Anda di halaman 1dari 6

LO4 ALUR PENEGAKAN DIAGNOSA DAN DIAGNOSA BANDING TTH

A. Penegakan Diagnosa Tension-Type Headache (TTH)

Anamnesis TTH
Melakukan anamnesis (auto/allo) tentang keluhan pasien. Ditemukan gejala seperti :

1. Nyeri di kedua sisi kepala (difus) sebagai nyeri tumpul yang menetap atau konstan,
dengan intensitas bervariasi, juga melibatkan nyeri leher. Intensitas ringan–sedang
(nonprohibitive) dan kepala terasa kencang.
2. Periode nyeri kepala 30 menit-7 hari. Nyeri bisa timbul periodik atau kontinu.
3. Lokasi nyeri pada awalnya dirasakan pasien pada leher bagian belakang, kemudian
menjalar ke kepala bagian belakang dan kepala bagian depan. Pada beberapa kasus
dapat ditemukan penjalaran nyeri ke bahu
4. Kualitas nyerinya khas ,yaitu : menekan (pressing), mengikat (tightening), tidak
berdenyut (non- pulsating). Rasa menekan, tidak enak, atau berat dirasakan di kedua
sisi kepala (bilateral), juga di leher, pelipis, dahi. Leher dapat terasa kaku. Nyeri
kepala ini terkadang dideskripsikan sebagai ikatan kuat di sekitar kepala.
5. TTH tidak dipengaruhi aktivitas fisik rutin. Dapat disertai anorexia, tanpa mual dan
muntah. Dapat disertai photophobia (sensasi nyeri/tidak nyaman di mata saat terpapar
cahaya) atau phonophobia (sensasi tak nyaman karena rangsang suara).

TTH terjadi dalam waktu relatif singkat, dengan durasi berubah- ubah disebut TTH
episodik, bila nyeri kepala berlangsung selama 30 menit hingga 7 hari, minimal 10 kali,
dan kurang dari 180 hari dalam setahun.

TTH kronik dengan durasi terus-menerus , bila nyeri kepala lebih dari 15 hari dalam
sebulan (atau 180 hari dalam satu tahun), selama 6 bulan. Pada TTH kronis sering
didapatkan faktor psikologis yang terlibat, cemas (+) atau depresi (+)

Kriteria Diagnosis

TTH episodic dibagi menjadi TTH infrekuen dan frekuen

A. Kriteria diagnosis TTH episodic infrekuen


1. Sekurang-kurangnya terdapat 10 episode serangan dengan rata-rata < 1 hari/bulan
(atau < 12 hari/tahun)
2. Nyeri kepala berlangsung 30 menit-7 hari
3. Nyeri kepala sedikitnya memiliki 2 karakteristik yang khas :

- Lokasi bilateral
- Menekan/mengikat (tidak berdenyut)
- Intensitas ringan atau sedang
- Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik tangga.
4. Tidak dijumpai :

- Mual / muntah (bisa anoreksia)


- Lebih dari satu keluhan : fotofobia atau fonofobia

B. Kriteria diagnosis TTH episodic frekuen : Sekurangnya terdapat 10 episode yang


timbul selama 1-14 hari/bulan selama minimal 3 bulan (12 dan <180 hari/tahun).
C. Kriteria diagnosis TTH kronik : nyeri kepala timbul 15 hari/ bulan , berlangsung > 3
bulan (180 hari/tahun).

Berdasarkan analisis multivariat karakteristik klinis, kriteria diagnostik TTH yang memiliki
nilai sensitivitas tinggi adalah tidak disertai muntah (99%), tidak disertai mual (96%), lokasi
bilateral (95%), tidak disertai fotofobia (94%). Sedangkan yang memiliki nilai spesifisitas
tinggi adalah intensitas ringan (93%), kualitas menekan atau mengikat (86%), tidak disertai
fonofobia (63%), kualitas tidak berdenyut (57%)

Pemeriksaan Fisik TTH

Pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan neurologis komprehensif adalah kunci evaluasi
klinis TTH dan dapat menyediakan petunjuk potensial terhadap penyebab penyakit (organik,
dsb) yang mendasari terjadinya TTH.

Pada pemeriksaan fisik pada tension type headache (TTH), biasanya ditemukan hasil
pemeriksaan normal. Pemeriksaan fisik umum dilakukan dengan mengukur tanda-tanda vital
pasien. Pemeriksaan fisik neurologis terdiri atas kesadaran pasien, misalnya
dengan Glasgow coma scale (GCS), pemeriksaan saraf kranial, fungsi sensoris dan motoris,
keseimbangan dan koordinasi, refleks, serta gaya berjalan (gait). Hasil pemeriksaan
neurologis pada TTH umumnya normal. Pemeriksaan funduskopi juga dapat dilakukan untuk
mendeteksi adanya papiledema yang mungkin disebabkan karena hipertensi kranial.

Pada kondisi tertentu , pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan pericranial muscle
tenderness ( nyeri tekan perikranial ). Palpasi manual dengan gerakan rotasi kecil dan tekanan
kuat dengan jari ke dua dan ke tiga pada otot perikranial selama 4-5 detik (otot frontal,
temporal, masseter, pterygoid, sternocleidomastoid, splenius, dan otot-otot trapezius) , dapat
dibantu dengan palpometer.

Pericranial tenderness dicatat dengan Total Tenderness Score (TTS). Tenderness dinilai
dengan empat poin yaitu : 0 = tidak ada reaksi yang terlihat atau respon verbal ; 1 = terlihat
reaksi ringan, tapi tidak ada respon verbal ; 2 = terdapat respon verbal dan reaksi wajah serta
rasa tidak nyaman ; 3 = meringis atau penarikan terhadap nyeri, serta respon verbal. Di tiap
lokasi (local tenderness score), nilai dari kedua sisi kiri dan kanan dijumlah menjadi Total
Tenderness Score (maksimum skor 48 poin). Penderita TTH diklasifikasikan sebagai terkait
(associated) jika skor tenderness total lebih besar dari 8 poin atau tidak terkait (not
associated) jika skor tenderness total kurang dari 8 poin dengan pericranial tenderness. Nyeri
tekan perikranial adalah tanda spesifik TTH. Namun, nyeri tekan perikranial (-) tidak
menyingkirkan diagnosis.

Pemeriksaan Penunjang TTH

Diagnosis TTH pada umumnya dilakukan hanya melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang pada tension type headache (TTH) berfungsi untuk menyingkirkan
diagnosis banding, misalnya tumor otak atau perdarahan intrakranial.

Diagnostik penunjang TTH adalah pencitraan (neuroimaging) otak atau cervical spine,
analisis CSF, atau pemeriksaan serum dengan laju endap darah (erythrocyte sedimentation
rate), atau uji fungsi tiroid. Neuroimaging terutama direkomendasikan untuk: nyeri kepala
dengan pola atipikal, riwayat kejang, dijumpai tanda/gejala neurologis, penyakit simtomatis
seperti: AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), tumor, atau neurofibromatosis.
Diagram TTH

B. Diagnosa Banding Kasus

No Diagnosa banding Gejala


1. TTH - Nyeri kepala bilateral yang tumpul, rasa tertekan atau rasa
seperti dijepit pada kepala
- Nyeri sifatnya tidak berdenyut (non-pulsating)
- Lokasi nyeri dapat berupa dahi, belakang kepala, dan area
temporal
- Durasi 30 menit sampai 7 hari
- Tidak diperberat dengan aktivitas rutin dan tidak dijumpai
fotofobia/fonofobia
2. Nyeri kepala - Nyeri kepala unilateral/bilateral menetap , intensitas nyeri
servikogenik sedang sampai berat

- Lokasi pada oksipital,frontal,temporal,orbital

- Nyeri terasa dalam dan tidak berdenyut

- Nyeri dicetuskan oleh : gerakan leher, penekanan jari pada


daerah suboksipital, valsava, batuk,bersin

-Pengurangan gerakan leher

-Nyeri bersumber dari daerah leher/tengkuk, dapat menyebar


ke depan lebih dari 1 regio kepala dan wajah

- Terbukti secara klinik ,laboratorium, dan imaging ada


gangguan/lesi di servikal spinal

3. Cervical Penyakit degenerative pada diskus intervertebral


spondylosis mengakibatkan ruas antar tulang belakang menyempit hingga
menekan saraf tulang belakang. Gejala : nyeri pada leher
seperti ditekan, kaku leher, sakit kepala, lengan dan tungkai
lemas, kaku, kesemutan
4. Post Traumatic Timbulnya nyeri kepala dalam waktu tujuh hari setelah trauma
Headache atau cedera pada kepala dan / atau leher .Nyeri kepala pada
pasien dengan cedera kepala dapat mengakibatkan nyeri kepala
berat, berdenyut muntah, photophobia dan phonophobia.
Pasien dengan cedera kepala dapat mengakibatkan kerusakan
permanen pada jaringan otak seperti adanya iskemik otak.

5. Medication Overuse Gejala pada MOH serupa dengan TTH kronis. Biasanya pada
Headache (MOH) pasien MOH, akan ditemukan riwayat konsumsi analgesik,
misalnya paracetamol atau ibuprofen, lebih dari 10 atau 15 hari
per bulan. Karakteristik nyeri kepala adalah membaik setelah
konsumsi analgesik, dan kembali muncul setelah efek obat
habis.
6. Migraine Gejala migraineadalah nyeri kepala yang berdenyut, unilateral,
diperburuk dengan aktivitas fisik, dan disertai dengan
anoreksia, mual, fotofobia, dan fonofobia.

Referensi

Anurogo, D . 2014 . Tension Type Headcahe . Medical Journal of Indonesia , vol 41 (3) :
187-188.
Budiman, Yoseph. 2013. Pedoman standar pelayanan medik dan standar prosedur operasional
neurologi. PT Refika Editama. Bandung

Muthmainnina AN, Kurniawan SN. Tension Type Headache (TTH). Journal of Pain,
Headache and Vertigo; 2022.3:41-43. DOI: 10.21776/ub.jphv.2022.003.02.3

Anda mungkin juga menyukai