Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENGKAJIAN M1-M5

STASE MANAJEMEN DI RUANG BAITUL IZZAH 1


RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Tri Lestari (20901900087)
2. Indri Meinar I (20901900041)
3. Wahfiudin M (20901900093)
4. Dwi Emi K. (20901900022)
5. Istiadhatul A (20901900043)
6. Siti Marfu’ah (20901900082)
7. Yulia Kartika (20901900099)
8. Devi Fitri R (20901900018)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2020
A. Gambaran umum RS
1. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (selanjutnya disebut RSI


Sultan Agung Semarang) adalah lembaga pelayanan kesehatan masyarakat di
bawah naungan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (selanjutnya disebut
YBWSA). RSI Sultan Agung Semarang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1971,
dan diresmikan sebagai rumah sakit umum tanggal 23 Oktober 1973 dengan Surat
Keputusan (selanjutnya disebut SK) dari Menteri Kesehatan Nomor:
1024/Yan.Kes/1.0./75 tertanggal 23 Oktober 1975, dan diresmikan sebagai
Rumah Sakit Tipe C (RS Tipe Madya). RSI Sultan Agung Semarang pada
mulanya merupakan health center atau pusat kesehatan masyarakat, layanan yang
ada meliputi poliklinik umum, poliklinik kesehatan ibu dan anak, dan poliklinik
keluarga berencana. Tahun 1973 health center berkembang menjadi rumah sakit
atau medical center Sultan Agung dengan mendapatkan dukungan dan partisipasi
dari berbagai pihak (RSI Sultan Agung Semarang, 2011: 9-11).

Rumah Sakit Sultan Agung berganti nama menjadi Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang (RSI Sultan Agung Semarang) pada tanggal 8 Januari
1992. RSI Sultan Agung Semarang adalah sebuah rumah sakit yang memiliki
status Badan Layanan Umum (selanjutnya disebut BLU). Sejak tanggal 21
Februari 2011, RSI Sultan Agung Semarang ditetapkan menjadi rumah sakit
bertipe B melalui surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
H. K. 03.05/1/513/2011 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan. Penetapan sebagai rumah sakit tipe B mengandung arti bahwa secara
fisik, peralatan, dan sumber daya, serta prosedur pelayanan telah memenuhi
standar rumah sakit bertipe B. Tahun yang sama, secara resmi Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: H. K. 03.05/III/1299/11 tertanggal 1 Mei
2011 menetapkan RSI Sultan Agung Semarang sebagai rumah sakit pendidikan
(hospital teaching), dan merupakan tempat utama mendidik calon dokter umum
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (RSI Sultan
Agung Semarang, http://www.rsisultanagung.co.id, diakses tanggal 11 Maret
2017).
Seiring dengan kebutuhan pelayanan kesehatan saat ini, RSI Sultan Agung
Semarang telah memperluas pelayanan dengan pelayanan unggulan Semarang
Eye Center (selanjutnya disebut SEC). SEC merupakan pusat pelayanan
kesehatan mata terlengkap di Jawa Tengah. SEC dibuka pada tanggal 21 Mei
2005 yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah bapak H. Mardiyanto.
Didukung peralatanperalatan canggih dengan menggunakan teknologi terkini
serta tindakan operasi subspesialistik oleh dokter-dokter spesialis mata yang
berkualitas.(http://www.rsisultanagung.co.id., diakses pada tanggal 18 Februari
2017).

2. Visi, Misi, Falsafah dan Motto Rumah Sakit

Falsafah RSI Sultan Agung Semarang adalah wadah peningkatan kualitas


kesehatan jasmani dan rohani umat, melalui dakwah bi al-Haal dalam bentuk
pelayanan, serta pendidikan Islam, dan fastabiq al-Khairat.

Pegawai RSI Sultan Agung Semarang dalam kegiatan sehari-hari memiliki


motto yang dijadikan sebagai salah satu bentuk motivasi, yaitu “Mencintai Allah,
Menyayangi Sesama”. Keramahan, kenyamanan, dan kebersihan, merupakan
sapa keseharian RSI Sultan Agung Semarang. Kasih sayang menjadi sentuhan
khas yang dihadirkan, dan falsafah selamat menyelamatkan, selamat dunia dan
akhirat menjadi landasan pengelolaan rumah sakit. Inilah yang menjadi ciri
pelayanan kesehatan atas dasar nilai-nilai Islam yang diterapkan.

Visi merupakan tujuan jangka panjang suatu organisasi yang juga menjadikan
landasan pegawai dalam menjalankan tugasnya untuk mewujudkan keinginan
organisasi, khususnya RSI Sultan Agung Semarang. RSI Sultan Agung
Semarang memiliki visi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yaitu:
“Rumah sakit terkemuka dalam pelayanan kesehatan yang selamat dan
menyelamatkan, pelayanan pendidikan membangun generasi khaira ummah dan
pengembangan peradaban Islam menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati
Allah”.

Misi RSI Sultan Agung Semarang adalah menyelenggarakan pelayanan


kesehatan yang selamat menyelamatkan dan dijiwai semangat mencintai Allah
menyayangi sesama, menyelenggarakan pelayanan pendidikan dalam rangka
membangun generasi khaira ummah, dan membangun peradaban Islam menuju
masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah (RSI Sultan Agung Semarang,
2011:4).

Sebagai rumah sakit Islam, RSI Sultan Agung Semarang mempunyai tujuan
yang ingin dicapai, diantaranya:

a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan masyarakat untuk keselamatan iman


dan kesehatan jasmani sebagai upaya bersama untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
b. Terselenggaranya pelayanan kesehatan islami.
c. Terbentuknya jamaah Sumber Daya Insan (selanjutnya disebut SDI) yang
memiliki komitmen pelayanan kesehatan islami yang bertakwa, dengan
kecendiakawanan dan kepakaran dengan kualitas universal, menjunjung
tinggi etika rumah sakit Islam, etika kedokteran, dan etika kedokteran Islam,
menguasai nilai-nilai dasar Islam untuk disiplin ilmu kedokteran dan
kesehatan, dan melaksanakan tugas-tugas pelayanan rumah sakit, pelayanan
kependidikan, pelayanan penelitian, dan tugas dakwah dengan jiwa dan
semangat “Mencintai Allah Menyayangi Sesama"
d. Terselenggaranya pelayanan pendidikan dalam rangka membangun generasi
khaira ummah di bidang kedokteran dan kesehatan pada program diploma,
sarjana, magister, profesi, dan doktor, dengan kualitas universal siap
melaksanakan tugas.
e. Terselenggaranya silaturahim dan jejaring dengan pusat-pusat pengembangan
ilmu kedokteran, dan kesehatan, serta rumah sakit Islam di seluruh dunia
f. Terselenggaranya silaturahim yang intensif dengan masyarakat dan
partisipasi aktif dalam upaya membangun masyarakat sehat sejahtera yang
dirahmati Allah SWT.
g. Menjadi rujukan bagi masyarakat dan rumah sakit lain dalam pelayanan
kesehatan islami.
h. Terselenggaranya proses pengembangan gagasan, kegiatan, dan kelembagaan
sejalan dengan dinamika masyarakat, perkembangan rumah sakit, dan
perkembangan iptek kedokteran dan kesehatan.
i. Terwujudnya rumah sakit untuk pendidikan kedokteran dan kesehatan Islam
yang berkualifikasi B Plus untuk lima tahun ke depan, dan A untuk sepuluh
tahun kedepan
j. Terwujudnya rumah sakit pendidikan Islam utama (Islamic Teaching
Hospital).

3. Struktur Organisasi

A. GAMBAR 1 STRUKTUR O RGANISASI

4. Jenis Pelayanan

RS Sultan Agung telah terakreditasi 16 bidang pelayanan, menjadi bukti


kesanggupan pihak RSI Sultan Agung untuk tidak membeda-bedakan segala jenis
golongan masyarakat dalam memberikan pelayanan yang optimal. Hal tersebut
dibuktikan dengan diterimanya semua jenis asuransi yang dimiliki oleh pasien,
mulai dari Asuransi Kesehatan (ASKES) PNS,Sukarela sampai Asuransi untuk
masyarakat kurang mampu atau lebih dikenal dengan JAMKESMAS (Jaminanan
Kesehatan Masyarakat). Sehingga dengan demikian, semua lapisan masyarakat
yang menggunakan layanan kesehatan di RSI SA berhak menerima jenis tindakan
kesehatan yang sama tanpa membeda-bedakan.

5. Jumlah tempat tidur baitul izzah 1

Memiliki bed 37

6. Sumber daya manusia

Pendapatan sesuai UMR.

7. Kedudukan bagian keperawatan

PP, PA, Katim, PPJA, AP

B. M1 (Manusia/Ketenagaan)
1. Bagaimana struktur organisasi ruangan? Apakah anda erasa puas dan sesuai
dengan kemampuan perawat ?
Ruang Baitul izzah 1 terdiri dari perawat penanggung jawab, PPJA, perawat
pelaksana, administrasi pasien.
Penanggung Jawab Ruangan
(KARU)

PPJA (4 Perawat Penanggung


Jawab Asosiet)

PA (23 Perawat Asosiet)

Administrasi Pasien (1 petugas)

Dari hasil wawancara perawat merasa puas dengan kemampuan ataupun skill yang
dimilikinya. Berikut tugas dari perawat ruang Izzah 1 berdasarkan jabatannya :

JABATAN Tugas
KARU a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta
(kepala tenaga lain sesuai dengan kebutuhan
ruang) b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga keperawatan dan
tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan peraturan yang
berlaku
c. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan
d. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan atau asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai dengan
kebutuhan
e. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan
baru atau tenaga lain yang akan bekerja diruangan rawat
f. Mengatur dan mengkordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
diruang rawat
g. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga keperawatan
untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
standar
h. Mengkordinasikan seluruh kegiatan yang ada dnegan cara
bekerja sama dengan berbagai pihak ytang terlibat dalam
pelaksanaan diruangan
i. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan
dan tenaga lain yang berada diwilayah tanggung jawabnya
j. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan
bahan lain yang diperkirakan diruang rawat

JABATAN Tugas
PPJA a. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif
b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat jiak diperlukan
d. Mengkomunikasikan dan mengkordinasikan pelayanan yang
diberikan dari pihak amnapun
e. Membuat jadwal perjanjian klinik
f. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien mulai dan sampai pasien keluar ruamah
sakit
g. Mendampingi visite dokter
h. Melakukan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruang
dan perawat asociate
i. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan
JABATAN Tugas
PA a. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses
keperawatan dengan sentuhan kasih sayang
b. Melakukan tindakan perawatan yang telah disusun
c. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
d. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan
respons klien pada catatan
e. Melakukan program medik dengan penuh tanggung jawab
f. Membantu kepala ruang dalam penatalaksanaan ruang secara
administratif
g. Menyiapkan data klien baru, pulang maupun meninggal
h. Sensus harian dan formulir
i. Rujukan atau penyuluhan
j. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan

2. Bagaimana pembagian tugas di ruangan? Apakah sesuai dengan struktur organisasi di


ruangan ?
Tugas kepala ruang antara lain : mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan,
menyusun dan mengatur jadwal dinas, melakukan serah terima. Sedangkan tugas
perawat primer yaitu : membuat tujuan rencana keperawatan, melaksanakan rencana
yang sudah dibuat, melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruang,
menyeleggarakan konfrensi, orientasi pada pasien, melakukan pengarahan dan
bimbingan tim. Jadi kesimpulannya hasil observasi dan wawancara di ruang baitul
izzah 1 pembagian tugas telah sesuai strutur organisasi.

3. Apakah kepala ruang ruang melaksanakan tugas sesuai dengan optimal ?


Hasil observasi di baitul izzah 1 kepala ruang sudah melaksanakan tugas sudah
optimal
Yaitu: mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan, menyusun
dan mengatur jadwal dinas ruang dan melaksanakan tugas sudah optimal
4. Bagaimana kinerja ketua tim/PP? Apakah sudah sesuai dengan tugas-tugasnya?
Hasil observasi diruangan baitul izzah 1 Perawat pelaksana kinerjanya sudah baik dan
sudah sesuai dengan tugas-tugasnya.
5. Apakah anda membutuhkan pelatihan/pendidikan tambahan untuk melaksanakan
pekerjaan di ruangan? berikan alasannya?
Hasil wawancara yang didapatkan yaitu membutuhkan pelatihan dan pendidikan
tambahan, perawat baitul izzah 1 membutuhkan pelatihan guna untuk menambah ilmu
yang baru karena dunia pendidikan yang selalu berkembang dan berubah dan itu juga
sesuai kebijakan rumah sakit dan ada dengan biaya sendiri.
6. Bagaimana kebijakan rumah sakit terkait pelatihan/pendidikan? Apakah anda merasa
puas?
Dari hasil wawancara yang dilakukan untuk ada kebijakan rumah sakit berhubungan
dengan pelatihan yang diikuti oleh seluruh karyawan yang ada dirumah sakit bukan
hanya dari perawat saja. Setiap karyawan juga mengikuti pelatihan. Perawat
mengatakan puas karena adanya pelatihan atau pendidikan yang berfungsi untuk
menambah ilmu yang baru karena dunia pendidikan yang selalu berkembang dan
berubah
7. Apakah jumlah pendapatan yang diterima sesuai dengan latar belakang pendidikan?
apakah anda merasa puas ?
Dari hasil wawancara dengan perawat mengatakan bahwa pendapatan strata D3
dengan S1 ners sama yakni memiliki jumlah pendapatan yang sesuai dengan UMR
yang membedakan hanya tunjangan yang didapatkan. Dan rata-rata perawat di
ruangan baitul izzah merasa puas dengan pendapatan tersebut.
8. Berapa rata-rata jam anda bekerja selama sebulan?apakah anda merasa puas dengan
penjadwalan diruangan?
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala ruangan didapatkan dalam satu
bulan berkerja maka rata-rata 160 jam karena 1 hari sebanyak 7 jam pada hari senin
sampai jumat, namun hari sabtu 5 jam kerja. Dan apabila dihitung dalam 1 minggu
maka ada 35 jam tapi jam kerja bisa juga berkurang karena adanya tanggal merah .

9. Apakah ada kesempatan untuk mengambil cuti ?


Dari hasil wawancara didapatkan Pengambilan cuti dalam setahun yaitu: Pengambilan
cuti 12x/ tahun. Pengambilan cuti sesuai dengan kebutuhan, cuti sakit, cuti naik
haji/umroh, cuti hamil dan kepentingan perawat.
10. Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien, bagaimanakah tingkat beban kerja
diruangan?
Berdasarkan wawancara dengan beberapa perawat pelaksana dan kepala ruang, bahwa
mereka sudash memiliki porsi sendiri sendiri dalam pelaksanaan tugasnya jadi tidak
merasa terbebani dengan pasien yang bergantungan.
11. Bagaimana peran POS/pembantu perawat diruangan? Apakah meringankan
pekerjaan anda?
Dari wawancara dan observasi didapatkan hasil bahwa diruangan baitul izzah 1
terdapat pos namun keliling tidak stanbay diruangan . Tugas dari pos yaitu mengantar
darah ke laboratorium, mengantar hasil pemeriksaan lab, hasil rotgen , mengantar
linen dan alat untuk disterilkan. Hal tersebut sangat membantu dalam efisiensi waktu.

12. Apakah menurut anda, rasio jumlah perawat dengan pasien sudah sesuai?
Jumlah perawat di ruang baitul izzah 1 sudah sesuai jumlah perawat yang dibutuhkan
pada shift pagi, sore dan malam tergantung pada tingkat ketergantungan pasien.

13. Sebutkan 5 kasus besar penyakit yang ada diruangan?


Dari hasil observasi 5 kasus besar yaitu operasi dengan kondisi emergency, pasien
terminal CA. CKD.
14. Sebutkan BOR (bed occupancy rate) dan ALOS (average lenght of stay) pasien?

rate pasien perhari


BOR =
TT x periode/hari

415.645
=
47 x 214

415.645 i
=
7.918

= 52,5 % / hari (selama pandemi


jumlah hari perawatan
ALOS =
jumlah pasien keluar

214
=
53,5

= 4 hari

C. M2 (Material/Sarana/Prasarana)
1. Jelaskan gambar denah ruangan ?

2. Sebutkan inventaris peralatan kesehatan,jumlah linen dan administrasi


penunjang?
Jumlah linen itu stocknya terpusat dari sup ke Unit, di bagi menjadi 5 yaitu
Bersih, kotor, di rendam, Laundry dan . Dan yg sering terjadi adalah penumpukan
di laundry jadi terkadang kekurangan linen.
3. Sebutkan jenis kelas perawatan di ruangan dan fasilitas masing-masing kelas,serta
kondisinya ?
Di ruang Baitul Izzah 1 adalah ruang untuk kelas 3 semua, pasien multi kasus ada
bedah, jantung , paint center dll.
4. Apakah lokasi dan denah ruangan sudah baik menurut anda?
Denah ruangan sudah cukup baik dan tertata rapi.
5. Apakah ada rencana merenovasi ruangan ? Jika ya,ruangan apa ?
Untuk rencana renovasi ruangan tahun ini belum ada, karena pengajuan nya
pertahun kebagian unit tidak ke umum.
6. Apakah peralatan kesehatan diruangan sudah sesuai dan lengkap untuk merawat
pasien ?
Di ruang baitul Izzah 1 peralatan sudah sesuai tetapi masih ada yg kurang
lengkap seperti alat nebulezer.
7. Apakah ada rencana penambahan peralatan perawatan ?
Untuk saat ini di ruang Baitul Izzah 1 rencananya akan menambah alat Nebulezer
dan pengajuannya ke direktur Rumah Sakit .
8. Apakah jumlah alat sudah sesuai dengan rasio pasien ?
Belum ideal dengan kebutuhan pasien, seperti syring pump dan tensimeter digital.
9. Apakah fasilitas di ruangan sudah lengkap untuk merawat pasien ?
10. Apakah semua perawat mampu menggunakan semua peralatan dengan baik ?
Perawat di ruang Izzah 1 mampu menggunakan peralatan dengan baik
11. Apakah administrasi penunjang yang dimiliki diruangan sudah memadai ?
Sudah memadai untuk Administrasi penunjang nya di ruang Baitul Izzah 1.

D. M3 (Metode):
1. MAKP

Model asuhan keperawatan yang digunakan:

a. Apa model asuhan keperawatan yang digunakan di ruangan ini?


Moduler
b. Apakah Anda mengerti/memahami model asuhan keperawatan yang
digunakan?
Sudah, karena sebelumnya ada sosialisasi mengenai model asuhan
keperawatan
c. Apakah model asuhan keperawatan yang digunakan sudah sesuai menurut
Anda?
Sudah sesuai
d. Apakah model asuhan keperawatan sudah sesuai dengan visi dan misi?
Sudah sesuai

Efektif dan efisiensi model asuhan keperawatan

a. Apakah model asuhan keperawatan yang digunakan berpengaruh terhadap


lama perawatan pasien? Berapa rata-rata pasien perhari?
Model asuhan keperawatan yang digunakan berpengaruh terhadap lama
perawatan pasien, rata-rata pasien perhari tidak menentu
b. Apakah model yang digunakan meningkatkan kepercayaan pasien?
Dalam menentukan kepercayaan klien harus menggunakan kuesioner
kepuasaan pelayanan, untuk sejauh ini belum pernah memberikan kuesioner
tersebut. Tetapi di ruangan izzah 1 tingkat komplainnya rendah
c. Apakah model yang digunakan tidak meningkatkan beban kerja Anda?
Model yang digukana menurunkan beban kerja, karena pasien dibagi sesuai
tim
d. Apakah model yang digunakan memberatkan pembiayaan?
Tidak, karena pembiayaan tidak termasuk faktor yang memengaruhi model
asuhan keperawatan
e. Apakah model yang digunakan mendapatkan kritik dari pasien?
model yang digunakan tidak pernah mendapat kritik dari pasien

Pelaksanaan model asuhan keperawatan:

a. Apakah komunikasi dapat terjalin dengan adekuat antara tim kesehatan?


Komunikasi sudah terjalin dengan adekuat antara tim kesehatan
b. Apakah rencana keperawatan dapat dilaksanakan secara kontinyu?
Rencana keperawatan dapat dilaksanakan secara kontinyu, karena antar
perawat selalu menuliskan semua tindakan yang sudah dilakukan dan
melaporkan tindakan apa saja yang belum dilakukan, sehingga tindakan yang
belum dilakukan dapat dilaksanakan oleh shift selanjutnya
c. Apakah anda (PP/PA) sering mendapatkan bimbingan dari kepala ruang?
PP sering mendapat bimbingan dari kepala ruang
d. Apakah tindakan keperawatan dilakukan sesuai standar ?
Tindakan keperawatan sudah dilakukan sesuai standar

Tanggung jawab dan pembagian tugas:

a. Apakah pembagian tugas Anda sudah jelas?


Pembagian tugas karu, ka tim dan PP sudah jelas
b. Jelaskan tugas Anda sesuai dengan model asuhan keparawatan yang
digunakan di ruangan?
Tugas Kepala ruang :
- Mengatur dan mengkoordinasi seluruh pelayanan
- menyusun dan mengatur jadwal dinas
- Memberikan pengarahan dan motivasi
- membantu memecahkan masalah
c. Apakah menurut Anda kondisi pasien dapat selalu terpantau dan kebutuhan
pasien dapat terpenuhi ?
Kondisi pasien dapat selalu terpantau dan kebutuhan pasien dapat terpenuhi,
karena pasien sudah dibagi sesuai tim sehingga tim tersebut akan selalu
memantau dan memenuhi kebutuhan pasien.

2. Overan jaga
a. Berapa kali operan jaga dilakukan?
2 kali, pukul 07.00 dan 14.00
b. Apakah overan telah dilaksanakan tepat waktu?
Selalu tepat waktu
c. Apakah overan dihadiri oleh semua perawat yang terkait (perawat 2 shift)?
Overan dihadiri oleh semua perawat 2 shift
d. Siapa yang memimpin overan?
Kepala ruang
e. Apakah yang harus dipersiapkan dalam pelaporan overan? Sebutkan?
- Status pasien
- Hand over
f. Apa yang disampaikan dalam overan ? sebutkan?
- Nama, umur dan kamar pasien
- Status pasien
- Tindakan yang belum dilakukan
g. Apakah ada buku khusus untuk mencatat hasil laporan overan?
Tidak ada, saat overran perawat menulis PR atau tindakan yang belum
dilakukan menggunakan kertas kecil sebagai catatatan
h. Apakah ada kesulitan dalam mendokumentasikan laporan overan?
Ada, pada hand over tempat untuk menulis laporannya terlalu sempit
mengingat banyaknya informasi yang harus dituliskan
i. Apakah ada interaksi dengan pasien saat melakukan overan?
Ada interaksi dengan pasien saat melakukan overan
j. Bagaimanakah tehnik pelaporan overan ketika berada di depan pasien?
Tehnik pelaporan overan ketika berada di depan pasien sama dengan
menyebutkan nama pasien, status dan program pasien
k. Berapa rata-rata lama waktu untuk mengunjungi pasien saat overan?
3 menit
l. Apakah kepala ruang mengevaluasi kesiapan perawat shift pengganti?
Kepala ruang tidak mengevaluasi kesiapan perawat shift pengganti
3. Ronde keperawatan
a. Apakah ruangan ini mendukung adanya kegiatan ronde keperawatan?
Mendukung, tetapi sejauh ini ronde keperawatan belum terlaksanakan
b. Apakah sebagian besar perawat mengerti adanya ronde keperawatan?
Beberapa perawat ada yang belum mengerti ronde keperawatan, karena
diruangan belum pernah melakukan ronde
c. Apakah pelaksanaan ronde keperawatan sudah optimal ?
Belum
d. Berapa kali ronde keperawatan dilakukan dalam 1 bulan ?
Ruangan belum pernah melakukan ronde keperawatan
e. Apakah keluarga mengerti tentang adanya ronde keperawatan ?
Keluarga belum mengerti tentang adanya ronde keperawatan
f. Apakah tim yang terlibat dalam ronde keperawatan hadir semua ?
Ruangan belum pernah melakukan ronde keperawatan
g. Apakah tim yang terlibat dalam ronde keperawatan mengikuti kegiatan
secara optimal?
Ruangan belum pernah melakukan ronde keperawatan
4. Supervisi
a. Apakah anda mengerti tentang supervisi?
Supervisi merupakan petugas yang berwenang untuk memantau atau
mengecek atau mencatatat semua kegiatan dari askep, serta jumlah pasien,
jumlah perawat yang dating serta jumlah mahasiswa praktikan yang hadir di
tempat tersebut.Serta memberikan pengarahan atau pelatihan serta sosialisasi
tentang adanya suatu kejadian yang menjadikan ancama dari semua kegitan
di rumah sakit.
b. Apakah Anda pernah mendapatkan pelatihan dan sosialisasi tentang
supervisi?
Sudah pernah dilakukan sosialiasi tentang supervisi
c. Apakah supervisi telah dilakukan di ruangan?
Supervise telah melakukan atau mencatat semua pasien yang saat itu berapa,
perawat yang datang saat itu berapa, serta tindakan yang sudah dilakukan apa
saja.
d. Berapa kali supervisi dilakukan ?
Tidak terjadwal
e. Siapakah yang melakukan supervisi ?
Supervisi dilakukan oleh kepala ruang Baitul Izzah 1, dilakukan tidak
terjadwal
f. Bagaimanakah alur supervisi yang ada di ruangan?
Untuk alur supervisi yaitu kepala ruang mengobservasi langsung keruangan
saat perawat pelaksana melakukan tindakan.
g. Apakah ada format baku untuk supervisi setiap tindakan? Sebutkan format
yang ada?
Tidak ada buku khusus supervisi
h. Apakah format supervisi sesuai dengan standar keperawatan?
Karena tidak ada buku khusus supervisi maka tidak ada format buku
supervisi
i. Apakah hasil supervisi disampaikan kepada perawat?
Untuk hasil supervise selalu disampaikan kepada perawat untuk tindakan
asuhan keperawatan
j. Apakah selalu ada umpan balik dari supervisi untuk setiap tindakan ?
Iya ada umpan balik
k. Apakah Anda puas dengan hasil dari umpan balik tersebut?
Untuk umpan balik sangat puas dengan hasil dari umpan balik tersebut
l. Apakah anda akan merubah sesuai hasil perbaikan supervisi?
Iya sesuai dengan perbaikan yang diinginkan.
5. Perencanaan pulang
a. Apakah anda mengerti tentang perencanaan pulang? jelaskan ?
Perencanaan pulang adalah suatu tindakan yang dilakukan pada saat pasien
masuk 1x24 jam sampai pasien keluar dari rumah sakit. Perencanaan pulang
atau discharge planning pada ruang Baitul Izzah 1 menggunakan tehnik lisan
dan tertulis dan dilakukan dari mulai pasien masuk sampai pasien akan
keluar dari Rumah Sakit
b. Apakah yang anda berikan saat melakukan perencanaan pulang? Jelaskan?
Pada saat perencanaan pulang yang diberikan adalah form perencanaan
pulang, obat – obatan atau terapi, edukasi terkait kondisi.
c. Apakah anda bersedia melakukan perencanaan pulang mulai pasien masuk
sampai akan keluar RS?
Bersedia
d. Apakah ada pembagian tugas tentang perencanaan pulang?
Tidak ada pembagian khusus dalam perencanaan pulang
e. Apakah media brosur/leflet yang ada mencukupi sesuai dengan kasus yang
muncul di ruangan?
Media yang diruangan sangat mencukupi dan sesuai dengan standar Rs.
f. Apa bahasa yang digunakan saat melakukan perencanaan pulang?
Bahasa yang digunakan dalam perencanaan pulang adalah bahasa indonesia
g. Apa tehnik yang digunakan dalam perencanaan pasien pulang (lisan,
tertulis)?
Teknik yang digunakan ada 2 yaitu lisan berupa penjelasan dan edukasi serta
teknik tertulis berupa format penandatangan form pemulangan.
h. Apakah bahasa yang Anda gunakan dalam melakukan perencanaan pulang
difahami dengan mudah oleh pasien?
Bahasa yang digunakan dalam menyampaikan mudah dipahami oleh pasien
dan keluarga
i. Apakah Anda mendokumentasikan setiap selesai melaksanakan perencanaan
pasien pulang?
Didokumentasikan di buku status pasien.
6. Dokumentasi keperawatan
a. Model dokumentasi keperawatan apa yang digunakan di ruangan ini?
Model dokumentasi keperawatan diruangan Baitul Izzah 1 menggunakan
buku, serta terinput dikomputer.
b. Apakah sudah ada format pendokumentasian yang baku di ruangan ini?

Dirungan Baitul Izzah 1 menggunakan model dokumentasi yang sudah baku

c. Apakah Anda mengerti cara pengisian format dokumentasi dengan baik dan
benar ?
Sudah
d. Apakah menurut Anda format dokumentasi yang ada memudahkan perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan?

Format yang ada mudah dipahami

e. Apakah Anda melakukan pendokumentasian dengan tepat waktu (segera


setelah melakukan tindakan)?

Pendokumentasian dilakukan setelah tindakan

f. Apakah menurut anda format dokumentasi yang ada menambah beban kerja
perawat?
Sama sekali tidak, karena pendokumentasian juga wajib dilakuan setelah
tindakan dan format yang digunakan sangat mudah dan baku.
g. Apakah format dokumentasi yang digunakan banyak menyita waktu
perawat?
kurang lebih waktu yang digunakan perawat untuk pendokumentasian
keperawatan 1 jam, karena semua perawat serentak untuk melakukan
dokumentasi.

E. M4 (MONEY)
Dalam penyusunan rencana anggaran tahunan kepala ruang selalu dilibatkan.
Pemenuhan kebutuhan ruangan seperti biaya operasional, pengadaan alat dan barang,
serta pengembangan fasilitas ruangan sudah terpenuhi dengan baik, pengadaan dana
bagi ruangan (renovasi ruangan), sumber dana operasional ruangan,pendanaan alat
kesehatan, pendanaan fasilitas kesehatan bagi pasien, dan pendanaan bahan kesehatan
(habis pakai), serta pengembangan fasilitas berasal dari Rumah Sakit yang diperoleh
dari unit anggaran jangka panjang RS Islam Sultan Agung Semarang.

Jenis pembiayaan pada pasien di Ruang Baitul Izzah 1 terdapat 2 jenis, yaitu :

1. Umum
2. Asuransi BPJS : PBI dan non PBI

Berdasarkan akumulasi data penanggung jawab pasien rawat inap diperoleh hasil
persentase rawat inap dengan BPJS PBI 95% dan UMUM 5%.
Tarif kamar rawat inap
KELAS TARIF VISIT DOKTER
VVIP Rp. 1.400.000 Rp.150.000
VIP A Rp. 800.000 Rp. 110.000
VIP B Rp. 600.000 Rp. 100.000
1 Rp. 400.000 Rp. 90.000
2 Rp.225.000 Rp. 80.000
3 Rp. 150.000 Rp. 70.000
Isolasi Rp. 225.000
Akomodasi kamar perawatan ICU
Kelas Akomodasi
Reguler Rp.500.000
Eksekutif Rp. 750.000

 Kamar perawatan reguler untuk pasien kelas 1, II, III


 Kamar perawatan eksekutif untuk pasies kelas VIP dan VVIP
Tarif tindakan
Jenis tindakan Harga

Pendaftaran rawat jalan ps lama Rp. 15.000

Pemeriksaan dokter spesialis Rp. 125.000


rawat jalan
Laborat
 Paket darah rutin 3 Rp. 190.000
 Creatinine Rp. 45.000
 Ureum Rp.40.000

 Asam urat Rp. 45.000

 Na, K. CL Rp.200.000
Rp. 40.000
 SGOT
Rp.40.000
 SGPT
Rp.30.000
 Glukosa sewaktu
35.0000
 Gol darah

Radiologi
Thorak non kontras Rp.220.000
Kamar perawatan kelas 3 Rp. 100.000
Pasang infus Rp.43.000
Injeksi /hari Rp. 13.000
Tindakan keperawatan Rp.20.000
Konsul doster Rp.10.000
Asuhan keperawatan/ pasien Rp. 6.000
Ekg / pasien Rp. 59.000
Visit dokter spesialis Rp.70.000
Scarren Rp. 10.000
Nebul/ kali Rp. 65.000
O2 tabung 2-4 liter Rp.90.000
GDS/ kali Rp. 42.0000
GB kecil/ kali Rp. 25.000
GB sedang/ kali Rp. 30.000
GB besar / kali Rp. 42.000
Visit dokter umum kelas 3 Rp. 35.000
Pasang DC Rp. 30.000
NGT Rp.30.000
SOonde/ hari Rp. 6.000
Syring pump Rp. 75.000
monitor pasien per/jam Rp. 7.000

F. M5 (MARKET )
1. BOR
BOR (Bed Occupency Rate) menunjukan sampai seberapa jauh
pemakaian tempat
tidur yang tersedia di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu, bila nilai ini
mendekati
100% berarti ideal.
Rumus untuk menghitung BOR adalah sebagai berikut :

Jumlah hari pasien X 100%


TT x periode/hari
Berdasarkan hasil pengkajian pada hari Selasa, tanggal 17 November 2020
didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur ruang Sakura yaitu 37 tempat tidur
dengan rincian sebagai berikut
BOR = jumlah hari pasien X 100%
TT x periode/ hari
= 416,695 X 100%
37 x 214
= 416,695 X 100%
7,918
= 52,5 %
2. Gambaran karakteristik pasien
Pasien di Ruang Baitul Izzah 1 mayoritas pasien asuransi BPJS PBI kelas 3, dan
non PBI kelas 3, pasien merupakan rujukan dari rumah sakit daerah, latar
belakang pendidikan pasien adalah SD, dan berprofesi mayoritas buruh, petani
dan nelayan . Daerah asal pasien di dominasi daerah timur seperti Demak, Kudus,
Rembang, Purwodadi, Jepara, Pati, Cepu.
3. Mutu Pelayanan
Dalam peningkatan mutu pelayanan :

a. Meningkatkan kompetensi perawat dengan proses pengajuan pelatihan


kepada perawat
b. Mengadakan rapat ruangan dengan agenda pembahasan kendala yang terjadi
dalam ruangan , biasanya dilakukan satu bulan sekali.
4. Unit Penjaminan Mutu
Dalam penjaminan mutu yang ada di ruang Baitul Izzah 1 sudah optimal.
Gambaran mutu pelayanan di bagi menjadi 3 :
a. Mutu Unit
Meliputi kemanan pasien seperti angka kejadian jatuh / resiko jatuh pada
pasien, tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan, tingkat pengetahuan
pasien , dan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.
Di Ruang Baitul Izzah 1 angka kejadian pasien jatuh masih tinggi
dikarenakan kondisi pasien sendiri yang mayoritas pasien post op ,
kurangnya pengetahuan pada pasien sehingga perawat mengoptimalkan
edukasi ke pasien, serta fasilitas seperti lantai yang licin.
b. Mutu Syariah
Dalam plaksanaan mutu syariah di Ruang Baitul Izzah setiap tindakan yang
dilakukan sesuai dengan gender pasien, jika pasien laki-laki tindakan akan
dilakukan oleh perawat laki laki, dan jika pasien perempuan tindakan akan
dilakukan oleh perawat perempuan . Tindakan biasanya seperti : pembuangan
DC urin, pemeriksaan EKG, ganti balut, dan sebagainya.
c. Visit dokter
Kunjungan dokter pada pasien untuk anamnesa dan melihat perkembangan
dari pasien masing-masing dokter, lalu memberikan advice atau terapi
tambahan yang disampaikan ke perawat jika di butuhkan .
5. Gambaran mutu pelayanan
a. Angka kejadian pasien jatuh di ruang baitul izza 1 cukup tinggi yang
disebabkan karenena fasilitas rusak, kecerobohan pasien.
b. Dalam tingkat pengetahuan pasien rendah karena sebagian besar
berpendidikan menengah kebawah, sehingga perawat sering melakukan
edukasi kepada pasien dan keluarga.
c. Pemenuhan kebutuhan personal hygine pasien tergantung dari kondisi pasien,

yang biasanya personal personal hygine di bantu oleh keluarga dan perawat.

M1 (MAN / Sumber Daya Manusia)

No Analisa SWOT Bobot Rating B X R Hasil

1 a. Internal Faktors (IFAS)


Strength
S-W =
1. Berdasarkan struktur organisasi, 0,3 3 0,9 3,0-2,0
beberapa perawat mengatakan puas
= 1,0
karena sudah terstruktur dengan baik.
2. Pembagian tugas di ruangan sudah 0,3 3 0,9
sesuai
0,4 3 1,2
3. Rumah sakit sangat mendukung adanya
pelatihan maupun pendidikan 1 9 3,0
Total

Weakness

0,5 2 1,0
1. Masih banyak perawat yang berlatar
pendidikan D3. 0,5 2 1,0
2. Perawat ruangan tidak sesuai dengan
struktur organisasi
1
4 2,0

Total

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya pengembangan pelatihan
terhadap perawat ruangan untuk
0,5 3 1,5 O-T
meningkatkan kualitas serta pelayanan
terhadap pasien 2,5-2,0
2. Jumlah gaji pokok yang diterima sama
0,5 2 1,0 = 0,5
yang membedakan hanya tunjang

Total
1,0 5 2,5

Treathened
1. Tingkat beban kerja peruat di ruangan,
0,5 2 1,0
sudah sesuai dengan pembagian tugas
2. Terbatasnya kesempatan untuk
mengambil cuti 0,5 2 1,0
Total
1,0 4 2,0

M 2 (Material/Prasaranal)

No Analisa swot Bobot Rating Bobot*rating Hasil


1 Strengh S-W : 4-2,6 :
1. Ruang baitul 1,4
izzah 1 sudah 0,5 4 2
mewadahi
terkait
administrasi
penunjang 0,5 4 2
2. Terdapat denah
lokasi ruangan
yang strategis
1,0 4
Total

Weakness
1. Tidak terdapat 0,4 2 0,8
box emergency
2. Beberapa alat 0,3 3 0,9
tensi dan alat
ekg kurang
berfungsi
dengan baik 0,3 3 0,9
3. Kurang
mewadahinya
alat nebulizer
dengan rasio
pasien dengan
kebutuhan 1,0 2,6
nebulizer

Total 1,0 4 4

Opportunity
c. Sedang O-T : 4-2 :2
dilakukan 1,0 4 4
pengajuan
terkait
penambahan
nebulizer

Total 1,0 4 4

Threatment
 Keterbatasan
beberapa alat 1,0 2 2
yang tidak
terdapat dalam
RSISA

Total 2

Methode (M3)
Analisa SWOT Bobot Rating BxR S-W

Internal faktor (IFAS)


Kekuatan/strength

a. RS memiliki visi,misi dan motto 0,2 3 0,6


sebagai acuan melaksanakan
kegiatan pelayanan
b. Sudah ada model MAKP yang 0,2 3 0,6 S-W
digunakan yaitu MAKP moduler
3,0 – 2,0 =
c. Supervisi sudah dilakukan
1,0
kepala ruang 0,2 3 0,6
d. Terciptanya komunikasi yang
baik antara perawat dan tim
kesehatan lain. 0,2 3 0,6
e. Rencana kegiatan terlaksana
dengan baik
0,2 3 0,6

Total 1 3,0

Eksternal Factors (EFAS)


Kelemahan/weakness

a. Tidak adanya SOP Ronde 0,6 2 1,2


keperawatan serta ronde
keperawatan belum optimal
b. Tidak ada buku supervisi 0,4 2 0,8

Total 1 2

Peluang/opportunity O–T

a. Adanya mahasiswa profesi 0,5 4 2


keperawatan praktik manajemen
O-T
keperawatan
b. PA dan PP sering mendapatkan 0,5 3 1,5 3,5- 3,0 =
bimbingan dari kepala ruang 0,5
hampir setiap hari saat
pelaksanaan model asuhan
keperawatan
Total 1 3,5

Ancaman/Threatment
M5 (MUTU DAN PELAYANAN)

Analisa SWOT B R BxR S –W


Material 1,92–2,4

Internal faktor (ifas) = -0,48

Strenght

1. Mengoptimalkan mutu pelayanan dengan 0,4 3 0,12


cara islami dan ramah serta rutin
berinteraksi dengan pasien
2. Setiap pengelolaan obat di ruang Baitul
Izzah 1 sudah sesuai atau baik dibuktikan
dengan adanya loker untuk setiap pasien, 0,3 3 0,9
sehingga tidak terjadi kesalahan atau
(medical eror). Dan setiap pemberian obat
perawat melakukan dobel cek dan
identifikasi pasien dan obat high alert
disimpan di troli emergency
3. Unit penjaminan mutu di ruang Baitul
Izzah 1 sudah dilakukan

Total 0,3 3 0,9

1 1,92
Weakness
1. Visit dokter anestesi sebelum operasi 0,6 2 1,2
tidak dilakukan di ruang Baitul Izzah 1,
tetapi dilakukan di poli
2. Kapasitas pengunjung sudah sesuai
protocol kesehatan sehingga pasien 0,4 3 1,2
nyaman
1 2,4
Total
Eksternal faktor (EPAS) O-T

Oportunity 4-1,8 =
1. Adanya program latihan kepada 2,2
1 4 4
perawat
1 4
Total
Threat
1. Adanya resiko pasien jatuh yang tinggi 0,3 3 0,9
akibat kurangnya pengetahuan pasien
dan juga terkait dengan fasilitas (lantai
yang licin)
2. Tuntutan masyarakat yang menginginkan 0,3 3 0,9
pelayanan yang optimal
Total
0,6 1,8

A. DIAGRAM LAYANG

O M1 = SW (1,0), OT (0,5)
M2 = SW (1,4), OT (2)
3
M3 = SW (1,0), OT ( 0,48)
M5= (-0,4);(0,6)

M2= (1,4);(2,0)
M5 = SW (-0,4), OT (2,2)
2

1 M1 = (1,0);(0,5)

M3 = (1,0);(0,48)

W -3 -2 -1 0 1 2 3 S

-1

-2
T

Tabel A. Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan SWOT maka


dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Tidak terdapat box emergency
2. Kurangnya alat nebulizer yang tidak sesuai dengan ratio pasien penggunaanya
3. Keterbatasan alat dalam RSISA

B. Prioritas masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diambil prioritas masalah


yang akan diselesaikan yaitu kurangnya prasarana ruangan/ keterbatasan alat dalam
rumah sakit, permasalahan tersebut diatasi dengan cara menyediakan box emergency
untuk memasukkan dan menata alat yang dibutuhkan untuk melakukan code blue
sehingga meminimalisirkan waktu saat penangan kegawatdaruratan dan mencegah
terjadinya angka kematian ruangan.

C. POA

Program
Indikator Target
No Masalah Tujuan / Waktu P.Jawab
Keberhasilan sasaran
Kegiatan
1 Tidak  untuk Box Perawat Klien Pekan Kelmpok 4
terdapatnya mempe emergenc mengunakan keadaan ke-2
box rmudah y/Box Box kritis
emergency dalam code blue emergency
ruangan pengam dengan baik
bilan saat
alat melakukan
emerge tindakan
ncy kegawatdarur
 memini atan dengan
malisir waktu yang
pembua cepat
ngan
waktu
dalam
penolon
gan

Anda mungkin juga menyukai