Tension type headache (TTH), atau disebut juga sakit kepala tegang, adalah
tipe nyeri kepala yang paling sering terjadi pada populasi umum. TTH ditandai
dengan episode berulang dari nyeri kepala dengan manifestasi berupa nyeri kepala
yang menekan atau menyempit, intensitas ringan hingga sedang pada kedua sisi
kepala, dan tidak dipengaruhi aktivitas.
Episode dari sakit kepala ini berulang dan durasi dapat bervariasi dari beberapa menit
hingga beberapa minggu. International headache Society classification (ICHD II)
mengkategorikan TTH menurut frekuensinya menjadi episodik (frekuen dan
infrekuen) dan kronik.
Mekanisme Nyeri
Pada otot yang berkontraksi lama, dapat terjadi kontraksi otot iskemik akibat
penurunan aliran darah. Substansi seperti asam piruvat dan asam laktat yang
dikeluarkan dalam keadaan ini menyebabkan stimulasi nyeri pada lokasi dimana saraf
perifer tersebut terdistribusi. Pada tension type headache (TTH), lokasi nyeri adalah
pada area insersi otot leher posterior di area oksipital. Nyeri juga dapat menjalar ke
samping kepala serta area retroorbita.
TTH Episodik
TTH Kronik
Nitrik oksida juga diperkirakan menjadi mediator lokal dari TTH. Pemberian
dari NO menimbulkan gejala TTH pada pasien dengan TTH kronik, sedangkan
inhibisi dari produksi NO justru menurunkan ketegangan otot dan nyeri.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
A. Episode nyeri kepala minimal 10 dalam <1 hari per bulan (<12 hari/tahun) dan
memenuhi kriteria B-D.
Lokasi bilateral
D. Gejala meliputi :
A. Episode nyeri kepala minimal 10 dengan rata – rata dalam 1-14 hari per bulan
dalam >3 bulan (>12 hari dan <180 hari/tahun) dan memenuhi kriteria B-D.
Lokasi bilateral
TTH Kronik
A. Nyeri kepala terjadi rata – rata 15 hari dalam 1 bulan selama > 3 bulan (>180
hari/tahun) dan memenuhi kriteria B-D.
Lokasi bilateral
D. Gejala meliputi :
Klasifikasi Lanjutan
Dari ketiga klasifikasi tersebut tension type headache (TTH) dapat dibagi menjadi
TTH dengan dan tanpa pericranial tenderness.
A. Satu atau lebih episode yang memenuhi seluruh kriteria kecuali satu kriteria dari
A-D dari TTH episodik infrekuen
A. Satu atau lebih episode yang memenuhi seluruh kriteria kecuali satu kriteria dari
A-D dari TTH episodik frekuen probable
A. Satu atau lebih episode yang memenuhi seluruh kriteria kecuali satu kriteria dari
A-D dari TTH kronik
Ibuprofen 200-800 mg
Ketoprofen 25 mg
Aspirin 500-1000 mg
Naproxen 375-550 mg
Paracetamol 1000 mg
Terapi Nonfarmakologi
Terapi Psychobehaviour
Cognitive behavioral therapy dapat diberikan agar pasien lebih baik dalam mengelola
stres.
Terapi Fisik
Terapi fisik yang berupa terapi olahraga yang merelaksasi otot leher dan
daerah oksipital dapat dianjurkan pada pasien TTH. Terapi fisik lainnya bisa meliputi
pemijatan, acupressure, stimulasi elektrik dan ultrasound, perbaikan postur, dan
terapi oromandibular.
Komplikasi
Komplikasi tension type headache (TTH) antara lain adalah ketergantungan
terhadap analgesik narkotik, perdarahan gastrointestinal karena
penggunaan nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAID), risiko epilepsi 4 kali
lebih tinggi dari orang tanpa TTH, dan penggunaan medikamentosa berlebihan.
Prognosis
Sebuah studi yang memantau pasien selama 10 tahun mengungkap bahwaa
44% pasien TTH kronik mengalami perbaikan gejala signifikan atau resolusi komplit.
29% pasien dengan TTH episodik berkonversi menjadi TTH kronik.
Hasil yang mirip juga dilaporkan oleh sebuah penelitian yang melibatkan 146
pasien dengan TTH episodik frekuen dan kronik, 45% pasien berubah menjadi tidak
ada TTH atau TTH episodik infrekuen setelah diperiksa 3 tahun kemudian.
Sedangkan 39% tetap menjadi TTH episodik frekuen dan 16% berubah menjadi atau
tetap sebagai TTH kronik.