Anda di halaman 1dari 36

TETANUS

Ignatius Letsoin, MD, Msi.Med, FINS


Neurologist & Interventional Neurologist

Interventional Neurology and Stroke Program


Jayapura General Hospital - Papua

PENDAHULUAN

Tetanus peny infeksi yg diakibatkan


toksin
(eksotoksin),
neurotoksin,
tetanospasmin
yg
diproduksi
Clostridium Tetani

Tetanus

peny
akut,
sering
mematikan,
dg
karakteristik
peninggian rigiditas scr umum dan
spasme konvulsi dari otot skelet

PENDAHULUAN-Ctd

Thn
1884

Arthur
Nicolaier
mengidentifikasi penyebab tetanus dr
kotoran
hewan
yg
disebut
Clostridium tetani

Thn 1890 Kitasato & Behring


pertama kali mendemonstrasikan pd
hewan dg toksin dosis rendah dpt
menimbulkan
anti-toksin
yg
mencegah hewan tsb dr peny tetanus

ETIOLOGI

Clostridium tetani kuman bentuk


batang, ramping, ukuran 2,5 x 0,4-0,5
m

Berspora, gol gram positif, anaerob

Spora ini tahan thd desinfektan, panas


maupun kekeringan, terdpt pd kotoran
hewan/manusia utk bbrp thn

ETIOLOGI-Ctd

Spora tumbuh secara vegetatif dlm


kondisi anaerobik

Kemudian
memproduksi
tetanospamin yg bsifat neurotoksin
& tetanolysin yg bsifat hemolisis

Tetanospamin terdiri dr fragmen C,


papain, high chain dan heavy chain

PATHOGENESIS
C. tetani enters body thru a wound in
anaerob conditions spores germinate
toxins produced disseminated via blood
& lymphatics acts at several sites :
Central nervous system
Spinal cord
Brain
Sympathetic nervous system

PATHOGENESIS-Ctd
Berbagai keadaan anaerob disukai utk
tumbuhnya kuman luka dalam, luka
tusuk, luka kena paku, luka gigitan
serangga, luka dlm telinga, dsb

Ada 2 hipotesis ttg cara kerja


toksin :
1. Toksin diabsorbsi pd ujung saraf
2. Toksin masuk aliran darah & limfe

PATHOGENESIS-Ctd
1. Toksin diabsorbsi pd ujung
saraf :
Toksin terikat lewat ujung carboxy dr H
chain ke reseptor ganglioside saraf pd
neural junction dr motor neuron
masuk scr translocation ke terminal presinaptik menghambat pengeluaran
neurotransmitter akhirnya toksin
masuk ke kornu anterior & SSP

PATHOGENESIS-Ctd
2. Toksin masuk ke aliran darah
& limfe :
Toksin menyebar ke myoneural junction
seluruh tubuh, tu otot wajah, leher,
punggung & ekstremit. Toksin bsifat spt
antigen, sangat mudah terikat dg jaringan
saraf dan tdk dpt lagi dinetralkan oleh antitoksin spesifik

MODE OF ACTION

KLASIFIKASI
Menurut Ablett dibagi 4 :
I : Trismus & Spastik
II : Gr. I disertai disfagia & RR > 30
III : Gr. II disertai RR > 40, N > 120 &
apneu
IV : Ggn kardiovaskular, bradikardia &
hipotensi

GAMBARAN KLINIS

Umumx menyertai luka yg kotor, logam


bkarat, luka bakar, ulkus dan kelahiran
Masa inkubasi 3-21 hari
Tanda klinis tampak pd hr ke-7 & 8
Meliputi 3 hal : spasmus otot, kekakuan
dan ggn saraf otonom
Sakit tenggorokan, kaku kuduk &
kesulitan
buka
mulut
biasanya
merupakan tanda awal

GAMBARAN KLINIS-Ctd
Terdapat 4 bentuk klinik dari peny
tetanus :
1.
2.
3.
4.

Tetanus
Tetanus
Tetanus
Tetanus

neonatorum
lokal
sefalik
umum (general)

TETANUS NEONATORUM

Biasanya mengikuti infeksi pemotongan


tali pusat
Sering timbul pd 10 hari usia kehidupan
Kriteria diagnosis : spastisitas, kaku
kuduk,
mulut
mencucu
(kavermond), opistotonus & perut
papan
Kejang & spasme dpt terjadi dg spontan
atau dg rangsangan

Terapi tetanus neonatorum

Diazepam 2,5 mg iv perlahan (dosis


awal)
Dilanjutkan
dosis
rumatan
8-10
mg/kgBB/hr
Bila kejang msh timbul tambah 2,5 mg
iv, dan dlm 24 jam ditambah 5
mg/kgBB/hr shg seluruhnya jadi 15
mg/kgBB/hr
ATS 10.000 IU/hr slm 2 hr berturut-turut
Ampisilin 100 mg/kgBB/hr iv dlm 4 dosis

TETANUS PADA ANAK

Terdpt riwayat luka sbg sumber infeksi


Diagnosis : spastisitas anggota gerak,
kaku kuduk, trismus, disfagi, risus
sardonikus, spasme laring & otot
pernapasan, opistotonus, perut papan
dan retensi urin
Kejang/spasme dpt terjadi dg/tanpa
rangsang, baik taktil, suara maupun
visual
Pasien tetap sadar

Terapi tetanus pada anak

ATS 80.000 IU/hr, sebagian im, sisanya


iv
PP 50.000 IU/kgBB/hr im slm 7-10 hr
Diazepam 1,5-4 mg/kgBB/hr iv dibagi 6
dosis
Fenobarbital 75 mg utk umur < 1 thn,
dilanjutkan
dosis
rumatan
4-5
mg/kgBB/hr dibagi dlm 6 dosis
Klorpromazin 25 mg (dosis awal), lanjut
dg dosis 4-6 mg/kgBB/hr dibagi dlm 6
dosis
Bila kejang sukar diatasi, berikan

TETANUS LOKAL

Merupakan bentuk paling ringan dari


penyakit tetanus

Klinis didapatkan rigiditas otot dekat


luka

Rata2 kematian 1%

Bisa menjadi tetanus umum (general)

TETANUS SEFALIK

Merupakan bentuk tetanus lokal pd


wajah
Klinis berupa kelumpuhan N. VII perifer,
trismus sering dijumpai
Dpt juga mengenai N. III, IV, IX, X & XII
Insiden kurang dr 1%
Berhubungan dg luka di kepala & OMK
Prognosis jelek, sering menjadi tetanus
umum

TETANUS UMUM

Masa tunas 2-21 hr


Klinis mendadak berupa rigiditas otot
rahang dan leher, trismus akibat
spasme otot masseter
Bila kejang tonik pd wajah risus
sardonikus
Kejang pd leher ke punggung
opistotonus
Timbul spontan atau akibat rangsang
suara, cahaya maupun sentuhan
Kontraksi otot yg kuat saat kejang

Complications of Tetanus

Hypertension
due to hyperactivity of autonomic
nervous system
Nosocomial infections
Pulmonary embolism
Drug users and elderly
Aspiration pneumonia Death ( 11%)
>60 years (18%)
Unvaccinated persons ( 22%)

PENGELOLAAN
Umum
- Isolasi dari rangsang cahaya & suara
- O2, napas buatan & trakeostomi bila
perlu
- Merawat & membersihkan luka
- Bila ada trismus diet
sonde/parenteral
- Diet cukup kalori & protein
- Mengatur keseimbangan cairan &
elektrolit

PENGELOLAAN-Ctd
Khusus
- Anti-toksin tetanus imun globulin
(TIG) 500 IU im, dilanjutkan dosis
harian 500-1.000 IU sampai dosis
3.000-6.000 IU
- Bila tdk memungkinkan, ATS 50.000 IU
im & 50.000 iv (tdk ada reaksi
hipersensitivitas)
Diazepam 0,5-1 mg/kgBB/4 jam im
Meprobamat 300-400 mg/4 jam im
Klorpromazin 25-75 mg/4 jam im
Fenobarbital 50-100 mg/4 jam im
Penisillin Prokain 1,2 juta IU/hr, atau

PRINSIP PENANGANAN
1. Membunuh organisme
2. Menetralisir toksin
3. Memperbaiki susunan saraf
4. Perawatan

PRINSIP PENANGANAN-Ctd
1. Membunuh organisme :
- Luka dibersihkan
- PP 1,2 juta IU/hari (selama 7-10 hari) IM
- Metronidazol 500 mg/6 jam IV

2. Menetralisir toksin :
- Human immunoglobulin tetanus
3.000-6.000
IU (multi site IM)

PRINSIP PENANGANAN-Ctd
3. Memperbaiki susunan saraf :
- Mengatasi spasmus & kekakuan dg
pemberian
obat2 gol benzodiazepin (diazepam 200
mg IV
drips/hari atau: midazolam)
4. Perawatan
- Secara intensif dlm ruang isolasi &
gelap utk
menghindari rangsang sinar & suara,
serta
emosi

PENCEGAHAN

Mencegah terjadinya luka

Merawat luka secara adekuat

Pemberian ATS bbrp jam setelah luka,


dg dosis 1.500 IU im (ssdh skin test)

PROGNOSIS

Masa inkubasi yg pendek (kurang dr 7


hr)
Neonatus & usia tua (lebih dr 55 thn)
Frekuensi kejang yg sering
Kenaikan suhu badan yg tinggi
Keterlambatan pengobatan
Periode trismus & kejang yg sering
Adanya peny spasme otot pernapasan
& obstruksi jalan napas

KESIMPULAN

Tetanus merupakan peny yg jarang, tp


angka kematian cukup tinggi tu di
negara berkembang
Penyebabnya Clostridium tetani, bentuk
spora, gram positif, anaerob & tahan
panas terdpt di mana2
Berhasil
tidaknya
penanganan
tergantung dari th/ rigiditas, spasmus,
ggn saraf otonom dan mengatasi serta
mencegah komplikasi yg timbul

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai