Sering disamakan, ternyata sakit kepala dan pusing itu berbeda, lo! Agar memudahkan diagnosis penyakit,
kenali perbedaan sakit kepala dan pusing di bawah ini
Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, sakit kepala adalah kondisi di mana seseorang merasakan
nyeri di seluruh atau sebagian area kepala. “Nah, pada sakit kepala ” pungkas dokter yang kerap disapa dr. Ega
tersebut.
Rasa nyeri biasanya bersifat tajam, seperti ditindih benda berat atau diikat, dan bisa terjadi secara tiba-tiba atau
perlahan. Untuk durasinya, sakit kepala berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. The
International Headache Society membagi sakit kepala menjadi dua jenis, yaitu sakit kepala primer dan sakit
kepala sekunder.
Sakit kepala primer adalah kondisi yang tidak diketahui jelas penyebabnya, seperti migrain, sakit
kepala tension (tension type headache), dan sakit kepala klaster. Sementara, sakit kepala sekunder adalah
kondisi yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti cedera kepala dan infeksi.
Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan sakit kepala, seperti berikut ini.
Kurang istirahat.
Terlalu banyak minum alkohol.
Benturan kepala yang cukup keras.
Infeksi gigi dan rongga mulut.
Sinusitis dan infeksi saluran napas lainnya.
Tentang pusing
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, pusing adalah istilah yang menggambarkan perasaan
kehilangan keseimbangan. Ada dua kondisi yang berhubungan dengan pusing, seperti berikut ini.
Berbagai hal yang dapat memicu terjadinya pusing, ini dia di antaranya.
Jika gejalanya dan penyebabnya berbeda, tentu cara mengatasi sakit kepala dan pusing juga berbeda.
Misalnya saja, dr. Seruni Mentari Putri dari KlikDokter mengatakan vertigo termasuk kondisi pusing berputar.
Apabila Anda mengatasi vertigo dengan cara mengonsumsi obat parasetamol yang biasanya digunakan untuk
mengatasi sakit kepala, itu tidak akan mempan.
“Pengidap vertigo sebaiknya mengonsumsi obat anti vertigo, seperti betahistin. Obat tersebut baru bisa
dikonsumsi setelah berkonsultasi dulu kepada dokter. Lagipula, tak seperti sakit kepala, pusing berputar
biasanya juga disertai rasa mual. Ini diperlukan obat mual untuk mencegah muntah,” tutur dr. Seruni.
“Untuk pengobatan sakit kepala, umumnya digunakan obat-obatan golongan non-steroid Anti-inflammatory
Drugs (NSAID), misalnya parasetamol atau ibuprofen. Sedangkan untuk masalah kliyengan, mengatasinya
harus sesuai pemicunya,” tambah dr. Seruni.
Misalnya saja, kliyengan bisa muncul karena belum makan. Untuk mengatasinya, tak perlu sampai minum obat,
cukup isi saja perut Anda dengan makanan sehat. Atau misalnya, Anda kliyengan karena anemia. Bukan obat
pusinglah yang perlu Anda minum, melainkan suplemen penambah darah dan makanan yang mengandung zat
besi, seperti daging merah.
Kabar baiknya, ada beberapa cara rumahan yang terbukti bisa meredakan, baik gejala sakit kepala maupun
pusing. Coba cek caranya berikut ini.
Informasi di atas semoga bisa membuat Anda mengerti tentang perbedaan sakit kepala dan pusing. Sebelum
mengeluhkannya ke dokter atau hendak membeli obat di apotek, perhatikan betul gejala yang dirasakan agar
tak salah dan pengobatan pun bisa maksimal.
_ _ .