Dosen Pembimbing
dr. Muttaqien, Sp.S
Disusun Oleh :
Deborah Oriona Vega
G4A015089
LEMBAR PENGESAHAN
TEXT BOOK READING
NYERI KEPALA PRIMER
Purwokerto,
Agustus 2016
Dosen Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang terjadi secara independen
dan tidak disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Nyeri kepala sekunder adalah
nyeri kepala yang jelas terdapat kelainan anatomi atau kelainan struktur atau
sejenisnya dan bersifat kronis progresif, antara lain meliputi kelainan nonvascular (NINDS, 2012).
B. Epidemiologi
Berdasarkan suatu studi berbasis populasi, didapatkan prevalensi nyeri
kepala, yaitu nyeri kepala tipe tension merupakan nyeri kepala primer yang
paling sering ditemukan, yaitu sekitar 78% pasien, kemudian diikuti oleh
migren sekitar 16% pasien (Dodick DW, 2003).
Berdasarkan hasil penelitian multisenter berbasis rumah sakit pada 5
rumah sakit di Indonesia, didapatkan prevalensi penderita nyeri kepala sebagai
berikut : Migren tanpa aura 10%, Migren dengan aura 1,8%, Episodik Tension
type Headache 31%, Chronic Tension type Headache (CTTH) 24%, Cluster
Headache 0.5%, Mixed Headache 14% (Sjahrir, 2004).
Penelitian berbasis populasi menggunakan kriteria Internasional Headache
Society untuk Migrain dan Tension Type Headache (TTH), juga penelitian
Headache in General dimana Chronic Daily Headache juga disertakan . Secara
global, persentase populasi orang dewasa dengan gangguan nyeri kepala 46% ,
11% Migren, 42% Tension Type Headache dan 3% untuk Chronic daily
headache (Stovner dkk 2007).
C. Klasifikasi
Berdasarkan klassifikasi Internasional Nyeri Kepala Edisi 3 dari
Internasional Headache Society (IHS) (2013)
Primary headache disorders :
1.Migraine
2.Tension-type headache
3.Cluster headache and other trigeminal autonomic cephalalgias
4.Other primary headaches
7
10
11
b) Serangan nyeri kepala terjadi selama 4-72 jam (tanpa terapi atau
terpi tidak berhasil)
c) Nyeri kepala memiliki paling sedikit dua dari empat karakteristik
berikut:
i. Lokasi unilateral
ii. Kualitasnya berdenyut
iii. Intensitas sedang hingga berat
iv. Bertambah berat dengan atau menyebabkan penghindaran
aktivitas fisik rutin (seperti berjalan atau naik tangga)
d) Selama nyeri kepala paling sedikit satu diantara berikut:
i. Mual dan/atau muntah
ii. Fotofobia dan fonofobia
2. Migren dengan aura
Kriteria diagnosis:
a) Paling sedikit dua serangan memenuhi kriteria b dan c
b) Satu atau lebih mengikuti penuh gejala aura yang reversible:
i. visual
ii. sensorik
iii. verbal dan/atau bahasa
iv. motorik
v. batang otak
vi. retinal
c) Paling sedikit dua dari empat karakteristik berikut:
i. paling sedikit satu gejala aura menyebar secara bertahap lebih
dari sama dengan lima menit, dan/atau dua atau lebih gejala timbul
rangkaian/berurutan
ii. Setiap individu gejala aura bertahan 5-60 menit
iii. Paling sedikit satu gejala aura terjadi unilateral
12
13
15
16
18
19
21
sering terjadi pada wanita dibandingkan pria dan tidak memiliki pola
keluarga (ICHD III, 2013).
2) Diagnosis (ICHD III, 2013)
a) Setidaknya ada 20 serangan yang memenuhi kriteria b-e
b) Nyeri yang parah di orbital unilateral, supraorbital dan / atau
temporal berlangsung 2-30 menit (saat tanpa diobati)
c) Setidaknya salah satu gejala atau tanda-tanda berikut, ipsilateral
untuk nyeri kepala:
i) injeksi konjungtiva dan / atau lakrimasi
ii) hidung tersumbat dan / atau rhinorrhoea
iii) edema kelopak mata
iv) dahi dan wajah berkeringat
v) kemerahan pada dahi dan wajah
vi) sensasi penuh pada telinga
vii) miosis dan / atau ptosis
d) Serangan memiliki frekuensi di atas satu lima per hari selama
lebih dari setengah dari waktunya
e) Serangan di cegah secara penuh dengan terapi indometasin
3) Penatalaksanaan
Obat NSAID, indometasin, dapat dengan cepat menghentikan rasa
sakit dan gejala terkait paroxysmal hemicrania, tetapi gejala kambuh
setelah pengobatan dihentikan. Obat analgesik dan calcium channel
blockers dapat meringankan ketidaknyamanan, terutama jika diambil
ketika gejala pertama muncul.
c. Short-lasting unilateral neuralgiform headache attacks (Serangan
singkat nyeri kepala neuralgiform unilateral)
1) Definisi
Merupakan jenis nyeri kepala yang sangat jarang dengan serangan
dari rasa seperti terbakar yang sedang hingga terbakar parah,
menusuk, atau sakit berdenyut yang biasanya dirasakan di dahi, mata,
atau pada satu sisi kepala. Rasa sakit biasanya memuncak dalam
22
23
24
25
BAB III
KESIMPULAN
1. Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang terjadi secara independen dan
tidak disebabkan oleh kondisi medis lainnya.
2. Nyeri kepala primer terdiri dari: migren, tension-type headache, cluster
headache and other trigeminal autonomic cephalalgias, dan other primary
headaches.
3. Migren merupakan nyeri kepala primer yang umum di temui. Migren secara
garis besar dibagi menjadi migren dengan aura dan migren tanpa aura.
4. Tension Type Headache merupakan sensasi nyeri pada daerah kepala akibat
kontraksi terus menerus otot- otot kepala dan tengkuk.
5. Nyeri kepala trigeminal-otonomik memiliki gambaran klinis sakit kepala, yang
biasanya terlatelarisasi,dan sering menonjolkan gambaran otonom parasimpatis
kranial, yang juga terlatelarisasi dan ipsilateral terhadap sakit kepala.
6. Nyeri kepala primer lainnnya merupakan nyeri kepala yang berhubungan
dengan kegiatan fisik (Primary cough headache, primary exercise headache,
primary headache attributed to sexual activity, dan primary thunderclap
headache), nyeri kepala yang berhubungan dengan stimulus fisik langsung (coldstimulus headache, external-pressure headache), nyeri kepala epikranial (primary
stabbing headache, nummular headache), dan macam-macam nyeri kepala
lainnya.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
Siebernagl, Stefan dan Florian Lang. Pain. Color Atlas of Pathophysiology. New
York : Thieme. 2000: 320-321
Simon, Roger P, David A. Greenberg, dan Michael J.Aminoff. Headaches and
facial
pain. Clinical Neurology . United states of Amerika :
Lange.2009.69-93
28