Anda di halaman 1dari 37

NYERI KEPALA

Nyeri Kepala
 Salah satu gejala klinis yang paling umum
dijumpai di bagian neurologi
 90% individu memiliki keluhan nyeri kepala
paling sedikit 1x/tahun
 40%  nyeri kepala hebat
 5%  mempunyai kelainan neurologis serius
yang mendasari
Struktur Kepala Peka Nyeri
 Kulit kepala
 Arteri meningea media
 Sinus dural
 Falx cerebri
 Segmen proksimal arteri pial magna
Struktur Kepala Tidak Peka Nyeri
 Ependim ventrikular
 Pleksus koroid
 Vena pial
 Sebagian besar parenkim otak
Mekanisme Nyeri Kepala
 Distensi, traksi, atau dilatasi dari arteri intra/ekstra
kranial
 Traksi/displasi dai vena intrakranial yang besar/
selubung dura
 Kompresi, traksi, atau inflamasi dari saraf kranial dan
spinal
 Spasme, inflamasi, atau trauma otot kranial dan
servikal
 Iritasi meningeal dan peningkatan tekanan
intrakranial
 Mekanisme lain yang mungkin (contoh:aktivasi
struktur batang otak)
Evaluasi Pasien Dengan Nyeri Kepala

 Anamnesis
 frekuensi, durasi, lokasi, gejala lain yang
berhubungan
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang (mis: CT scan, MRI)
 pada setiap nyeri kepala dengan kelainan
pada pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan Penunjang (lanj..)

Saat pemeriksaan neurologis normal, tidak


diindikasikan untuk dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut, kecuali bila :
 Anamnesis menunjukkan diagnosis spesifik

 Nyeri kepala bertambah berat atau tidak dapat


diatasi dengan obat
 Nyeri kepala atipikal
INTERNATIONAL HEADACHE SOCIETY CLASSIFICATION OF HEADACHE
MIGREN
 Wanita : pria = 2 : 1
 Onset usia paling sering : dekade 2 & 3
 Aktivator : anggur merah, mens, kelaparan,
kurang tidur, cahaya silau, estrogen,
kecemasan, parfum
 Deaktivator : tidur, kehamilan, kebahagiaan,
triptans
Pathogenesis
 Basis genetik
Terdapat asosiasi antara migren & gen yang
mengkode reseptor dopamin D2 (DRD2)(11q23)

 Teori vaskular
 Fase nyeri kepala pada migren  disebabkan oleh
vasodilatasi ekstrakranial
 Simtom neurologis  disebabkan oleh vasokonstriksi
intrakranial
( dianut secara luas selama bertahun-tahun)
 Teori Neuronal
Terdapat hubungan antara migren dan aktivitas
abnormal dari sel raphe dorsalis & locus
coeruleus

 Sistem Trigeminovaskular
Aktivasi dari sel di nukleus caudalis trigeminal
pada medula  pelepasan neuropeptida
vasoaktif (substansi P & gen kalsitonin) 
menginduksi inflamasi steril  edema
jaringan lunak & pembuluh darah  serangan
migren
 5-Hidroksitriptamin
Selama serangan migren  penurunan kadar 5-
hidroksitriptamin plasma

 Dopamin
Sebagian besar gejala migren  diinduksi oleh
stimulasi dopaminergik. Pada penderita migren 
terdapat hipersensitivitas reseptor dopamin

 Sistem saraf simpatik


Faktor2 yang mengaktivasi sistem saraf simpatis 
pemicu timbulnya migren
Gejala Klinis
 Migren tanpa aura
 Nyeri kepala
 Mual & muntah
 Fotofobia
 Fonofobia

 Gejala klinis tambahan untuk migren dengan aura


 Visual
 Sensoris
 Motoris
 Berbicara
Kriteria Diagnostik untuk Migren Tanpa
Aura
 Nyeri kepala berlangsung 4-72 jam
 Nyeri kepala mempunyai minimal 2 sbb:
 Lokasi unilateral
 Berdenyut
 Intensitas sedang/berat (mengganggu aktivitas
harian)
 Diperburuk dengan berjalan, menaiki
tangga/aktivitas fisik yang serupa
 Selama nyeri kepala, minimal 1 sbb:
 Mual/muntah
 Fotofobia & fonofobia
Distribusi Nyeri pada Migren
Nyeri hemikranial (pd gambar) adalah yang tersering, tapi nyeri jg bisa menyeluruh,
bifrontal,atau unilateral frontal, atau yg lebih jarang pada oksiput/verteks
Penatalaksanaan
 Non farmakologik
 Kenali dan hindari faktor pencetus
 Alkohol
 Makanan  coklat, keju tertentu, MSG, nitrat
 Kelaparan
 Pola tidur tidak teratur
 Bau2 organik
 Kerja berat
 Stres
 Lain2 (cahaya silau, lampu kilat)
 Usahakan untuk mengatasi perubahan lingkungan
 perubahan zona waktu, ketinggian, tekanan barometrik,
cuaca, siklus menstruasi
 Farmakologik
 Terapi abortif
 Ergotamin  1 mg saat onset, dilanjutkan 1 mg/30 menit, maks 5
mg/serangan atau 10 mg/minggu
 Isometheptene
 Dihydroergotamin
 Triptans
 Terapi preventif
 Beta bloker
 Antidepresan trisiklik
 Obat antiinflamasi
 Metisergid
 Antikonvulsan  asam valproat fenitoin
 Bloker channel kalsium
 Terapi simtomatik
NYERI KEPALA KLUSTER
 Pria : wanita = 7-8 : 1
 Onset : usia 20 – 50 thn
 Faktor herediter  biasanya tidak ada
 Alkohol mencetuskan serangan  70% pasien
 Makanan / faktor emosional  jarang
mencetuskan nyeri ( kontras dengan migren)
Patogenesis

 Nyeri  berasal dari struktur retroorbital 


arteri karotis interna intrakavernus & struktur
pd sinus kavernosus  vaskulitik  interupsi
aliran vena & disrupsi saraf simpatik yang
melintasi sinus kavernosus
 Perubahan biokimia  depresi kadar kolin
eritrosit
 Studi PET  aktivasi hipotalamik
Kriteria Diagnostik untuk Nyeri Kepala
Kluster
Minimal 5 serangan memenuhi kriteria sbb:
 Nyeri orbita, supraorbita dan/atau temporal unilateral,
berat selama 15-180 menit tanpa terapi
 Nyeri kepala berhubungan dengan minimal 1
ipsilateral:
 Injeksi konjungtiva
 Lakrimasi
 Kongesti nasal
 Rinorea
 Keringat pd dahi dan wajah
 Miosis
 Ptosis
 Edema kelopak mata
 Frekuensi dari 1-8x/ hari
Distribusi Nyeri Kepala Kluster
Penatalaksanaan
 Pencegahan
hindari alkohol dan obat2 berefek vasodilator
 Penatalaksanaan saat serangan
 Ergotamin
 Sumatriptan
 oksigen
 Profilaksis
 Ergotamin
 Litium
 Kortikosteroid
 Lain2: metisergid, pizotifen, verapamil
NYERI KEPALA TIPE TEGANG
 Nyeri kepala kronik  ketegangan bilateral,
seperti diikat
 Otot leher posterior tegang
 Aktivitas tidak memperberat nyeri kepala
 Pada semua usia, wanita >
 Mungkin berhubungan dengan depresi,
ansietas, atau stres
 Pemeriksaan neurologis  normal
Pathogenesis

 Masih belum diketahui


 Kontraksi dari otot leher & kulit kepala 
mungkin merupakan mekanisme sekunder
 Pada beberapa pasien  depresi
Kriteria Diagnostik untuk Nyeri Kepala Tipe
Tegang Episodik
Minimal 10 episode nyeri kepala sbb ( <180
hari/tahun) :
 Nyeri kepala berlangsung 30 menit – 7 hari
 Minimal 2 sbb:
 Rasa tertekan atau tegang (tidak berdenyut)
 Intensitas ringan sampai sedang
 Lokasi bilateral
 Tidak diperberat oleh berjalan, menaiki tanggan, atau
aktivitas serupa
 Keduanya dari di bawah ini:
 Tidak ada mual atau muntah (mungkin anoreksia)
 Fotofobia dan fonofobia mungkin tidak ada / hanya ada
satu
Distribusi Nyeri Kepala Tipe Tegang
Penatalaksanaan
 Relaksasi
 Bed rest
 Pemijatan

 Fisioterapi

 Terapi farmakologik
 Analgesik
 Pelemas otot

 Amitriptilin (10-50 mg/hari)


NEURALGIA TRIGEMINAL
 = tic douloureux
 Nyeri tajam, hebat, singkat, frekuensi sering,
pada 1/lebih daerah yang dipersarafi N.
Trigeminus
 Wanita >
 Onset usia rata2 ± 50 thn
Patogenesis

 Idiopatik  tidak diketahui


 Kompresi silang N.Trigeminus oleh arteri,
malformasi vaskular, atau tumor jinak
 Lesi intrinsik batang otak
Gejala Klinis
 Biasanya unilateral
 Bagian wajah sebelah kanan lebih sering
 Lebih sering terkena: cabang III > II > I
 Intensitas paroksismal singkat, nyeri tajam,
jarang > 1 menit  dicetuskan oleh dingin,
makan, bicara, sentuhan pd muka (area
trigger)
 Nyeri dapat remisi, bertahan bulanan sampai
tahunan. Dapat juga menjadi kronik
Tiga daerah persarafan N.Trigeminus,yaitu daerah yang dipersarafi N.
oftalmikus, N. maksilaris, dan N.mandibula
Neuralgia Trigeminal
Distribusi area pencetus
Penatalaksanaan
 Medikamentosa
 Injeksi alkohol
 Gangliolisis dengan radiofrekuensi
 Dekompresi mikrovaskular
 Stereoactic radiosurgery

Anda mungkin juga menyukai