• Sakit kepala → Rasa sakit atau tidak nyaman antara orbita sampai ke daerah belakang kepala (area
oksipital dan sebagian daerah tengkuk) atau dengan kepala yang berasal dari struktur sensitif terhadap
rasa sakit.
• Sakit kepala -> Perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa tidak nyaman yang menyerang daerah tengkorak
(kepala) mulai dari kening kearah atas,belakang kepala, dan daerah wajah.
• Sakit Kepala -> Rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah
dari dagu sampai ke daerah belakang kepala (area oksipital dan sebagian daerah tengkuk).
ETIOLOGI
Adanya kelainan organ-organ dikepala, jaringan sistem persarafan dan pembuluh darah.
Sakit kepala kronik :
o Migrain
o Ketegangan
o Depresi
o Dapat terkait dengan lesi intracranial
o Cedera kepala
o Spondilosis servikal
o Penyakit gigi atau mata
o Disfungsi sendi temporomandibular
o Hipertensi
o Sinusitis
o Trauma
o Perubahan lokasi (cuaca, tekanan)
o Dan berbagai macam gangguan medis umum lainnya.
Inflamasi pada struktur bangunan peka nyeri intrakranial maupun ekstrakranial, ditandai dengan
pelepasan kaskade zat substansi dari berbagai neuron di sekitar daerah injury.
Inflamasi neurogenik steril selanjutnya akan mengakibatkan proses vasodilatasi dan ekstravasasi plasma
protein yang mengikuti pelepasan peptida vasoaktif CGRP, substansi P, dan neurokinin/NKA dari nerve
ending
Aktivasi mekanoreseptor pada ujung terminal saraf sensoris vaskuler untuk melepaskan L-glutamat dan
aktivasi termoreseptor.
Distensi atau dilatasi pembuluh darah intrakranial dan ekstrakranial.
Traksi pada arteri sirkulus Willisii, sinus venosus dan vena-vena yang mensuplai sinus tersebut, dan arteri
meningea media.
Pergeseran bangunan peka nyeri karena suatu desakan (massa, kista, oedema perifokal, dan sebagainya).
Peningkatan tekanan intrakranial yang terjadi melalui dua mekanisme dasar yaitu bertambahnya volume
otak dan adanya obstruksi CSS dan sistem vena.
Kontraksi kronik otot-otot kepala dan leher.
Tekanan langsung pada saraf-saraf yang mengandung serabut-serabut untuk rasa nyeri di daerah kepala.
GELAJA KLINIS
Tentorium Serebelli ( Nyeri Kepala Atas )-> Rasa nyeri menjalar pada daerah di depan batas garis vertikal yang
ditarik dari kedua telinga kiri dan kanan melewati puncak kepala (frontotemporal dan parietal anterior) sehingga
Rasa nyeri ini ditransmisi oleh nervus trigeminus.
Tentorium Serebelli ( Nyeri Kepala Bawah ) -> pada fossa kranii posterior, radiks servikalis bagian atas dengan
cabang-cabang saraf perifernya akan menimbulkan nyeri di daerah belakang garis tersebut di atas (oksipital, sub
oksipital, servikal bagian atas) kemudian ditransmisi oleh nervus IX, X, dan saraf spinal C1, C2, C3. Kadang-kadang
radiks servikalis bagian atas dapat menjalarkan nyeri kefrontal dan mata ipsilateral melalui refleks
Trigeminoservikal
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan umum, internus,neurologik.
Pemeriksaan lokal kepala, nyeri tekan di daerah kepala, gerakan kepala ke segala arah.
PalpasiArteri temporalis, spasme otot peri-kranial dan tengkuk,bruit orbital dan temporal
Pemeriksaan Penunjang :
PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan dasar, seperti pemberian antibiotik untuk infeksi, Triptan atau ergot untuk migrain, dll
2. Pengobatan psikologik dan atau psikotropik, gunanya untuk membantu penderita agar nyeri kepala
akibat stress atau faktor psikologik lainnya dapat sembuh
3. Terapi Medikamentosa, berupa analgetik untuk pengobatan simtomatik nyeri apabila pengobatan spesifik
tidak ada atau tidak memadai
4. Terapi-terapi dengan metode fisik yang bersifat simptomatik bila pengobatan 1,2, dan 3 kurang memadai
atau gagal
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
MIKGRAIN
Menurut International Headache Society (IHS), migren adalah nyeri kepala berulang dengan serangan nyeri yang
berlangsung 4-72 jam. Nyeri biasanya unilateral, sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai berat,
diperhebat oleh aktivitas, dan dapat disertai mual dan/ atau muntah, fotofobia dan fonofobia.
Adalah serangan nyeri kepala yg berlangsung 4-72 jam. (International Headache Society (IHS))
Gejala Klinis :
Klasifikasi Migren :
Migren tanpa aura
Pada migren jenis ini tidak ditemukan aura, tetapi dapat ditemukan adanya gejala prodromal.
Kriteria Diagnosis :
1. Min. 5X serangan yang termasuk kriteria 2-4.
2. Serangan nyeri kepala berlangsung antara 4-72 jam
(tidak diobati atau pengobatan tidak cukup).
3. Nyeri kepala min. 2x, karakteristik sbb:
lokasi unilateral
sifatnya mendenyut
intensitas sedang sampai berat
diperberat oleh kegiatan fisik
4. Selama serangan min. ada satu dari yang tersebut di bawah ini :
mual dan atau muntah
fotofobia dan fonofobia
5. Tidak berkaitan dgn kelainan lain.
Pada migren dengan aura, sebelum terjadinya nyeri kepala, biasanya didahului dengan aura. Aura
visual muncul dengan gejala pandangan kabur, skotoma, fotopsia, fortification spectra, dan distorsi
ireguler terhadap objek.
Kriteria Diagnosis :
1. Min. 2X serangan seperti kriteria 2-4.
2. (+) aura (min. 1) tetapi ≠ ada kelemahan motorik.
Gang. visual reversibel seperti: Positif (cahaya berkedi-kedip, bintik-bintik atau
garis). Negatif (hilang penglihatan).
Gang. sensoris reversibel termasuk positif (nyeri)/ negatif (hilang rasa).
Gang. bicara disfasia yang reversibel sempurna
Pemeriksaan Penunjang :
CT Scan
MRI
Pungsi Lumbal
o Malformasi arteriovenus
o Aneurisma serebri
o Glioblastoma
o Ensefalitis
o Meningitis
o Meningioma
o Sindrom lupus eritematosus
o Poliarteritis nodosa
o Cluster headache.
Terapi Migren :
Terapi Profilaksis
Dengan menghindari pemicu dan menggunakan obat profilaksis secara teratur.
Profilaksis: bukan analgesik, memperbaiki pengaturan proses fisiologis yang mengontrol aliran darah dan
aktivitas sistem syaraf. Obat-obat untuk terapi profilaksis :
Beta bloker
Antidepresan trisiklik
Metisergit
Asam/Na Valproat
Terapi Obturatif
Menggunakan obat-obat penghilang nyeri dan/atau vasokonstriktor. Obat-obat untuk terapi abortif :
Analgesik ringan
NSAIDs
Golongan triptan
Ergotamin
Metoklopramid
Kortikosteroid
Analgesik opiat
Tahap akut adalah ergotamin tatrat:
Subkutan atau IM → 0,25-0,5 mg (≠1mg/24 jam)
Oral atau sublingual → 2 mg segera setelah nyeri timbul (≠>10mg/minggu)
Nasal → 0,5 mg (1x semprot) (≠>2mg(4semprotan))
Menghindari faktor penyebab, manajemen lingkungan, memperkirakan siklus menstruasi, yoga, meditasi,
dan hipnotis.
Komplikasi Migren :
rebound headache
nyeri kepala (karena penggunaan obat-obatan analgesia >>> seperti aspirin, asetaminofen, dll)
Pencegahan Migren :
Adalah tipe nyeri kepala yg paling sering dijumpai t.u pada wanita setengah baya
Nyeri kepada bilateral yang menekan (pressing/ squeezing), mengikat, tidak berdenyut, tidak dipengaruhi dan
tidak diperburuk oieh aktivitas fisik, bersifat ringan hingga sedang, tidak disertai (atau minimal) mual dan/atau
muntah, serta disertai fotofobia atau fonofobia.
Tension-type headache (TTH) memiiiki multisinonimi seperti: tension headaches, muscle contractior headache,
sakit kepaia tegang otot, nyeri, kepala tegang otot.
Gelaja Klinis :
Penderita datang dengan keluhan nyeri kepala berdenyut, nyeri tumpul seperti tertarik, terbakar atau
tidak jelas ciri-cirinya.
Dirasakan di kedua sisi kepala sebagai nyeri tumpul yang menetap atau konstan
Kualitas nyerinya khas, yaitu: menekan (pressing), mengikat (tightening), tidak berdenyut (non pulsating).
TTH terjadi dalam waktu relatif singkat, dengan durasi berubah-ubah (TTH episodik) atau terus menerus
( TTH kronis).
Klasifikasi :
1. TTH episodik yang jarang (infrequent episodic): 1 serangan per bulan atau kurang dari 12 sakit kepala per tahun
2. TTH episodik yang sering (frequent episodic): 1-14 serangan per bulan arau antara 12 dan18O hari per tahun
3. TTH menahun (Chronic): lebih dari 15 Serangan atau sekurangnya 180 hari per tahun
Etiologi :
Diagnosis :
Durasi atau lamanya TTH tersebut dapat terjadi selama antara 30 menit sampai dengan 7 hari. Nyerinya dapat
bersifat unilateral atau bilateral, dan pada TTH tidak adanya pulsating pai nserta intensitas TTH biasanya bersifat
ringan. Pemeriksaan tambahan bisa dengan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi (foto rontgen, CT
Scan), Elektrofisiologik (EEG, EMG)
Penalataksanaan :
Nyeri kepala klaster (cluster headache) merupakan nyeri kepala vascular yang juga dikenal sebagai nyeri
kepala Horton, nyeri kepala histamine, sindrom Bing, Neuralgia migrenosa, atau migren merah (red
migraine) karena pada waktu serangan akan tampak merah pada sisi wajah yang nyeri
Nyeri kepala atau muka unilateral yang hebat
15 menit-3 jam
disertai injeksi konjungtiva, lakrimasi, penyumbatan hidung ipsilateral beberapa kali dalam sehari dalam
kurun waktu beberapa minggu hingga bulan.
Pada sebagian penderita menimbulkan nyeri tekan di daerah dasar tengkorak dan leher ipsilateral.
Gejala Klinis :
Nyeri timbul mendadak
Nyeri kepala yang dirasakan biasanya hebat seperti ditusuk - tusuk pada separuh kepala ;di sekitar, di
belakang atau di dalam bola mata, pipi, lubang hidung, langit - langit, gusi dan menjalar ke frontal,
temporal sampai ke oksiput.
Eksplosif
Unilateral
Serangan biasanya mengenai satu sisi kepala,tapi kadang - kadang berganti - ganti kanan dan kiri atau
bilateral. Serangan berlangsung sekitar 15 menit sampai 5 jam (rata - rata 2 jam) yang terjadi beberapa
kali selama 2 - 6 minggu
Mencapai puncak dalam 10-15 menit dan berlangsung hingga 2 jam
Nyeri seperti dibor disekitar dan belakang mata, seperti bola mata mau keluar, nyeri seperti dibakar,
menetap tak berdenyut
Tanpa disertai gejala aura
Frekuensi 4-6 serangan dalam sehari.
Nyeri menjalar ke daerah supraorbita, pelipis, maksila dan gusi atas (daerah divisi 1 dan 2 nervus
trigeminus ).
Sering ditemukan nyeri tumpul yang ditemukan menetap di mata, pelipis rahang atas di luar serangan.
Serangan sering terjadi tepat setelah tertidur dan gangguan pernafasan waktu tidur dapat mencetuskan
serangan.
Mata merah dan berair
Konjugtiva bengkak dan merah
Hidung tersumbat
Sisi kepala menjadi merah - panas dan nyeri tekan
Etiologi :
Etiologi untuk nyeri kepala klaster adalah sebagai berikut :
Penekanan pada nervus V akibat dilatasi pembuluh darah sekitar
Pembengkakan dinding arteri carotis interna
Pelepasan histamine
Letupan paroxysmal parasimpatis
Abnormalitas hipotalamus
Penurunan kadar oksigen
Terdapat pengaruh genetic
Pencetus :glyceryl trinitrate, alcohol, terpapar hydrocarbon, panas, terlalu banyak atau terlalu sedikit
tidur,stress
Faktor Pencetus :
vasodilator (nitrogloserin)
histamin
menghirup asap
stress
panas
perubahan cuaca
terlambat makan
tidur hingga siang
pernah trauma
operasi di kepala
Diagnosa :
Paling sedikit 5 kali serangan dengan kriteria seperti di bawah
Berat atau sangat berat unilateral orbital, supraorbital, dan atau nyeri temporal selama15 - 180 menit bila
tidak di tatalaksana.
Sakit kepala disertai satu dari kriteria dibawah ini :
1.Injeksi konjungtiva ipsilateral dan atau lakriimasi
2.Kongesti nasal ipsilateral dan atau rhinorrhea
3.Edema ipsilateral kelopak mata
4.Berkeringat pada bagian depan dan wajah ipsilateral
5.Ipsilateral miosis dan atau ptosis
6.Sensasi agitasi
Tidak berhubungan dengan kelainan yang lain
Serangan mempunyai frekuensi dari 1 kali setiap hari berbeda hingga 8 kali pada hari yang sama
Terapi :
Methosergide meleat (sansert), 2 mg 2-3 kali/hari.
Desensitisasi histamin
Derivat ergot
Inhalasi oksigen
Istirahat total
Kompres dingin
Istirahat total dan mengurangi atau menghindari faktor pencetus
Abortif
Oksigen : diberikan 7 liter per -menit selama 10 - 15 menit
Ergotamin : Lebih dianjurkan dalam bentuk sublingual atau supositoris (sesuaidengan terapi migren)
Profilaksis
Dengan menggunakan obat-obat seperti verapamil, litium, ergotamine, metisergid, kortikosterois,
topiramat.
Sakit kepala saat menggigit adalah akibat dari ketegangan atau kontraksi otot. Ketika otot-otot yang berkontraksi
kuat untuk jangka waktu yang lama maka akan menjadi sakit.