Anda di halaman 1dari 16

Laporan Kasus

Tension Type Headache

Inneke Fitri Delvi


09101028

Pembimbing :
dr. Elvina Zuhir Sp.S

KKS Ilmu Penyakit Syaraf


RSUD Bangkinang
Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab Pekanbaru
2013
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny.SA
• Umur : 40 Tahun
• Alamat : Teratak Padang
• Pekerjaan : PNS
• Agama : Islam
• Status Perkawinan : Kawin
• No. RM : 077164
• Tanggal Masuk : 20/11/2013
• Ruang/Kelas : Interna
ANAMNESIS
• Keluhan Utama: Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu
• Riwayat Penyakit Sekarang:
Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu. Nyeri kepala dirasakan hilang
timbul dan dirasakan sudah sejak 2 bulan ini. Hampir setiap hari
dirasakan hilang timbul. Nyeri yang dirasakan pasien diseluruh kepala
dan kadang hanya sekitar dahi. Nyeri kepala terasa berat dan serasa
mau pecah dan sekitar tengkuk-bahu terasa tegang, berat, nyeri. Nyeri
kepala dirasakan pasien ketika bangun tidur di pagi hari terasa berat
sekali. Pasien kadang-kadang tidak bisa melakukan aktivitas karena
jika melakukan aktifitas kepala terasa berat. Pasien juga mengeluhkan
pandangan kabur. Pandangan kabur dirasakan pasien ketika sedang
nyeri kepala. Kalau pasien sedang duduk bisa tiba-tiba pandangan
kabur dan ketika pasien berbaring jika ada yang mengajak ngomong
lma-lama pandangan menjadi kabur tapi tidak ada perasaan berputar.
Jika pasien mengalami nyeri kepala hebat, pasien tidak mampu
berdiri/duduk tapi dengan berbaring nyeri kepala hilang
sedikit/enakan. Pasien juga kadang-kadang mengeluh mual dan
muntah. BAK dan BAB tidak ada kelainan. Pasien juga mengatakan
nyeri kepala muncul semenjak pasien banyak pikiran dan stress serta
sering kelelahan. Pasien mengatakan sulit tidur karena banyak pikiran
• Riwayat Penyakit Dahulu:
-Riwayat diabetes melitus disangkal.
-Riwayat hipertensi hipertensi tidak ada.
-Riwayat alergi obat/makanan disangkal.
-Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit
dengan keluhan yang sama.
-Riwayat asma sejak kecil
-Riwayat trauma (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Umum
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis kooperatif
• Tinggi badan : 152 cm
• Berat badan : 55 cm
Tanda Vital
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Frekuensi nadi : 64 x/menit, reguler.
• Frekuensi Pernafasan : 24 x/menit
• Suhu : 35. 7 oC
Leher : spasme otot-otot leher dan bahu, nyeri (+)

II. Status Neurologis


 Pem. Tanda rangsang meningeal negatif
 Tanda peningkatan TIK  tidak ada
 Pem. Nervus kranial: Normal
 Pem. Refleks Patologis :negatif
 Pem. Refleks fisiologis :
Biseps : +2
Triseps : +2
APR : +2
KPR : +2
DIAGNOSIS
• Diagnosis Klinis : Tension-type Headache
• Diagnosis Topik : Otot-otot Perikranial
• Diagnosis Etiologi : Spasme otot
M.sternockeidomastoideus dan
M.trapezius
• Diagnosis Sekunder : Stress psikologis
PEMECAHAN MASALAH

Terapi
Farmakologi
• Paracetamol tab 500 mg 3x1
• Lansoprazol tab 3x1
• B comp 1x1

Nonfarmakologi
• Latihan pelemasan/relaksasi
• Kurangi stress
Tinjauan Pustaka

TTH adalah nyeri kepala yang disebabkan oleh tegangnya


otot pada wajah, leher atau kulit kepala. Nyeri kepala dirasakan
oleh penderita sebagai ikat kepala yang terlalu menekan.
Kepalanya dirasakan berat terutama dipagi hari.
Epidemiologi
• Frekuensi : diamerika serikat, TTH merupakan sindrom nyeri
kepala primer yang paling sering

• Internasional : frekuensi seumur hidup TTH 69% laki-laki dan


88% perempuan

• Jenis kelamin : perempuan lebih sering daripada laki-laki.


Rasio TTH perempuan dan laki-laki sekitar 4:1.

• Usia : TTH dapat terjadi pada semua usia, onset remaja hingga
dewasa muda lebih sering.
Klasifikasi

1. Infrequent episodic TTH

2. Frequent episodic TTH

3. Chronic TTH

4. Probable TTH
Etiologi
• Otot wajah, leher dan kulit kepala menjadi tegang karena:
-Ansietas atau stress
-Bertahan pada satu posisi dalam waktu lama (posisi
duduk, posture)
-Injury, seperti kecelakaan mobil
-Depresi
• Nyeri kepala juga dapt dipicu oleh :
-Tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak
-Makan yang terlalu sedikit atau terlalu banyak
-Bekerja keras ( kelelahan )
-Cahaya silau
-Bising
-Haid
Penatalaksanaan
Farmakologi
- NSAID
- Analgetik
Non farmakologi
- Regulasi gaya hidup
- Hindari stress
- Lakukan pelemasan otot-otot leher
Prognosis

TTH menyebabkan kesakitan, tetapi tidak merupakan kondisi


yang bahaya. Nyeri dapat sembuh dengan perawatan, istirahat,
dan dengan menyelesaikan masalah pasien (apabila disebabkan
faktor psiskis). Dapat sembuh dengan terapi obat analgesia dan
mudah diobati sendiri. Prognosis penyakit baik, dengan
penatalaksanaan yang baik, maka > 90% pasien dapat
disembuhkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai