnya, pemulihan status sosialnya dalam masyarakat, serta pemulihan estetis.
6. Apa saja upaya promotif dan preventif yang bisa dilakukan untuk mengatasi
batuk pilek di keluarga tersebut

• Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan


kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat.
• Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu :
• a.  Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui
posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah
• b. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah
• c.  Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
• d. Deteksi dini kasus dan factor resiko (maternal, balita, penyakit).

Sumber : yunivia88.com/2013/05/promotifpreventifkuratifrehabilitatif
7. Peran perawat terhadap keluarga yang sesuai dengan kasus
• 1) Pendidik
• Tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat sehingga
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut perawat harus mendidik keluarga agar berperilaku
sehat dan selalu memberikan contoh yang positif tentang kesehatan. Fokus pengajaran perawat dalam mendidik keluarga adalah sbb :
• a. Penanaman perilaku hidup sehat
• b. Peningkatan nutrisi dan pengaturan diet
• c. Olahraga
• d. Pengelolaan atau manajemen stres
• e. Pendidikan tentang proses penyakit dan pengobatannya
• f. Pendidikan tentang penggunaan obat
• g. Pendidikan tentang perawatan mandiri.

• 2) Konsultan dan Kolaborasi


• Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah keamanan keluarga. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada
perawat maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya. Perawat juga harus
bekerja sama dengan lintas program maupun secara lintas sektoral dalam pemenuhan kebutuhan keamanan keluarga untuk mencapai
kesehatan dan keamanan keluarga yang optimal.

• 3) Pemberi pelayanan kesehatan/peaksana kesehatan


• Sesuai dengan tugas perawat yaitu memberi Asuhan Keperawatan yang professional kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan
yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbataan pengetahuan, serta kurangnya keamanan menuju kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan bersifat "promotif', `preventif', "curatif' serta "rehabilitatif'
melalui proses keperawatan yaitu metodologi pendekatan pemecahan masalah secara ilmiah dan terdiri dari langkah-langkah sebagai
subproses. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara profesional, artinya tindakan, pelayanan, tingkah laku serta penampilan dilakukan secara
sungguh-sungguh dan bertanggung jawab atas keluarga. perawat dalam kelompok memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan umum,
mengatasi masalah kesehatan dengan memberikan perawatan langsung dan memberi bimbingan atau konseling kepada keluarga.
• 4) Pengawas kesehatan
Perawat harus melakukan ”home visit” atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan
pengkajian tentang kebutuhan keamanan klien dan keluarga.

5) Role Model
Perilaku yg ditampilkan perawat dpt dijadikan panutan.  Panutan ini digunakan pd semua tingkt pencegahan terutama
PHBS. Menampilkan profesionalisme dlm bekerja.

6) Fasilitator
Perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan kebutuhan keamanan klien dan keuarga sehingga
faktor risiko dalam ketidakpemenuhan kebutuhan keamanan dapat diatasi.

7) Modifikasi lingkungan
Perawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar tercipta
lingkungan yang sehat dalam menunjang pemenuhan kebutuhan keamanan.

8) Manajer
 Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayan, maupun pendidikan keperawatan yang
berada dibawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep managemen keperawatan dalam kerangka paradigma
keperawatan. Sebagai pengelola perawt berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan keperawatan serta
organisasi dan mengendalikan system yankes .

9) Penemu Kasus 
• Perawat melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat dan dapat berpengaruh pada penurunan
kesehatan, bahkan mengancam kesehatan. Selanjutnya penelitian dilaksanakan untuk menemukan faktor yang menjadi
pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dan hasilnya akan diaplikasikan
dalam praktek keperawatan

Anda mungkin juga menyukai