Anda di halaman 1dari 2

NYERI KEPALA TIPE TEGANG (TENSION TYPE HEADACHE)

(KODE ICD X : G44.2)

RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi Halaman


ST. ELISABETH
Jl. Dr. Angka No. 40 Purwokerto 563116
Telp. 625857, 627384, 632833, 623771
36/PPK/YANMED /2016 0 1/2
Fax. 627824
E-mail : rs_elisabeth@yahoo.com

Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
(PPK)

dr. Lucas J. Mariatmanta, SH

Pengertian Tension Headache atau Tension Type Headache (TTH) atau nyeri kepala tipe
tegang adalah bentuk sakit kepala yang paling sering dijumpai dan sering
dihubungkan dengan jangka waktu dan peningkatan stres.
Anamnesis a. Nyeri tersebar secara difus, intensitas nyerinya mulai dari ringan
sampai sedang.
b. Waktu berlangsungnya nyeri kepala selama 30 menit hingga 1
minggu penuh. Nyeri timbul sesaat atau terus menerus.
c. Lokasi nyeri pada awalnya dirasakan pasien pada leher bagian
belakang kemudian menjalar ke kepala bagian belakang selanjutnya
menjalar ke bagian depan. Selain itu, nyeri ini juga dapat menjalar ke
bahu.
d. Sifat nyeri kepala dirasakan seperti berat di kepala, pegal, rasa
kencang pada daerah bitemporal dan bioksipital, atau seperti diikat di
sekeliling kepala. Nyeri kepalanya tidak berdenyut.
e. Pada nyeri kepala ini tidak disertai mual ataupun muntah.
f. Pada TTH yang kronis biasanya merupakan manifestasi konflik
psikologis yang mendasarinya seperti kecemasan dan depresi.
iPemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik umum dan neurologis dalam batas normal

Kriteria Diagnosis Kriteria diagnosis TTH Episodik Infrekuen


A. Paling tidak terdapat 10 episode serangan dengan rata
rata <1hr/bln
(<12hr/thn), dan memenuhi kriteria B-D.
B. Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit
sampai 7 hari. C. Nyeri kepala paling
tidak terdapat 2 gejala khas:
1. Lokasi bilateral.
2. Menekan/mengikat (tidak berdenyut).
3. Intensitasnya ringan atau sedang.
4. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau
naik tangga.
D. Tidak didapatkan:
1. Mual atau muntah (bisa anoreksia).
2. Lebih dari satu keluhan: foto fobia atau fonofobia.

Diagnosis Kerja Nyeri kepala tipe tegang


Diagnosis Banding 1. Migren
2. Nyeri Kepala Klaster
3. Nyeri kepala penyakit lain: THT, gigi mulut, mata, hipertensi, infeksi,
\toksik, gangguan metabolik/elektrolit, anemia, gagal ginjal, gagal
hati.
4. Nyeri kepala servikogenik
5. Hemicrania continua
6. Psikosomatis
Pemeriksaan Penunjang - Laboratorium: darah rutin, elektrolit, kadar gula darah,dll (atas
indikasi untuk menyingkirkan penyebab sekunder)
- Radiologi : atas indikasi (untuk menyingkirkan penyebab sekunder).
Penatalaksanaan Pada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 hari/minggu, yaitu
dengan: Analgetik:
1. Aspirin 1000 mg/hari,
2. Asetaminofen 1000 mg/hari,
3. NSAIDs (Naproxen 660-750 mg/hari, Ketoprofen 25-50 mg/hari,
asam mefenamat, ibuprofen 800 mg/hari, diklofenak 50-100 mg/hari).
4. Kafein (analgetik ajuvan) 65 mg.
5. Kombinasi: 325 aspirin, asetaminofen + 40 mg kafein
6. Intervensi minimal
Injeksi triger point pada muskulus sternocleidomastoideus, scalenus,
trapezius, obliqus capitis inferior dan semispinalis capitis dengan guided
USG atau blind

NYERI KEPALA TIPE TEGANG (TENSION TYPE HEADACHE)


(KODE ICD X : G44.2)

RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi Halaman


ST. ELISABETH
Jl. Dr. Angka No. 40 Purwokerto 563116
Telp. 625857, 627384, 632833, 623771
36/PPK/YANMED/XII/2016 0 2/2
Fax. 627824
E-mail : rs_elisabeth@yahoo.com
Sedangkan pada tipe kronis, adalah dengan:
1. Antidepresan
Jenis trisiklik: amytriptiline, sebagai obat terapeutik maupun
sebagai pencegahan tension-type headache.
2. Antiansietas
Golongan benzodiazepin dan butalbutal sering dipakai. Kekurangan
obat ini bersifat adiktif, dan sulit dikontrol sehingga dapat memperburuk
nyeri kepalanya.

Tindakan Intervensi :
Injeksi Steroid dan analgetik /lidokain pada jaringan soft tissue.
Edukasi - Keluarga ikut meyakinkan pasien bahwa tidak ditemukan kelainan fisik
dalam rongga kepala atau otaknya dapat menghilangkan rasa takut akan
adanya tumor otak atau penyakit intrakranial lainnya.
- Keluarga ikut membantu mengurangi kecemasan atau depresi pasien,
serta menilai adanya kecemasan atau depresi pada pasien.
Prognosis Ad vitam : bonam
Ad Sanationam : bonam
Ad Fungsionam : bonam

indikator Medis

Kepustakaan Panduan Praktek Klinis Neurologi Perdossi 2016

Anda mungkin juga menyukai