BAGIAN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
BIMBINGAN
NYERI KEPALA
(CEPHALGIA)
Oleh : Aditya Chandra Foresta S,ked
Pembimbing : dr. Bambang Supriadi, Sp.S
08/29/22 1
NYERI KEPALA
(CEPHALGIA)
Suatu rasa nyeri atau rasa yang tidak enak pada
daerah kepalatermasuk meliputi daerah wajah
dan tengkuk leher.
08/29/22 2
KLASIFIKASI NYERI
KEPALA
1. Migraine
PRIMARY 2. Tension-type headache
3. Cluster headache and other
HEADACHE trigeminal autonomic
cephalalgias
Headache attributted to :
1.Head and/or neck trauma
2.Cranial or cervical vascular disorder
SECONDARY 3.Non-vascular intracranial disorder
4.A substance or its withdrawal
HEADACHE
5.Infection
6.Disorder of homeoeostasis
7.Disorder of cranium, neck, eyes, ears, nose, sinuses,
teeth, mouth, or other facial or cranial structures.
8.Psychiatric disorder
08/29/22 3
MIGRAINE
Menurut International Headache Society (IHS), migren adalah nyeri
kepala dengan serangan nyeri yang berlangsung 4 sampai 72 jam.
Nyeri biasanya unilateral, sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya
sedang sampai berat dan diperhebat oleh aktivitas, dan dapat disertai
mual muntah, fotofobia dan fonofobia.
08/29/22 4
MIGRAINE
1. Sedikitnya terdapat 5 serangan
2. Nyeri kepala berlangsung 4-72 jam (tanpa diterapi apapun atau terapi
gagal)
3. Nyeri kepala dengan sedikitnya 2 dari 4 gejala berikut:
- Lokasi unilateral
DENGAN AURA 4. Selama nyeri kepala, terdapat salah satu keluhan berikut.
- Nausea dan/atau vomitus
- Fotopobia dan fonopobia
5. Penyebab lainnya telah dieksklusikan
MIGRAINE Visual / sensoris / bicara dan bahasa / motorik / batang otak / retina
3. Sedikitnya terdapat 3 dari 6 gejala berikut ini.
- Sedikitnya terdapat 1 gejala aura yang timbul bertahap selama ≥5
08/29/22 7
FASE
MIGRAINE
Migren bisa sering terjadi selama waktuyang panjang tetapi kemudian menghilang selama beberapa minggu, bulan bahkan
tahun. Migren dengan aura dapat dibagi menjadi empat fase, yaitu;
Fase 1 Prodromal
Sebanyak 50% pasien mengalami fase prodromal ini yang berkembang pelan- pelan selama 24 jam sebelum serangan.
Gejala; kepala terasa ringan, tidak nyaman, bahkan memburuk bila makan makanan tertentu seperti makanan manis,
mengunyah terlalu kuat, sulit atau malas berbicara.
Fase 2 Aura
Berlangsung lebih kurang 30 menit, dan dapat memberikan kesempatan bagi pasien untuk menentukan obat yang digunakan
untuk mencegah serangan yang dalam. Gejala dari periode ini adalah gangguan penglihatan (silau/fotofobia), kesemutan,
perasaan gatal pada wajah dan tangan, sedikit lemah pada ekstremitas dan pusing.
Fase 3 Nyeri Kepala
Fase nyeri kepala berdenyut yang berat dan menjadikan tidak mampu yang dihubungkan dengan fotofobia, mual dan
muntah. Durasi keadaan ini ber'ariasi, beberapa jam dalam satu hari atau beberapa hari.
Fase 4 Pemulihan
Periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang dihubungkan dengan sakit ototdan ketegangan lokal. Kelelahan biasanya
terjadi, dan pasien dapat tidur untuk waktu yang panjang.
08/29/22 8
KOMPLIKASI
MIGRAINE
Status migrainosus
Serangan migrain yang berlangsung ≥72 jam, tidak remiten,
nyeri memberat (debilitating)
Aura persisten tanpa infark
Migrain dengan aura dan aura yang persisten >1 minggu
Neuroimaging → tidak ada infark
Infark migrainosus
Kejang dipicu aura migrain (migraine aura-triggered
seizure)
08/29/22 9
RED FLAGS
MIGRAINE
•Harus dipertimbangkan neuroimaging jika :
Onset pertama kali pada usia >50 tahun
Onset thunderclap (Nyeri berat yang timbul tiba-tiba dan terus memberat)
Gejala fokal dan nonfokal
Tanda-tanda neurologis abnormal
Nyeri kepala pada perubahan posisi tubuh
Valsava headache
Terdiagnosis juga dengan HIV dan keganasan
Nyeri kepala dengan penyakit sistemik (disertai demam, kaku kuduk, ruam-
ruam kemerahan)
08/29/22 10
TATALAKSANA
Tindakan umum
Beristirahat di kursi.
Tidur minimal selama 2 jam setelah nyeri hilang dalam ruangan gelap dan
tenang tanpa makan dan minum.
Serangan akut
Ergotamin tartat (gynergen)
Dosis: 0,25 – 0,5 mg IM maks 1 mg/24 jam atau 2 mg saat nyeri timbul, maks 10
mg / minggu.
Konta indikasi: sepsis/infeksi, penyakit vaskuler perifer / jantung.
Efek Samping : baal dan kesemutan pada ekstremitas, tegang, nyeri otot.
Dihydrorgotamin (DHE 45)
Dosis : 1 mg IM
Kalau perlu ulangi pemberian setiap jam
08/29/22 11
TENSION-TYPE
HEADACHE
(TTH)
Nyeri kepala berulang yang berlangsung dalam hitungan menit
sampai hari, dengan sifat nyeri yang biasanya berupa rasa
tertekan atau diikat, dari ringan sampai berat, dirasakandi
seluruh kepala, tidak dipicu oleh aktifitas fisik dan gejala
penyerta nya tidak menonjol.
08/29/22 12
ETIOLOGI
Stress,
Depresi,
Bekerja dalam posisi yang menetap
dalam waktu lama,
Kelelahan mata, kontraksi otot yang
berlebihan,
Berkurangnya aliran darah, dan
Ketidakseimbangan neurotransmitter
sepertidopamin, serotonin, noerpinefrin
08/29/22 13
KLASIFIKASI
Tension Type Headache Episodik
Tension Type Headche episodik, apabila frekuensi serangan
tidak mencapai 15 hari setap bulan. Tension Type Headache
episodik (ETTH) dapat berlangsung selama 30 menit - 7
hari.
08/29/22 16
CLUSTER
HEADACHE
Tipe nyeri kepala primer yang cukup berat, dapat
terjadi secara tiba-tiba., sering di daerah orbital atau
belakang mata, baik unilateral maupun bilateral,
sehingga dikatakan klaster (cluster).
08/29/22 17
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Minimal terdapat 5 serangan yang memenuhi kriteria.
2. Nyeri unilateral yang hebat/sangat hebat pada orbital,
supraorbital, dan/atau temporal yang berlangsung 15-180
menit (jika tidak diterapi).
3. Terdapat salah satu atau kedua tanda berikut ini.
a. Minimal terdapat 1 tanda berikut ini, ipsilateral dari nyeri
kepala.
• Injeksi konjungtiva dan/atau lakrimasi
• Kongesti nasal dan/atau rhinorrhea
• Edema palpebra
• Berkeringat di wajah atau dahi
• Miosis dan/atau ptosis
b. Sensasi gelisah atau agitasi
4. Terjadi dengan frekuensi antara 1-8 kali/hari.
5. Penyebab/penyakit lainnya telah disingkirkan.
08/29/22 18
PERBEDAAN NYERI
KEPALA
08/29/22 19
TERIMA KASIH
08/29/22 20