Anda di halaman 1dari 21

TENSION TYPE REFERAT

HEADACHE

Irma Kania Safitri


1910017043

LABORATORIUM ILMU PENYAKIT SYARAF


Pembimbing: FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MULAWARMAN
dr. Yetty Octavia Hutahaean, Sp. S RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE
Latar Belakang
● Nyeri kepala merupakan keluhan yang umum pada
layanan kesehatan primer mencapai lebih dari 60%
populasi dunia (Haryani, 2018)

● Yang paling umum terjadi adalah tipe tegang, migren,


dan klaster dengan perkiraan angka kejadian masing-
masing mencapai 40, 10, dan 1% dari total populasi
orang dewasa di seluruh dunia

● TTH lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria


TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

● Sakit kepala tegang (TTH, tipe tegang, kontraksi otot)


adalah istilah yang digunakan paling sering untuk
mendeskripsikan Nyeri kepala yang memiliki
karakteristik bilateral, rasa menekan atau mengikat
dengan intensitas ringan sampai sedang (Campbell &
Barohn, 2020).
● Dikenal dengan banyak istilah seperti sakit kepala
psikogenik, sakit kepala stres, sakit kepala
psikomiogenik, sakit kepala kontraksi otot
Klasifikasi

Episodic TTH Chronic TTH


lebih dari 15
serangan atau
sekurangnya 180
hari per tahun
frequent infrequent
1-14 serangan per bulan 1 serangan per bulan
atau antara 12 dan 180 atau kurang dari 12
hari per tahun sakit kepala per tahun
Epidemiologi

● Sekitar 78% orang dewasa pernah mengalami TTH setidaknya sekali dalam
hidupnya.
● TTH episodik sebesar 38,3% dan TTH kronis sebesar 2,2%.
● Suatu survei populasi di USA menemukan prevalensi tahunan TTH episodik
sebesar 38,3% dan TTH kronis sebesar 2,2%.
● Usia terbanyak adalah 25-30 tahun, namun puncak prevalensi meningkat di usia
30-39 tahun.
● Rasio perempuan : laki-laki adalah 5:4 (Anurogo, 2014).
Etiopatomekanisme
Manifestasi Klinis
● Nyeri TTH biasanya digambarkan sebagai nyeri tumpul, seperti tekanan, atau
memberi rasa kencang di kepala.
● Jika ada mual dan muntah, maka menyingkirkan diagnosis sakit kepala tipe tegang
ini.
● Stres, kurang tidur, dan tidak makan tepat waktu adalah salah satu pemicu sakit
kepala yang paling umum dilaporkan oleh pasien migrain dan mereka yang
menderita sakit kepala tipe tegang (Misulis, 2017).
Penegakan Diagnosis

ANAMNESIS

• Nyeri tersebar secara difus, intensitas nyerinya mulai dari ringan


sampai sedang.
• Waktu berlangsungnya nyeri kepala selama 30 menit hingga 1
minggu penuh. Nyeri timbul sesaat atau terus menerus.
• Lokasi nyeri pada awalnya dirasakan pasien pada leher bagian
belakang kemudian menjalar ke kepala bagian belakang selanjutnya
menjalar ke bagian depan. Selain itu, nyeri ini juga dapat menjalar
ke bahu.
• Sifat nyeri kepala dirasakan seperti berat di kepala, pegal, rasa
kencang pada daerah bitemporal dan bioksipital, atau seperti diikat
di sekeliling kepala. Nyeri kepalanya tidak berdenyut.
Pemeriksaan Fisik
● Pemeriksaan fisik umum dan neurologis dalam batas normal (PERDOSSI,
2016)

Pemeriksaan Penunjang

● Laboratorium : darah rutin, elektrolit, kadar gula darah,dll (atas indikasi untuk
menyingkirkan penyebab sekunder)

● Radiologi : atas indikasi (untuk menyingkirkan penyebab sekunder).

● Gold Standard : Kriteria diagnostik Nyeri kepala Kelompok studi Nyeri kepala
Perdossi yang diadaptasi dari I H S (International Headache Society)
(PERDOSSI, 2016)
Kriteria Diagnosis

Kriteria diagnosis TTH Episodik Infrekuen:


A. Paling tidak terdapat 10 episode serangan dengan rata rata 1hr/bln (<12hr/thn),
dan memenuhi kriteria B-D.
B. Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari.
C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas:
1. Lokasi bilateral.
2. Menekan/mengikat (tidak berdenyut).
3. Intensitasnya ringan atau sedang.
4. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik tangga.
D. Tidak didapatkan:
1. Mual atau muntah (bisa anoreksia).
2. Lebih dari satu keluhan: foto fobia atau fonofobia.
E. Tidak ada yang lebih sesuai dengan diagnosis lain dari ICHD-3.

Disebut sebagai nyeri kepala TTH Episodik frekuen bila terjadi sedikitnya 10
episode yang timbul selama 1–14 hari/bulan selama paling tidak 3 bulan (12– 180
hari/tahun) atau TTH kronik bila nyeri kepala timbul > 15 hari per bulan, berlangsung
> 3 bulan (≥180 hari/tahun) (PERDOSSI, 2016).
Diagnosis Banding
Disorder Features
Migrain with aura Episodic headache that is unilateral associated with nausea, vomiting,
photophobia, and/or phonophobia. Most often in young to middle age, more
common in females. Sensory aura precedes the headache.
• Diagnosed clinically. Imaging and labs are normal.
Migrain without Episodic headache but without the sensory aura preceding the headache
aura
Cluster Headache Multiple brief headache that is centered around the eye. Can wake from
sleep. Often associated with nasal congestion. More common in males.
• Diagnosed clinically. Imaging and labs are normal.
Neuralgia trigeminal Neuropathic pain affecting one side of the face, often due to microvascular
compression of a branch of the trigeminal nerve. Appears due to trigger point
Penatalaksanaan
Pada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 hari/minggu, yaitu dengan:
Analgetik:
1. Aspirin 1000 mg/hari,
2. Asetaminofen 1000 mg/hari,
3. NSAIDs (Naproxen 660-750 mg/hari, Ketoprofen 25-50 mg/hari, asam mefenamat,
ibuprofen 800 mg/hari, diklofenak 50-100 mg/hari).
4. Kafein (analgetik ajuvan) 65 mg.
5. Kombinasi: aspirin, asetaminofen + 40 mg kafein.
Sedangkan pada tipe kronis, adalah dengan:
• Antidepressan : amitriptilin
• Antiansietas : got. Benzodiazepin, butalbutal. (PERDOSSI, 2016).
Penatalaksanaan
Terapi Nonfarmakologis
Terapi nonfarmakologis pada tension-type headache pilihannya adalah:
1. Kontrol diet
2. Terapi fisik
3. Hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif dan ergotamin
4. Behaviour treatment
Pengobatan Fisik
1. Latihan postur dan posisi.
2. Massage, ultrasound, manual terapi, kompres panas/dingin.
3. Akupuntur TENS (transcutaneus electrical stimulation) (PERDOSSI,
2016).
Prognosis
Pada penderita TTH dewasa berobat jalan, 44% TTH kronis
mengalami perbaikan signifikan, sedangkan 29% TTH episodik berubah
menjadi TTH kronis. Secara umum, dapat dikatakan prognosis TTH baik
(Anurogo, 2014).
Komplikasi
Rebound headache (efek paradoksikal obat analgesik), adanya
penyakit penyerta seperti ansietas, depressi yang dapat memperberat atau
menyebabkan TTH (PERDOSSI, 2016).
Kesimpulan
• Nyeri TTH biasanya digambarkan seperti tumpul, seperti tekanan,
menyempit atau memberi rasa kenyang di kepala. Cukup sering pasien
menggambarkan rasa sakit mereka seperti memakai topi ketat atau pita ketat
di sekitar kepala, atau memikul beban berat di kepala (Chowdhury, 2012)
• Pada penderita TTH dewasa berobat jalan yang diikuti selama lebih dari 10
tahun, 44% TTH kronis mengalami perbaikan signifikan, sedangkan 29%
TTH episodik berubah menjadi TTH kronis (Anurogo, 2014).
• Rebound headache (efek paradoksikal obat analgesik), adanya penyakit
penyerta seperti ansietas, depressi yang dapat memperberat atau
menyebabkan TTH (PERDOSSI, 2016).
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai