Definisi
Nyeri/rasa tidak enak sepanjang orbita sampai tengkuk
Epidemiologi
Penelitian epidemiologi internasional didapatkan prevalensi
life time dari nyeri kepala adalah 90% pria, 96% wanita
NB
Nyeri kepala berdenyut dan menusuk penyakit vascular spt migrein,
malformasi vascular intracranial
Nyeri kepala tertekan, seperti mengikat sering berhubungan dengan gangguan
emosional
Nyeri kepala tumpul dan terus menerus massa intracranial
Nyeri kepala yang paling hebat diperkirakan adalah migrein, rupture aneurisma
intracranial,meningitis
Nyeri kepala derajat ringan dan lama diperkirakan pada kelainan serius spt :
hematoma,tumor atau abses otak
MIGRAINE
Dianggap karena perubahan vascular
Vasokonstriksi arteri extracranial,meningeal dan cerebral ( fenomena visual / gelaja
prodromal ) dilatasi dan distensi pemb. Darah cranial terutama a carotis externa ,
amplitude pulsasi ↑ ( nyeri yang menusuk ) pembuluh darah jadi kaku ( rasa nyeri
menetap ) fase kontraksi otot dalam darah terdapat NFE / Neurokin Forming
Enzim
Aura adalah gejala neurologic fokal yang mendahului atau menyertai serangan
migraine
1. Aura : visual, sensoris, speech, 5 menit-1 jam
Aura Visual : Scintillating scotoma bintik kecil >>, gangguan visual
salah satu lapangan pandang
(Fenomena negative )
Fotopsia : adanya kilatan cahaya menyilaukan ( Fenomena positif )
Aura Sensorik : kebas atau rasa panas pada separuh badan
Aura motorik : Hemiparesis, Disfagia, kesulitan bicara
CYCLICAL VOMITING
2.5% schoolchildren
Recurrent unexplained nausea & vomiting 4x dalam 1 jam-5
hari
No sign of gastrointestinal disease
ABDOMINAL MIGRAINE
12% of schoolchildren
Abdominal pain, anorexia, nausea, vomiting
1-72 jam
RETINAL MIGRAINE
Jarang
Paling tidak ada 2x serangan scintillating, scotoma, blindness
Hanya 1 mata saja
Diikuti serangan nyeri kepala migren
Tidak ada penyakit lain
COMPLICATIONS OF MIGRAINE
CHRONIC MIGRAINE
Migraine without aura
> 15 hari/bulannya
> 3 bulan
Tanpa ada tanda medication over used
STATUS MIGRAINOUS
Severe headache migraine > 72 jam
Tidak ada hubungan dengan penyakit lain
MIGRAINOUS INFARCTION
Jarang
Satu atau lebih aura typical yang menetap selama 1 jam
Pada neuroimaging nampak infark
Daerah infark sesuai dengan gejala aura
Epidemiologi TTH
Prevalence lifetime TTH 78%
Episodik TTH 63% pria 56%, wanita 71%
TTH kronik 3% pria 2%, wanita 5%
CLUSTER HEADACHE
Episodic Cluster Headache : serangan selama 7 hari-1 tahun dengan
selang bebas nyeri selama 14 hari atau lebih
Chronic CH : serangan selama > 1 tahun tanpa remisi, atau dengan
remisi yang berlangsung < 14 hari
Chronik CH yang episodic : ada masa remisi selama 14 hari atau > dalam
1 tahun sesudah onset, kemudian diikuti masa tanpa remisi pada tahun
berikutnya
PAROXYSMAL HEMICRANIA
Serangan > 5x/hari
Setiap serangan berlangsung 2-30 menit
Severe headache, unilateral
Supraorbital or temporal pain
Gejala aktivasi parasimpatik ipsilateral dengan nyerinya
Mempunyai respon absolut terhadap indomethasin
Jenis episodik dan kronik
HEMICRANIA CONTINUA
Nyeri kepala unilateral terus-terusan
Respons baik terhadap indomethasin
Moderate pain
MEDICATION OVERUSE
Penggunaan obat : triptan, ergotamine, opioid, kombinasi analgetikum >
10 hari per bulannya
Simple analgesic > 15 hari per bulannya
Menggagalkan serangan
Pasien istirahat di tempat tidur dan relaks penthobarbital 0,1 gr peroral, +
ergotamine tartart 3-4 mg Sublingual dengan atau tanpa cafein
Preventif Migren
Kriteria :
Lebih dari 3 serangan moderate/severe headache/bulan
Kegagalan abortive medication
Adanya penurunan quality of life
Kemauan pasien : makan obat tiap hari
B. Terapi Preventif :
Metisergid maleat ( Sansert ) Ergotamin tartrat
2mg 2-3 x / hari waktu makan Klorpromazin
efektif mengobati nyeri Lithium karbonat
Kortikosteroid Verapamil
Pemeriksaan
I. Pemeriksaan Klinis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik neurologik
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
II. Rutin : Kimiawi darah rutin lengkap, EEG
III. Khusus (bilamana diperlukan)
Foto sinus, tengkorak
Foto servikal, gigi geligi, sendi temporo mandibular
Darah khusus : metabolik, endokrin, serologis
Punksi lumbal
CT san otak/MRI, angiografi, USG karotis
THT/Mata
Definisi
Gangguan orientasi di ruangan dimana perasaan dirinya bergerak berputar
ataupun bergelombang terhadap ruangan sekitarnya (vertigo subjektif) atau ruangan
sekitarnya bergerak terhadap dirinya (vertigo subjektif)
= Dizziness gangguan perasaan keseimbangan tubuh terhadap ruang
sekitarnya = giddiness
Vertigo berasal dari kata lain “vertere” yang artinya memutar
Sistem Vestibuler
A. Sistem Vestibuler Sentral
Inti-inti vestibuler di medula oblongata
Serebelum beserta connecting central pathway-nya
B. Sistem Vestibuler Perifer
End organ vestibuler Saku-endolimpatikus
Kanalis semisirkularis Ganglia vestibularis Scarpey
Utrikulus Nervus Vestibuler
Sakulus
Klasifikasi :
I. VESTIBULOGENIC DIZZINESS
A. Vertigo Sentral : Kelainan di batang otak, serebelum dan otak =
secunder vestibular disorders
Stroke batang otak atau TIA vertebrobasiler
Neoplasma (cerebellopontin angle tumor)
Migren basiler
Trauma
Perdarahan serebelum
Infark batang otak serebelum
NISTAGMUS
Suatu gerakan bola mata bersama dengan komponen cepat menunjuk satu
arah disertai komponen lambat ke arah berlawanan
Komponen cepatnya ke arah telinga yang sehat sedangkan komponen
lambatnya ke arah telinga yang sakit
Arah nistagmus dinamai sesuai dengan arah komponen cepatnya
Bersifat sentral (mis. Pada penyakit serebellar) tidak akan berkurang bila
dilakukan fiksasi visual, yaitu mata memandang kepada satu benda yang bergerak
Nistagmus perifer pada neuritis vestibuler lebih meningkat bila pandangan
diarahkan menjauhi telinga yang terkena dan berkurang bila dilakukan fiksasi visual
Pada Nistagmus perifer, nistagmus akan berkurang bila kita memfiksasi
pandangan kita ke suatu benda
Nistagmus : hubungan inti vestibuler dengan inti saraf kranial III, IV, VI
Gerak bola mata pada nistagmus : Ada 2 komponen yaitu gerakan lambat ke
satu arah kemudian diikuti gerak cepat ke arah yang berlawanan. Gerak cepat ini
dianggap sebagai nistagmus
TINNITUS
Peranan telinga adalah merubah getaran bunyi (energi mekanik)
di kokhlea menjadi listrik potensial (energi listrik) supaya dapat diteruskan oleh
sistem auditorius dan dicerna ke otak yaitu di korteks area auditorius lobus
temporalis
Pada tinnitus impuls bukan berasal dari bunyi eksternal yang
ditransformasikan melainkan berasal dari sumber impuls abnormal dari dalam tubuh
sendiri
Jadi tinnitus adalah suatu gangguan pendengaran berupa keluhan
perasaan mendengar suara bising tanpa ada rangsang bunyi dari luar
Impuls Abnormal :
Penyakit dari Bagian Perifer
Yang mengenai telinga luar, telinga tengah, telinga dalam,
ganglion spiralis Corti dan N. VII (seperti misalnya sumbatan serumen, otitis
media, gangguan fungsi tuba eustachius, ankilosis stapes akibat otosklerosis,
penyakit Meniere, degeneratif sel sensorik akibat intoksikasi obat-obatan, DM,
hipertensi atau Lues, dan Neuroma akustikus)
Kelainan Sentral (dari jalur medula oblongata sampai
kortreks) dari sistem auditori
Tinnitus sering dijumpai pada umur 50-70 thn dan
pria lebih banyak daripada wanita
Tinnitus yang berlangsung kurang dari 5 menit
biasanya tidak patologis, sedangkan jika berlangsung lebih lama dari 5 menit maka
biasanya adalah patologis
Meniere’s Disease
Prosper Meniere pada tahun 1861
Trias Gejala :
Pendengaran menurun yang berfluktuasi
Episodik vertigo
Tinnitus
Gejala :
Muntah dan keringat dingin gangguan otonom yang terkait dengan labirin
Nistagmus spontan horizontal/rotatoar
Mula-mula satu telinga (90%) lama-lama menyerang kedua telinga
Pria > wanita
Meniere Syndrome
Kausa : volume endolimph yang berlebihan (hidrops endolimph) membran
labirin robek dan endolimph yang mempunyai kadar kalium tinggi bercampur dengar
cairan perilimph yang kadar kalium rendah
Faktor genetik dimana ada lesi/gangguan gene carried pada short arm
chromosom 6
Awal serangan gerak nistagmus bergerak kearah telinga yang terlibat
(iritatif) dan kemudian pada tahap lanjut maka arah nistagmus menjauhi telinga yang
terlibat (paralitik)
NEURONITIS VESTIBULER =
NEUROPATI VESTIBULER
Kausa : infeksi virus pada n. Vestibuler
Gejala :
Vertigo hebat mendadak, mual, muntah-muntah
Nistagmus spontan dengan fase lambat kearah telinga yang sakit
Vertigo yang ditimbulkan disebabkan adanya asimetri dari fungsi sistem vestibuler
oleh karena menurunnya fungsi vestibuler pada satu sisi
Pendengaran tidak terganggu
Jika pasien sudah sembuh kadang bisa timbul BPPV
PRESBYASTAXIS
Disequilibrium pada usia lanjut > 65 thn
Penyebabnya adalah degenerasi statokonia (sakulus, utrikulus), neuro-
epitel vestibuler, ganglion vestibuler (scarpey) dan serebelum
Dalam hal ini pemberian obat-obatan harus berhati-hati sebab obat-
obatan tsb dapat membuat keadaan lebih buruk
TRAUMA KAPITIS
Vertigo akut
Diikuti mual muntah,
Disebabkan kontusio serebri sehingga mengakibatkan paresis vestibuler
unilateral
Nistagmus juga dapat terjadi, dimana komponen cepat menjauhi sisi yang
terkena
Vertigo Posisional Pasca Trauma
Timbul vertigo mendadak dan berlangsung singkat disertai nausea yang
dicetuskan dengan perubahan posisi kepala
Prognosis umumnya baik, dapat membaik sesudah lebih 2 bulan sampai 2
tahun
OBAT-OBATAN VESTIBULOTOKSIK
1. Antibiotik : aminoglikosis(gentamisin, amikasin, tobramisin,
streptomisin) terutama bila dikombinasi dengan diuretik maka sifat vestibulotoksik
dan ototoksik meningkat dan menetap
2. Antikonvulsan : fenitoin, karbamazepin, fenobarbital, pirimidone. Bila
dosis dikurangi gejala berkurang
3. Salisilat : dapat menyebabkan tinnitus dan vertigo
TUMOR
Serebellopontin Tumor. C/: Neuroma akustik, meningioma,
tumor epidermoid, dll
Akustik neurinoma : terdapat kanalis auditoris interna, dan
menekan saraf vestibuler gangguanp persepsi keseimbagan dan bisa juga menekan
n. Cochlearis, bisa melibatkan saraf otak yang berdekatan, dan peninggian TIK
MIGREN BASILER
Wanita usia 30-45 tahun sering dijumpai nyeri kepala yang didahului atau
disertai gejala vertigo (70%)
Sebagai gejala prodromal yang kemudian diikuti nyeri kepala berdenyut
Biasanya ada riwayat keluarga lain yang menderita migren juga
OSCILLOPSIA
Yaitu suatu ilusi bahwa penderita melihat ke suatu benda yang diam
Kelihatan tampaknya seperti bergerak maju mundur
Hal ini disebabkan adanya reaksi hipo atau hiperaktifitas refleks vestibulo
okuler