Nova Yunetti
M. Alghifari Elfian
Armeili Shinta Putri
Thantry Ovilia
Anatomi Otak
Otak terdiri dari (1) batang otak yang terdiri
dari otak tengah, pons, dan medulla, (2)
serebelum, (3) otak depan (forebrain) yang
terdiri atas diensefalon dan serebrum.
Diensefalon terdiri dari hipotalamus dan
talamus. Serebrum terdiri dari nukleus basal
dan korteks serebrum. Masing-masing
bagian otak memiliki fungsi tersendiri.
Definisi Nyeri Kepala
Teori vaskular
Teori cortical spread depression
Teori Neovaskuler
Teori sistem saraf simpatis
Klasifikasi Migren
Migren
Migren dapat diklasifikasikan menjadi :
Migren dengan aura
Migren tanpa aura
Migren kronik (transformed )
Diagnosa Migren
2. paling tidak timbul satu macam aura secara gradual > 5 menit
dan / atau jenis aura yang lainnya > 5 menit.
3. tiap gejala berlangsung > 5 menit dan < 60 menit.
2. Terapi abortif :
Nonspesifik : analgetik (asetaminofen 250mg) , NSAIDs,
adjunctive therapy (mis : metoklopramide )
Obat spesifik : Triptans, obat kombinasi (mis : aspirin dengan
asetaminophen dan kafein), obat gol.ergotamin.
2). Tension Type Headache
Defensi TTH
Tension-type Headache (TTH) adalah nyeri
kepala bilateral yang menekan (pressing/
squeezing), mengikat, tidak berdenyut, tidak
dipengaruhi dan tidak diperburuk oleh
aktivitas fisik, bersifat ringan hingga sedang,
tidak disertai (atau minimal) mual dan/ atau
muntah, serta bisa disertai fotofobia atau
fonofobia.
Epidemiologi TTH
stress,
depresi,
bekerja dalam posisi yang menetap dalam
waktu lama,
kelelahan mata,
kontraksi otot yang berlebihan,
berkurangnya aliran darah,
ketidakseimbangan neurotransmitter seperti
dopamin, serotonin, noerpinefrin, dan
enkephalin.
Klasifikasi Tension Type Headache (TTH)
Tension Type Headache episodik
Tension Type Headache kronik.
Patofisiologi Tension Type Headache (TTH)
Secara umum diklasifikasikan sebagai berikut:
organik, seperti: tumor serebral, meningitis,
hidrosefalus, dan sifilis.
Gangguan fungsional
Diagnosa TTH
Medikamentosa :
1. Analgetik : aspirin 50mg/hari, asetaminofen
500mg, NSAIDs
2. Caffeine 65 mg (analgetik ajuvan).
3. Kombinasi : aspirin 325mg, asetaminofen + 40
mg kafein
4. Antidepressan : amitriptilin 50-100mg/hari
5. Antiansietas : Gol. Benzodiazepin misal:
diazapam 5mg
Terapi non-farmakologis :
a. Kontrol-diet
b. Hindari faktor pencetus
c. Hindari pemakaian harian obat analgetik,
sedatif dan ergotamin
d. Behaviour treatment.
3). Cluster Headache
Defenisi Cluster Headache
Nyeri kepala klaster (cluster headache)
merupakan nyeri kepala vaskular yang juga
dikenal sebagai nyeri kepala Horton,
sfenopalatina neuralgia atau migren merah
(red migraine) karena pada waktu serangan
akan tampak merah pada sisi wajah yang
mengalami nyeri.
Epidemiologi Cluster Headache
7/13/2017
Anamnesa
Keluhan utama
- Nyeri kepala sejak jam 07.00 pagi.
7/13/2017
Pasien sedang tidak menstruasi dan nyeri kepala tidak
berhubungan dengan siklus Menstruasi. Ketika nyeri kepala
nya muncul pasien juga merasakan badannya lemas, mual
dan nyeri di daerah ulu hati nya. Pasien mengaku sudah sejak
3 hari ini pasien tidak nafsu makan dan susah tidur. Pasien
mengaku sedang memiliki masalah pribadi dan sering
mengalami keluhan serupa jika pasien kelelahan ataupun
banyak pikiran. Menurut pengakuan pasien dalam 6 bulan ini
pasien mengalami keluhan serupa 5 kali dan hilang dengan
mengkonsumsi obat penghilang nyeri.
7/13/2017
Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat keluhan serupa sejak 5,5 tahun yang lalu
- Riwayat trauma (-)
- Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan serupa
7/13/2017
Pemeriksaan Fisik :
Umum
Keadaan Umum: Sedang
Kesadaran: Compos mentis
Keadaan gizi: Baik
Tinggi badan: 158cm
Berat badan: 59kg
Nadi : 79x/i
Pernafasan: 18x/i
Tekanan darah: 160/100 mmHg
Suhu: 36,4C
Turgor kulit: Baik
7/13/2017
Kelenjar Getah Bening
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Aksila: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Inguinal: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thorak
Paru
Inspeksi: simetris kiri=kanan, statis dinamis
Palpasi : fremitus kanan=kiri
Perkusi: sonor
Auskultasi: vesikuler, ronki (-), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: ictus cordis tidak teraba
Perkusi: jantung dalam batas normal
Auskultasi: regular, bising (-)
7/13/2017
Abdomen
Inspeksi: perut tidak terlihat membengkak
Palpasi : tidak teraba massa, nyeri pada ulu hati
Perkusi: timpani
Auskultasi: bising usus (+) normal
Status Neurologis
GCS E4M6V5 = 15
Tanda rangsangan meningeal :
Kaku kuduk: (-)
Brudzinsky I: (-)
Brudzinsky II: (-)
Kernig: (-)
Tanda Peningkatan TIK
Pupil: Isokor, reflex cahaya +/+, refleks kornea +/+
7/13/2017
Pemeriksaan nervus cranialis
N. I Kanan Kiri
N. II Kanan Kiri
7/13/2017
N. III, IV, VI Kanan Kiri
Kedudukan bola mata Normal Normal
Gerakan bola mata Normal Normal
Nistagmus Tidak ada Tidak ada
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Refleks cahaya + +
Refleks langsung Normal Normal
Refleks tidak langsung Normal Normal
N. V Kanan Kiri
Motorik Normal Normal
Sensibilitas Baik Baik
Refleks kornea + +
7/13/2017
N. VII Kanan Kiri
Mengerutkan dahi Simetris Simetris
Menutup mata Normal Normal
Menyeringai Normal Normal
Mencibir/bersiul Normal Normal
Mengembungkan pipi Normal Normal
Indra pengecap Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. VIII Kanan Kiri
Uji garpu tala rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Uji garpu tala weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Uji garpu tala swabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan
7/13/2017
N. IX, X Kanan Kiri
Disfagia Tidak ada Tidak ada
Disfonia Tidak ada Tidak ada
Posisi uvula Ditengah Ditengah
Menelan Normal Normal
N. XI Kanan Kiri
Menoleh Normal Normal
Mengangakat bahu Normal Normal
N. XII Kanan Kiri
Tremor - -
Atrofi Simetris Simetris
Menjulurkan lidah Simetris Simetris
7/13/2017
Koordinasi
Uji telunjuk hidung: tidak dilakukan
Uji telunjuk-telunjuk: tidak dilakukan
Romberg test: tidak dilakukan
Gait Test: tidak dilakukan
7/13/2017
Pemeriksaan Fungsi Motorik
Pemeriksaan reflek
Fungsi luhur
7/13/2017
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah :
Leukosit: 5.900/mm3
Hemoglobin : 14,4 gr/dl
Hematokrit : 40,4 %
Trombosit : 212.000/mm3
GDS : 112 gr/dl
Ureum : 33,9 gr/dl
Creatinin : 0,7 gr/dl
Natrium : 142 mmol/L
Kalium : 4,3 mmol/L
Klorida : 108mmol/L
7/13/2017
Diagnosa
Diagnosa Klinis: Tension Type Headache
Diagnosa Topik: Myofascial
Diagnosa Etiologi: Psikis
Diagnosa Sekunder: Gastritis akut
Therapy
Umum
Istirahat cukup
Hindari stress
7/13/2017
Khusus
1. Analgetik : aspirin 320 mg 3x1
2. Caffeine 65 mg (analgetik ajuvan).
4. Antidepressan : amitriptilin 75 mg 1x1
5. Antiansietas : Gol. Benzodiazepin
(Diazepam 2 mg 2x1)
6. Antihistamin reseptor 2 : ranitidine 150 mg 2x1
Prognosis :
Quo ad vitam: bonam
Quo ad sanam: bonam
Quo ad functionam: bonam
7/13/2017
Diskusi
Telah dilakukan analisa kasus nyeri kepala
pada seorang pasien perempuan berumur 35
tahun dengan diagnose klinis Tension Type
Headache.
Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada
anamnesis didapatkan bahwa pasien merasa
nyeri kepala yang semakin lama semakin
bertambah berat.
7/13/2017
Nyeri dirasakan seperti ditekan-tekan mulai
dari dahi hingga kepala bagian tengah dan
terasa berat terutama di daerah kepala bagian
belakang dan tengkuk. Nyeri dirasakan terus
menerus dan tidak hanya pada satu sisi
kepala. Tidak ada muntah. Pasien juga tidak
ada mengeluhkan pandangan ganda ataupun
fotophobia. Tidak ada gangguan pada
pendengaran, tidak ada telinga berdenging,
tidak ada fonophobia.
7/13/2017
Pasien sedang tidak menstruasi dan nyeri
kepala tidak berhubungan dengan siklus
Menstruasi. Ketika nyeri kepalanya muncul
pasien juga merasakan badannya lemas, mual
dan nyeri di daerah ulu hati. Pasien mengaku
sudah sejak 3 hari tidak nafsu makan dan
susah tidur.
Pasien mengaku sedang memiliki masalah
pribadi dan sering mengalami keluhan serupa
jika pasien kelelahan ataupun banyak pikiran.
Menurut pengakuan pasien dalam 6 bulan ini
pasien mengalami keluhan serupa 5 kali dan
hilang dengan mengkonsumsi obat
penghilang nyeri.
7/13/2017
Pada pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
didapatkan :
Tekanan darah: 160/100 mmHg
Nadi : 79x/i
Pernafasan: 18x/i
Suhu: 36,4oC
Dengan pemeriksaan tersebut dapat ditegakkan
diagnose bahwa pasien menderita Tension Type
Headache dan dapat dilakukan penatalaksanaan
seperti menghindari faktor pencetus dan istirahat
yang cukup, serta minum obat yang teratur
untuk mengurangi rasa sakit.
7/13/2017
Daftar Pustaka
7/13/2017
Harsono. Kapita Selekta Neurologi. Ed. Ke-2. FKUGM : Yogyakarta,
2009.
ISH Classification ICHD II ( International Classification of Headache
Disorders). Diunduh dari
http://hisclassification.org/_downloads/mixed/ICHD-IIR1final.doc
Lindsay, Kenneth W,dkk. Headache Neurology and Neurosurgery
Illustrated. London: Churchill Livingstone.2004.66-72.ISH
Classification ICHD II ( International Classification of Headache
Disorders) available at : http://ihs-
classification.org/_downloads/mixed/ICHD-IIR1final.doc
Patestas, Maria A. dan Leslie P.Gartner.Cerebrum.A Textbook of
Neuroanatomy. United Kingdom: Blackwell.2006.69-70.Price, Sylvia
dan Lorraine M.
Sjahrir Hasan, dkk. Konsensus Nasional IV Diagnostik dan
penatalaksanaan Nyeri Kepala 2013. Surabaya : Airlangga University
Press.2013
7/13/2017