Anda di halaman 1dari 32

Dr Calista Paramitha

Dokter Perusahaan Mitra Kerja Adaro


 Cephalgia adalah nyeri atau rasa tidak enak di kepala,
setempat atau menyeluruh dan dapat menjalar ke
wajah, mata, gigi, rahang bawah dan leher.
Klasifikasi Cephalgia:
Cephalgia Primer Cephalgia Sekunder

 Vaskular (SAH, ICH, infark)


 Tension-type Headache  Infeksi (Meningitis, Sinusitis)
 Migraine  Post-trauma Cephalgia
 ClusterHeadache  TIK yang meningkat (Massa
 Trigeminal Neuralgia intrakranial;
tumor&perdarahan)
 Temporal Arteritis
Faktor predisposisi migrain
KLASIFIKASI MIGRAIN
Tanpa Aura
 Suatu serangan nyeri kepala
 Nyeri kepala berulang dengan
berulang dimana didahului
manifestasi serangan selama 4-
gejala neurologi fokal yang
72 jam.
reversible secara bertahap 5-20
 Karekteristik nyeri kepala
menit
 berlangsung kurang dari 60
unilateral, berdenyut, intensitas
sedang atau berat, bertambah
menit. Gambaran Nyeri kepala
berat dengan aktivitas fisik yang
yang menyerupai migren tanpa
rutin dan diikuti
aura biasanya timbul sesudah
 dengan nausea dan atau
gejala aura.
fotofobia dan fonofobia.
Penatalaksanaan
Tujuan terapi
Terapi bertujuan menghilangkan
gejala/nyeri
pada saat serangan (terapi abortif)
mencegah serangan (terapi profilaksis)
Cara untuk mengurangi sakit kepala
 Relaksasi
 Hindari makan yang memicu sakit kepala
◦ Beberapa jenis makanan dan minuman dapat memicu timbulnya
sakit kepala. Hindari makanan yang mengandung monosodium
glutamate (MSG), makanan mengandung nitrat (seperti hotdog,
sosis, peperoni), dan makanan yang
mengandung tyramine (seperti piza dan beberapa jenis keju).
Selain itu, minuman beralkohol juga bisa memicu sakit kepala
 Mengelola stress
 Mengatur pola hidup
 Penuhi kebutuhan cairan
 Kompres dengan air hangat atau dingin
 Hindari terlalu sering terpapar sinar matahari
STRATEGI TERAPI

a. Menghindari atau menghilangkan pemicu


b. Terapi abortif dimulai pada saat terjadinya
serangan
c. Terapi profilaksis diperlukan jika serangan
terjadi
lebih dari 2-3 kali sebulan, serangan berat dan
menyebabkan gangguan fungsi, terapi
simptomatik
gagal atau menyebabkan efek samping yang
serius
Obat-obat untuk terapi abortif
Parasetamol 500-1000 mg / 6-8 jam
Aspirin 500-1000 mg /4-6 jam, maks 4 g/hari
Ibuprofen 400-800 mg/6 jam, maks 2,4 g/hari
Metoclopramide 10 mg i.v. atau oral 20-30
menit sebelum atau bersamaan dengan
pemberian analgetik
2. NYERI KEPALA TIPE
TEGANG
(TENSION TYPE
HEADACHE)
NYERI KEPALA TIPE
TEGANG

Faktor-faktor Pemicu
Lokal Dari Nyeri
Kepala Kontraksi Otot
NYERI KEPALA TIPE TEGANG

Stress Emosional
Ketegangan
Depresi
Kontraksi otot ↑
terus menerus
Nyeri Lokal
Otot
Tekanan intra
Muskuler ↑

Akumulasi
Kompresi Metabolit
Pembuluh Katabolit
Darah Kecil
Iskemia
Otot
NYERI KEPALA TIPE TEGANG
FAKTOR KAUSATIF
1. Disfungsi Oromandibuler
2. Stress Psikososial
3. Anxietas
4. Depresi
5. Nyeri Kepala Sebagai Waham
6. Stress Otot
7. Idiopatik
Faktor Penyebab
Tension Type Headache
GEJALA KLINIS
Terapi farmakologi
 Menggunakan analgesik atau analgesik plus ajuvan
sesuai tingkat nyeri
Contoh : aspirin, acetaminophen, atau ibuprofen. Produk
kombinasi dengan kafein dapat meningkatkan efek
analgesik
 Untuk sakit kepala kronis, perlu assesment yang lebih
teliti mengenai penyebabnya, misalnya karena anxietas
atau depresi
PERBEDAAN NYERI KEPALA MIGREN
DAN NYERI KEPALA TIPE TEGANG
Nyeri Kepala Migren Nyeri Kepala Tipe
Tegang
Durasi 4-72 jam 30 menit – 7 hari

Lokasi Unilateral Bilateral

Kualitas Berdenyut Tak berdenyut,


tegang, kencang
Intensitas Berat Ringan

Mual + -

Muntah + -
3. NYERI KEPALA CLUSTER

•Nyeri kepala hebat


•Unilateral di orbita,
supraorbita, temporal,
atau kombinasi
•Sebagian besar pasien
gelisah atau agitatif
selama serangan.
CLUSTER HEADACHE
♦ terjadi dalam satu rangkaian,
umumnya sekitar 30 menit-3 jam
menit,
dapat timbul dalam beberapa kali
sehari
♦ agak mirip dengan migrain, samasama
bersifat vaskuler = disebabkan karena tidak ada gejala mual atau
aktivitas pembuluh darah yang tidak sensitivitas terhadap cahaya,
normal
suara, dll. spt terjadi pada
♦ terjadi dilatasi pembuluh darah
yang berlebihan disekitar salah
migrain
satu mata
 tidak bersifat herediter
♦ Gejalanya : wajah kemerahan  pemicu utamanya adalah
secara unilateral (sebelah sisi), alkohol dan merokok
keluar air mata, hidung berair
MENGENAL DAN MENGENDALIKAN
FAKTOR-FAKTOR PENCETUS

Makanan : keju, cokelat, pisang, MSG, dll


diet khusus.
Hindari :
- Terlambat tidur/bangun
- Terlambat makan
- Minum-minuman keras
Diet hindari : milk/milk product, citrus fruits,
pisang, asinan/asam-asaman, kacang, alkohol,
cokelat, cured meats, chinnese food.
Terapi Cluster
Sasaran terapi : menghilangkan nyeri
(terapi abortif),
mencegah serangan (profilaksis)
Strategi terapi : menggunakan obat
NSAID, vasokonstriktor cerebral
Obat-obat terapi abortif:
Oksigen
Ergotamin
Sumatriptan
Neural Trigeminal
Serangan nyeri yang mendadak dan terus
menerus seperti menusuk atau tersengat
listrik yang berlangsung singkat.
Bersifat unilateral dan mengenai saraf
trigeminus
Nyeri umumnya pencetus oleh stimulus
ringan
CEPHALGIA SEKUNDER
Cephalgia Sekunder
Nyeri kepala yang berkaitan dengan:
◦ Kelainan vaskuler dan non vaskuler di
intrakranial
◦ Keadaan putus zat
◦ Infeksi
◦ Kelainan hemostasis
◦ Kelainan kranium, leher, mata, telinga,
hidung, sinus, gigi, mulut, struktur fasial, dan
kelainan psikiatri.
Contoh Cephalgia Sekunder

 Kelainan Vaskuler (SAH, ICH, infark)


 Infeksi (Meningitis, Sinusitis)
 Post-trauma Cephalgia
 TIK yang meningkat (Massa intrakranial; tumor&perdarahan)
 Drug Withdrawal (nitrat dan kafein)
 Nyeri kepala akibat sakit gigi, sinusitis, kelainan mata, sakit
telinga dan tekanan darah tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
M.mardjono dan P.sidarta.neurologi dasar klinis.
Guyton dan hall.fisiologi kedokteran.
Prof.dr.priguna sidharta,MD.Ph.D.neurologi klinis
dalam praktek umum.PT.dian rakyat.2004-2005.
(kapita selekta kedokteran edisi3, jilid 2 dan kapita
selekta neurologi edisi 2).
Cody, R. 2007. Pathophysiology of Migraine. In:
The Pain Practitioner; 17(1): 6-9.
Dalkara T., Nazari A., Moskowitz MA. 2010.
Lancet Neurol; vol. 9 : 309 – 17. March 2010
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai