Anda di halaman 1dari 3

engertian Vertigo

Vertigo adalah gejala yang menyebabkan seseorang mengalami sensasi pusing berputar yang
muncul secara tiba-tiba. Pada kondisi yang parah, gejala vertigo bisa mengganggu aktivitas
sehari-hari. Sebab, vertigo bisa menyebabkan hilang keseimbangan dan disorientasi. Serangan
vertigo bahkan bisa menyebabkan pengidapnya sampai terjatuh. 

Saat vertigo menyerang, hal yang dirasakan bisa bervariasi, seperti pusing ringan dan muncul
secara berkala. Serangan vertigo yang parah biasanya memiliki durasi yang lama dan bisa
berlangsung selama beberapa hari sehingga pengidapnya tidak bisa beraktivitas secara normal.

Faktor Risiko Vertigo


Ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami vertigo, yaitu:

 Berusia lebih dari 50 tahun.


 Wanita.
 Pernah atau sedang mengidap luka di kepala.
 Sering menggunakan obat-obatan tertentu.
 Ada anggota keluarga yang memiliki riwayat vertigo.
 Mengalami infeksi pada telinga.
 Sedang stres berat.
 Sering mengonsumsi alkohol.

Baca juga: Makanan Mengandung Gluten Berisiko Picu Vertigo, Kok Bisa?

Penyebab Vertigo
Penyebab utama vertigo adalah gangguan pada telinga bagian dalam. Hal ini kemudian memicu
masalah mekanisme keseimbangan tubuh. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang bisa
menyebabkan vertigo, di antaranya: 

 Perubahan posisi secara tiba-tiba.


 Migrain atau sakit kepala tidak tertahankan.
 Stroke. 
 Penyakit Meniere, gangguan yang menyerang telinga bagian dalam.
 Vestibular neuronitis, inflamasi saraf vestibular pada telinga bagian dalam.
 Gangguan pada otak, misalnya tumor.
 Obat-obatan tertentu yang menyebabkan kerusakan telinga.
 Trauma atau luka di kepala dan leher.

Gejala Vertigo
Gejala yang umum terjadi saat seseorang mengalami vertigo adalah pusing berputar yang diikuti
dengan telinga berdengung. Hal ini bisa memicu mual dan muntah. Jika kondisi ini dibiarkan
berlanjut, pengidap vertigo bisa terjatuh karena kehilangan keseimbangan dan tidak bisa berdiri.
Apabila telah berbaring dan menutup mata, pengidap juga akan tetap merasa tubuhnya berputar
dan rasa berdebar hingga dapat memicu pingsan.

Serangan awal vertigo biasanya berlangsung selama beberapa jam saja. Namun, jika tidak segera
ditangani, vertigo akan selalu kambuh yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.

Baca juga: Konsumsi Alkohol Dapat Memperparah Gejala Vertigo

Pengobatan Vertigo
Perlu diketahui, vertigo bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari suatu masalah
kesehatan pada tubuh. Vertigo bisa muncul sebagai tanda penyakit tertentu. Maka dari itu,
penanganan vertigo dilakukan tergantung pada penyakit yang menjadi penyebabnya. Beberapa
kasus vertigo bisa sembuh tanpa pengobatan, karena otak berhasil beradaptasi dengan perubahan
pada telinga bagian dalam.

Vertigo membutuhkan langkah pengobatan khusus apabila disebabkan oleh: 

 Manuver Epley untuk menangani BBPV.


 Obat-obatan.
 Melakukan terapi rehabilitasi vestibular yang bertujuan untuk membantu otak beradaptasi
dengan sinyal membingungkan dari telinga.

Penanganan vertigo juga bisa dilakukan di rumah selama gejala masih belum parah. Pengobatan
rumahan dilakukan dengan pijatan ringan di sekitar area kepala, minum teh jahe, konsumsi
kacang almond, atau konsumsi campuran cuka apel dengan madu. Jangan lupa untuk memenuhi
asupan cairan tubuh agar tubuh tidak dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai