Anda di halaman 1dari 27

Tension type headache

Laporan kasus oleh:


dr. Fiddien Indera Sakti

Pembimbing:
dr. Ami Noviana
dr. Putri 1
Laporan kasus

• Identitas pasien:
• Nama : Tn. W
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Umur : 38 thn
• Alamat : Aspol
• Pekerjaan : Polisi
• Pendidikan : SPN

2
Anamnesa
• Keluhan Utama : Sakit kepala
• RPS : Sakit kepala sejak 2 hari
sebelum ke IRD, memberat sejak 2 jam Sebelum
masuk UGD. sakit dirasakan di seluruh kepala
hingga leher belakang, sakit seperti diikat, mual
(-), muntah (-)

3
• RPD: HT (+) pasien mengatakan tensi pernah
tinggi, DM (-), Jantung (-)
• RPO: obat rutin (+), pengobatan untuk keluhan
(-)
• RPK: DM, HT, Jantung, keluhan serupa disangkal
• Rsos:pasien berprofesi sebagai polisi dan sering
jarang tidur.

4
Pemeriksaan Fisik
•Keadaan umum :
compos mentis. tampak sakit sedang
•Tanda vital :
TD: 153/78 mmHg, Nadi: 90x/menit
reguler, RR: 20 kali/menit , T: 36,8.

5
• Kepala:
SI (-), CA (-)
Leher:
Peningkatan JVP (-), pembesaran limfonodi (-)
• Pulmo:
I : pengembangan simetris, retraksi (-)
Pa: fremitus taktil simetris
P: sonor di semua lapang paru
A: vesikuler (+/+), rhonki basah (-/-), crackles (-/-), wheezing (-/-)

6
• Jantung:
I: Ictus cordis tidak terlihat
Pa: IC teraba di SIC VI LAAS, nyeri tekan (-)
P: batas jantung melebar ke kiri
A: S1/S2 reguler, bising jantung (-), pericardial friction rub (-)
• Abdomen:
I : Dinding perut = dinding dada
A: BU (+) 8x/menit
P: timpani (+)
Pa: hepar/lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
7
•Extremitas:
clubbing finger (-), edema (-), akral teraba
hangat, WPK <2 detik, kelemahan gerak
(-), sianosis (-), palmar pallor (-)
• Motorik: power 5 | 5
5|5
• Sensorik : dbn
• Reflek patologis: (-)
8
Diagnosis
•Tension type headche

Differential diagnosis:
-Migraine
-Cluster headache
9
Planning treatment
•Ibuprofen 4oomg 3x1 PO
•Vitamin B complek 1 x 1 PO
•Amlodpin 1x10 mg PO

10
Tinjauan Pustaka

11
12
13
Cara mendiagnosis Headache

14
Definisi
Tension type headaches (TTH) are recurrent
episodes of headache lasting minutes to weeks.
The pain is typically pressing or tightening in
quality, of mild to moderate intensity, and
bilateral in location, and does not worsen with
the routine physical activity. Nausea and vomiting
is usually absent, but photophobia or
phonophobia may be present.
15
Etiologi
• Stress
• Depresi
• Bekerja dalam posisi yang menetap dalam waktu lama
• Kelelahan mata
• Kontraksi otot yang berlebihan
• Berkurangnya aliran darah
• Ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin,
serotonin, noerpinefrin dan enkephalin.

16
Klasifikasi
Tension Type Headache episodik (ETTH),
apabila frekuensi serangan <15 hari/bulan.
Berlangsung selama 30 menit – 7 hari.
Tension Type Headache kronik (CTTH)
apabila frekuensi serangan >15 hari/bulan.
Berlangsung lebih dari 6 bulan.
17
2.1.Klasifikasi Tension Headache
2.1.1. Tension Type Headache episodik yang infrequent
a.Tension Type Headache episodik yang infrequent berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial.
b.Tension Type Headache episodik yang infrequent tidak berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial.
2.1.2.Tension Type Headache episodik yang frequent
a.Tension Type Headache episodik yang frequent berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial.
b.Tension Type Headache episodik yang frequent tidak berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial.
2.1.3.Tension Type Headache kronik
a.Tension Type Headache kronik berhubungan dengan nyeri tekan perikranial
b.Tension Type Headache kronik tidak berhubungan dengan nyeri tekan perikranial.
2.1.4.Probable Tension Type Headache
a.Probable Tension Type Headache episodik yang infrequent
b.Probable Tension Type Headache episodik yang frequent
c.Probable Tension Type Headache kronik
18
19
Differential Diagnosis

• Cluster headache
• cluster headache adalah nyeri di kepala yang terjadi secara berulang dalam
siklus tertentu. Sakit kepala cluster ditandai dengan nyeri di sekitar mata,
pada salah satu sisi kepala.
• Migrain
• Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut, dan biasanya terjadi pada
satu sisi kepala saja. Migrain merupakan penyakit saraf, yang dapat
menimbulkan gejala, seperti mual, muntah, serta sensitif terhadap cahaya
atau suara.

20
Perbedaan Sakit Kepala lain

21
Kriteria Diagnostik
A. Paling tidak terdapat 10 episode serangan dengan rata-rata <
1hari/bulan (<12 hari/tahun) dan memenuhi kriteria B-D
B. Nyeri kepala berlangsung dai 30 menit sampai 7 hari
C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas
1.Lokasi Bilateral
2.Menekan/Mengikat (kualitas tidak berdenyut)
3.Intensitasnya ringan atau sedang
4.Tidak diperberat oleh aktifitas rutin seperti berjalan atau naik tangga.
D.Tidak didapatkan:
1.Mual atau muntah (bisa anoreksia)
2.Lebih dari satu keluhan:foto fobia atau fonofobia
E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain

22
Gejala klinis
• Nyeri ringan- sedang – berat
• Tumpul seperti ditekan atau diikat, tidak berdenyut,
menyeluruh, terjadi spontan
• Nyeri lebih hebat pada daerah kulit kepala, oksipital, dan
belakang leher
• Memburuk oleh stress
• Insomnia
• Kelelahan kronis
• Iritabilitas
• Gangguan konsentrasi
• Kadang vertigo
• Rasa tidak nyaman pada bagian leher, rahang serta
temporomandibular. 23
Therapy

1. Analgetika : Acetaminofen, NSAID, Mef. Acid for untuk


Episodic TTH
2. Antidepresan : group Amitriptillin
U/ chronic TTH
Anticemas: group benzodiazepin
3. Muscle relaxant
4. Therapy Non Pharmacologic
- sleep properly
- sport / gymnastic
- relax muscle
24
Terapi Nonfarmakologi
Terapi nonfarmakologi tension type headache (TTH) dapat berupa terapi psychobehaviour
dan fisik.

Terapi Psychobehaviour
Electromyographic biofeedback therapy merupakan terapi yang paling dianjurkan.
Electromyograph digunakan untuk menilai aksi potensial dari otot pasien sehingga terdeteksi
tegangan dari otot. Otot yang menegang tersebut akan diberikan latihan relaksasi.
Latihan relaksasi dengan olahraga atau meditasi bertujuan untuk menurunkan tegangan otot
dan autonomic aurosal yang dapat menimbulnya nyeri kepala.
Cognitive behavioral therapy dapat diberikan agar pasien lebih baik dalam mengelola stres.

Terapi Fisik
Terapi fisik yang berupa terapi olahraga yang merelaksasi otot leher dan daerah oksipital
dapat dianjurkan pada pasien TTH. Terapi fisik lainnya bisa meliputi pemijatan, acupressure,
stimulasi elektrik dan ultrasound, perbaikan postur, dan terapi oromandibular.

25
Profilaksis Tension Type Headache
Obat lini pertama untuk pencegahan tension type headache (TTH) adalah amitriptyline. Lini keduanya
adalah mirtazapine dan venlafaxine. Lini ketiga adalah clomipramine, maprotiline, dan mianserin. Dosis
yang direkomendasikan adalah :
•Amitriptyline 30-75 mg per hari dibagi menjadi 3 dosis
•Mirtazapine 30 mg per hari
•Venlafaxine 150 mg per hari
•Clomipramine 75-150 mg per hari
•Maprotiline 75 mg per hari
•Mianserin 30-60 mg per hari
Amitriptyline disarankan untuk dimulai dari dosis rendah (10-25 mg per hari) kemudian dosis bisa
ditingkatkan 10-25 mg per minggu sesuai respon pasien. Penting untuk disampaikan pada pasien bahwa
obat ini adalah antidepresan, tetapi memiliki efek independen terhadap nyeri. Dosis rumatan adalah 30-75
mg diberikan 1-2 jam sebelum tidur untuk mencegah efek samping sedatif.
26
Terima kasih

27

Anda mungkin juga menyukai