HEADACHE
● Sekitar 78% orang dewasa pernah mengalami TTH setidaknya sekali dalam
hidupnya.
● TTH episodik sebesar 38,3% dan TTH kronis sebesar 2,2%.
● Suatu survei populasi di USA menemukan prevalensi tahunan TTH episodik
sebesar 38,3% dan TTH kronis sebesar 2,2%.
● Usia terbanyak adalah 25-30 tahun, namun puncak prevalensi meningkat di usia
30-39 tahun.
● Rasio perempuan : laki-laki adalah 5:4 (Anurogo, 2014).
Etiopatomekanisme
Manifestasi Klinis
● Nyeri TTH biasanya digambarkan sebagai nyeri tumpul, seperti tekanan, atau
memberi rasa kencang di kepala.
● Jika ada mual dan muntah, maka menyingkirkan diagnosis sakit kepala tipe tegang
ini.
● Stres, kurang tidur, dan tidak makan tepat waktu adalah salah satu pemicu sakit
kepala yang paling umum dilaporkan oleh pasien migrain dan mereka yang
menderita sakit kepala tipe tegang (Misulis, 2017).
Penegakan Diagnosis
ANAMNESIS
Pemeriksaan Penunjang
● Laboratorium : darah rutin, elektrolit, kadar gula darah,dll (atas indikasi untuk
menyingkirkan penyebab sekunder)
● Gold Standard : Kriteria diagnostik Nyeri kepala Kelompok studi Nyeri kepala
Perdossi yang diadaptasi dari I H S (International Headache Society)
(PERDOSSI, 2016)
Kriteria Diagnosis
Disebut sebagai nyeri kepala TTH Episodik frekuen bila terjadi sedikitnya 10
episode yang timbul selama 1–14 hari/bulan selama paling tidak 3 bulan (12– 180
hari/tahun) atau TTH kronik bila nyeri kepala timbul > 15 hari per bulan, berlangsung
> 3 bulan (≥180 hari/tahun) (PERDOSSI, 2016).
Diagnosis Banding
Disorder Features
Migrain with aura Episodic headache that is unilateral associated with nausea, vomiting,
photophobia, and/or phonophobia. Most often in young to middle age, more
common in females. Sensory aura precedes the headache.
• Diagnosed clinically. Imaging and labs are normal.
Migrain without Episodic headache but without the sensory aura preceding the headache
aura
Cluster Headache Multiple brief headache that is centered around the eye. Can wake from
sleep. Often associated with nasal congestion. More common in males.
• Diagnosed clinically. Imaging and labs are normal.
Neuralgia trigeminal Neuropathic pain affecting one side of the face, often due to microvascular
compression of a branch of the trigeminal nerve. Appears due to trigger point
Penatalaksanaan
Pada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 hari/minggu, yaitu dengan:
Analgetik:
1. Aspirin 1000 mg/hari,
2. Asetaminofen 1000 mg/hari,
3. NSAIDs (Naproxen 660-750 mg/hari, Ketoprofen 25-50 mg/hari, asam mefenamat,
ibuprofen 800 mg/hari, diklofenak 50-100 mg/hari).
4. Kafein (analgetik ajuvan) 65 mg.
5. Kombinasi: aspirin, asetaminofen + 40 mg kafein.
Sedangkan pada tipe kronis, adalah dengan:
• Antidepressan : amitriptilin
• Antiansietas : got. Benzodiazepin, butalbutal. (PERDOSSI, 2016).
Penatalaksanaan
Terapi Nonfarmakologis
Terapi nonfarmakologis pada tension-type headache pilihannya adalah:
1. Kontrol diet
2. Terapi fisik
3. Hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif dan ergotamin
4. Behaviour treatment
Pengobatan Fisik
1. Latihan postur dan posisi.
2. Massage, ultrasound, manual terapi, kompres panas/dingin.
3. Akupuntur TENS (transcutaneus electrical stimulation) (PERDOSSI,
2016).
Prognosis
Pada penderita TTH dewasa berobat jalan, 44% TTH kronis
mengalami perbaikan signifikan, sedangkan 29% TTH episodik berubah
menjadi TTH kronis. Secara umum, dapat dikatakan prognosis TTH baik
(Anurogo, 2014).
Komplikasi
Rebound headache (efek paradoksikal obat analgesik), adanya
penyakit penyerta seperti ansietas, depressi yang dapat memperberat atau
menyebabkan TTH (PERDOSSI, 2016).
Kesimpulan
• Nyeri TTH biasanya digambarkan seperti tumpul, seperti tekanan,
menyempit atau memberi rasa kenyang di kepala. Cukup sering pasien
menggambarkan rasa sakit mereka seperti memakai topi ketat atau pita ketat
di sekitar kepala, atau memikul beban berat di kepala (Chowdhury, 2012)
• Pada penderita TTH dewasa berobat jalan yang diikuti selama lebih dari 10
tahun, 44% TTH kronis mengalami perbaikan signifikan, sedangkan 29%
TTH episodik berubah menjadi TTH kronis (Anurogo, 2014).
• Rebound headache (efek paradoksikal obat analgesik), adanya penyakit
penyerta seperti ansietas, depressi yang dapat memperberat atau
menyebabkan TTH (PERDOSSI, 2016).
THANK
YOU