Anda di halaman 1dari 4

Pusing

Ditinjau oleh dr. Fadhli Rizal Makarim

Pusing adalah sensasi seperti berputar, kliyengan, melayang, atau kondisi ketika kamu merasa
akan pingsan. Pusing bisa terjadi pada siapa saja dengan sensasi yang berbeda pada setiap
orang.

Sebenarnya, pusing bukanlah penyakit, melainkan gejala dari perubahan tubuh atau gangguan
kesehatan. Pusing menjadi gejala yang sering muncul, tetapi sering kali tidak berbahaya.
Meskipun demikian, pusing tetap perlu pemeriksaan dokter, terlebih jika terjadi secara terus-
menerus.

Penyebab Pusing
Pusing memiliki banyak kemungkinan penyebab, termasuk gangguan telinga bagian dalam,
mabuk perjalanan, dan efek pengobatan. Terkadang pusing juga disebabkan oleh kondisi
kesehatan yang mendasarinya. Seperti sirkulasi darah yang buruk, infeksi, atau cedera.

Cara pusing yang membuat kamu tidak nyaman sering kali memberikan petunjuk kemungkinan
penyebab. Berapa lama pusing berlangsung dan gejala lain yang menyertainya juga membantu
menentukan penyebabnya.

 Masa telinga bagian dalam yang menyebabkan vertigo

Keseimbangan tergantung pada masukan gabungan dari berbagai bagian sistem sensorik. Hal ini
termasuk:

 Mata, yang membantu menentukan di mana tubuh berada dan bagaimana ia bergerak.
 Saraf sensorik, yang mengirim pesan ke otak tentang gerakan dan posisi tubuh.
 Telinga bagian dalam, yang menampung sensor membantu mendeteksi gravitasi dan gerakan
maju mundur.

Sementara itu, vertigo adalah perasaan ‘palsu’ ketika lingkungan di sekitarmu sedang berputar
atau bergerak. Dengan gangguan telinga bagian dalam, otak menerima sinyal dari telinga bagian
dalam yang tidak sesuai dengan apa yang diterima mata dan saraf sensorik.

 Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Kondisi ini menyebabkan perasaan yang intens
dan singkat bahwa tubuh sedang berputar atau bergerak. Episode ini dipicu oleh perubahan
gerakan kepala yang cepat. Seperti saat kamu membalikkan badan di tempat tidur, duduk, atau
mengalami pukulan di kepala. BPPV adalah penyebab paling umum dari vertigo.
 Infeksi. Infeksi virus pada saraf vestibular, yang disebut neuritis vestibular, dapat menyebabkan
vertigo yang intens dan konstan. Jika kamu juga mengalami gangguan pendengaran mendadak,
kemungkinan juga mengalami labirinitis.
 Penyakit Meniere. Penyakit ini melibatkan penumpukan cairan yang berlebihan di telinga
bagian dalam. Kondisi ini ditandai dengan episode vertigo mendadak yang berlangsung selama
beberapa jam. Kamu mungkin juga mengalami gangguan pendengaran yang berfluktuasi, telinga
berdenging, dan perasaan telinga tersumbat.
 Migrain. Orang yang mengalami migrain mungkin mengalami episode vertigo atau jenis pusing
lainnya. Bahkan, ketika mereka tidak mengalami sakit kepala yang parah. Episode vertigo seperti
itu dapat berlangsung beberapa menit hingga berjam-jam, dan dapat dikaitkan dengan sakit
kepala, sensitivitas cahaya, dan kebisingan.

 Masalah sirkulasi darah

Seseorang mungkin merasa pusing, pingsan, atau kehilangan keseimbangan jika jantung tidak
memompa cukup darah ke otak. Penyebabnya antara lain:

 Penurunan tekanan darah. Penurunan drastis dalam tekanan darah sistolik, dapat menyebabkan
pusing ringan atau perasaan akan pingsan. Hal ini dapat terjadi setelah duduk atau berdiri terlalu
cepat. Kondisi ini juga disebut hipotensi ortostatik.
 Sirkulasi darah yang buruk. Kondisi seperti kardiomiopati, serangan jantung, aritmia jantung,
dan serangan iskemik transien dapat menyebabkan pusing. Selain itu, penurunan darah dapat
menyebabkan aliran darah yang tidak memadai ke otak atau telinga bagian dalam.

 Penyebab Pusing Lainnya

 Kondisi neurologis. Beberapa gangguan neurologis (seperti penyakit parkinson dan multiple
sclerosis) dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan secara progresif.
 Obat-obatan. Pusing bisa menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu. Seperti obat
antikejang, antidepresan, dan obat penenang. Secara khusus, obat penurun tekanan darah dapat
menyebabkan pingsan jika terlalu banyak menurunkan tekanan darah.
 Gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan tertentu dapat menyebabkan pusing atau perasaan
pusing. Kondisi ini termasuk serangan panik dan ketakutan meninggalkan rumah atau berada di
ruang terbuka yang luas (agorafobia).
 Kadar zat besi rendah (anemia). Pengidap anemia bisa mengalami pusing dan gejala lainnya
seperti kelelahan, kelemahan, dan kulit pucat.
 Gula darah rendah (hipoglikemia). Kondisi ini umumnya terjadi pada pengidap diabetes yang
menggunakan insulin. Pusing (sakit kepala ringan) dapat disertai dengan berkeringat dan
kecemasan.
 Keracunan karbon monoksida. Gejala keracunan karbon monoksida sering digambarkan mirip
dengan flu. Termasuk gejala berupa sakit kepala, pusing, lemas, sakit perut, muntah, nyeri dada,
dan kebingungan.
 Udara panas dan dehidrasi. Jika kamu sedang aktif dalam cuaca panas atau tidak minum cukup
cairan, kamu mungkin merasa pusing karena kepanasan (hipertermia) atau dehidrasi.

Faktor Risiko Pusing


Faktor yang dapat meningkatkan risiko pusing meliputi:

 Usia. Orang dewasa yang lebih tua cenderung memiliki kondisi medis yang menyebabkan
pusing. Mereka juga lebih cenderung minum obat yang dapat menyebabkan pusing.
 Episode pusing sebelumnya. Jika kamu pernah mengalami pusing sebelumnya, kemungkinan
besar akan mengalami pusing di kemudian hari.

Gejala Pusing
Pusing dapat muncul dengan gejala berikut ini:

 Merasa kehilangan keseimbangan atau seperti melayang;


 Kliyengan;
 Kepala terasa berat;
 Merasa kondisi di sekitar seperti berputar.

Pusing dapat terjadi secara mendadak atau perlahan, bisa hanya singkat, atau berkepanjangan.
Gangguan kesehatan ini pun dapat bertambah buruk saat berdiri, berjalan, duduk, menggerakkan
kepala, atau berbaring. Pusing juga bisa diikuti dengan gejala lemas, perut mual, muntah, dan
keringat dingin.

Diagnosis Pusing
Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menanyakan gejala yang dirasakan untuk
mendapatkan diagnosis yang tepat. Setelahnya, dokter juga mungkin akan melakukan
pemeriksaan fisik sebagai berikut:

 Tes keseimbangan guna mengetahui fungsi otak dengan melihat cara pengidap berjalan.
 MRI atau CT scan guna mengetahui adanya masalah pada kepala atau otak.
 Pemeriksaan darah guna mengetahui kadar zat besi dan gula darah.

Pengobatan Pusing
Perawatan pusing berfokus pada penyebab yang mendasarinya. Dalam kebanyakan kasus,
pengobatan rumahan dan perawatan medis dapat mengontrol penyebab pusing. Sebagai contoh:

 Masalah telinga bagian dalam dapat dikelola dengan obat-obatan dan latihan di rumah yang dapat
membantu mengontrol keseimbangan.
 Pusing dapat diatasi dengan manuver yang dapat membantu meringankan gejala. Pembedahan
adalah pilihan bagi pengidap pusing yang tidak terkontrol.
 Penyakit meniere diobati dengan diet rendah garam yang sehat, suntikan, atau operasi telinga.
 Migrain diobati dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup. Seperti belajar mengidentifikasi
dan menghindari pemicu migrain.
 Obat-obatan dan teknik mengurangi kecemasan dapat membantu gangguan kecemasan.
 Minum banyak cairan dapat membantu ketika pusing disebabkan oleh olahraga berlebihan,
panas, atau dehidrasi.

Jika pusing tidak membaik, dokter mungkin akan memberikan beberapa pilihan obat berikut ini.

 Obat diuretik untuk penanganan penyakit Meniere.


 Obat antihistamin dan antikolinergik guna mengatasi vertigo dan mual.
 Obat untuk mengurangi kecemasan.

Selain konsumsi obat, ada beberapa terapi yang mungkin dapat dilakukan guna membantu
mengurangi gejala pusing. Contohnya seperti terapi perubahan posisi kepala atau terapi Epley
untuk mengatasi vertigo, psikoterapi, dan terapi keseimbangan.

Komplikasi Pusing
Pusing dapat meningkatkan risiko terjatuh dan melukai diri sendiri. Mengalami pusing saat
mengendarai mobil atau mengoperasikan alat berat dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya
kecelakaan. Kamu mungkin juga mengalami konsekuensi jangka panjang jika kondisi yang
menyebabkan pusing tidak diobati.
Pencegahan Pusing
Untuk mencegah sesuatu yang buruk terjadi saat pusing, ikuti tips berikut ini saat mengalami
serangan pusing berulang:

 Segera duduk atau berbaring saat merasa pusing. Istirahatlah sampai pusing tersebut hilang. Hal
ini dapat mencegah kemungkinan kehilangan keseimbangan yang dapat menyebabkan jatuh dan
cedera serius.
 Jika perlu gunakan tongkat atau alat bantu jalan untuk stabilitas
 Selalu gunakan pegangan tangan saat berjalan naik atau turun tangga.
 Lakukan aktivitas yang meningkatkan keseimbangan, seperti yoga dan Tai Chi.
 Hindari berpindah posisi secara tiba-tiba.
 Hindari mengendarai mobil atau mengoperasikan alat berat jika sering mengalami pusing tanpa
gejala.
 Hindari konsumsi kafein, alkohol, dan tembakau.
 Minumlah setidaknya delapan gelas (2-3 liter) air sehari, tidur tujuh jam atau lebih, dan hindari
situasi yang membuat stres.
 Konsumsi makanan sehat yang terdiri dari sayuran, buah-buahan, dan protein tanpa lemak untuk
membantu mencegah pusing.
 Jika menduga pusing disebabkan oleh obat, segera bicarakan dengan dokter.

Selalu bicarakan pada dokter jika merasa khawatir tentang frekuensi atau tingkat keparahan
pusing yang kamu alami.

Kapan harus ke dokter


Sebenarnya, pusing bukan suatu kondisi yang perlu dikhawatirkan. Meski demikian, kamu tetap
perlu waspada karena pusing juga bisa menjadi gejala dari penyakit serius. Segera chat

dokter terpercaya di Halodoc✔️


jika kamu mengalami pusing yang sering kambuh dan tidak
sembuh hingga beberapa hari, atau muncul secara mendadak.

Kamu juga bisa temukan berbagai obat atau vitamin yang bisa meredakan gejala dengan meng-
klik banner di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai