Anda di halaman 1dari 11

PORTOFOLIO

Tension Type Headache

Disusun oleh
dr. Dimas Satria Yolanda

Program Internship Dokter Indonesia


Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Ripin
Kabupaten Muaro Jambi
2014/2015

BERITA ACARA DISKUSI/PRESENTASI PORTOFOLIO


Nama

: Dimas Satria Yolanda

Judul

: Pemilihan NSAID

Nama Pendamping

: dr. Susy Andriati

Nama Wahana

: RSUD Ahmad Ripin

N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama Peserta Diskusi/Presentasi


dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.

Tanda Tangan

Aulia Fadli
Dwi Putranto
Liliana
Djung Lilya Wati
Natasya Tjoa
Andika Perdani
Mohammad Saddam Alkautsar
Debora Victoria
Anastasia
Dimas Satria Yolanda
Rendy Andika

Nama Peserta

: dr. Dimas Satria Yolanda

Nama Wahana

: RSUD Ahmad Ripin Muaro Jambi

Topik

: Tension Type Headache

Tanggal (kasus ) :
Nama Pasien

: Tn F, 22 th

No.RM : 2

Tanggal Presentasi

: 6 april 2015

Pendamping

dr. Susy Andriati


Tempat Presentasi

: Aula RSUD Ahmad Ripin

Objektif Presentasi

Keilmuan

Keterampilan Penyegaran

Tinjauan

Pustaka
Diagnostik

Manajemen

Masalah

Istimewa
Neonatus

Bayi

Anak

Remaja Dewasa Lansia

Bumil
Tujuan

Bahan Bahasan

: Tinjauan Pustaka

Riset

Kasus

Audit
Cara Membahas : Diskusi
Email

Presentasi dan Diskusi

Pos

KASUS
3

1. PRIMARY SURVEY
Airway
: tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada obstruksi jalan
nafas
Breathing : RR 20x/min,torakoabdominal, spontan
Circulation : TD 160/90, HR 124x/min, teratur, isi cukup, ekual pada
keempat ekstremitas tidak ada perdarahan aktif yang terlihat
Identitas Pasien
Nama pasien: Ny.S
Umur: 30 tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Pendidikan: SMA
Suku : Jambi
Pekerjaan: Pedagang
Alamat: Sengeti
Tanggal diperiksa: 15 Maret 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri kepala yang semakin memberat
Riwayat Penyakit Sekarang
S, seorang perempuan, berusia 30 tahun, datang ke IGD RS Ahmad
Ripin dengan keluhan nyeri kepala yang memberat dan tak kunjung
sembuh. Nyeri kepala telah dialami os selama 4 bulan. Lamanya nyeri
kepala 1 2 jam / kali dan muncul 4 5 kali dalam serminggu. Rasa
seperti tertekan, terutama di daerah atas dan belakang kepala. Mual (-)
dan muntah (-). Kejang (-) demam (-). Tidur cukup. Riwayat trauma kepala
(-).Riwayat penyakit sebelumnya (-). Diketahui S memiliki beberapa
cabang toko dan saat ini penjualan di toko sedang kurang baik. Keadaan
ini sudah berlangsung selama 3 bulan.
4

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien tidak ada alergi obat, hipertensi, kencing manis dan riwayat
penyakit lain sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada riwayat alergi obat pada keluarga dan kencing manis serta
darah tinggi.
Keadaan umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: Compos mentis (GCS E4M6V5)
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Nadi: 106 kali/menit, teratur, isi cukup, ekual pada keempat ekstremitas
Frekuensi nafas: 21x/min,torakoabdominal, spontan
Suhu: 36,8oC
Status generalis
Kepala
Mata

: Normocefal, tidak ditemukan deformitas


: Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, RCL

+/+, RCTL+/+
Leher

tidak

tampak

deformitas,

trakea

di

tengah,

pembesaran KGB (-)


Jantung

: Bunyi jantung I dan II reguler, tidak ditemukan murmur

dan gallop
Paru

: Suara nafas vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-

Abdomen

: Datar, supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-),


Hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas

: Akral hangat, CRT<2, edema (-).

Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperiksa pemeriksaan penunjang
DiagnosisKerja
Tension Type Headache
Tatalaksana
-

Edukasi untuk mengurangi penyebab stress


5

Ibuprofen 3x1 tab

TINJAUAN PUSTAKA
Tension Type Headache (TTH)
Definisi Tension Type Headache (TTH)
Merupakan sensasi nyeri pada daerah kepala akibat kontraksi terus
menerus otot- otot kepala dan tengkuk ( M.splenius kapitis, M.temporalis,
M.maseter, M.sternokleidomastoid, M.trapezius, M.servikalis posterior, dan
M.levator skapula).
Etiologi dan Faktor Resiko Tension Type Headache (TTH)
Etiologi dan Faktor Resiko Tension Type Headache (TTH) adalah
stress, depresi, bekerja dalam posisi yang menetap dalam waktu lama,
kelelahan mata, kontraksi otot yang berlebihan, berkurangnya aliran
darah,

dan

ketidakseimbangan

neurotransmitter

seperti

dopamin,

serotonin, noerpinefrin, dan enkephalin.


Epidemiologi Tension Type Headache (TTH)
TTH terjadi 78 % sepanjang hidup dimana Tension Type Headache
episodik terjadi 63 %

dan Tension Type Headache

kronik terjadi 3 %.

Tension Type Headache episodik lebih banyak mengenai pasien wanita


yaitu sebesar 71% sedangkan pada pria sebanyak 56 %. Biasanya
mengenai umur 20 40 tahun.
Klasifikasi Tension Type Headache (TTH)
Klasifikasi TTH

adalah Tension Type Headache episodik dan dan

Tension Type Headache kronik. Tension Type Headache episodik, apabila


frekuensi serangan tidak mencapai 15 hari setiap bulan. Tension Type
Headache episodik (ETTH) dapat berlangsung selama 30 menit 7 hari.
Tension Type Headache

kronik (CTTH) apabila frekuensi serangan lebih

dari 15 hari setiap bulan dan berlangsung lebih dari 6 bulan


Diagnosa Tension Type Headache (TTH)

Tension Type Headache harus memenuhi syarat yaitu sekurang


kurangnya dua dari berikut ini : (1) adanya sensasi tertekan/terjepit, (2)
intensitas ringan sedang, (3) lokasi bilateral, (4) tidak diperburuk
aktivitas. Selain itu, tidak dijumpai mual muntah, tidak ada salah satu dari
fotofobia dan fonofobia.
Gejala klinis dapat berupa nyeri ringan- sedang berat, tumpul
seperti ditekan atau diikat, tidak berdenyut, menyeluruh, nyeri lebih hebat
pada daerah kulit kepala, oksipital, dan belakang leher, terjadi spontan,
memburuk oleh stress, insomnia, kelelahan kronis, iritabilitas, gangguan
konsentrasi, kadang vertigo, dan rasa tidak nyaman pada bagian leher,
rahang serta temporomandibular.
Pemeriksaan Penunjang Tension Type Headache (TTH)
Tidak ada uji spesifik untuk mendiagnosis TTH dan pada saat
dilakukan pemeriksaa neurologik tidak ditemukan kelainan apapun. TTH
biasanya tidak memerlukan pemeriksaan darah, rontgen, CT scan kepala
maupun MRI.
Terapi Tension Type Headache (TTH)
Relaksasi selalu dapat menyembuhkan TTH. Pasien harus dibimbing
untuk mengetahui arti dari relaksasi yang mana dapat termasuk bed rest,
massage, dan/ atau latihan biofeedback. Pengobatan farmakologi adalah
simpel analgesia dan/atau mucles relaxants. Ibuprofen dan naproxen
sodium merupakan obat yang efektif untuk kebanyakan orang. Jika
pengobatan simpel analgesia(asetaminofen, aspirin, ibuprofen, dll.) gagal
maka dapat ditambah butalbital dan kafein ( dalam bentuk kombinasi
seperti Fiorinal) yang akan menambah efektifitas pengobatan.
Prognosis dan Komplikasi Tension Type Headache (TTH)
TTH pada kondisi dapat menyebabkan nyeri yang menyakitkan
tetapi tidak membahayakan.Nyeri ini dapat sembuh dengan perawatan
ataupun dengan menyelesaikan masalah yang menjadi latar belakangnya
jika penyebab TTH berupa pengaruh psikis. Nyeri kepala ini dapat sembuh

dengan terapi obat berupa analgesia. TTh biasanya mudah diobati sendiri.
Progonis penyakit ini baik, dan dengan penatalaksanaan yang baik maka
> 90 % pasien dapat disembuhkan.
Komplikasi TTH adalah rebound headache yaitu nyeri kepala yang
disebabkan oleh penggunaan obat obatan analgesia seperti aspirin,
asetaminofen, dll yang berlebihan.
Pencegahan Tension Type Headache (TTH)
Pencegahan TTH adalah dengan mencegah terjadinya stress dengan
olahraga teratur, istirahat yang cukup, relaksasi otot (massage, yoga,
stretching),

meditasi,

dan

biofeedback.

Jika

penyebabnya

adalah

kecemasan atau depresi maka dapat dilakukan behavioral therapy. Selain


itu, TTH dapat dicegah dengan mengganti bantal atau mengubah posisi
tidur dan mengkonsumsi makanan yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bogduk,N.Anatomy and physiology of headache.Australia : faculty of


medicine and health science, University of Newcastle

and

University Drive.1995. available at Elsevier, Paris.


2. Lindsay, Kenneth W,dkk. Headache.Neurology and Neurosurgery
Illustrated. London: Churchill Livingstone.2004.66-72.
3. ISH Classification ICHD II ( International Classification of Headache
Disorders)

available

at

http://ihs-

classification.org/_downloads/mixed/ICHD-IIR1final.doc
4. McPhee, Stephen J, Maxine A. Papadakis, dkk.Nervous System
disorders. Current Medical Diagnosis and Treatment 2009. San
Fransisko : McGraw-Hill Companies.2009.
5. Patestas, Maria A. dan Leslie P.Gartner. Cerebrum. A Textbook of
Neuroanatomy. United Kingdom: Blackwell.2006.69-70.
6. Price, Sylvia dan Lorraine M.Wilson.Nyeri. Huriawati,dkk.Patofisiologi
edisi 6.Jakarta : EGC.2003.
7. Reksodiputro, A.Hariyanto,dkk. Migren dan Sakit Kepala.

Aru

W.sudoyo, Bambang Setyohadi, dkk.Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi


IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.2007.934-936.
8. Reskin, Neil H. Headache. Harrison, T.R, dkk. Harrisons Internal
Medicine. United states of Amerika : McGraw-Hill Companies.2005.
85- 93.
9. Sherwood, laura.Susunan Saraf Pusat.Beatricia I.Santoso.Fisiologi
Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.2001;115-119.

10.

Siebernagl, Stefan dan Florian Lang.Pain. Color Atlas of

Pathophysiology.New York : Thieme.2000.320-321.


11.
Simon,
Roger
P,
David
A.Greenberg,

dan

Michael

J.Aminoff.Headaches and facial pain.Clinical Neurology. United


states of Amerika : Lange.2009.69-93.

Anda mungkin juga menyukai