Tension type headache (TTH) adalah keluhan nyeri kepala yang paling sering ditemui dalam praktek
sehari-hari. Nyeri kepala jenis ini sering dikaitkan dengan stress dan dikeluhkan menahun.
Nyeri kepala jenis TTH memiliki karakteristik bilateral, terasa seperti tertekan atau diikat dengan
intensitas ringan atau sedang. Mual muntah (-), fonofobia (+) dan fotofobia (+).
Pada pasien TTH sering ditemui peningkatan tegangan otot miofasial, baik saat serangan maupun paska
serangan TTH. Perempuan lebih sering menderita TTH dibandingkan laki-laki (3:1). Sebagian besar
pasien TTH berusia 20-40 tahun.
Anamnesis TTH
Beberapa hal yang perlu ditanyakan saat anamnesis adalah
Kriteria Diagnosis
Secara sederhana diagnosis TTH episodik dapat dibagi menjadi TTH infrekuen dan frekuen.
1. Paling tidak ada 10 episode serangan dengan rata-rata < 1 hari/bulan (atau < 12 hari/tahun), dan
memenuhi kriteria 2-4
2. Nyeri kepala berlangsung 30 menit-1 minggu
3. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas
Lokasi bilateral
Menekan/mengikat (tidak berdenyut)
Intensitasnya ringan atau sedang
Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik tangga
4. Tidak didapatkan
Kriteria Diagnosis TTH episodik frekuen: Paling tidak ada 10 episode yang timbul selama 1-14 hari/bulan
selama paling tidak 3 bulan (12-180 hari/tahun)
Kriteria Diagnosis TTH Kronik: Nyeri kepala timbul > 15 hari per bulan, berlangsung > 3 bulan (> 180
hari/tahun)
Pada kondisi tertentu, pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri tekan perikranial yaitu nyeri tekan
pada otot perikranial (otot frontal, temporal, masseter, pteryangoid, sternokleidomastoid, splenius dan
trapezius) pada waktu palpasi manual yaitu dengan menekan secara keras dengan gerakan kecil memutar
oleh jari-jari tangan kedua dan ketiga pemeriksa. Nyeri tekan perikranial adalah tanda spesifik TTH.
Namun, nyeri tekan perikranial (-) tidak menyingkirkan diagnosis.
Terapi TTH
Pada TTH akut, terapi Analgetik tidak boleh diberikan lebih dari 2 hari/minggu
1. Kontrol diet
2. Terapi fisik (latihan postur, Massage, Manual terapi)
3. Terapi perilaku
4. Hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif dan ergotamin
Bila dengan pemberian obat-obatan analgetik nyeri kepala tidak membaik, perlu dipertimbangkan untuk
merujuk pasien ke SpS (atau SpKJ jika ada tanda depresi).
Semoga Bermanfaat^^