Pembimbing :
dr. Hj. SUMARNITA TARIGAN, Sp.S.
Disusun oleh :
Reza ramadhani (17360189)
i
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 5
2.1 Definisi .......................................................................................................... 5
2.2 Epidemiologi ................................................................................................ 6
2.3 Anatomi dan Fisiologi ................................................................................. 6
2.4 Patogenesis ................................................................................................... 8
2.5 Faktor Resiko ............................................................................................. 10
2.6 Gambaran Klinis ....................................................................................... 11
2.7 Penegakan Diagnosis ................................................................................. 11
2.8 Penatalaksanaan ........................................................................................ 14
2.9 Pencegahan................................................................................................. 17
2.10 Prognosis ................................................................................................. 17
BAB III KESIMPULAN ...................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Hernia adalah protrusi atau penonjolan dari sebuah organ atau jaringan
melalui lubang yang abnormal. Nukleus pulposus adalah massa setengah cair yang
terbuat dari serat elastis putih yang membentuk bagian tengah dari diskus
intervertebralis.
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan suatu gangguan yang
melibatkan ruptur annulus fibrosus sehingga nukleus pulposis menonjol (bulging)
dan menekan kearah kanalis spinalis.
HNP mempunyai banyak sinonim antara lain : Hernia Diskus
Intervertebralis, Ruptur Disc, Slipped Disc, Prolapsed Disc dan sebagainya.
5
6
2.2 Epidemiologi
Prevalensi HNP berkisar antara 1 – 2 % dari populasi. Usia yang
paling sering adalah usia 30 – 50 tahun. Pada penelitian HNP paling sering
dijumpai pada tingkat L4-L5; titik tumpuan tubuh di L4-L5-S1. Penelitian
Dammers dan Koehler pada 1431 pasien dengan herniasi diskus lumbalis,
memperlihatkan bahwa pasien HNP L3-L4 secara bermakna dari usia tua
dibandingkan dengan pasien HNP L4-L5.
HNP merupakan salah satu penyebab dari nyeri punggung bawah
yang penting. dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama.
Inside HNP di Amerika Serikat adalah sekitar 5% orang dewasa. Kurang
lebih 60-80% individu pernah mengalami nyeri punggung dalam hidupnya.
Nyeri punggung bawah merupakan 1 dari 10 penyakit terbanyak di Amerika
Serikat dengan angka prevalensi berkisar antara 7,6-37% insidens tertinggi
dijumpai pada usia 45-60 tahun. Pada penderita dewasa tua, nyeri punggung
bawah mengganggu aktivitas sehari-hari pada 40% penderita dan
menyebabkan gangguan tidur pada 20% penderita akan mencari pertolongan
medis, dan 25% diataranya perlu rawat inap untuk evaluasi lebih lanjut.
diskus lebih sering kearah posterior. Pada bagian posterior terdapat struktur
saraf yang sangat sensitif terhadap penekanan yaitu radiks saraf spinalis,
ganglion radiks dorsalis.
Diantara korpus vertebra mulai dari vertebra servikalis kedua sampai
vertebra sakralis terdapat diskus intervertebralis. Diskus ini membentuk
sendi fibrokartilago yang lentur antara korpus vertebra.
2.4 Patogenesis
1. Proses Degenaratif
Diskus intervertebralis tersusun atas jaringan fibrokartilago yang
berfungsi sebagai shock absorber, menyebarkan gaya pada kolumna
vertebralis dan juga memungkinkan gerakan antar vertebra. Kandungan air
diskus berkurang dengan bertambahnya usia (dari 90% pada bayi sampai
menjadi 70% pada orang usia lanjut). Selain itu serabut-serabut menjadi
kasar dan mengalami hialinisasi yang ikut membantu terjadinya perubahan
ke arah herniasi nukleus pulposus melalui anulus dan menekan radiks
saraf spinal. Pada umumnya hernia paling mungkin terjadi pada bagian
9
3. Pekerjaan
Pekerjaan terutama yang sering mengangkat barang berat dan
cara mengangkat barang yang salah, meningkatkan risiko terjadinya
HNP
4. Jenis Kelamin
Pria lebih sering terkena HNP dibandingkan wanita (2:1), hal
ini terkait pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pada pria
cenderung ke aktifitas fisik yang melibatkan columna vertebralis.
Gambar 2.6. MRI dari columna vertebralis normal (kiri) dan mengalami
herniasi (kanan)
4. Elektromyografi
Untuk melihat konduksi dari nervus, dilakukan untuk
mengidentifikasi kerusakan nervus.
2.8 Penatalaksanaan
2.8.1 Terapi Non Farmakologis
Terapi fisik pasif biasanya digunakan untuk mengurangi nyeri
punggung bawah akut atau HNP dengan tanpa deficit neurologis.
1. Tidur selama 1 – 2 jam diatas kasur yang keras.
15
2.9 Pencegahan
Hernia nukleus pulposus dapat dicegah terutama dalam aktivitas fisik
dan pola hidup. Hal-hal berikut ini dapat mengurangi risiko terjadinya
HNP:5
1. Olahraga secara teratur untuk mempertahankan kemampuan otot,
seperti berlari dan berenang.
2. Hindari mengangkat barang yang berat, edukasi cara mengangkat
yang benar.
3. Tidur di tempat yang datar dan keras.
4. Hindari olahraga/kegiatan yang dapat menimbulkan trauma
5. Kurangi berat badan.
2.10 Prognosis
1. Sebagian besar pasien akan membaik dalam 6 minggu dengan terapi
konservatif.
18
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Nuarta, Bagus. Ilmu Penyakit Saraf. In: Kapita Selekta Kedokteran. Media
Aesculapius. Jakarta. 2008
Pinzon, Rizaldy. Profil Klinis Pasien Nyeri Punggung Akibat Hernia Nukelus
Pulposus. Vol 39. SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta. Indonesia. 2012.
Hal 749-751.
http://pdpersi.co.id/content/article.php?mid=&catid=9&nid=839 diakses
tanggal 25 januari 2018
21