Dokter Pembimbing :
dr. Ricky Gusanto Kurniawan, Sp. S
Oleh :
Nadya Lutfi 2016730075
KEPANITERAAN KLINIK STASE NEUROLOGI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI
2022
DEFINISI
Nyeri kepala adalah sensasi tidak nyaman yang dirasakan di
daerah kepala akibat segala hal yang merusak atau
berpotensi mengakibatkan kerusakan struktural. Areanya
mencakup intrakranial dan ekstrakranial (termasuk wajah)
yang memang banyak memiliki struktur peka nyeri.
KLASIFIKASI NYERI KEPALA
Nyeri Kepala
Faktor risiko :
Berat badan berlebih, tekanan darah tinggi,
hiperkolesterolemia, gangguan sensitivitas insulin,
kadar homosistein tinggi, stroke, dan riwayat penyakit
jantung koroner.
PATOFISIOLOGI
Teori Vaskular
Vasokonstriksi pembuluh darah intrakranial iskemia
jaringan re-bound vasodilatasi aktifasi nosiseptid
perivascular nyeri kepala.
Teori Neurovaskular
Proses neurogenik perubahan perfusi serebral (neuro ke
vaskular).
mental dan mood (depresi, marah, euforia), leher kaku, fatig, menguap, food cravings, retensi cairan, dan sering
berkemih.
2. Aura : gejala dissfungsi serebral fokal yang dapat membaik dalam waktu < 60 menit. Gangguannya seperti gangguan
visual homonim, fotofobia atau fotopsia (kilatan cahaya), bentuk geometrik, atau skotoma, parestesia unilateral,
3. Nyeri Kepala : Nyeri kepala memiliki karakteristik berdenyut unilateral (terutama pada daerah fronto-temporal).
Umumnya terjadi dalam durasi jam hingga hari. Dapat diikuti dengan gejala penyerta, seperti mual atau muntah,
4. Postdromal : Perubahan nafsu makan, Gejala otonom (Takikardi atau bradikardi, Hipertensi atau hipotensi ,Injeksi
konjungtiva, Reaksi pupil yang kurang baik terhadap cahaya, Defisit hemisensorik atau hemiparesis ), Perubahan mood,
-Steroid seperti deksametasone / metilprednisolone merupakan obat pilihan untuk status migrenosus.
Spesifik : -Obat golongan agonis 5HT (triptans) seperti sumatriptan 6 mg subkutan / sumatriptan 50-100 mg PO.
-Derivat Ergots seperti ergotamine 1-2 mg yang dapat diberikan secara oral, subkutan/ rektal.
2. Terapi Non Medikamentosa Menghindari faktor pencetus seperti perubahan pola tidur, stress, cahaya terang, tempat tinggi
( gunung )
3. Terapi profilaksis harus diperhatikan perubahan pola hidp untuk mendukung kerja obatnya meliputi :
SEEDS Sleep hygiene (tidur cukup dengan jadwal teratur), Eating schedule (makan bergizi dan teratur), Exercise regimen
(olahraga teratur), Drinking water (minum cukup air), Stress reduction ( kurangi stress ).
TATALAKSANA MIGRAINE
Golongan Obat Pilihan Untuk Profilaksis
Klasifikasi
• Tension-type Headache Episodik yang Infrequent
• Tension-type Headache Episodik yang frequent
• Tension-type Headache Kronik
• Probable Tension-type Headache
PATOFISIOLOGI TENSION TYPE HEADACHE
DIAGNOSIS TENSION TYPE
HEADACHE
Nyeri kepala bilateral, difuse, terutama terjadi pada bagian atas cranium,
tegang dan seperti ditekan dengan tidak berdenyut dengan onset yang
gradual (intensitas ringan sampai sedang) , serta rasa tegang di sekitar leher
dan kepala belakang. Nyeri yang konstan pada region craniocervical dan
temporal.
Kafein 62-200 B
Tabel 1 Obat Pilihan Nyeri Kepala Tipe Tegang Akut (2)
Obat Dosis Harian (mg) Level Rekomendasi
Obat lini pertama
Amitriptilin 30-75 A
Mirtazapin 30 B
Venafaksin 150 B
Klomipramin 75-150 B
Maprotilin 75 B
Mianserin 30-60 B
Faktor Risiko :
Alkohol, riwayat trauma, dan operasi
kepala, merokok, serta adanya stressor
KLASIFIKASI CLUSTER HEADACHE
• CH episodik terjadi periodic dan berlangsung 7 hari – 1
tahun. Setiap periode dipisahkan oleh periode bebas nyeri yang
akan berlangsung satu bulan atau lebih lama.
Dilatasi Rangsangan
Sensasi nyeri inflamasi
pembuluh
kepala neurogenic
darah
DIAGNOSIS CLUSTER HEADACHE
A. Terdapat minimal 5 serangan yang memenuhi kriteria B-D
B. Nyeri hebat atau sangat hebat di orbita, supraorbital, dan atau temporal yang
unilateral, berlangsung 15-180 menit bila tidak diobati.
C. Nyeri kepala disertai setidaknya satu dari gejala berikut:
Injeksi konjungtiva dan atau lakrimasi ipsilateral
Kongesti nasal dan atau rhinorrhoea ipsilateral
Edema palpebral ipsilateral
Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral
Miosis dan atau ptosis ipsilateral
Perasaan gelisah atau agitasi
D. Serangan-serangan tersebut mempunyai frekuensi: dari 1 kali setiap 2 hari sampai 8
kali per hari
E. Tidak berkaitan dengan gangguan lain.
DIAGNOSIS BANDING
1. Paroksismal hemikrania
2. Short-lasting unilateral neuralgiform headache
attack with conjungtival injection and
tearing/cranial autonomic features (SUNCT/SUNA)
3. Migren
4. Arteritis temporal
5. Sinusitis
TATALAKSANA CLUSTER
HEADACHE
• Inhalasi oksigen 100% 7 L/menit selama 15 menit dengan sungkup
• Anestesi local 1mL lidokain 4% yang diteteskan pada kapas kemudian kapas
diletakkan di tiap lubang hidung selama 5 menit.
TATALAKSANA PROFILAKSIS
CLUSTER HEADACHE
• Verapamil 120-160mg dapat diberikan 3-4 kali sehari (merupakan pilihan
pertama terapi profilaksis)
• Nimodipin 240mg/hari atau nifedipin 40-120mg/hari.
• Prednisolone 50-75mg/hari. Dosis dikurangi 10% pada hari ketiga.
• Litium 300-1500mg/hari per oral
• Metisergid 4-10mg/hari per oral
• Ergotamin tartrat 2mg diberikan 2-3 kali per hari. Dapat diberikan dengan
cara 2 mg per oral atau 1mg per rektal, 2 jam sebelum serangan terutama
pada malam hari.
NEURALGIA TRIGEMINAL / Tic
Doulourex
Prevalensi :
• Perempuan : laki 2:1
• Sering terjadi pada usia lebih dari 40
tahun (usia 60-70 tahun)
Faktor Risiko :
Alkohol, riwayat trauma, dan operasi
kepala, merokok, serta adanya stressor
KLASIFIKASI NEURALGIA
TRIGEMINAL
• Neuralgia trigeminal klasik Idiopatik atau seringkali
berkaitan dengan kompresi vaskular pada tempat masuknya
cabang nervus V di batang otak.
Menyebabkan
demielinisasi
Cedera N.V cabang Nyeri neuropatik
2 dan 3
DIAGNOSIS NEURALGIA TRIGEMINAL
A. Serangan nyeri paroksismal beberapa detik hingga dua menit yang
melibatkan 1 atau lebih cabang N. Trigeminal dan memenuhi keriteria B dan C
Tempat Unilateral Bilateral, difuse Orbita, supraorbital, dan Daerah wajah yang
atau temporal yang dipersyarafi Cabang N.
unilateral Trigeminal unilateral
Karakteristik Berdenyut Tumpul, Terasa menekan atau Nyeri hebat atau sangat Kuat, tajam, superfisial atau
Nyeri mengikat hebat rasa tertikam
Gejala yang • Mual dan atau • Tasa tegang di sekitar • Injeksi konjungtiva dan • Dicetuskan dari satu titik
berkaitan muntah , leher dan kepala atau lakrimasi ipsilateral pada zona nyeri (wajah,
Fotofobia dan belakang. • Kongesti nasal dan atau bibir, gusi) atau oleh satu
fonofobia rhinorrhoea ipsilateral faktor pencetus.
• Tidak ditemukan • Edema palpebral
• Aura : photophobia, nausea, ipsilateral
gangguan muntah dan • Dahi dan wajah
visual dan atau phonophobia berkeringat ipsilateral
sensoris dan • Miosis dan atau ptosis
atau gangguan ipsilateral
berbahasa • Perasaan gelisah atau
agitasi
NYERI KEPALA SEKUNDER
TANDA BAHAYA DIAGNOSIS BANDING RENCANA PEMERIKSAAN
Nyeri kepala setelah usia 50 Arteritis temporal, lesi massa Laju endap darah, pencitraan
tahun
Nyeri kepala awitan Perdarahan subarachnoid, Pungsi lumbal, pencitraan
mendadak apopleksi pituitary, malformasi
ateriovena, lesi massa
(terutama fossa posterior).
Nyeri kepala progresif Lesi massa, subdural hematom, Pencitraan, skrining obat
bertambah berat medication overuse medication
Nyeri kepala dengan penyakit Meningitis, ensefalitis, infeksi Tes darah, pungsi lumbal,
sistemik (demam, kaku kuduk, sistemik, Lymedisease pencitraan
ruam kulit)
TANDA DAN BAHAYA DIAGNOSIS BANDING RENCANA PEMERIKSAAN
Defisit neurologis fokal Lesi massa, stroke, penyakit Pencitraan, evaluasi kolagen
(selain aura tipikal) vaskular kolagen (misalnya vaskular
anterior pituitary-like/APL)