Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN
Nyeri kepala merupakan masalah umum yang sering dijumpai dalam praktek
sehari-hari. Nyeri kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bagian tubuh di
wilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri. Bukan hanya masalah fisik semata
sebagai sebab nyeri kepala tersebut namun masalah psikis juga sebagai sebab dominan.
Untuk nyeri kepala yang disebabkan oleh faktor fisik lebih mudah didiagnosis karena
pada pasien akan ditemukan gejala fisik lain yang menyertai sakit kepala, namun tidak
begitu halnya dengan nyeri kepala yang disebabkan oleh faktor psikis. Nyeri kepala yang
sering timbul di masyarakat adalah nyeri kepala tanpa kelainan organik, dengan kata lain
adalah nyeri kepala yang disebabkan oleh faktor psikis.
Dalam anamnesis akan ditanyakan kualitas nyeri, intensitas, lokasi, durasi,
frekuensi, gejala yang mnyertai serta perjalanan penyakitnya. Nyeri kepala yang
berlangsung kronik dan sering kambuh tentu berbeda dengan nyeri dengan nyeri yang
akut. Nyeri yang kronik dan sering kambuh cenderung ke penyebab vaskuler dan
psikogenik, sedangkan yang akut dan berat mungkin mempunyai latar belakang yang
lebih serius.
ecara garis besar nyeri kepala dibagi menjadi dua macam! primer dan sekunder.
"ada nyeri kepala primer, nyeri kepala merupakan keluhan utama, artinya nyeri kepala
tersebut bukan timbul karena ada kelainan yang mendasari. Dengan kata lain, nyeri
kepala merupakan #penyakit$ tersendiri, dengan patofiologi tersendiri pula. Nyeri kepala
primer yang utama berdasarkan klasifikasi dari %& adalah' ()* migren dengan dan tanpa
aura, (+* nyeri kepala tipe tegang (tension-type headache*, dan (,* nyeri kepala
berkelompok (cluster headache*. edangkan nyeri kepala sekunder dapat dibagi menjadi
nyeri kepala yang disebabkan oleh karena trauma pada kepala dan leher, nyeri kepala
akibat kelainan vaskular kranial dan servikal, nyeri kepala yang bukan disebabkan
kelainan vaskular intrakranial, nyeri kepala akibat adanya -at atauwithdrawal, nyeri
kepala akibat infeksi, nyeri kepala akibat gangguan homeostasis, sakit kepala atau nyeri
pada wajah akibat kelainan kranium, leher, telinga, hidung, dinud, gigi, mulut atau
struktur lain di kepala dan wajah, sakit kepala akibat kelainan psikiatri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Chefalgia atau Nyeri kepala adalah perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa
tidak nyaman yang menyerang daerah tengkorak (kepala* mulai dari kening kearah
atas dan belakang kepala. dan daerah wajah. Nyeri kepala adalah salah satu keluhan
fisik paling utama manusia. akit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan
penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik ( neurologi atau penyakit lain*,
respon stress, vasodilatasi (migren*, tegangan otot rangka (sakit kepala tegang* atau
kombinasi respon tersebut.
KLASIFIKASI
.lasifikasi the international headache society ( &% * pada tahun )/00
membagi nyeri kepala menjadi + kategori utama '
Nyeri Kepala Primer :
MIGREN
Definisi
1igren merupakan nyeri kepala akibat gangguan pembuluh darah yang
biasanya bersifat unilateral dan seringkali memiliki kualitas berdenyut.
eringkali berasosiasi dengan mual, muntah, fotofobia, fonofobia.
Prealensi
"revalensi migren ini beranekaragam bervariasi berdasarkan umur dan jenis
kelamin. 1igren dapat tejadi dari mulai kanak-kanak sampai dewasa. Dari
penelitian dengan mengunakan titik terang diungkapkan migren lebih sering
ditemui pada wanita daibandingkan pria yaitu +')+. 2anita hamil pun tidak
luput dari serangan migren yang biasanya menyerang pada trimester %
kehamilan. 1igren biasanya jarang terjadi seteah usia 34 tahun. 5isiko
mengalami migren semakin besar pada orang yang mempunyai riwayat
keluarga penderita migren.
Klasifi!asi
1enurut &eadache 6lassification 6ommittee of the %nternational &eadache
ociety +nd 7dition, migren dibagi atas'
). 1igrain wihout aura
+. 1igrain with aura
8ypical aura with migrain headache
8ypical aura with non-migrain headache
8ypical aura without headache
9amilial hemiplegic migrain (9&1*
poradic hemiplegic migrain
Basilar type migrain
,. 6hildhood periodic syndromes that are commonly precursor of migrain
6yclical vomiting
:bdominal migrain
Benign paro;ysmal vertigo of childhood
3. 5etinal migren
<. 6omplication of migrain
6hronic migrain
tatus migrainosus
"ersisten aura without infarction
1igrainous infarction
1igrain triggered sei-ure
=. "robable migrain
=.) "robable migrain without aura
=.+ "robable migrain with aura
=., "robable chronic migraine
E"i#l#$i
8eori vaskular
1enyatakan bahwa nyeri kepala migren disebabkan oleh pelebaran
pembuluh darah di kepala. ehingga banyak pengobatan yang digunakan
berefek pada vasokonstriksi pembuluh darah.
8eori neurologis
7dward >iving ()0?,* mengajukan teori bahwa migren disebabkan oleh
kekacauan saraf diotak.
Neurotransmiter
Berdasarkan penelitian, perubahan konsentrasi serotonin (<-
hydro;ytryptamine atau <&8* selama berlangsungnya serangan migren
ketika dikeluarkan dari tempat penyimpanannya di dalam tubuh.
Fa!"#r pemi%&
"erubahan hormon estrogen
&ormon estrogen yang banyak terdapat pada wanita dapat memicu migren.
.hususnya pada saat jumlah estogen sedang tidak stabil, misalnya pada saat
sebelum dan selama masa haid, selama masa kehamilan, penggunaan alat
kontrasepsi atau jika sedang menjalani terapi hormon.
timulasi indra tubuh
6ahaya yang terlalu terang, suara yang terlalu keras,atau bau tertentu yang
sangat menyengat seperti bau parfum dan asap rokok dapat menjadi pemicu.
"erubahan cuaca
"erubahan cuaca yang ekstrem atau tidak menentu serta perubahan tekanan
udara dapat menjadi pemicu migren.
@adwal tidur yang tidak biasa
@ika pola tidur :nda tidak seperti biasanya. 1isalnya, jangka waktu tidur
yang sebentar bahkan tidur terlalu lama bisa membuat :nda mengalami
migren. @ika :nda baru berpergian, jet lag juga dapat menjadi penyebabnya.
.elelahan
Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang lebih berat dari biasanya
dapat memperbesar kemungkinan terkena migren.
1akanan dan 1inuman
.andungan yang terdapat pada makanan dan minuman dapat menjadi
pemicu. 1inuman beralkohol seperti bir dan wine atau kandungan kafein
yang terdapat pada kopi sebaiknya dihindari. 1engkonsusmsi coklat, keju
tua, makanan yang banyak mengandung 1A atau pengawet juga
merupakan pemicu migrain
Pa"#fisi#l#$i
6utaneous allodynia (6:* adalah nafsu nyeri yang ditimbulkan oleh stimulus
non no;ious terhadap kulit normal. aat seranganBmigren ?/C pasien
menunjukkan cutaneus allodynia (6:* di daerah kepala ipsilateral dan
kemudian dapat menyebar kedaerah kontralateral dan kedua lengan.
:llodynia biasanya terbatas pada daerah ipsilateral kepala, yang menandakan
sensitivitas yang meninggi dari neuron trigeminal sentral (second-order) yang
menerima input secara konvergen. @ika allodynia lebih menyebar lagi, ini
disebabkan karena adanya kenaikan sementara daripada sensitivitas third order
neuron yang menerima pemusatan input dari kulit pada sisi yang berbeda,
seperti sama baiknya dengan dari duramater maupun kulit yang sebelumnya.
:da , hipotesa dalam hal patofisiologi migren yaitu'
"ada migren yang tidak disertai 6:, berarti sensitisasi neuron ganglion
trigeminal sensoris yang menginervasi duramater
"ada migren yang menunjukkan adanya 6: hanya pada daerah referred
pain, berarti terjadi sensitisasi perifer dari reseptor meningeal (first order)
dan sensitisasi sentral dari neuron komu dorsalis medula spinalis (second
order) dengan daerah reseptif periorbital.
"ada migren yang disertai 6: yang meluas keluar dari area referred pain,
terdiri atas penumpukan dan pertambahan sensitisasi neuron talamik (third
order) yang meliputi daerah reseptif seluruh tubuh.
"ada penderita migren, disamping terdapat nyeri intrakranial juga disertai
peninggian sensitivitas kulit. ehingga patofisiologi migren diduga bukan
hanya adanya iritasi pain fiber perifer yang terdapat di pembuluh darah
intrakranial, akan tetapi juga terjadi kenaikan sensitisasi set safar sentral
terutama pada sistem trigeminal, yang memproses informasi yang berasal dari
struktur intrakranial dan kulit.
"ada beberapa penelitian terhadap penderita migren dengan aura, pada saat
paling awal serangan migren diketemukan adanya penurunan cerebral blood
flow (CBF) yang dimulai pada daerah oksipital dan meluas pelan-pelan ke
depan sebagai seperti suatu gelombang (Dspreading oligemiaE! dan dapat
menyeberang korteks dengan kecepatan +-, mm per menit. &al ini
berlangsung beberapa jam dan kemudian barulah diikuti proses hiperemia.
"embuluh darah vasodilatasi, blood flow berkurang, kemudian terjadi reaktif
hiperglikemia dan oligemia pada daerah oksipital, kejadian depolarisasi set
saraf menghasilkan gejala scintillating aura, kemudian aktifitas set safar
menurun menimbulkan gejala skotoma. "eristiwa kejadian tersebut disebut
suatu cortical spreading depression (CDS*. 6D menyebabkan hiperemia
yang berlama didalam duramater, edema neurogenik didalam meningens dan
aktivasi neuronal didalam 8N6 (trigeminal nucleus caudalis* ipsilateral.
8imbulnya 6D dan aura migren tersebut mempunyai kontribusi pada aktivasi
trigeminal, yang akan mencetuskan timbulnya nyeri kepala. "ada serangan
migren, akan terjadi fenomena pain pathway pada sistem trigeminovaskuler,
dimana terjadi aktivasi reseptor N1D:, yang kemudian diikuti peninggian 6a
sebagai penghantar yang menaikkan aktivasi proteinkinase seperti misalnya <-
&8, bradykinine, prostaglandin, dan juga mengaktivasi en-im NF. "roses
tersebutlah sebagai penyebab adanya penyebaran nyeri, allodynia dan
hiperalgesia pada penderita migren.
Manifes"asi Klinis
Aambaran klinis yang sering ditemui antara lain'
Nyeri kepala ' bersifat unilateral (pada salah satu sisi*, bentuknya
berdenyut menandakan adanya rangsangan aferean pada pembuluh darah.
1ual ' mual adalah gejala yang paling sering dikemukakan oleh penderita,
menunjukkan adanya ekstravasasi protein.
:ura ' aura yang timbul biasanya berupa gangguan penglihatan (fotofobia
atau fonofobia*, bunyi atau bebauan tertentu, menandakan adanya proyeksi
difus locus ceruleus ke korteks serebri, adanya gejala produksi monocular
pada retina dan produksi bilateral yang tidak normal.
5asa kebal B baal
Gertigo ' pusing, karena gerakan otot yang tidak terkontrol,menandakan
adanya gejala neurologic yang berasal dari korteks serebri dan batang otak.
5asa lemas waktu berdiri ' disebabkan oleh turunnya tekanan darah waktu
berdiri (postural hypotension*.
.ontraksi otot-otot ' disekitar dahi, pipi, leher, dan bahu, menandakan
adanya ganguan mekanisme internal tubuh yang disebut jam biologis
(biological clock)
Dia$n#sis
8idak ada tes laboratorium yang dapat mendukung penegakan diagnosis
migren. 1igren kadangkala sulit untuk didiagnosis karena gejalanya dapat
menyerupai gejala sakit kepala lainnya. "emeriksaan standar yang dilakukan
adalah dengan menggunakan kriteria !nternational "eadache Society yaitu,
seseorang didiagnosis migren jika mengalami < atau lebih serangan sakit
kepala tanpa aura (atau + serangan dengan aura* yang sembuh dalam 3 sampai
?+ jam tanpa pengobatan dan diikuti dengan gejala mual, muntah, atau
sensitif terhadap sinar dan suara.
.riteria diagnosis bagi migren tanpa aura dikemukakan oleh &% sekurang-
kurangnya terdapat < serangan, diantaranya '
Nyeri kepala berlangsung 3-?3 jam (bila tidak diobati atau pengobatan
gagal*
Nyeri kepala sekurang-kurangnya memenuhi + kriteria'
>okasi unilateral
ifat berdenyut
%ntensitas nyerinya sedang atau berat
:gravasi (bertambah berat* atau mengganggu aktivitas
ewaktu berlangsung nyeri nyeri kepala terdapat sekurang-kurangnya
satu gejala'
Nausea danBatau muntah
9atofobia dan fonofobia
8idak disebabkan gejala lain
.riteria diagnosis bagi migren dengan aura dikemukakan oleh &%
sekurangnya terdapat + serangan, diantaranya'
:ura terdiri dari satu gejala berikut (tanpa kelemahan motorik*'
Aejala visual' cahaya berkunang-kunang, bercak atau garis,
atau penglihatan hilang
Aejala sensoris' semutan atau rasa baal
Aejala gangguan bicara
ekurangnya ada + gejala berikut'
Aejala visual homonim danBatau gejala sensorik unilateral
ekurangnya ) gejala aura yang muncul gradual H < menit
danBatau berbagai gejala aura muncul berurutan selama H <
menit
8iap gejala berlangsung H < menit, namun I =4 menit
Nyeri kepala mulai sewaktu aura atau mengikuti aura dalam waktu =4
menit
8idak disebabkan gangguan lain
Aejala migren yang timbul perlu diuji dengan melakukan pemeriksaan
lanjutan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain dan
kemungkinan lain yang menyebabkan sakit kepala. "emeriksaan lanjutan
tersebut adalah'
15% atau 68 can, yang dapat digunakan untuk menyingkirkan tumor
dan perdarahan otak.
"unksi >umbal, dilakukan jika diperkirakan ada meningitis atau
perdarahan otak
Dia$n#sis 'an(in$
Nyeri kepala migren tanpa aura sering kali sulit dibedakan dengan nyeri
kepala tegang (tension headache*, nyeri kepala claster (clusther headache*,
dan gangguan peredaran darah sepintas (transient ischemic attacks*.
Pena"ala!sanaan
8erapi umum
1enghindari pencetus
@ika ada factor psikogenik, harus dihilangkan
"ada sepertiga wanita sebabnya ialah kontrasepsi oral, ini dapat
diganti
8erapi abortif dan simtomatik
:nti-%nflamasi Non teroid (N:%D*, misalnya aspirin,
ibuprofen, yang merupakan obat lini pertama untuk mengurangi
gejala migraine.
8riptan (agonis reseptor serotonin*. Fbat ini diberikan untuk
menghentikan serangan migrain akut secara cepat. 8riptan juga
digunakan untk mencegah migrain haid.
7rgotamin, misalnya 6afegot, obat ini tidak seefektif triptan
dalam mengobati migrain. Dosis' ) mg pada awalnya, diikuti )
mg tiap J jam, maksimal < mg tiap serangan atau )4 mgB minggu
1idrin, merupakan obat yang terdiri dari isometheptana,
asetaminofen, dan dikloralfena-on. Dosis isometheptana' + kapsul
pada awalnya, diikuti ) kapsulBjam, maksimal < kapsul tiap
serangan.
:nalgesik, mengandung butalbital yang sering memuaskan pada
terapi
Fpioid analgesik, pada umumnya lapang perantaranya
memberikan hasil yang mengecewakan
.orticosteroid unsur yang membutuhkan waktu singkat untuk
mengurangi tingkat nyeri migraine
%sometheptene, tidak dapat digunakan pada vasokonstriktor
8erapi preventif '
"encegahan farmakologi, diantaranya '
7rgotamine ) mg, + kali sehari
Bellergal (ergotamine 4,, mg, belladonna 4,) mg,
fenobarbital +4 mg* +-3 kali perhari
1etisergid 3-0 mg perhari, dosis terbagi
K-bloker (propanolol* 04-)=4 mg, terbagi
:mitriptilin <4-?< mg, dosis terbagi atau diminum saat akan
tidur
9enitoin +44-344 mgBhari
%bufrofen 344 mg, , kali perhari
"encegahan non-farmakologi, diantaranya '
8erapi relaksasi
8erapi tingkah laku
N)ERI KEPALA KLASTER
Definisi
Nyeri kepala tipe klaster adalah jenis nyeri kepala yang berat, unilateral
yang timbul dalam serangan-serangan mendadak, sering disertai dengan rasa
hidung tersumbat, rinore, lakrimasi dan injeksi konjungtiva di sisi nyeri.
Dalam klinik dikenal dua tipe yaitu tipe episodik orang yang menderita
tipe ini mengalami masa serangan nyeri selama waktu tertentu (periode
klaster*, kemudian diseling dengan masa bebas nyeri (remisi* yang lamanya
bervariasi! sedangkan tipe khronik ialah bila serangan-serangan nyeri
tersebut masih tetap timbul selama sedikitnya )+ bulan.
@enis nyeri kepala ini pertama-tama dideskripsikan oleh 5omberg ()034*
dan 7ulenberg ()0?3* secara sendiri-sendiri! disebut sebagai migrainous
neuralgia oleh &arris ()/,=* dan rnulai dikenal sebagai sindrom tersendiri
oleh &orton dkk. ()/,/*. ifat periodiknya dikenali oleh 7kbom ()/3?* dan
sifat clustering (serangan dalam kelompokBperiode tertentu* dideskrip- sikan
oleh .unkle dkk. ()/<3* sejak saat itu nyeri kepala ini dikenal sebagai
nyeri kepala kiaster (cluster headache*. %stilah nyeri kepala kiaster ini telah
dikenal dan dideskrip- sikan sejak tahun )/=+ dan terakhir disempurnakan
dalam klasifikasi menurut %nternational &eadache ociety ()/00*
Prealensi
ecara pasti tidak diketahui! dan catatan beberapa klinik nyeri kepala,
diperkirakan sebesar 4,43C sampai ),<C. Diderita terutama oleh pria!
perbandingan antara pria' wanita antara 3,<' ) sampai =,?' ). 1ulai diderita
umumnya pada usia +?,4 tahun, meskipun ada beberapa laporan yang
menemukan kasus nyeri kepala tipe kiaster pada anak usia ) tahun sampai
pada dewasa usia sekitar =4 tahun. Dibandingkan dengan migren,
prevalensinya berkisar an- tara )' <,= sampai )'3?,). "ada nyeri tipe
episodik, ?4C pasien menderita serangan )+ kali setahun! dan pada
penelitian lain diketahui bahwa lamaperiode nyeri antara +3 bulan (rata-rata
, bulan* pada 03C pasien. >amanya remisi rata-rata kurang dari + tahun!
dan catatan 3+0 pasien nyeri kepala tipe klaster, )/,+C masa remisinya )=
bulan, 3?,?C antara ?)+ bulan, )3,,C selama + tahun dan sisanya
mengalami remisi lebih dari + tahun.
Pa"#$enesis
"erubahan vaskuler dan hemodinamik
&orton salah satu ahli yang banyak meneliti penyakit ini beranggapan
bahwa gejala klinis disebabkan oleh dilatasi arteri karotis eksterna yang
dicetuskan oleh kenaikan kadar histamin dalam darah. Dia mengamati
adanya kemerahan wajah bersamaan dengan kenaikan suhu kulit )+L6!
meskipun demikian, peneliti lain menganggap bahwa kemerahan wajah
bukanlah gejala yang karakteristik untuk nyeri kepala kiaster.
"erubahan-perubahan pada arteri karotis interna juga diteliti, tetapi
temyata tidak dijumpai perubahan aliran darah pada saat serangan.
"enelitian menggunakan angiografi karotis dan Doppler juga tidak
menghasilkan kesimpulan yang bermakna. "engukuran aliran darah
serebral (cerebral blood flow 6B9* menunjukkan adanya peningkatan
selama serangan, mungkin disebabkan gangguan autoregulasi, hiperemi
reaktif atau akibat reaksi terhadap nyeri! ada juga yang mengaitkannya
dengan reaksi terhadap perubahan kadar gas darah.
Aangguan aktivitas saraf simpatis
Beberapa peneliti mengaitkan perubahan vaskuier dengan aktifitas
susunan saraf otonom! 9anciullaci dkk ()/0+* mendemonstrasikan
gangguan sistim simpatis yang terbukti dari perbedaan respons pupil
terhadap penetesan larutan tiramin +C! peneliti lain juga mendapatkan
perubahan 7.A yang juga dikaitkan dengan perubahan aktifitas sistim
sataf simpatis. :ktifitas tersebut juga dapat diduga dari berkeringatnya
sebagian wajah selama serangan.
"erubahan biokimiawi dan hormonal
Dugaan &orton atas peranan histamin diperkuat oleh jaastad ()/?4*
yang mendapatkan peningkatan kadar histamin dalam urine selama
serangan nyeri! peningkatan kadarhistamin ini juga telah dibuktikan
oleh beberapa peneliti lain. "engukuran kadar histamin darahjuga
menunjukkan adanya perbedaan antara pada saat remisi dengan pada
saat nyeri! kenaikan kadarnya dapat mencapai +4,<C. 1eskipun
demikian, pemberian antagonis &+ ataupun &) tidak mengurangi
serangan nyeri. .adar testosteron dan >& plasma juga dilaporkan
menurun selama periode klaster! tetapi penurunan serupa juga terjadi di
kalangan penderita neuralgia trigeminal dan di kalangan penderita
migren dengan aura! oleh karena itu ada yang berpendapat bahwa
perubahan tersebut lebih berkaitan dengan rasa nyeri, bukan pada
sindrom tertentu. 8eori lain mengaitkan perubahan kadar testosteron
dengan irama sirkadian! ada yang berpendapat bahwa siklus nyeri pada
nyeri kepala kiaster berkaitan dengan gangguan irama sirkadian dan
-at--at neurohormonal.
"erubahan sistim saraf
.unkle ()/</* menganggap bahwa serangan-serangan nyeri kepala
klaster disebabkan oleh gangguan parasimpatis n. 9asialis dan n.
glosofaringeus, yang ditandai dengan ditemukannya -at mirip
asetilkolin di cairan serebrospinal! peneliti lain menganggap adanya
peranan n. petrosus superfisialis magnus karena reseksi saraf ini
menyembuhkan +<C pasiennya dan <4C lainnya mengalami
pengurangan serangan. "eranan n. trigeminus juga diteliti! 1oskowit-
()/03* menganggap ada reaksi inflamasi n. trigeminus, mungkin di
daerah sinus kavernosus. Dari hasil-hasil pengamatan di atas, muncul
pendapat bahwa asetilkolin yang berasal dari sistim parasimpatis
merangsang pelepasan histamin dan sel mast, menyebabkan respons
antidromik n. trigeminus dengan pelepasan substance " yang
menyebabkan degranulasi sel mast lebih lanjut, dengan akibat
timbulnya reaksi inflamasi dan nyeri.
Manifes"asi Klinis
Nyeri umumnya didahului oleh rasa penuh di telinga yang kadang-kadang
meluas ke seluruh kepala, disusul beberapa menit kemudian dengan
serangan-serangan mendadak berupa rasa seperti tertusuk, biasanya
unilateral di daerah okulofrontal atau okulotemporal! serangan tersebut
sangat hebat (e;cruciating* dan menetap, tidak berdenyut, hilang timbul
secara tiba-tiba, dapat berpindah-pindah tempat. erangan-serangan nyeri
tersebut membuat penderitanya gelisah, mondar-mandir dan kadang-kadang
memukuli kepalanya sendiri! beberapa penderita bahkan merasa ingin
bunuh diri untuk mengakhiri nyeninya. "erilaku yang demikian jelas
berbeda dengan penderita migren yang justru menghindani
aktivitaslkeramaian. Nyeri disertai dengan rinore, laknimasi dan pelebaran
pembuluh darah konjungtiva! kadang-kadang disertai rasa bengkak di wajah
dan sekitar mata di sisi nyeri, dapat disertai sindrom &omer di sisi sama.
elama serangan wajah menjadi pucat, sebaliknya konjungtiva tampak
kemerahan dan berair. Nyeri dapat dirasakan di Ebelakang mataE, seolah-olah
mendorong mata ke luar. Umumnya dimulai saat bangun tidur siang atau di
malam hari, biasanya dalam /4 menit setelah tertidur. erangan nycri dapat
dicetuskMn oleh nitrogliserin, histamin atau alkohol.
ifat periodisitas '
ifat peniodisitas ini khas pada nyeri kepala klaster! terdapat periode
tertentu (periode kiaster* saat penderitanya mengalami serangan-serangan
nyeri dan rentan terhadap pencetus tertentu! kemudian disusul dengan
periode remisi saat penderitanya bebas nyeri sama sekali meskipun terpapar
pada hal-hal yang biasanya mencetuskan nyeri di saat periode klaster.
"eriode klaster umumnya berkisar antara +3 bulan, kemudian disusul
dengan masa remisi yang %amanya antara )+ tahun pada ?4C pasien.
"eriode kiaster cenderung berulang pada selang waktu yang teratur
Dia$n#sis
6riteria Diagnostik
"aling sedikit < serangan yang memenuhi criteria +-3
Nyeri hebat atau sangat hebat di orbita, supra orbita atau temporal yang
unilateral berlangsung )< N )04 menit bila telah diobati
Nyeri kepala disertai setidaknya satu dari '
%njeksi konjungtiva danB atau lakrimasi ipsilateral
.ongesti nasal danB atau rhinorrhoea ipsilateral
7dema palpebra ipsilateral
Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral
1iosis danB atau ptosis ipsilateral
"erasaan gelisah atau agitasi
erangan serangan mempunyai frekuensi ' dari ) kali setiap + hari
sampai 0 kali per hari
8idak berkaitan dengan gangguan lain
Dia$n#sis Ban(in$
Bila serangan nyeri kepalanya khas, umumnya diagnosis hampir dapat
dipastikan. Beberapa keadaan yang mungkin mirip gainbaran klinisnya
ialah chronic paro;ysmal hemicrania, migren, neuralgia trigeminal, arteritis
temporalis, faeokhromo- sitoma dan sindrom 5aeder.
6hronic paro;ysmal hemicrania
"ertama dilaporkan oleh jaastad dan Dale ()/?3*. Berbeda dari nyeri
kepala tipe kiaster dalam hal serangan nyeri yang lebih sering, tetapi
lebih singkat dan kurang menyebabkan kegelisahan. @enis nyeri kepala
ini tidak dapat diatasi dengan obat-obatan yang biasanya efektif untuk
nyeri kepala kiaster, sebaliknya responsif terhadap indometasin.
1igren
erangan migren umumnya ), kali sebulan, berlangsung selama ), hari
dan rasa nyeni memberat secara berangsur-angsur! ' terutama di satu
sisi kepala di daerah temporal. Nyeri bersifat berdenyut disertai mual,
muntah, fotofobi dan fonofobi. erangan migren yang khas didahului
oleh aura.
Neuralgia trigeminal
"enyakit ini dijumpai baik pada pria maupun wanita, umumnya pada
usia yang lebih lanjut. Nyeri bersifat tajam, seperti teriris.dan
mendadak! dirasakan berat. Dapat dicetuskan oleh sentuhan, bahkan
kadang-kadang oleh tiupan angin, di daerah wajah tertentu! umumnya
di dekat lipatan nasolabial. .adang-kadangjugadicetuskan oleh gerakan
mengunyah.
:rteritis temporalis
Umumnya dijumpai pada kelompok usia yang lebih lanjut! mengenai
terutama anteri temporalis, arteri vertebralis danBatau arteri oftaimika.
"ada <4C kasus didahului dengan rasa kaku leher dan bahu, atau di
daerah panggul (polimialgia reumatika*. Nyeri kepala pada kasus ini
bersifat persisten, berfluktuasi sepanjang hari, unilateral dan berkaitan
dengan daerah arteri temporalis superfisialis. "ada awalnya terasa
berdenyut, rasa terbakar yang hebat, kemudian berangsur-angsur rasa
berdenyutnya mereda. Diagnosis pasti ditetapkan melalui biopsi arteri
temporalis.
9aeokromositoma
"ada penyakit ini terjadi pelepasan katekolaniin berlebihan yang
menyebabkan episode hipertensi yang mendadak, disertai nyeni kepala,
pucat, takikardi dan keringat berlebihan! nyeri bersifat mendadak, berat
dan panoksismal, sering menyebabkan pasien terbangun dari tidurnya.
Nyeri dirasakan berdenyut, bilateral dan di oksipital! diperberat bila
batuk, bersin, mengejan atau membungkuk. erangan-serangan nyeri
dapat dirasakan setiap hari, umumnya singkat, kurang dari satu jam.
indrom paratrigeminal 5aeder
Nyeri pada sindrom ini bersifat menetap (persisten*, dapat berlangsung
sampai beberapa bulan. "ada minggu-niinggu awal, pasien sering
terbangun dari tidur akibat nyeri unilateral yang bersifat
membakan(burning*, berdenyut atau menetap yang sangat berat!
berangsur-angsur nyeri makin berat dan menetap terasa terus sampai
beberapa saat lamanya. ering disertai dengan ptosis dan miosis di sisi
nyeri, sehingga sering dianggap sebagai nyeri kepala tipe klaster!
perbedaannya ialah pada sindrom ini nyeri bersifat menetap,
dibandingkan dengan nyeri kepala tipe kiaster yang sifatnya
paroksismal.
Pena"ala!sanaan
"enjelasan kepada pasien
"ada kebanyakan pasien, ditemukan an;ietas dan rasa kuatir akan
timbulnya periode nyeri berikut, an;ietas juga sering ditemukan pada
periode klaster yang berkepanjangan. "erlu dipahami bahwa
kebanyakan serangan nyeri dapat dihindari atau
diperpendekBdiperingan, meskipun lamanya periode nyeri sampai saat
ini belum dapat dipersingkat atau dihilangkan. "ara pasien dianjurkan
untuk menghindari tidur siang, minuman alkohol, -at mudah menguap,
terutama pada periode klaster! sedangkan pengaruh diet sangat kecil.
Aangguan emosional seperti rasa marah, frustrasi ataupun aktifitas fisik
yang berat dapat mencetuskan serangan atau memulai periode nyeri.
"engaruh ketinggian juga disebut-sebut dapat mencetuskan serangan,
sehingga harus diwaspadai bila berada di ketinggianBpegunungan atau
naik pesawat terbang! ada yang menganjurkan penggunaan
aseta-olamid + dd +<4 mg. dimulai + hari sebelum nya untuk mencegah
serangan tersebut. "erubahan siklus tidur juga dapat mencetuskan
serangan, misalnya akibat perubahan shift kerja, atau perubahan cara
hidup.
"engobatan pencegahan
erangan saat tidur dapat dicegah dengan + mg. 7rgotamin tartrat
)+ jam sebelum tidur! penggunaan ergotamin ini harus hati-hati
padapasien-pasien dengan gangguan vaskuler,jantung, serebral, atau
pada kehamilan, adanya penyakit ginjal atau hati, infeksi dan masa
pasca bedah. erangan di saat lain dapat diatasi dengan metisergid ,3
dd 34 mg., verapamil 3 dd 04 mg., lithium + dd ,44 mg. :tau prednison
34 mg.Bhari selama , minggu. 1etisergid terutama efektif bila
digunakan sejak awal, efektivitasnya kira-kira =<C! obat ini
mempunyai efek samping gastrointestinal, parestesi dan nyeri
ekstremitas bawah dan kemungkinan fibrosis retroperitoneal,
endomiokardial atau pulmonal yang berbahaya! obat ini tidak tersedia
di %ndonesia. Gerapamil cukup efektif untuk kebanyakan pasien,
digunakan selama periode nyeri. "enggunaan lithium hams disertai
dengan pengamatan efek samping seperti tremor karena obat ini
mempunyai rentang dosis terapeutik yang relatif sempit. .ombinasi
empat obat di atas dapat mengatasi kira-kira /4C kasus episodik! dalam
hal resistensi, dapat dicoba penambahan prednison 34 mg.Bhari selama <
hari, kemudian diturunkan dosisnya selama , minggu (tapering off*!
penggunaan prednison harus hati-hati pada pasien dengan ulkus
peptikum, hipertensi atau diabetes melitus. "asien-pasien khronik dapat
resisten terhadap pengobatan, mungkin berkaitan dengan
sifatlkepribadian tertentu! ada peneliti yang mencoba Na valproat =44-
+444 mgihari sebagai profilaktik. "engobatan eksperimental berupa
gangliolisis trigeminal, atau penggunaan cahaya terang untuk
mengubah siklus sirkadian.
"engobatan saat serangan
erangan klaster akut dapat diatasi dengan inhalasi oksigen! untuk
memperoleh manfaat maksimum, oksigen diberikan segera di awal
serangan sebanyak ?-ll menit menggunakan facial mask! pasien duduk,
dianjurkan bemapas biasa selama )< menit. :lternatif lain ialah
menggunakan ) tablet () mg.* ergota mm sublingual, dapat diulang
sampai dua kali setelah )< menit! dosis maksimum + mg.B+3 jam.
7rgotaniin juga dapat diberikan secara intramuskuler dalani bentuk
dihidroergotamin ) mg. :tau ergotamin tartrat 4,< mg.! atau secara
inhalasi sebanyak + kali dengan interval < menit. Dosis maksimum 3
mg.B+3 jam. Fbat simtomatik lain ialah kokain &6% <C atau lidokain
&6% 3C intranasal
Pr#$n#sis
uatu studi longitudinal menunjukkan bahwa setelah +4 tahun, )B, pasien
akan mengalami remisi total, )B, pasien serangannya makin ringan dan pada
)B, lainnya sifat serangannya menetap. erangan-serangan nyeri dapat
diperingan atau dihindari dengan meniperhatikan faktor-faktor pencetus
TENSI*N T)PE HEADA+HE ,TTH-
Definisi
8ension type headache disebut pula muscle contraction headache
merupakan nyeri tegang otot yang timbul karena kontraksi terus menerus
otot-otot kepala dan tengkuk (m.plenius kapitis, m.8emporalis, m.1aseter,
m.ternokleidomastoideus, m.8rape-ius, m.ervikalis posterior, dan
m.>evator skapule*. akit kepala tipe ini banyak terdapat pada wanita masa
menopause dan premenstrual.
88& didefinisikan sebagai serangan nyeri kepala berulang yang
berlangsung dalam hitungan menit sampai hari, dengan sifat nyeri yang
biasanya berupa rasa tertekan atau diikat, dari ringan sampai berat,
dirasakan di seluruh kepala, tidak dipicu oleh aktifitas fisik dan gejala
penyerta nya tidak menonjol.
Prealensi
"enelitian yang dilakukan di urabaya ()/03* menunjukkan bahwa di antara
=300 pasien baru, )++? ()0,/C* datang karena keluhan nyeri kepala! )04 di
antaranya didiagnosis sebagai migren. edangkan di 5 6ipto
1angunkusumo, @akarta()/0=*
didapatkan +?, ()?,3C* pasien baru dengan nyeri kepala di antara )+/0
pasien baru yang berkunjung selama @anuari sd. 1ei )/0=. Di :merika
erikat, dalam satu tahun lebih dari ?4C penduduknya (pernah* mengalami
nyeri kepala, lebih dari <C mencariBmengusahakan pengobatan, tetapi
hanya O )C yang datang ke dokterBrumah sakit khusus untuk keluhan nyeri
kepalanya.
Klasifi!asi
7pisodik , jika serangan yang terjadi kurang dari ) hari perbulan ()+ hari
dalam ) tahun*.
.ronik, jika serangan minimal )< hari perbulan selama paling sedikit ,
bulan ()04 hari dalam ) tahun*.
8ension headache kronik dibagi + macam, yaitu'
a* hort-duration, jika erangan terjadi kurang dari 3 jam.
b* >ong-duration, jika erangan berlangsung lebih dari 3 jam.
E"i#l#$i
9aktor-faktor penyebab dari 88& bukan merupakan infeksi virus ataupun
bakteri melainkan tetapi keadaan-keadaan seperti tres, .ecemasan,
Depresi, .onflik emosional, .elelahan.
Nyeri kepala yang timbul adalah manifestasi dari reaksi tubuh terhadap
stres, kecemasan, depresi, konflik emosional atau kelelahan. 5espon
fisiologis yang terjadi meliputi refleks vasodilatasi pembuluh darah
ekstrakranial serta kontraksi otot-otot skelet kulit kepala (scalp*, wajah,
leher dan bahu secara terus menerus.
Pa"#fisi#l#$i
1eskipun nyeri kepala tegang otot ini sangat umum ditemukan,
patofisiologinya masih tetap tidak jelas. "enelitian menunjukkan bahwa
mekanisme nyeri kepala ini tergantung terhadap otot yang terlibat yakni otot
wajah,leher dan bahu. "atomekanisme nyeri kepala tegang otot ini masih
menjadi bahan penilitian tetapi telah ada beebrapa teori-teori yang diduga
menyebabkan nyeri kepala jenis ini.
alah satu teori yang paling populer mengenai penyebab nyeri kepala ini
adalah kontraksi otot wajah, leher, dan bahu. Ftot-otot yang biasanya
terlibat antara lain m. splenius capitis, m. temporalis, m. masseter, m.
sternocleidomastoideus, m. trape-ius, m. cervicalis posterior, dan m. levator
scapulae. "enelitian mengatakan bahwa para penderita nyeri kepala ini
mungkin mempunyai ketegangan otot wajah dan kepala yang lebih besar
daripada orang lain yang menyebabkan mereka lebih mudah terserang sakit
kepala setelah adanya kontraksi otot. .ontraksi ini dapat dipicu oleh posisi
tubuh yang dipertahankan lama sehingga menyebabkan ketegangan pada
otot ataupun posisi tidur yang salah. :da juga yang mengatakan bahwa
pasien dengan sakit kepala kronis bisa sangat sensitif terhadap nyeri secara
umum atau terjadi peningkatan nyeri terhadap kontraksi otot.
ebuah teori juga mengatakan ketegangan atau stres yang menghasilkan
kontraksi otot di sekitar tulang tengkorak menyebabkan vasokonstriksi
pembuluh darah sehingga aliran darah berkurang yang menyebabkan
terhambatnya oksigen dan menumpuknya hasil metabolisme yang akhirnya
akan menyebabkan nyeri.
"ara peneliti sekarang mulai percaya bahwa nyeri kepala ini bisa timbul
akibat perubahan dari -at kimia tertentu di otak - serotonin, endorphin, dan
beberapa -at kimia lain - yang membantu dalam komunikasi saraf. %ni
serupa dengan perubahan biokimia yang berhubungan dengan migren.
1eskipun belum diketahui bagaimana -at--at kimia ini berfluktuasi, ada
anggapan bahwa proses ini mengaktifkan jalur nyeri terhadap otak dan
mengganggu kemampuan otak untuk menekan nyeri. "ada satu sisi,
ketegangan otot di leher dan kulit kepala bisa menyebabkan sakit kepala
pada orang dengan gangguan -at kimia. Di sisi lain, ketegangan otot bisa
merupakan hasil dari perubahan -at kimia ini.
.arena nyeri kepala tipe ini dan migren melibatkan perubahan yang mirip
pada otak, beberapa peneliti percaya bahwa kedua tipe sakit kepala ini
berhubungan. Beberapa ahli berpendapat bahwa migren bisa disebabkan
oleh nyeri kepala tegang otot yang berulang. 1igren bisa dibedakan saat
nyeri yang terasa menjadi sangat hebat. :da juga yang beranggapan migren
yang ringan adalah suatu jenis nyeri kepala tegang otot yang ringan.
Manifes"asi Klinis
Aejala-gejala yang bisa digolongkan dalam nyeri kepala tipe tegang adalah '
Nyeri kepala bersifat konstan dan terus menerus.
8erasa berat seperti tertekan atau seperti terikat, diperas, mau meledak.
8empat sakitnya tidak dapat ditentukan
9rekuensi, fluktuasi, dan intensitas nyeri sangat bervariasi. Biasanya
akan bertambah pd masa+ penuh tekanan seperti pubertas, pindah
sekolah, masalah pekerjaan atau perkawinan.
Biasanya nyeri kepala tipe tegang dikaitkan dgn kelainan yg disebut
spasmohilia. .elainan ini adalah kecenderungan seseorang yg otot+nya
lebih mudah utk kontraksi (tegang*. pasmohilia memiliki kemungkinan
diturunkan atau ada faktor keluarga. elain itu juga akan ditanyakan
mengenai kemungkinan adanya stres fisik maupun psikis.
Dia$n#sis
8ension 8ype &eadache harus memenuhi syarat yaitu sekurang-kurangnya
dua dari berikut ini ' ()* adanya sensasi tertekanBterjepit, (+* intensitas
ringan O sedang, (,* lokasi bilateral, (3* tidak diperburuk aktivitas. elain
itu, tidak dijumpai mual muntah, tidak ada salah satu dari fotofobia dan
fonofobia.
Aejala klinis dapat berupa nyeri ringan- sedang O berat, tumpul seperti
ditekan atau diikat, tidak berdenyut, menyeluruh, nyeri lebih hebat pada
daerah kulit kepala, oksipital, dan belakang leher, terjadi spontan,
memburuk oleh stress, insomnia, kelelahan kronis, iritabilitas, gangguan
konsentrasi, kadang vertigo, dan rasa tidak nyaman pada bagian leher,
rahang serta temporomandibular.
8idak ada uji spesifik untuk mendiagnosis 88& dan pada saat dilakukan
pemeriksaa neurologik tidak ditemukan kelainan apapun. 88& biasanya
tidak memerlukan pemeriksaan darah, rontgen, 68sc an kepala maupun
15%.
Dia$n#sis Ban(in$
Diagnosis banding dari 88& adalah sakit kepala pada spondilo-artrosis
deformans, sakit kepala pasca trauma kapitis, sakit kepala pasca punksi
lumbal, migren klasik, migren komplikata, cluster headache, sakit kepala
pada arteritis temporalis, sakit kepala pada desakan intrakranial, sakit
kepala pada penyakit kardiovasikular, dan sakit kepala pada anemia.
Pena"ala!sanaan
8indakan umum '
"embinaan hubungan empati awal yang hangat antara dokter dan pasien
merupakan langkah pertama yang sangat penting untuk keberhasilan
pengobatan. "enjelasan dokter yang meyakinkan pasien bahwa tidak
ditemukan kelainan fisik dalam rongga kepal atau dalam otaknya dapat
menghilangkan rasa takut akan adanya tumor otak atau penyakit
intrakranial lainnya.
"enilaian adanya kecemasan atau depresi harus segera dilakukan.
ebagian pasien menerima bahwa nyeri kepalanya berkaitan berkaitan
dengan penyakit depresinya dan bersedia ikut program pengobatan
sedangkan sebagian pasien lain berusaha menyangkalnya. Fleh sebab
itu pengobatan harus ditujukan kepada penyakit yang mendasari dengan
obat anti cemas atau anti depresi serta modifikasi pola hidup yang
salah, disamping pengobatan nyeri kepala. Bila depresi berat dengan
kemungkinan bunuh diri maka pasien harus dirujuk ke ahli jiwa.
9armakoterapi nyeri kepala tipe tegang '
:nalgesik
"emakaian tablet analgetik harian dapat memacu timbulnya rebound
headache sebagai efek wears off dan akan menjadi predisposisi
timbulnya nyeri kepala harian yang kronis (>ance P Aoadsby, )/00*
:mitriptilin
Digunakan juga pada pasien migren, terutama yang berhubungan
dengan nyeri kepala tipe tegang. 1ekanismenya tidak berhubungan
dengan aktivitasnya sebagai antidepresan. :mitriptilin bekerja
memodulasi neurotransmiter, menghambat pengambilan kembali
(reuptake* noradrenalin dan serotonin serta mengurangi fungsi K-
adrenergik dan reseptor serotonin sentral ("ryse-"hillips, )//?*.
Dosisnya dimulai dengan )4 mg atau setengah dari tablet amitriptilin +<
mg pada malam hari, kemudian ditanyakan pada pasien jika akan
menaikkan dosisnya secara perlahan sampai mencapai dosis ?< mg tiap
malam jika pasien dapat mentolerir tanpa mengantuk pada pagi harinya
(>ance P Aoadsby, )//0*.
odium valproat
ebuah studi melaporkan bahwa sodium valproat dalam dosis )444-
+444 mg per hari yang diberikan selama , bulan menurunkan indeks
nyeri kepala harian yang kronis sampai setengahnya tau menurun pada
)0 pasien (dari ,4 pasien* dengan rata-rata bebas nyeri kepala
hariannya tiap bulan meningkat <,< sampai )?,? (>ance P Aoadsby,
)//0*.
Be-odia-epin
"emakaian ben-odia-epin juga banyak menolong tetapi mempunyai
resiko tinggi untuk kebiasaan untuk meneruskan penggunaannya
(adiktif* (>ance P Aoadsby, )//0*.
8i-anidin
:slan ()//=* telah melakukan studi terhadap ti-anidin secara acak
ganda tersamar untuk nyeri kepala tipe tegang. &asil studi tersebut
menyimpulkan bahwa ti-anidin ternyata efektif untuk nyeri kepala tipe
tegang. "ada studi lainnya, aper et. al. (+44)* dengan open-label study
pemberian tin-anidin ternyata efikasius, aman dan dapat ditoleransi
pada terapi profilaksis nyeri kepala harian.
Botulin toksin
Botulin toksin : adalah obat yang poten untuk beberapa penyakit berat
yang berhubungan dengan kenaikan tonus otot, seperti tortikolis
spasmodik, blefarospasm, distoni anggota gerak, hemispasm facial dan
spastisitas. Botulinum toksin juga dapat digunakan pada terapi nyeri
spasme otot dan miofacial pain syndrome. Beberapa studi juga
menyarankan bahwa botulinum toksin dapat dipakai untuk terapi
tension headache (Qwart et. al. )//3! 5ejla, )//?! 2heeler, )//0 cit.
5olnik, +444*. ebuah studi acak buta ganda terkendali pada terapi
botulinum toksik : telah dilakukan 5ollink et. al. (+444* untuk terapi
nyeri kepala tension headache. .elompok terapi diberi obat (injeksi
intrakranial )4;+4 mu botulin toksin :* dan hasilnya adalah tidak ada
perbedaan bermakna antara kelompok plasebo dan kelompok terapi.
Nyeri Kepala S!&n(er :
Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala atau leher
Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan vascular cranial atau servikal
Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelaianan non vascular intracranial
Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelaianan subtansi atau widrawal nya
Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelaianan dengan infeksi
Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelaianan kelainan dengan homeostasis
Nyeri kepala atau nyeri vascular yang berkaitan dengan kelainan cranium,
leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau struktur fasial atau cranial
lainya
Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelaiananpsikiatrik
JENIS . JENIS N)ERI KEPALA
Nyeri
.epala
ifat Nyeri >okasi >ama Nyeri 9rekuensi Aejala %kutan
1igren
Umum
Berdenyut Unilateral,
bilateral
=-30 jam poradic
beberapa kali
sebulan
1ual.muntah,
1alaise,
fotofobia
1igren
.lasik
Berdenyut unilateral ,-)+ jam .lem "rodomal,
visual,mual
,muntah,
malaise,
fotofobia
.laster 1enjemukan Unilateral, <-)+4 menit erangan 2ajah merah,
,tajam orbital berkelompok
dengan
beremisi lama
hidung
tersumbat
8ipe
8egang
8umpul,
Ditekan
Divus,
bilateral
8erus
menerus
.onstand Depresi
Neoralgia
trigeminus
Ditusuk tusuk Dermatom
saraf G
ingkat,
)<-=4 detik
Beberapa kali
sehari
Qona pemicu
nyeri
:tipikal 8umpul Unilateral,
Bilateral
8erus
menerus
.onstand Depresi kadang
kadang,
psikosis
inus 8umpul,
8ajam
Diatas
inus
Bervariasi poradikB
konstand
5inore
FISI*L*GI N)ERI KEPALA
Nyeri (sakit* merupakan mekanisme protektif yang dapat terjadi setiap saat
bila ada jaringan manapun yang mengalami kerusakan, dan melalui nyeri
inilah,seorang individu akan bereaksi dengan cara menjauhi stimulus nyeri tersebut.
5asa nyeri dimulai dengan adanya perangsangan pada reseptor nyeri oleh stimulus
nyeri. timulus nyeri dapat dibagi tiga yaitu '
1ekanik
spasme otot merupakan penyebab nyeri yang umum karena dapat mengakibatkan
terhentinya aliran darah ke jaringan ( iskemia jaringan*, meningkatkan
metabolisme di jaringan dan juga perangsangan langsung ke reseptor nyeri
sensitif mekanik.
8ermal
rasa nyeri yang ditimbulkan oleh suhu yang tinggi tidak berkorelasi dengan
jumlah kerusakan yang telah terjadi melainkan berkorelasi dengan kecepatan
kerusakan jaringan yang timbul. &al ini juga berlaku untuk penyebab nyeri
lainnya yang bukan termal seperti infeksi, iskemia jaringan, memar jaringan, dll.
"ada suhu 3<
4
6, jaringan-jaringan dalam tubuh akan mengalami kerusakan yang
didapati pada sebagian besar populasi.
.imia
:da beberapa -at kimia yang dapat merangsang nyeri seperti bradikinin,
serotonin, histamin, ion kalium, asam, asetilkolin, dan en-im proteolitik.Dua -at
lainnya yang diidentifikasi adalah prostaglandin dan substansi " yang bekerja
dengan meningkatkan sensitivitas dari free nerve endings."rostaglandin dan
substansi " tidak langsung merangsang nyeri tersebut. Dari berbagai -at yang
telah dikemukakan, bradikinin telah dikenal sebagai penyebab utama yang
menimbulkan nyeri yang hebat dibandingkan dengan -at lain. .adar ion kalium
yang meningkat dan en-im proteolitik lokal yang meningkat sebanding dengan
intensitas nyeri yang di rasakan karena kedua -at ini dapat mengakibatkan
membran plasma lebih permeable terhadap ion.%skemia jaringan juga termasuk
stimulus kimia karena pada keadaan iskemia terdapat penumpukan asam laktat,
bradikinin, dan en-im proteolitik.
emua jenis reseptor nyeri pada manusia merupakan free nerve endings.
5eseptor nyeri banyak tersebar pada lapisan superfisial kulit dan juga pada jaringan
internal tertentu, seperti periosteum, dinding arteri, permukaan sendi, fal;, dan
tentorium..ebanyakan jaringan internal lainnya hanya diinervasi oleh free nerve
endings yang letaknya berjauhan sehingga nyeri pada organ internal umumnya
timbul akibat penjumlahan perangsangan berbagai nerve endings dan dirasakan
sebagai slow-chronic- aching type pain. Nyeri dapat dibagi atas dua yaitu '
9ast pain
Nyeri akut, merupakan nyeri yang dirasakan dalam waktu 4,) s setelah stimulus
diberikan. Nyeri ini disebabkan oleh adanya stimulus mekanik dan termal.
ignal nyeri ini ditransmisikan dari saraf perifer menuju korda spinalis melalui
serat :R dengan kecepatan mencapai = N,4 mBs. Neurotransmitter yang
mungkin digunakan adalahglutamat yang juga merupakan neurotransmitter
eksitatorik yang banyak digunakan pada 6N. Alutamat umumnya hanya
memiliki durasi kerja selama beberapa milliseconds.
low pain
Nyeri kronik, merupakan nyeri yang dirasakan dalam waktu lebihdari ) detik
setelah stimulus diberikan. Nyeri ini dapat disebabkan oleh adanyastimulus
mekanik, kimia dan termal tetapi stimulus yang paling sering adalah
stimuluskimia. ignal nyeri ini ditransmisikan dari saraf perifer menuju korda
spinalis melaluiserat 6 dengan kecepatan mencapai 4,< - + mBs. Neurotramitter
yang mungkindigunakan adalah substansi ".
1eskipun semua reseptor nyeri adalah free nerve endings, jalur
yangditempuh dapat dibagi menjadi dua pathway yaitu fast-sharp pain pathway dan
slow chronic pain pathway. etelah mencapai korda spinalis melalui dorsal spinalis,
serat nyeri ini akan berakhir pada relay neuronpada kornu dorsalis dan selanjutnya
akandibagi menjadi dua traktus yang selanjutnya akan menuju ke otak. 8raktus itu
adalah neospinotalamikus untuk fast pain dan paleospinotalamikus untuk slowpain.
8raktus neospinotalamikus untuk fast pain, pada traktus ini, serat :R yang
mentransmisikan nyeri akibat stimulus mekanik maupun termal akan berakhir
padalamina % (lamina marginalis* dari kornu dorsalis dan mengeksitasi second-
order neurons dari traktus spinotalamikus. Neuron ini memiliki serabut saraf
panjang yang menyilang menuju otak melalui kolumn anterolateral. erat dari
neospinotalamikus akan berakhir pada' area retikular dari batang otak (sebagian
kecil*, nukleustalamus bagian posterior (sebagian kecil*, kompleks ventrobasal
(sebagian besar*.8raktus lemniskus medial bagian kolumn dorsalis untuk sensasi
taktil juga berakhir pada daerah ventrobasal. :danya sensori taktil dan nyeri yang
diterima akan memungkinkan otak untuk menyadari lokasi tepat dimana
rangsangan tersebutdiberikan.
8raktus paleospinotalamikus untuk slow pain,traktus ini selain
mentransmisikan sinyal dari serat 6, traktus ini juga mentransmisikan sedikit sinyal
dari serat :R. "ada traktus ini , saraf perifer akan hampir seluruhnya berakhir
padalamina %% dan %%% yang apabila keduanya digabungkan, sering disebut dengan
substansia gelatinosa. .ebanyakan sinyal kemudian akan melalui sebuah atau
beberapa neuron pendek yang menghubungkannya dengan area lamina G lalu
kemudian kebanyakan serabut saraf ini akan bergabung dengan serabut saraf dari
fast- sharp pain path way. etelah itu, neuron terakhir yang panjang akan
menghubungkansinyal ini ke otak pada jaras antero lateral. Ujung dari traktus
paleospinotalamikus kebanyakan berakhir pada batangotak dan hanya sepersepuluh
ataupun seperempat sinyal yang akan langsung diteruskan ke talamus. .ebanyakan
sinyal akan berakhir pada salah satu tiga areayaitu '
Nukleus retikularis dari medulla, pons, dan mesensefalon
:rea tektum dari mesensefalon
5egio abu-abu dari peraSuaductus yang mengelilingia Suaductus ilvii
.etiga bagian ini penting untuk rasa tidak nyaman dari tipe nyeri.Dari area
batang otak ini, multipel serat pendek neuron akan meneruskan sinyal kearah atas
melalui intralaminar dan nukleus ventrolateral dari talamus dan ke area tertentu dari
hipotalamus dan bagian basal otak
PAT*FISI*L*GI N)ERI KEPALA
akit kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bangunan-bangunan
diwilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri. Bangunan-bangunan
ekstrakranial yang peka nyeri ialah otot-otot okspital, temporal dan frontal, kulit
kepala, arteri-arteri subkutis dan periostium. 8ulang tengkorak sendiri tidak peka
nyeri. Bangunan-bangunan intrakranial yang peka nyeri terdiri dari meninges,
terutama dura basalis dan meninges yang mendindingi sinus venosus serta arteri-
arteri besar pada basis otak. ebagian besar dari jaringan otak sendiri tidak peka
nyeri.
"erangsangan terhadap bangunan-bangunan itu dapat berupa'
%nfeksi selaput otak ' meningitis, ensefalitis.
%ritasi kimiawi terhadap selaput otak seperti pada perdarahan subdural atau
setelah dilakukan pneumo atau -at kontras ensefalografi.
"eregangan selaput otak akibat proses desak ruang intrakranial, penyumbatan
jalan lintasan liSuor, trombosis venos spinosus, edema serebri atau tekanan
intrakranial yang menurun tiba-tiba atau cepat sekali.
Gasodilatasi arteri intrakranial akibat keadaan toksik (seperti pada infeksi umum,
intoksikasi alkohol, intoksikasi 6F, reaksi alergik*, gangguan metabolik (seperti
hipoksemia, hipoglikemia dan hiperkapnia*, pemakaian obat vasodilatasi,
keadaan paska contusio serebri, insufisiensi serebrovasculer akut*.
Aangguan pembuluh darah ekstrakranial, misalnya vasodilatasi ( migren dan
cluster headache* dan radang (arteritis temporalis*
Aangguan terhadap otot-otot yang mempunyai hubungan dengan kepala, seperti
pada spondiloartrosis deformans servikalis
"enjalaran nyeri (reffererd pain* dari daerah mata (glaukoma, iritis*, sinus
(sinusitis*, baseol kranii ( ca. Nasofaring*, gigi geligi (pulpitis dan molar %%%
yang mendesak gigi* dan daerah leher (spondiloartritis deforman servikalis.
.etegangan otot kepala, leher bahu sebagai manifestasi psikoorganik pada
keadaan depresi dan stress. Dalam hal ini sakit kepala sinonim dari pusing
kepala.
1enurut &.A.2olf terdapat = mekanisme dasar yang menimbulkan nyeri
kepala yang berasal dari sumber intrakranial
8arikan pada vena yang berjalan ke sinus venosus dari permukaan otak dan
pergeseran sinus-sinus venosus utama.
8arikan pada :. 1eningea media
8arikan pada pembuluh-pembuluh arteri besar di otak atau tarikan pada cabang-
cabangnya.
Distensi dan dilatasi pembuluh-pembuluh nadi intrakranial (:.9rontalis, :.
8emporalis, :. Discipitalies*
%nflamasi pada atau sekitar struktur kepala yang peka terhadap nyeri meliputi
kulit kepala, periosteum, (m. frontalis, Ni temporalis, m.orsipiutlis.
8ekanan langsung pada nervus cranialis G, %T, T saraf spinal dan cervikalis
bagian atas yang berisi banyak serabut aferen rasa nyeri.
Daerah yang tidak peka terhadap nyeri adalah ' parenkim otak, ependim
ventrikel, pleksus koroideus, sebagian besar duramater, piarachnoid meningen
meliputi konvektivitas otak dan tulang kepala. 8etapi rasa nyeri tersebut dapat
dibangkitkan oleh karena tindakan fisik seperti batuk, mengejan yang meningkatkan
tekanan intrakranial dan dapat memperburuk nyeri kepala berhubungan dengan
perdarahan atau massa intracranial
MANIFESTASI KLINIS N)ERI KEPALA
Nyeri kepala berdenyut yang bersifat unilateral tetapi dapat bilateral atau ganti
sisi
erangan nyeri kepala yang timbul secara tiba N tiba dan biasanya unilateral
>amanya serangan antara 3 N +3 jam atau bisa lebih
%ntensitas nyeri sedang N berat
Aejala penyerta ' mual, muntah, wajah pucat, tinitus.
Nyeri dirasakan sebagai nyeri kepala yang berdenyut-denyut, menusuk-nusuk,
dan rasa kepala mau pecah
:noreksia, muntah, takut cahaya, atau kelainan otonom lainnya
PEMERIKSAAN KLINIS N)ERI KEPALA
Anamnesis
Jenis nyeri !epala
@enis, nyeri kepala dapat diutarakan sebagai nyeri yang #enetap$ berdenyut
yang kadang-kadang sesuai dengan denyutan jantung, nyeri seperti ditarik
atau diikat, nyeri seakan-akan kepala #au pecah, nyeri yang berpindah-
pindah, maupun perasaan kepala yang tidak enak. .eluhan penderita harus
benar-benar dipahami agar tidak terjadi salah persepsi atau interpretasi.
Nyeri kepala yang #enusuk-nusuk dan berdenyut lebih mungkin dijumpai
pada penyakit-penyakit vascular seperti #igren$ hipertensi arterial dan
#alfor#asi %ascular intrakranial. Nyeri kepala tertekan (pressure
headache* yaitu perasaan seperti pita yang melingkari kepala dan
menjepitnya kuat-kuat sering disebabkan gangguan emosional.
*nse" nyeri !epala
Fnset nyeri kepala dapat memberikan gambaran proses patologik yang
melatar belakanginya.
Nyeri kepala yang baru saja terjadi mempunyai banyak kemungkinan
penyebab baik yang bersifat ringanBbenigna maupun beratBserius. Nyeri
kepala yang makin memberat atau menghebat menunjukkan kemungkinan
adanya proses intrakranial yang #akin berke#bang.
Nyeri kepala yang timbul secara sangat mendadak harus dicurigai sebagai
akibat dari perdarahan intrakranial spontan, terutama perdarahan
subaraknoidal atau intra%entrikular. 1eningitis, glukoma, masloiditis
ementara itu nyeri kepala yang kronis dapat terjadi pada kasus tension
headache$ pasca trau#a kepala, neurosis rinitas vasomotor, sinusitis,
kelainan refraksi yang tidak dikoreksi.
Fre!&ensi (an peri#(isi"as nyeri !epala
&igren merupakan nyeri kepala yang episodik dan tidak pernah muncul
sebagai nyeri kepala harian atau dala# waktu yang la#a. Cluster headache
muncul sebagai nyeri kepala harian selama beberapa #inggu atau bulan
dan kemudian diikuti suatu interval bebas nyeri kepala dalam waktu yang
lama. Nyeri kepala yang bersifat kronis, dirasakan setiap hari dengan sifat
yang konstan biasanya merupakan gambaran tension headache atau nyeri
kepala psikogenik.
P&n%a! (an lamanya nyeri !epala
&igren biasanya mencapai puncak nyeri '-( ja# pasca-onset dan
berlangsung sela#a ) * +) ja#. Cluster headache langsung sampai pada
puncak perasaan nyeri pada saat penderita terbangun dari tidurnya, atau
nyeri kepala #e#uncak beberapa #enit setelah onset pada saat penderita
dalam keadaan tidak tidur. ,ension headache muncul secara perlahan
selama beberapa ja# dan kemudian terus berlangsung selama beberapa
hari sa#pai beberapa tahun.
Nyeri kepala yang mendadak dan berat kemudian menetap biasanya terjadi
pada perdarahan intrakranial. ementara itu, neuralgia oksipital dan
trigeminal biasanya muncul langsung dengan intensitas puncak, bersifat
menyengat dan mengagetkan.
/a!"& "er0a(inya nyeri !epala (an fa!"#r presipi"asi1
Cluster headache seringkali muncul pada saat penderita dalam keadaan
tidur lelap dan ada kecenderungan bahwa serangan nyeri kepala #uncul
pada saat yang sa#a. 1igren dapat muncul setiap baik siang #aupun
#ala# tetapi seringkali mulai pada pagi hari. ,ension headache khas
dengan nyeri kepala sepanjang hari dan seringkali memberat pada siang
atau sore hari.
"enderita yang mengalami nyeri kepala kronis dan berulang seringkali dapat
mengenali faktor apa saja yang mendorong terjadinya suatu serangan nyeri
kepala. &igren dapat dicetuskan oleh #akanan tertentu, dan #inu#an obat
tertentu. 9aktor e#osi dapat #encetuskan serangan #igren dan tension
headache
:pabila membungkuk, mengejan, mengangkat sesuatu barang, batuk atau
menjalani pemeriksaaan valsava merasakan nyeri kepala, maka harus
dipertimbangkan adanya kemungkinan lesi intrakranial teruta#a fosa
posterior. Namun demikian, nyeri kepala yang timbul pada saat dalam
posisi berdiri tegak dan segera mereda pada saat berbaring adalah khas
untuk suatu kebocoran CSS yang dapat terjadi secara spontan.
Nyeri kepala selama koitus, teristimewa selama atau segera sesudah
orgasmus bersifat benigna apalagi apabila sebelumnya terjadi aktvitas
seksual beberapa kali. Dalam keadaan ini dapat terjadi nyeri kepala tunggal,
langsung bersifat berat. &al demikian ini harus dicurigai adanya
kemungkinan perdarahan subaraknoidal.
L#!asi (an e#l&si
"enderita diminta untuk menunjuk lokasi nyeri dengan ujung jarinya. &al
ini sangat membantu proses pemeriksaan.
&igren sangat sering bersifat unilateral, biasanya didaerah frontote#poral.
Namun demikian suatu saat dapat menyeluruh atau dapat berkembang dari
lokasi unilateral menjadi nyeri menyeluruh. Cluster headache hampir selalu
unilateral dan khas terpusat dibelakang atau sekitar bola #ata. ,ension
headache khas dengan nyeri kepala yang #enyeluruh tetapi dapat pula
terpusat di daerah frontal atau ser%iko-oksipitasi.
K&ali"as (an in"ensi"as nyeri
Nyeri kepala yang berkaitan dengan demam dan hipertensi seringkali
bersifat berdenyut. &igren dapat bersifat berdenyut dan seringkali ditutup
oleh perasaan khas dengan sifat yang berat$ nyeri sekali seakan-akan
kepala dibor dan terus #enerus, tension headache, dicirikan oleh perasaan
penuh, diikat kencang atau ditekan kuat-kuat dan kadang-kadang ada yang
mengeluh bahwa kepalanya seakan-akan mengenakan topi yang sesak.
Ge0ala pr#(r#mal (an penyer"a
Aejala pendahulu sangat khas pada #igren. -ejala-gejala %isual baik positif
#aupun negatif, gejala her#isterik misalnya hemiparesis, parastesia, dan
gangguan berbahasa dapat mendahului munculnya nyeri kepala pada
migren. ementara itu, #igren basilaris dapat disertai oleh gejala-gejala
lainnya yang berasal dari gangguan pada batang otak misalnya vertigo,
disatria, ataksia, koadriparesis dan diplopia.
Cluster headache seringkali didahului oleh #iosis dan ptosis ipsilateral$
epifora$ konjungti%a ke#erahan dan hidung #a#pet. ementara itu nyeri
kepala dengan demam sugestif untuk infeksi. .eluarnya cairan berdarah
atau purulen dari hidung harus dicurigai adanya proses patologik di hidung
atau sinus. Nyeri kepala yang hebat disertai warna merah pada sclera
merupakan gambaran infeksi bola #ata atau glauko#a akut.
Fa!"#r yan$ mem'era"!an rasa nyeri
&e#beratya nyeri kepala pada saat batuk, #engejan atau bersin
#engga#barkan ke#ungkinan adanya proses intrakranial ementara itu
apabila nyeri kepala berta#bah berat pada saat ada gerakan tertentu
menunjukkan adanya pengaruh #uscular.
:ktivitas dapat memperberat nyeri pada #igren atau tension headache
sebaliknya istirahat baring biasanya akan memperberat situasi penderita
cluster headache.
Fa!"#r pere(a nyeri
!stirahat, #enghindari cahaya dan tidur meredakan perasaaan nyeri pada
penderita migren. 1asase atau kompres hangat akan menolong penderita
tension headache. Nyeri pada cluster headache akan berkurang dengan
penekanan lokal penakanan lokal atau pemberian kompres hangat atau
dingin.
Ri2aya" !el&ar$a
1igren dan tension headache kadang-kadang bersifat familial
Pen$#'a"an se'el&mnya
5iwayat minum obat sebelumnya dan efek yang dirasakan penderita perlu
ditanyakan secara rinci, meliputi dosis, cara memasukkan obat (diminum,
suntikan* dan lamnya pengobatan. &al ini untuk mengetahui apakah ada
lajak dosis dalam penggunaan preparat ergot dan analgesik serta kafein
Alasan men%ari per"#l#n$an (#!"er
"ertanyaan perihal ini sangat berarti apabila kita berhadapan dengan
penderita nyeri kepala kronis. "ada umumnya penderita ini sudah
memeriksakan diri kepada beberapa dokter namun tidak kunjung sembuh.
Ri2aya" penya!i" se'el&mnya
5iwayat penyakit sebelumnya yang meliputi penyakit-penyakit umum
lainnya, penyakit saraf, trauma, operasi dan alergi perlu ditanyakan secara
rinci. 5iwayat minum obat yang tidak berhubungan dengan keluhan nyeri
kepala perlu ditanyakan pula.
Pemeri!saan Fisi!
Dalam praktek pemeriksaan fisik dimulai pada saat penderita masuk ke
dalam ruang periksa atau pada saat dokter melakukan pendekatan di sisi tempat
tidur penderita. Fbservasi yang teliti merupakan kunci untuk mengetahui apakah
penderita mengalami gangguan fisik atau psikiatrik atau apakah penderita
tampak cemas depresif dan apakah riwayat penderita dapat dipercaya
sepenuhnya.
etiap kali ada keluhan nyeri kepala maka pemeriksaan neurologi secara
lengkap harus dilakukan secara cermat. "emeriksaan tersebut secara garis besar
meliputi status mental, gaya berjalan, nervi, kraniales, sistem motorik dan sistem
sensorik.
.epala dan leher harus diperiksa secara seksama. %nspeksi dan palpasi
dilakukan secara bersama-sama untuk mengetahui kelainan-kelainan yang
mungkin ada. vertebra servikal perlu diperiksa apakah ada kaku kuduk,
gangguan mobilitas leher, nyeri otot-otot leher dan gangguan lainnya.
8anda-tanda vital dimulai dengan perubahan tekanan darah dapat
menimbulkan nyeri kepala. :danya perubahan denyut nadi hendaknya dicari
kemungkinan adanya kaitan dengan nyeri kepala walaupun tidak langsung. uhu
tubuh diperiksa secara obyektif bila ada demam. "emeriksaan umum lainnya
perlu dilakukan, misalnya pemeriksaan jantung dan paru-paru, palpasi abdomen
dan pemeriksaan kulit
Pemeri!saan Tam'a3an
Pemeri!saan Ra(i#l#$i!
9oto polos kepala
"ada foto polos dapat dilihat adanya pelebaran sela tursika, lesi pada
kalvarium, kelainan pertumbuhan kongenital, kelainan pada sinus
dan prosesus mastoideus.
9oto vertebra servikal
Nyeri kepala yang lebih dirasakan di daerah tengkuk disebabkan
oleh perubahan degeneratif di diskus intervertbralis dan permukaan
sendi servikal bagian atas. :rthritis rheumatoid dapat menimbulkan
nyeri kepala bagian belakang.
68 scan dan 15%
68 can dapat memberi gambaran yang sangat jelas tentang proses
desak ruang intrakranial misalnya tumor otak, hematoma
intraserebral, infark otak, abses otak, hidrosefalus, hematoma
epidural, dan hematoma subdural. C, Scan juga dapat #e#beri
ga#baran tentang perdarah subaraknoidal. "ada penderita cluster
headache, tension headache, dan nyeri kepala fungsional akan
memberi gambaran normal. Demikian juga halnya pada migren.
Namun demikin pada migren yang berat kadang-kadang
memperlihatkan area pembengkakan. ementara itu 68 can juga
bermanfaat untuk memeriksa daerah orbita, sinus tulang-tulang
wajah, vertebra serviks, dan jaringan lunak di leher. 15% dapat
digunakan untuk memeriksa lesi posterior dan foramen magnum.
:ngiografi serebral
"emeriksaan ini bersifat invasive, dan jarang sekali dipergunakan
dalam upaya menegakkan penyebab nyeri kepala tertentu. ebagai
contoh oklusi pembuluh darah serebral dapat menimbulkan nyeri
kepala dan demikian juga halnya kasus aneurisma dan malformasi
arterio-venosa.
Pemeri!saan +ss
:pabila dicurigai adanya infeksi intrakranial, perdarahan intrakranial
atau keganasan meningeal sementara pemeriksaan dengan 68 can tidak
menunjukkan adanya kelainan, maka seyogyanya dilakukan fungsi
lumbal untuk kemudian dilakukan analisis 6.
Ele!"r#4Ensefal#$rafi
.adang-kadang 77A bermanfaat pada kasus-kasus dengan gejala fokal
sementara hasil 68 can normal. "erlu pula diingat bahwa nyeri kepala
merupakan salah satu gejala epilepsi. Untuk itu perlu anamnesis yang
lebih cerma sebelumnya mempertimbangkan pemeriksaan 77A.
Pemeri!saan La'#ra"#ri&m
Dalam kedaan tertentu perlu dilakukan pemeriksaan darah. hal ini
didasarkan atas anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap.
Pemeri!saan K3&s&s Dan K#ns&l"asi
.e#eriksaan #ata #eliputi peri#etri dan tekanan intraokular kadang-
kadang perlu dikerjakan! apabila dipandang perlu maka penderita dapat
dikirim kepada dokter spesialis mata.
.onsultasi kepada dokter gigi dapat dilakukan setelah dicurigai adanya
faktor gigi sebagai penyebab. ementara itu konsultasi kepada dokter
spesialis 8&8 dapat dilakukan setelah diketahui atau dicurigai adanya
kemungkinan kelainan di bidang penyakit 8&8. .asus tertentu
memerlukan konsultasi dan atau penanganan psikiatri perlu hati-hati dan
penjelasan yang cukup agar penderita dan atau keluarganya tidak kaget
atau malu
PENATALAKSANAAN N)ERI KEPALA
Me(i!amen"#sa
Anal$e"i!&m5 misalnya :
:sam salisilat <44 mg tablet, dosis )<4 mgBhari.
1etampiron <44 mg tablet, dosis )<44 mgBhari
:sam mefenamat +<4 N <44 mg tablet, dosis ?<4 N )<44 mgBhari.
Penenan$ 6 ansi#li"i!5 misalnya :
.lordiasepoksid < mg tablet, dosis )<-,4 mgBhari.
.loba-epam )4 mg tablet, dosis +4 N ,4 mgBhari
>ora-epam )-+ mg tablet, dosis , N = mgBhari.
An"i(epresan5 misalnya :
1aprotiline +<, <4, ?4 mg tablet, dosis +< N ?< mgBhari.
:mineptine )44 mg tablet, dosis +44 mgBhari.
:nestesia B analgetik lokal misalnya injeksi prokain.
Re3a'ili"asi
>atihan pengendaraan otot-otot misalnya latihan relaksasi, psikoterapi, yoga,
meditasi, dll.
PR*GN*SIS DAN INDIKASI RUJUKAN N)ERI KEPALA
"rognosis dari sakit kepala bergantung pada jenis sakit kepalanya sedangkan indikasi
merujuk adalahsebagai berikut'
akit kepala yang tiba O tiba dan timbulkekakuan di leher
akit kepala dengan demam dan kehilangan kesadaran
akitkepala setelah terkena trauma mekanik pada kepala
akit kepala disertai sakit pada bagian mata dan telinga
akit kepala yang menetap pada pasien yang sebelumnya tidak pernah mengalami
serangan
akit kepala yang rekuren pada anak.
BAB III
KESIMPULAN
Chefalgia atau Nyeri kepala adalah perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa tidak
nyaman yang menyerang daerah tengkorak (kepala* mulai dari kening kearah atas dan
belakang kepala. dan daerah wajah. Nyeri kepala adalah salah satu keluhan fisik paling
utama manusia. akit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat
menunjukkan penyakit organik ( neurologi atau penyakit lain*, respon stress, vasodilatasi
(migren*, tegangan otot rangka (sakit kepala tegang* atau kombinasi respon tersebut
ecara garis besar nyeri kepala dibagi menjadi dua macam! primer dan sekunder.
"ada nyeri kepala primer, nyeri kepala merupakan keluhan utama, artinya nyeri kepala
tersebut bukan timbul karena ada kelainan yang mendasari. Dengan kata lain, nyeri
kepala merupakan #penyakit$ tersendiri, dengan patofiologi tersendiri pula. Nyeri kepala
primer yang utama berdasarkan klasifikasi dari %& adalah' ()* migren dengan dan tanpa
aura, (+* nyeri kepala tipe tegang (tension-type headache*, dan (,* nyeri kepala
berkelompok (cluster headache*. edangkan nyeri kepala sekunder dapat dibagi menjadi
nyeri kepala yang disebabkan oleh karena trauma pada kepala dan leher, nyeri kepala
akibat kelainan vaskular kranial dan servikal, nyeri kepala yang bukan disebabkan
kelainan vaskular intrakranial, nyeri kepala akibat adanya -at atauwithdrawal, nyeri
kepala akibat infeksi, nyeri kepala akibat gangguan homeostasis, sakit kepala atau nyeri
pada wajah akibat kelainan kranium, leher, telinga, hidung, dinud, gigi, mulut atau
struktur lain di kepala dan wajah, sakit kepala akibat kelainan psikiatri
Dalam anamnesis akan ditanyakan kualitas nyeri, intensitas, lokasi, durasi,
frekuensi, gejala yang mnyertai serta perjalanan penyakitnya dan "rognosis dari sakit
kepala bergantung pada jenis sakit kepalanya
BAB I7
DAFTAR PUSTAKA
"rice, ylvia dan >orraine 1.2ilson.Nyeri. &uriawati,dkk."atofisiologiedisi=.@akarta
' 7A6.+44,.
5eksodiputro, :.&ariyanto,dkk. 1igren dan akit .epala. :ru 2.sudoyo,
Bambangetyohadi, dkk. %lmu "enyakit Dalam @ilid %% edisi %G.@akarta ' "usat
"enerbitan %lmu"enyakit Dalam fakultas .edokteran Universitas
%ndonesia.+44?./,3-/,=.
herwood, laura.usunan araf "usat.Beatricia %.antoso.9isiologi 1anusia dari el
ke istem.@akarta ' 7A6.+44)!))<-))/.
&arsono (+44<* , Buku :jar Neurologi .linis, "erhimpunan Dokter pesialis araf
%ndonesia , Aadjah 1ada University "ress, Uogyakarta. &al +0/-//.
ylvia, >orraine ()//<*, "atofisiologi .onsep .linis "enyakit 7d.3 , 7A6, @akarta.
&al /?,-?3
1ansjoer, :rif. +444. .apita elekta .edokteran 7disi ketiga @ilid kedua. @akarta'
1edia :esculapius 9akultas .edokteran U%. &al ,<-34
&asan 1,isti .Diagnostik Dan "enatalaksanaan Nyeri .epala, "erhimpunan Dokter
pesialis araf %ndonesia, :ir >angga Universety "ress.surabaya +4)4

Anda mungkin juga menyukai