A. Definisi
Tension Type Headache atau nyeri kepala tipe tegang merupakan nyeri
kepala yang timbul karena kontraksi terus menerus otot-otot kepala dan
tengkuk.
B. Patofisiologi
Nyeri kepal yang timbul akibat kontraksi terus menerus otot-otot
kepala dan tengkuk karena ketegangan jiwa misalnya kecemasan kronik
atau depresi, nyeri kepala kontraksi/tegang otot primer atau karena
ransangan langsung struktur peka nyeri. Secara refleks nyeri kepala
kontraksi otot sekunder misalnya karena perangsangan fisik, kelainan
mata, THT dan leher.
Nyeri kepala muncul saat pasien terlalu lama dalam posisi kepala
tertekuk ke bawah sehingga leher menjadi tegang. Kontraksi otot terus
menerus menyebabkan turunya perfusi darah dan lepasnya substansia
pemicu nyeri yang kemudian merangsang saraf dan menghasilkan sensasi
nyeri di otot dan ligament yang dipersarafi.
C. Anamnesis
1. Nyeri tersebar secara difus, intensitas nyerinya mulai dari ringan sampai
sedang.
2. Waktu berlangsungnya nyeri kepala selama 30 menit hingga 1 minggu
penuh. Nyeri timbul sesaat atau terus menerus.
3. Lokasi nyeri pada awalnya dirasakan pasien pada leher bagian belakang
kemudian menjalar ke kepala bagian belakang selanjutnya menjalar ke
bagian depan. Selain itu, nyeri ini juga dapat menjalar ke bahu.
4. Sifat nyeri kepala dirasakan seperti berat di kepala, pegal, rasa kencang
pada daerah bitemporal dan bioksipital, atau seperti diikat di sekeliling
kepala. Nyeri kepalanya tidak berdenyut.
5. Pada nyeri kepala ini tidak disertai mual ataupun muntah.
6. Pada TTH yang kronis biasanya merupakan manifestasi konflik
psikologis yang mendasarinya seperti kecemasan dan depresi.
D. Gejala Klinis
Nyeri kepala dirasakan seperti kepala berat, pegal seperti diikat tali yang
melingkar kepala, kencang dan menekan. Bila berlangsung lama pada
palpasi ditemukan daerah yang membenjol, keras dan nyeri tekan. Dapat
disertai gejala mual, kadang-kadang muntah, lesu, sukar tidur, perut
kembung, berdebar-debar, kadang sesak, sulit konsentrasi, anorekia,
hilangnya kemauan belajar atau bekerja.
E. Kriteria Diagnosa
- Lokasi bilateral.
- Menekan/mengikat (tidak berdenyut).
- Intensitasnya ringan atau sedang.
- Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga.
d. Tidak didapatkan:
e. Tidak ada yang lebih sesuai dengan diagnosis lain dari ICHD-3.
F. Diagnosis Banding
a. Migren
b. Nyeri Kepala Klaster
G. Tatalaksana
1. Kontrol diet
2. Terapi fisik
3. Hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif dan ergotamine
4. Behaviour treatment
Pengobatan Fisik
H. Edukasi
I. Prognosis