Anda di halaman 1dari 21

Tension Type Headache:

A Life Course Review

dr. Ferdy Halim

Pembimbing: Dr. dr. Hasmawaty Basir, Sp.S(K)


PPDS Universitas Hasanuddin
Makassar
2018
Ti
PENDAHULUAN
P S
p ali p
e n e
g kt
N
se ru
y ri
er m
n k
i g
e
K te
ca
e rd
ca
p a
p ta
al n
a at
di y
Pr a
se
i lu n
m ru g
er h lu
d as
u
ni
a
Gejala TTH
Penekanan bilateral/ nyeri mencengkram

Intensitas ringan-sedang
(daerah frontal dan oksipital

Tidak diperburuk aktivitas fisik

Tidak ada mual,muntah


Mungkin ada fotofobia/ fonofobia
Epidemiologi- Prevalensi TTH bervariasi menurut:

Wilayah
Umur
Geografis

Jenis
Kelamin

Status
Pekerjaan
Tingkat
Pendidikan
Epidemiologi
 Mayoritas individu, onset TTH pertama sebelum usia
20 tahun
 Prevalensi puncak usia 30 - 39 tahun
 34,5% dari Selandia Baru (NZ) anak-anak berusia
antara 7-13 tahun sering mengalami nyeri kepala
 Hanya 9% dari anak-anak ini tumbuh hingga memiliki
TTH di masa dewasa
 11,1% anggota studi berusia 26 tahun
 17,5% pada usia 32 tahun
 TTH pada usia 32 tahun  10,3% jarang mengalami
episodik nyeri kepala tipe tegang (ETTH), 87,2% sering
terjadi ETTH, dan 2,6% menjadi TTH kronis
Tingkat prevalensi TTH sangat bervariasi di
seluruh wilayah global
Prevalensi TTH 1 tahun yang lalu diperkirakan
32% (30% untuk TTH episodik, 2,4% untuk TTH
kronis)
Tingkat TTH Episodik berkisar 10,8% sampai
37,3%
Tingkat TTH kronis berkisar 0,6% sampai 3,3%
Studi silang tingkat aggregat tertulis TTH adalah
13% , jauh lebih tinggi daripada itu untuk migrain
dengan aura (4,4%) dan migrain kronis (0,5%)
 Tingkat prevalensi rata-rata 1 tahun lebih
besar pada Negara-Negara Eropa (53%) diikuti
oleh Amerika Selatan (31,5%), Amerika Utara
(30%), Asia (18,5%), Timur Tengah (10,3%),
dan Afrika (7%)
 Dalam penelitian ini, prevalensi 1 tahun TTH
adalah 11,6% pada usia 38 tahun
 Sebagian besar penelitian , melaporkan
prevalensi TTH yang lebih besar daripada
migrain
Education Level
(high-university
level/low- school
level)
Queiroz LP et al., Low
(2009)
Robbins MS et al., High Low
(2010) , Schwartz BS
et al., (1997)
Waldie KE et al., High
(2007)
Yu S et al., (2012) Low
Employment
(employed/
unemployed)

Yu S et al., (2012) Unemployed


Waldie KE et al., employed
(2002) Employed
Age of onset
Lyngberg AC et al., < 20 tahun
(2005)
Mueller L. et al.,
(2002)
Referensi Karakteristik Tension Type
Headache
ETTH CTTH TTH

Unspecified

Prevalensi

Sahler K (2012) Global 30.00% 2.40%

Europe 53.00% 2.30%

South America 31.50% 3.60%

North America 30.00% 2.20%

Asia 18.50% 2.40%

Waldie et al., New Zealand 11.60%


(2007)
Sahler K (2012) Middle East 10.30% 3.50%

Africa 7.00% 1.10%

Female to male
ratio
Lynberg AC. et 3:01
al., (2005)
Rasmussen BK.et 1:03
al., (1993)
Schwartz BS. et 1.16:1 2:01
al., (1997)
Waldie KE et al., 2:01
(2002)
Persistent TTH

Lyngberg AC et 39.00%
al., (2005) [7]
Moerk H, et al., 75.00%
(2000) [5]
Waldie KE et 40- 43.5%
al., (2007) [43]
Change in TTH

Lyngberg AC et 25 tahun 79.00%


al., (2005) [7]
37 tahun 87.00%

Waldie KE et 7-13 tahun 34.50%


al., (2008) [42]
26 tahun 11.10%

32 tahun 17.50%
Remission off
TTH
Lyngberg AC et al., 12 tahun periode 45%
(2005)

Waldie KE et al., 6 tahun periode 9.00%


(2007)

Coexist Migraine

Waldie KE et al., 4%
(2002)

Rasmussen BK et 83%
al., (1992)

Lyngberg AC et al., 94%


(2005)

Note: ETTH
episodic tension-
type headache,
CTTH chronic
tension type-
headache.
TTH sebagai kondisi dinamis
 Mengalami perubahan selama masa dewasa bahwa TTH
adalah kondisi yang dinamis
 TTH meningkat dari 79% menjadi 87% selama 12 tahun
di antara orang dewasa muda di Denmark
 Tingkat prevalensi juga berfluktuasi pada dewasa yang
telah berusia:
– 11,1% pada usia 26 tahun
– 16% pada usia 32 tahun
– 11,6% pada usia 38 tahun
– Dewasa muda individu dalam proses membangun karir,
jaringan sosial, dan praktik kesehatan mereka
 proses fisik dan psikologis  meningkatkan kerentanan
mereka terhadap TTH
 TTH episodik atau kronis, 45% remisi, 39%
memiliki frekuensi TTH episodik yang tidak
berubah, dan 16% TTH tidak berubah atau menjadi
TTH kronis yang baru terdiagnosa.
 Studi follow-up klinis 10 tahun menunjukkan
bahwa 75% individu awalnya didiagnosis
menderita nyeri kepala tipe episodic TTH
episodik, 25% TTH kronis. Pada mereka yang
didiagnosis dengan nyeri kepala tipe kronis ,31%
tetap kronis, 21%  nyeri kepala akibat
pengobatan berlebihan, dan sisanya 48% telah
kembali menjadi bentuk episodik
 Dalam penelitian kami, 9,2% dari anggota mengalami
remisi dari usia 26 sampai 38 tahun, 6% dilaporkan TTH
pada dua dari tiga kelompok umur, dan 2,7%
mengalami onset terlambat pada TTH pada usia 38
tahun.
 Pada saat yang sama, temuan ini menunjukkan bahwa,
bagi banyak individu, TTH adalah masalah terus-
menerus sepanjang masa dewasa muda.
 Hingga 40% peserta kohort yang didiagnosis dengan
TTH pada usia 26 tahun juga didiagnosis dengan TTH
pada usia 32 tahun dan 43,5% dari anggota studi
didiagnosis dengan TTH pada usia 32 tahun juga
didiagnosis dengan TTH pada usia 38 tahun.
Klasifikasi Nyeri Kepala
(Berdasarkan ICHD II)

infrequent
frequent episodik
episodik

Kronis Probable
Presipitasi dan Korelasi TTH

Stres atau ketegangan Masalah tidur


mental !!
atau kelelahan

Perubahan Menstruas
cuaca i
Presipitasi dan Korelasi TTH
Referensi Tension Type Headache

TTH (unspecified)

Lyngberg AC et al., (2005) Kesehatan menurun, kurang tidur,


ketidakmampuan untuk rileks
Rasmussen BK.et al., (1993), Jensen R et al., Stres, ketegangan mental, kelelahan, masalah
(2010) , Scher AI. Et al., (1998) psikologis
Couch JR. et al., (2007), Côtéa P et al., (2000) Leher, punggung atau cedera kepala
[70], Waldie KE et al., (2002)
Russell MB et al., (2006) Ostergaard S et al., Predisposisi genetic
(1997)
Eskin, M. et al., (2013) Pemecahan masalah, stres, depresi

Baskin SM et al., (2006) Kecemasan, depresi

Adler CS et al., (1987) Repressed anger Kemarahan yang terpendam, dendam

Waldie KE et al., (2002) Agresi yang lebih rendah, kurang antisosial

Waldie KE. (2001) Stres tentang perubahan tubuh

Aaseth K et al., (2010) , Bell BD et al., (1999) Perubahan struktur otak


Mekanisme
Terdapat
TTH
Mekanisme
Terdapat
sensitis
TTH
mekanisme
perifer
nyeri
penting
dan
asi jalur
kronis
Hiperaktif
perifer
nyeri
sistem
sensitis
rangsangan
sistem
penting
dan
TTH
myofas
kepala
saraf
mekanismeasi
psikologiskepala
saraf
psikologis
memicu
asosiasi
kronis terkait
Hiperaktif simpatis
dimana
simpatis
sangat
pusat
jalur
sangat
rhinosinusitis
dalam
rhinosinusitis
rangsangan
episodik
kronis
memicu
episodik
kronis
TTH
myofas
dalam
perkembangan
cial
berkepanjangan
nyeri
dengan
asosiasi
adalah
nyeri
nyeri
terkait di
dengan
faktor
adalah
kronis
akibat
nyeri
seperti
dimana di
stres
nosiseptif
perkembangan
berkepanjanganseperti
faktor
kronis
TTH
yang
pusat akibat
daristres
jaringan
nosiseptif
perikranial
TTH
yang
dari jaringan
cial perikranial
PATOFISIOLOGI
Be
ber
ap
a
pe
nel
itia
n
me
nu
nju
kka
n
hu
bu
ng
an
ant
ara
leh
er
ata
u
ce
der
a
ke
pal
a
da
n
ny
eri
ke
pal
a
Pengobatan

Non Farmakologis

 Terapi fisik dan Biofeedback


psikologis yang luas elektromiografi
 Cognitif behavioral Relaksasi
therapy  Fisioterapi
Kesimpulan

TTH adalah jenis nyeri kepala primer yang paling sering terdapat di seluruh dunia
dan berhubungan dengan kecacatan yang signifikan.


Prevalensi TTH berbeda menurut wilayah geografis, dengan prevalensi TTH di NZ
dibandingkan dengan Asia dan Timur Tengah. Lebih lanjut, prevalensi TTH pada orang
muda NZ muda dinamis, dengan puncak prevalensi pada usia 32 tahun.

Orang dewasa di NZ yang menderita cedera leher atau punggung, dan mereka yang
bekerja dan berpendidikan cenderung memiliki TTH.


TTH berhubungan dengan hiperaktif simpatis dan perubahan struktural di otak.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai