DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT WARUNGKIARA
Jln. Pelabuhan ratu KM. 32 Tlp. (0266) 321 182
A. Pendahuluan
Permasalahan kesehatan yang dihadapi seluruh lapisan
masyarakat saat ini cukup kompleks baik di tingkat individu, keluarga
atau bahkan kelompok masyarakat. Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 Persentase BBLR tahun
2013 (10,2%) lebih rendah dari tahun 2010 (11,1%), prevalensi
hipertensi di Indonesia sebesar 26,5 persen prevalensi psikosis
tertinggi di DI Yogyakarta 2,7‰
Proporsi penduduk dengan gejala TB paru batuk ≥2 minggu
sebesar 3,9 persen dan batuk darah 2.8 persen, Prevalensi penduduk
Indonesia yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan tahun 2013
adalah 0.4 persen, Berdasarkan karakteristik penduduk, prevalensi
TB paru cenderung meningkat dengan bertambahnya umur, pada
pendidikan rendah, tidak bekerja.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan
upaya-upaya untuk memperluas jangkauan dan mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu pelayanan
yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat terutama keluarga miskin rawan kesehatan/risiko tinggi.
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Salah satu
upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan dengan program
perkesmas. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
128/Menkes/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas,
upaya perawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya program
pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan
wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Perawatan kesehatan
masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Perkesmas
dilakukan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan dasar.
1
2
B. Latar Belakang
Pelaksanaan Perkesmas bertujuan untuk meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang
dihadapi, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mengupayakan terbinanya kesehatan masyarakat, maka diharapkan 40
% keluarga rawan kesehatan memperoleh kunjungan rumah dan
pembinaan kesehatan oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan
perkesmas.
Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah
kesehatan akibat faktor ketidaktahuan, ketidakmauan maupun
ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. Prioritas
sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan terkait dengan
masalah kesehatan prioritas daerah yaitu belum kontak dengan sarana
pelayanan kesehatan atau sudah memanfaatkan tetapi memerlukan
tindak lanjut. Fokus utama pada keluarga rawan kesehatan yaitu
keluarga miskin yang rentan dan keluarga yang termasuk resiko tinggi.
Keluarga yang tidak mendapat pelayanan perkesmas merupakan beban
sosial dan ekonomi serta dapat berdampak buruk terhadap masyarakat
lainnya. Pemerintah memiliki tanggung jawab melindungi kesehatan
masyarakat dan memberikan akses ke pelayanan kesehatan terutama
bagi keluarga yang memiliki hambatan untuk mencapai pusat-pusat
pelayanan kesehatan. Penduduk rawan ini telah menjadi salah satu
bagian sasaran program Perkesmas di Puskesmas.
Berdasarkan penelitian Septino (2007) diketahui beberapa masalah
Perkesmas yang dihadapi pada Puskesmas-Puskesmas di Indonesia
antara lain laporan yang tidak sesuai dari Puskesmas, Puskesmas yang
tidak membuat rencana tahunan dan jumlah sasaran tidak dilakukan
pendataan. Tentang masalah dana, Dinas Kesehatan memberikan dana
secara block grand ke Puskesmas berdasarkan usulan kegiatan yang
mereka buat. Selanjutnya, tentang sarana dan prasarana seperti Public
Health Nursing (PHN) kit, obat, buku pedoman dan formulir laporan
sudah tersedia, tetapi pencapaiannya masih rendah.
C. Tata Nilai
1. Profesional
Bahwa di dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi
dengan standar pelayanan profesi yang berlaku, kompetensi,
3
menegakkan integritas, nilai etika dan responsif dalam
melaksanakan profesi.
4
2. Transparansi
Bahwa proses pengambilan keputusan harus dapat diketahui oleh
berbagai pihak yang berkepentingan.
3. Disiplin dan tanggung jawab
Bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi oleh
sikap disiplin yang tinggi terhadap norma dan standar profesi, serta
aturan-aturan yang berlaku tanpa merasa diawasi, namun tumbuh
dari rasa tanggung jawab pribadi.
4. Kerjasama
Bahwa kegiatan-kegiatan suatu organisasi harus dilaksanakan
secara terpadu dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan oleh organisasi tersebut secara bersama-sama.
Tujuan Khusus
1. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
2. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus
dan masyarakat untuk melaksanakan keperawatan dasar dalam
rangka mengatasi masalah kesehatan.
3. Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
pelayanan keperawatan.
4. Terlayaninya keloimpok khusus yang memerlukan pembinaan dan
pelayanan keperawatan.
5. Terlayaninya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut dan
pelayanan keperawatan.
6. Terlayaninya kasus-kasus risiko tinggi yang memerlukan pelayanan
keperawatan di puskesmas dan di rumah.
5
Kegiatan perkesmas selanjutnya adalah kesinambungan antara
pembinaan keluarga rawan dan perawatan tindak lanjut di rumah
atau sering di sebut dengan kunjungan rumah.
3. Pembinaan kelompok khusus
Kegiatan ini adalah perwujudan peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, melalui pembinaaan kelompok khusus dengan harapan
meningkatkan cakupan pembinaan kelompok khusus.
6
G. Sasaran
Sasaran kegiatan perkesmas adalah:
1. Individu
Sasaran individu adalah individu dalam keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan dan termasuk keluarga rawan (vulnerable group).
2. Keluarga
Keluarga rawan adalah keluarga yang rentan terhadap kemungkinan
timbulnya masalah kesehatan dan keluarga yang mempunyai
individu bermasalah.
3. Kelompok
Kelompok rawan yang rentan masalah kesehatan antara lain: panti,
pondok pesantren, kelompok lansia, dsb.
7
Petugas pemegang program perkesmas melaporkan rekapitulasi
hasil kegiatan kepada kepala Puskesmas, serta dilakukan evaluasi
melalui RCD (Refleksi diskusi kasus) untuk kemudian dilakukan
kegiatan tindak lanjut.
8
K. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
Lintas program
1. Bidan : memberikan masukan berkaitan dengan kesehatan ibu dan
anak.
2. Psikolog : memberikan masukan berkaitan dengan psikologi.
3. Gizi : memberikan masukan berkaitan dengan masalah gizi.
4. Sanitasi : memberikan masukan berkaitan dengan kesehatan
lingkungan.